SUPLEMEN PEKAN KELUARGA GBKP WARI I, KHOTBAH KEJADIAN 6:9-22

Invocatio : Itu bukan hasil pekerjaanmu, jangan ada orang yang memegahkan diri (Epesus 2:19)

Ogen       : 1 Timotius 3:14-16

Kotbah   : Kejadian 6:9-22

Tema       : Tempas Keluarga Dibata (Gambar/Rupa Keluarga Allah)


 

I. Pendahuluan

Berbicara mengenai keluarga, maka tidak lah terlepas dari penyatuan antara laki-laki dan perempuan, dari sanalah terbentuk sebuah keluarga. Ketika Tuhan selesai menciptakan semuanya, maka dijadikanNya lah manusia yaitu Adam dan Hawa yang akhirnya mereka dipersatukan Allah dengan penuh Kasih dan Anugerah. Seorang laki-laki dan seorang perempuan akan meninggalkan keluarga mereka untuk di Persatukan bukan untuk di Persamakan. Kejadian 2:21-25, Tuhan menciptakan manusia sepasang (Laki-laki dan Perempuan) mereka diciptakan dalam keperbedaan tetapi satu kesatuan. itulah keluarga yang pertama dari sudut kacamata kristiani. Dari hal inilah kita memahami bahwa keluarga itu terbentuk dari karya Allah dalam kehidupan kita.

Begitu pentingnya keluarga itu dibina dan dijaga, sehingga banyak sekali arti dan pemahaman akan keluarga yang ada sampai saat ini. Pendidikan agama Kristen mengatakan “Pengajaran mengenai apa yang menjadi tugas dan tanggung jawab orang tua dalam mendidik anak-anak di dalam keluarga, anak juga dapat belajar dari orang tua sehingga kemudian hari anak tertanam iman dari orang tua” catatan penting bagi kita dimana orang tua merupakan guru yang pertama bagi anak-anak dan anak-anak adalah peniru utama dari orang tua. Karena itu Suami, Istri dan Anak-anak harus memainkan peran supaya keluarga mampu menyelesaikan berbagai hal, termasuk masalah yang datang menerpa keluarga.

 II. Penjelasan Teks

Kotbah   : Kejadian 6:9-22, di dalam bahan ini diceritakan mengenai sebuah keluarga yang taat dan patuh kepada Tuhan yaitu keluarga Nuh. Dia memiliki pribadi sebagai seorang ayah yang baik dan menyayangi keluarganya, dimana ia memiliki 3 orang anak Sem, Ham, Yafet (ayat 10). Nuh seorang yang benar dan tidak bercela dibanding dengan orang-orang yang sezamannya, tidak bercela dalam bhs Ibr “Tamiym” artinya bukan hanya tidak memiliki kekurangan tetapi sempurna. Hal ini juga menunjukkan bahwa sifat sebagai ayah benar-benar ada dalam dirinya yang menjadi contoh dan teladan bagi Istri dan anak-anaknya. Kesempurnaan dan tidak bercela ini bisa terjadi dalam diri dan keluarga Nuh tidak terlepas dari imannya kepada Allah, dengan kata lain “Bergaul dengan Allah” seolah-olah dari kata bergaul ini tak ubahnya Tuhan itu sama seperti manusia sebagai teman dekat kita, bisa langsung bercanda atau berinteraksi langsung, tetapi bukanlah seperti itu, kata bergaul di sini dipakai dalam bhs Ibr “Halak” yang memiliki arti pergi atau berjalan, dalam pengertian orang yang bergaul dengan Allah berarti orang tersebut bergerak, bertindak atau berjalan sesuai dengan kehendak Tuhan, dia berjalan sesuai dengan arahan perintah Tuhan. Karena itu jugalah mengapa Nuh dikatakan orang yang taat dan patuh kepada perintah Tuhan? Karena apa yang diperintahkan Tuhan, itu yang dikerjakan atau dilakukan Nuh walaupun perintah itu di luar kebiasaan bahkan perintah itu aneh.

