KAMIS 26 MEI 2022, KISAH PARA RASUL 1:6-11
Invocatio :
Lalu Ia berkata kepada mereka: "Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. (Mrk. 16:15)
Ogen :
Masmur 68:8-19 (Responsoria)
Tema :
Bersaksi sampai ke ujung Bumi
1. GBKP (Kekristenan) itu sangat kaya. Kita memiliki natal dimana Yesus lahir dari anak dara Maria. Kita memiliki Jumat agung dimana Kristus mati di kayu salib dan salib menjadi lambang kekristenan saat ini. Kita juga memiliki paskah, yakni kebangkitan Kristus. Kristus yang bangkit dari kematian pada hari yang ke tiga, Kita juga memiliki Kenaikan Tuhan Yesus Ke Surga, dan kita juga memiliki Pentakosta, turunnya Roh Kudus yang menghinggapi para murid. Bahan ini bercerita tentang Yesus Yang naik ke Sorga, Kenaikan Kristus berarti bahwa penebusan sudah selesai dan sekarang Kristus menjadi imam besar kita di sorga.
2. Selama 40 hari setelah Paskah, Yesus banyak mengajarkan kepada muridNya tentang hal-hal yang berkaitan dengan Kerajaan Allah Kis. 1:2-3 dan di ayat 4 di katakan Pada suatu hari ketika Ia makan bersama-sama dengan mereka,….. dst, dalam kebersamaan acara makan ini ada dua hal yang perlu kita perhatikan yaitu:
- Pertanyaan yang di ajukan di ayat 6 Maka bertanyalah mereka yang berkumpul di situ: "Tuhan, maukah Engkau pada masa ini memulihkan kerajaan bagi Israel?"
- hal yang terjadi di ayat 10 dan 11 Ketika mereka sedang menatap ke langit waktu Ia naik itu, tiba-tiba berdirilah dua orang yang berpakaian putih dekat mereka, dan berkata kepada mereka: "Hai orang-orang Galilea, mengapakah kamu berdiri melihat ke langit? Yesus ini, yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke sorga."
ada dua