Bermula dari kejahatan manusia pada jaman Nuh, maka Allah ingin memusnahkan segala mahluk di bumi ini, baik manusia dan hewan-hewan, pada ayat 7 sebelumnya Allah mengatakan “Berfirmanlah Tuhan: Aku akan menghapuskan manusia yang telah Kuciptakan itu dari muka bumi, baik manusia maupun hewan dan binatang-binatang melata dan burung-burung di udara, sebab Aku menyesal, bahwa Aku telah menjadikan mereka” dari penyesalan Allah menciptakan manusia itu dan kekecewaannya hingga IA mau menghapusnya karena tidak ada lagi yang takut akan Tuhan kecuali keluarga Nuh. Dari hal ini lah datanglah perintah Tuhan, dimana perintah yang datang kepada Nuh itu dari Tuhan benar-benar perintah yang di luar kebiasaan manusia pada waktu itu, ayat 15 “Beginilah engkau harus membuat bahtera itu 300 hasta panjangnya, 50 hasta lebarnya, 30 hasta tingginya” maksud Allah menyuruh Nuh membuat bahtera ini karena Ia akan mendatangkan Air Bah (Ayat 17), dari hal ini dapat dilihat bahwa ketika Allah mau menjatuhkan hukuman bagi orang berdosa, sejalan dengan itu Allah juga menyediakan keselamatan bagi anak-anakNya yang berkenan bagiNya, ayat 18 mengatakan menyelamatkan Nuh, Istri, Anak-anaknya dan Istri anak-anaknya yang akan masuk ke dalam bahtera itu nantinya. Pembuatan bahtera inilah yang harus dikerjakan oleh Nuh beserta keluarganya. Dari pemikiran manusia hal ini di luar normal, apa lagi bahtera itu terbuat dari kayu “Gofir” sebutan untuk kayu ini hanya sekali dalam Alkitab setelah itu tidak pernah lagi disebutkan, berarti sulit untuk mencari kayu ini, tapi bisa dipastikan kayu ini kuat karena mampu membawa manusia dan sepasang setiap hewan yang ada pada saat itu, serta mengapung dipermukaan air. Walaupun susah mencari bahan bahtera itu, Nuh tidak ada bersungut-sungut atau complain, mereka membuat bahtera itu dengan bekerja sama, satu hati serta hanya berserah kepada Allah. Ciri-ciri seperti inilah dikatakan gambar/rupa keluarga Allah.

Perintah Allah juga mengatakan kepada Nuh agar membawa sepasang segala jenis hewan (segala jenis burung dan segala jenis hewan melata) hal ini bukanlah pekerjaan yang mudah untuk melakukannya, karena disamping sulit menemukannya dimana, bahkan ada hewan yang buas, selain untuk mengumpulkannya Tuhan menyuruh Nuh untuk menyiapkan makanannya selama air bah serta makanan bagi keluarganya. Kita bisa membayangkan bagaimana banyaknya makanan yang harus disediakan Nuh dan keluarganya. Ternyata semua itu dapat dilakukan dan dilalui Nuh serta keluarganya tepat seperti yang diperintahkan Allah, karena ketaatan dan kepatuhannya, ayat 22 “lalu Nuh melakukan semuanya itu, tepat seperti apa yang diperintahkan Allah kepadanya, demikianlah dilakukannya”

Ogen: 1 Timotius 3:14-16, dalam teks ini dikatakan bagaimana rencana Paulus untuk datang mengunjungi jemaat di Efesus (Ayat 14). Kerinduan Paulus kepada Timotius serta jemaat Efesus juga sebenarnya menunjukkan adanya keinginan kesatuan dan keutuhan di dalam nama Tuhan. Sebagai gambar keluarga Allah dapat terlihat dari hubungan baik yang terjalin dengan Timotius dan jemaat Efesus, sehingga Paulus mengatakan seandainya pun ia terlambat datang untuk mengunjunginya bukan berarti ia lupa akan janjinya, tetapi dari keterlambatannya (Ayat 15), Paulus sudah mengajari Timotius bagaimana ia harus hidup sebagai keluarga Allah. Timotius harus menunjukkan kedewasaannya dalam melayani dan membina jemaat, terlihat dari tingkah laku dan ucapan yang disampaikan kepada jemaat, tidak membeda-bedakan jemaat yang dilayani baik orang Jahudi maupun Non Jahudi, jika ia percaya kepada Kristus maka semuanya harus dipersatukan, karena dalam kesatuan di dalam perbedaan itulah terlihat bagaimana sebenarnya gambar/rupa keluarga Allah.          

Paulus juga memberikan pemahaman bagaimana dikatakan keluarga Allah, dimana jemaat itu sebagai keluarga yang menopang atau sebagai penopang, Bhs Yunani “Philotimo” artinya penyangga, kita dapat melihat bangunan-bangunan Yunani kuno dengan menggunakan tiang-tiang besar sebagai penyangga atau penopang, supaya bangunan dapat berdiri kokoh. Seperti itulah dimaksudkan Paulus dimana jemaat yang berbeda harus dipersatukan dan saling menopang satu dengan yang lain agar jemaat itu kokoh. Tuhan menyatakan diriNya kepada malaikat-malaikat dan bangsa-bangsa yang tidak mengenal diriNya (ayat 16), kata bangsa-bangsa disini menunjukkan dengan tegas bahwa Tuhan kita adalah Universal yang mau menerima siapa saja yang mau menerima Dia sebagai Tuhannya. Dengan demikian dari sini terlihat dari semula bahwa Allah berkehendak menyatukan manusia dari bangsa apapun yang percaya kepadaNya dan membentuknya menjadi sebuah keluarga Allah.

Invocatio   : “Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah” (Epesus 2:19), Paulus menekankan kembali bahwa persekutuan orang-orang kudus yang telah dipersatukan oleh Allah melalui anakNya Yesus Kristus, pengorbananNya dengan darah yang tercurah serta tabir bait suci yang terbelah menunjukkan tidak ada lagi tembok pemisah antara Jahudi dengan Non Jahudi. Perbedaan suku bangsa akhirnya menjadi kawan sewarga “Politeia” artinya satu kesatuan atau disahkan.

III. Refleksi

  1. Tema: Tempas Keluarga Dibata (Gambar/Rupa Keluarga Allah). Bermula dari kisah penciptaan manusia, dimana manusia itu diciptakan Tuhan serupa dan segambar dengan Allah, kata yang dipakai “tselem” artinya “mengukir” / “memotong.” kata tselem disini manusia menggambarkan Allah. Tempas/Gambar Allah merupaken Tanggungjawab manusia untuk menjaganya agar ukiran itu tidak rusak, serta kedaulaten Allah tetap terlihat dalam diri manusia. Demikianlah gambar dan rupa keluarga Allah itu tetap terukir dengan indah dan harmonis jika kita menjaga keutuhan keluarga serta perbedaan itu disatukan dalam nama Tuhan.
  1. Keluarga adalah sekelompok orang yang disatukan dalam nama Tuhan. Terlihat dari pembentukan keluarga pertama yaitu Adam dan Hawa merupakan karya Allah dengan tujuan untuk memuliakan sang pencipta, dengan kata lain keluarga-keluarga yang ada sekarang ini merupakan dasar untuk membangun hubungan dan persekutuan yang berpusat kepada Allah. Di dalam keluargalah prinsip dan dasar hubungan dengan Tuhan dan sesama diletakkan.
  1. Keluarga merupakan satu lingkup sosial terkecil yang dimiliki setiap individu, namun memiliki hubungan dan komunikasi yang terbangun antar anggota keluarga. Kita dapat melihat bagaimana keluarga Nuh, dia sebagai kepala rumah tangga mengkomunikasikan perintah Allah yang harus mereka kerjakan bersama untuk membuat bahtera, anggota keluarganya tidak bersungut-sungut. Nuh mampu membawa keluarganya taat dan patuh kepada Tuhan, hal ini juga menunjukkan bahwa sifat sebagai ayah benar-benar ada dalam dirinya yang menjadi contoh dan teladan bagi Istri dan anak-anaknya. Kesempurnaan diri Nuh dan keluarganya tidak terlepas “Bergaul dengan Allah”
  1. Keluarga merupakan pendukung yang terbaik bagi kita dalam menghadapi suatu masalah sehingga dikatakan anggota yang ada dalam keluarga tersebut merupakan penopang atau penyangga sehingga keluarga tersebut dapat berdiri kokoh. Anak-anak yang ada di dalam keluarga akan berdiri kokoh dalam iman ketika kita selaku orang tua mendukung dan menopang setiap masalah yang ia hadapi, serta bagaimana kita perhatian baik dalam pergaulan dan pendidikannya. Ingatlah keluarga kita adalah warga kerajaan Allah yang setiap saat terlihat di tengah-tengah dunia ini. Gambar keluarga Allah itu akan tetap utuh jika kita tidak mengandalkan pengetahuan kita sendiri serta tetap berserah kepada sang kepala keluarga yaitu Yesus Kristus.

Pdt Julianus Barus-GBKP Bandung Pusat

SUPLEMEN PEKAN DOA GBKP 2022 WARI VII, JOHANES 14:113-14

 Invocatio :

“Adi tek kam, ialokenndu kap ibas Dibata nari kai saja si ipindondu man baNa arah pertotonndu.” (Matius 21 : 22)

Tema       :

“Ertoto Ras Kegeluhen” (Johanes 14 : 13-14)

 

1. Kata Perlebe

Menai renungenta berngi terakhir Pekan Doata, perlebe mari rende kita KEE 280:2

Man Tuhan pindo; K’rina si perlukenndu

Sehken arah toto; Labo perlu kam aru

Lah tetap ukur, Arapen la erkusur

Kekelengen Tuhan tetap labo luntur

Kekelengen Tuhan tetap labo luntur

Arah ende-endenta ngataken man banta maka TUHAN Dibata kap alamat pertotonta. Ku Tuhan si pindo kerina keperlun geluhta. Si sehken pemindonta arah pertoton. Tema umum Pekan Doa GBKP 2022 eme “Pengajaren Kerna Ertoto” (Johanes 14:13-14). Pengajarenta termasuk kerna hal si mendasar eme ertoto. Arah ngajarken kerna ertoto dingen nggeluh ibas toto si arapken maka ertoto e nggo jadi orat geluhta.

2. Renungen/ khotbah

Ope ayat renungenta, Tuhan Jesus ngataken kerna kelawesenNa man ajar-ajarNa. Kentisik nari ngenca Ia ras-ras jenari lawes me Ia (13:33). Si enda erbahanca ajar-ajarNa sedih, mbiar ras eraru ate. Aru ateNa sabab ibas perukurenna sirang me ia rasa lalap ras Tuhan. Iidah Tuhan Jesus kai si terjadi ibas pusuh ajar-ajarNa. IetehNa kearun ate ajar-ajarNa. Emaka ngerana Tuhan Jesus lako mpeteneng ras mpetetap ukur ajar-ajar. Jesus lawes kentisik saja. Jesus lawes ku Rumah Bapa. Jesus lawes lako nikapken ingan man ajar-ajarNa. Kenca sie reh Ia mulihi lako ngelegi ajar-ajarNa gelah ras Ia rasa lalap. Ia me dalan, ketuhu-tuhun ras kegeluhen. La lit ise seh ku Dibata Bapa adi la kin arah Jesus. Jesus jine ngatakenca maka Ia ibas Bapa, Bapa ibas Ia. Ia ras Bapa sada dingen ersada. Si ngidah Jesus nggo ngidah Bapa, janah si jumpa ras Jesus nggo jumpa ras Bapa.

Selanjutna Tuhan Jesus erjanji maka kai pe si ipindo ajar-ajarna ibas gelarNa iberekenNa me (ayat 13, 14). Mindo ibas gelar Jesus ertina mindo sue ras si ngena ate dingen misi Tuhan Jesus. Misi Tuhan Jesus jine eme maba Kinirajan Dibata dingen mpebelangsa i doni enda. Arah mindo si sue ras peraten dingen missi Tuhan pasti iberekenNa. Arah si e ermulia me Bapa ibas Jesus. Ayat enda la banci asal buat saja, ndarat bas konteksna nari. Konteksna jelas eme tupung ajar-ajar eraru ate kerna kesirangenna ras Tuhan. Tole la jelas man bana kerna kiniersadan Jesus ras Dibata Bapa. Ibas ayat umputenna icidahken maka ibereken Jesus pe Kesah Si Badia (ayat 16, 26). Jenari arah ayat invocatio ibas Mat. 21:22, ertoto man Dibata arus alu kiniteken. Syarat gelah ibegiken Tuhan pertoton dingen ngaloken kai si ipindo eme tek.

3. Pengkenaina/ aplikasi

  • Tema: “Ertoto Ras Kegeluhen”. Temata ngerana kerna 2 hal. Sipemena: Ertoto. Jadikenlah ertoto jadi orat nggeluhta si tep-tep wari. Tuhanta Jesus jine ertoto dingen nuruh ajar-ajarNa gelah ertoto (Luk. 5:16; Mat. 7:7; 26:36-46). Jenari rasul Paulus nerusken dingen negasken kerna ertoto. Kalak si tek isuruh gelah ertoto katawari pe (Roma 12:12; Pilipi 4:6, 1 Tes.5:17). Ertoto eme ngerana, erhubungen (berelasi) ras erkomunikasi ras Dibata. Toto ras ertoto eme dalan jumpa, ersada ras ngerana man Dibata. Sipeduaken: Kegeluhen. Kegeluhenta la bage-bage saja, la datar ras statis saja. Kegeluhenta subuk secara pribadi bagepe secara ras-ras la banci ngadi.   Kegeluhen terus erdalan, terus berubah, dinamis dingen arus terulin asa si nggona. Kegeluhenta la kap terjeng doni enda ngenca, la terjeng kula saja tapi pe kegeluhen secara pusuh (jiwa), ras tendi. Emaka Kegeluhenta seh ku kegeluhen kenca nadingken doni enda pe. Erkiteken si e, kegeluhenta arus menuju ku kegeluhen si mehuli, payo, si ngena ate manusia terlebih Dibata dingen kegeluhen si tuhu- tuhu.
  • Gelah kita seh kempak kegeluhen si ngena ate Dibata dingen kegeluhen si tuhu-tuhu, perlu ras penting kal kita ertoto. Gegeh, pemeteh ras beluhta terbatas kap. Arah toto si pindo man Dibata gelah iberekenNa pemeteh, gegeh/ kuasa ras kepentaren. Perlu ras penting kal si totoken kegeluhenta man Tuhan. Pindolah man Tuhanta arah toto gelah geluhta reh ulina reh dekahna, reh malemna ras sangapna kita reh dekahna.
  • Ertotolah alu kiniteken. Tek maka ibereken Tuhan kai si ipindo kita. Teklah maka la lit si metahat man Tuhan. Ola ertoto tapi sangsi ras la kita tek totota e ibegiken ras ialoiNa. Ertoto arus alu kiniteken. Toto si erpalasken kiniteken erbahanca tutus ateta ertoto, semangat kita ertoto gia sekali la minter ibereken Tuhan kai si pindo kita. Toto si ipalasi kiniteken erbahanca megegeh ras tetap kita ertoto, la sungsung ras la engkelangi bagi manuk naruhen.
  • Sendalanen ras ertoto alu kiniteken, ertotolah ibas gelar Tuhan Jesus. Ertoto ibas gelar Jesus ertina ertoto sue ras misi ras si ngena ate Tuhan Jesus. Misi ras si ngena ate Tuhan Jesus eme menghadirken Kinirajan Dibata gelah ermulia Dibata. Dage, la asal ertoto ras mindo saja. Apai ka ertoto alu tujun pesenangken dirita saja. Tentu labo ibereken Tuhan (Jakup 4:2, 3). Ertotolah gelah senang Tuhan dingen pe teman manusia, amin.

 

Pdt. Juris Tarigan-Rgn. Bogor

SUPLEMEN PEKAN DOA GBKP 2022 WARI VI, MATIUS 6:16-18

Invocatio  :

Nina Tuhan, “Gundari jeralah kam, dahilah Aku alu erpuasa dingen tangis. Janah erceda ate  (Joel 2:1-12)

Bahan Khotbah :

Matius 6:16-18

Tema :

Ertoto ras Erpuasa

 

Kata Perlebe

Ertoto ras erpuasa ibas paksa gundari enda makin popular ilakoken itengah kalak sierkinitekan. Apaika ibas paksa melala pergumulan ras masalah siterjadi. Terlebih ketika terjadi masa pandemi ietengah tengah doni enda enda. Mungkin kita pe enggo ngelakokensa ibas kegeluhenta. Secara khusus  ibas tengah tengah gerejanta GBKP hal enda langa bo kel semal ilakoken. Adi sisu ngkun engkai maka kam ertoto ras erpuasa maka jawaben simegati sibegi eme gelah Dibata megiken pertoton sipeseh ras ijawabNa. Secara khusus adi kita lit ibas perbeben maka kita ipulahi iabas perbeben ras kiniseran. Umpamana adi lit sakit si mekelek maka banci  sehat. Bagepe adi lit sura sura keluarganta ndarami dahin entah sada test banci lulus. Hal enda pe idukung pendapat Ir. Herlianto M.Th ibas tulisena “ Doa dan Puasa “( Sarapan Pagi Biblika ) Salah sada tujuan  kita ertoto ras puasa eme gelah masalah banci lepas ibas kita nari  ras sura suranta tersehi.  Megati kadang lit pemahaman bahwa alu berpuasa maka pertoton semakin mantap. Ertoto ras  erpuasa nuduhken keseriusan ibas mindo.Bahken kadang lit pemahaman bahwa erpuasa  eme  salah sada cara guna membujuk(Menyogok) Dibata gelah menjawab pemindon ras pertotonta. Situhuna labo salah kerina pemahamen ras jawaben enda tapi apakah bage nge menurut Pustaka Si Badia kerna ertoto ras erpuasa?

Pembahasen Nats

Bahan Khotbahta ibas Pekan Doa berngi sipe-6 enda merupaken bahagian ibas khotbah Yesus i das uruk. Kenca Yesus dung icubai i padang gurun ibenakeNa me pelayaneNa. Guna mendukung pelayanenan Yesus ndilo ajar ajarna ras benakena ngajar ras erbahan erbage bage muzizat enda i lakoken Yesus i Galilea. Perbahan idah kalak sinterem kai silaoken Yesus emaka melala kalak ngikutken Ia. Kesempaten enda me ipakeken Yesus guna ngajar kalak sinterem(5-7). Erbage bage pengajaran siajarken Yesus man kalak sinterem e. pengajaren enda merupakan sada koreksi entah pe pepinter pemahamen si lit ibas kalak Yahudi sienggo iperakteken selama enda termasuk bahan khotbahta matius 6:16-81 LAI mbereken judul “ Hal Berpuasa” alkitab bahasa Karo “Kerna erpuasa” Enda nuduhkenca bahwa puasa eme sada hal biasa sienggo ilokoken kalak Yahuidi ibas paksa Yesus.

Ope terdauhen sibahas kerna bahan khotbahta mari sinen lebe arti kata puasa. Ibas PL puasa asalna ibas bahasa Ibrani “tsum entah inna nafsy” siartina peteruk diri, ras ibas bahasa Yunani eme “nesteia” si artina eme erpantang atau menahan nafsu secara khusus eme kerna pangan ras inemen.

Lebih ndauh ikataken maka puasa eme ndarami hadirat Tuhan alu mpeteruk diri, ras menahan diri labo hanya masalah pangan dan inemen tetapi pe banci saja hal sideban eme ngerana tapi pe ngadi erbahan sila mehuli. Ras enda ilakoken labo hanya gelah idah kalak mehuli tapi ilakoken ibas pusuh sibersih nari, labo tindaken formalitas tetapi dari kesadaren simbages. Bahken lebih ndauh adi sinen uga nina kitab Yesaya 58 puasa si tuhu tuhu eme ngadi erbahan kerina salah ras dosa ras nangtangi belenggu belenggu kelaliman ras erberbagi ras kerina manusia. Jadi jelas Tuhan erusra sura  arah puasa kita labo hanya la man ras minem tapi pe ngadi erbahan silahemuli ras ngadi erpuasa erbahan simehuli.

Ibas bahan Khotbahta sidah uga Yesus menegur kerna kalak sierpusa. Teguren enda terjadi perbahan lit hal silapas silakoken kalak sierpuasa ibas paksa e. Emaka bagian enda ibenaken alu kata. “Adi erpusa” kam  Seterusna iterusken aku kata (janganlah muram mukamu sepert i orangh munafik, ola peberjut ayondu bagi kalak sipekulah kulah). Yesus mengkritisi sikap kalak si erpusa. Melala mungkin paksa sie sierpusa alu nuduhken ayo siringut ras enda ilakokena gelah kalak sinterem ngeteh bahwa ia erpuasa.Ras adi lanai idah kalak sinterem ngadi erpuasa ras man ras minem ia.Enda ilakoken Gelah kalak sinterem mujiken kai silakokena ras ngataken ia kalak simehuli ras saleh. Ras enda ipeseri Yesus ras kalak pekulah kulah entah pe munafik. Ngelakoken ertoto entah erpuasa gelah iidah kalak , gelah kataken kalak mehuli, memamerkan bahwa ia erpuasa ngelakoken kai singena ate Tuhan. Pada hal hanya pekulah kulah. Labo reh arah ukur sibersih nari, labor  arah ukur peteruk bana ras gelah geluhnya banci bagi singena ate Tuhan. Tapi gelah ipujiken kalak ras nuduhkan bahwa ia kalak simehuli.Makna ia erpuasa enggo salah tujunna labo guna nggeliuh bagi singena ate DIbata tapi gelah ipujiken kalak. Tapi jelas kataken Tuhan ia lanai ndatken upah ibas aku nari sebab ia enggo ndatken upah bas manusia nari sienggo mujiken ia(16). Ibas ayat 17  Yesus mbereken sada sikap si tepat ibas erpuasa. Adi kita erpuasa labo perlu nuduhken ayonta berjut tapi bagi biasa saja ibas ndalanisa bahken ikataken kita harus teridah memiliki ayo sisikap bagi kalak sila erpuasa. Erduhap jenari suri pe bukta. Jadi labo kita perlu nuduhken kita erpuasa gelah ieteh kalak.Termasuk iabas bahanta labo  isuruh kalak sinterem menghormati kalak sierpuas. Kai silakoken kalak sinterem tetap lakoken sebab adi erbinaga ia man ia labo ilarang sebab enda me sada tantangen man kalak sierpuasa. Ra stole pe ibas Invoctio ikataken maka  sangan kita erpuasa isertai alu pertobaten, jera ras ngandung perbahan kita kalak si perdosa. Jadi puasa labo hanya kepe la man ras la minem tapi puasa pe harus ilakoken alu ngadi erbahan kerina dosa ras kesalahen, enda ilakoken kerina labo perbahan formalitas atau nehi aturen agama tetapi enda ilakoken ibas pusuh simbages nari. Kerna uga dekahna la ikateken Yesus tapi adi erpuasa hal enda harus ilakoken. Jadi jelas Puasa eme sada tindaken silakoken kita gelah kegeluhenta bagi singena ate Dibata labo erbahan bagi singena ate manusia ras ipujiken manusia. Emaka iterusken Yesus ibas ayat 18 kerna upah. Puasa silakoken alu bagi sikateken Yesus enda me  singena  ate  Dibta  rasa  di kita  ngeluh  bagi  singena  ate  DIbata tentu  DIbata  pe ngidah perbahaneta sibagenda. Emaka ilanjutken kerna upah, jelas ikataken maka Dibata simereken upah. Jadi secara manusia kita berpikir maka adi kita selalu anak nggeluh ngena ate orang tuanta ras enda silakoken ibas pusuhta nari orang tuanta pe pasti meriah ukurna ras pasti lit pujin entah pe upah sibanci berekenna. Hal enda pe ikataken Yesus ibas paksa enda. Dibata simereken upah. Jadi

simenentukan mereken upah eme Dibata uga carana ras ndigan iberken ras kai upahna la ikataken. Jadi kerna upah e tetpa Tuhan singaturkensa. Jadi sipaling penting bas kita ngeleuh ras erpuasalah bagi singena ate Tuhan kerna usrusen upah Dibata ngaturkensa ras nentukensa. Ras enda pe perlu jelas sipahami banci kita ertoto ras erpuas perbahan lit sura suranta entah perbebenta. Banci saja enda silakoken ras silakokenlah enda bagi singena ate Dibata. Tapi kai silakoken kita e labo beriupa bentuk sogok entape name nam Dibata entape memaksa. Tapi kai silakoken kita e bage kin seharusna kita nggeluh sebagai anak anak DIbata. Hal enda perlu sipahami geleh ketika kita enggo erpusa ras ertoto langa isehken DIbata pemindonta ngadi ka kita ngelakokensa. Hal enda tetplah silakoken sebab bagekin seharusna kita ngeluh selaku anak anak Dibata.

Pengkenaina

Arah pembahasen bahan khotbahta I datas lit piga piga hal sibanci menjadi bahan renungen man banta ibas kita ngelakoken Pekan Doanta ibas berngi sipeenemken enda alu tema Ertoto ras Erpuasa.

  1. Puasa eme sada kegiaten agama entah pe rohani sienggo iperakteken ibas PL bagepe ibas PB eme ibas termasuk jaman Yesus. Arah erti puasa maka siidah bahwa puasa eme sada kegiaten silakoken eme la man ras la minem   ras berkembang rikutken piga bahan alkitab termasuk Invocatio ras Yesaya 58 maka erti puasa terdauhen eme ngadi erbahan dosa, ngadi erbahan si la mehuli akab Dibata, membebsakan kalak sitertaban ras ngelakoken simehuli. Ras Tujuan ibas puasa enda situhuna eme gelah kegeluhenta sebagai anak anak Tuhan ( bangsa pilihen Dibata ) bagi siisuraken Tuhan. Kerna uga dekahna kita ngelakoken puasa enda ibas alkitab lit piga piga sibanci sinen. Musa Puasa 40 wari 40 berngi la man ras la minem (Kel 24:16) Elia (1 Raja 19:8) Yesus ( Mat 4:2). Ester 3 wari tiga berngi( Ester 4:16) Paulus (Kis 9:9) ras lit ka puasa la panna makanen sikuhus bagi Daniel. Ibas praktekna lit piga piga gereja enggo ngaturken puas bagi gereja RK ilakoken ope Pasakah atau ikatakan Pra paskah. Gereja Ortodok melakukan puasa bersamaan dengan berdoa dan berderma( Selapan.com). Ibas bahan khotbahta pe la ikatakenan uga dekahna waktu puasa siharus silakoken tapi pasti lit nge rentang waktuna. SIpasti puasa eme sada kegiaten silakoken gelah geluhta seturut ras sura sura Dibata.
  2. Yesus ibas bahan khotbahta mengkritik sikap kalak sierpuasa ibas jamaNa ras banci iabas paksa enda hal sikritik Yesus pe terjadi itengah tengahta. Yesus ngidah bahwa lit kalak sierpuasa alu nuduhken ia erpuasa arah ayona siipeberjut berjutna teridah ia lemas. Atena gelah ia ieteh kalak erpuasa nuduhken man kalak sinterem bahwa ia kalak simehuli sindalanken kai siisuruh Tuhan. Tapi sienda silangena ate Tuhan emaka nina Tuhan adi erpuasa kam pesikap bandu erduhaplah suri pe buk idah sikap bagi kalak la erpuasa. Kalak singelakoken puasa alu berjut ras lemas ipeseri Yesus ras kalak pekulah kulah entah pe munafik. Ndahiken sada hal termasuk puasa labo arah pusuh siersuruh tetapi gelah teridah mehuli gelah ipujiken gelah ikataken mehuli padahal tujuna situhuna labo bage. Enda me silangena ate Tuhan.Jadi adi kita puasa lakoken alu pusuh siersuruh emaka tutus ateta. Adi la arah pusuh bagi kalak pekula kuah ndai maka adi la idah kalak sinterem banci saja ia ngadi erpuas sebab tujuna idah manusia tapi labo gelah idah  Tuhan. Jadi adi ateta erpuasa mari silakoken enda alu pusuh siersuruh ras sikaplah sibahan sikapta. Ola ka kita mindo gelah isekitarta mendukung kita ibas erpuasa pediatlah uga litna isekitarta sebab ema salah sada tantangaen man banta sierpuasa.
  3. Kalak singelakoken puasa bagi singena ate Tuhan maka iberekenna Upah. Jadi puasa sibahan kita labo guna membujuk Tuhan nehken kai sipindo kita. Puasa silakoken kita labo berupa sogok gelah banci mekuah ate Tuhan Puasa ras ertoto enda me sada hal siharus silakoken sebagai anak anak Tuhan. Eme seharusna jadi gaya kegeluhenta jadi sikap geluhta sebagaianak Tuhan. Geluh bagi singena atena ras ngadi erbahan dosa. Jadi adi Tuhan membereken upah man banta sinaturkenca ras nentukenca labo kita tapi e tetap lit ibas kuasa Tuhan. Ras kai atena si berekna ras ndigan atena iberekena e cara ras waktu Tuhan.
  4. Adi kita paksana lit sura suranta begepe mungkin lit pergumulenta emaka ertoto ras erpuasa kita. Ibas kita ngelakokensa mari silakoken bagi kai singena ate Tuhan ras ibas kita ertoto ras erpuasa silakoken enda labo bentuk sogok tapi bentuk ibas kita ngeluh selaku anak  Tuhan. Ras ibas paksa sie sipendo kai ateta sipindo man Tuhan labo salah, ras tetap kerina ibas kuasa Tuhan nentukenca. Ertoto ras epuasa labo caranta maksa Tuhan nehi sura suranta. Ertoto ras erpuasa eme sebagai sarana latihen gelah ngeluhta ngena ate Tuhan.
  5. Ertoto ras erpuasa eme dua hal siharus sendalanen ilekoken. Ertotope ikataken maka harus ilekoken alu pusuh sibersih ras ilakoken ibas ingan sitebuni ras penting pe ertoto labo ilakoken gelah nuduhken kita kalak sipatuh eragama ras enda kange sikritisi Yesus ibas kerna ertoto silakoken kalak Farisi. Bage pe kerna Puasa maka Yesus pe ngatakenca gelah ula ipamerken tapi lakoken alu ukur ersuruh ras tujuna gelah geluhta sentudu ras peraten Dibata, Jadi ertoto ras erpuasa dua hal sisendalanen. Intina arah ertoto ras erpuasa kita ngeluhken geluhta begi singena ate Tuhan ras ndarmi sura sura Tuhan ibas pertotonta ras puasanta.

Kesimpulen

Mari silakoken puasa ibas kegeluhenta alu bagi singena ate Tuhan. Silakoken ias pusuh ras kesadaren nari. Kita puasa labo paksaan atu nehi aturen agama secara formalitas. Puasa silakoken labo hanya la man ras la minem tapi puasa lah kita erbahan silangena ate Tuhan puasa kita erbahan kalak tertaban ras ngadi puasa erbahan simehuli.Tujunta puasa eme gelah kita ngeluh bagi singena ate Tuhan. Kalak singgeluh ngena ate Tuhan pasti ikelengina.

“Puasa kita erbahan sila mehuli ras mari ngadi kita puasa erbahan simehuli”

 

Pdt. Luter Efrata Girsang S.Th-Rgn. Depok

Info Kontak

GBKP Klasis Bekasi - Denpasar
Jl. Jatiwaringin raya No. 45/88
Pondok Gede - Bekasi
Indonesia

Phone:
(021-9898xxxxx)

Mediate

GBKP-KBD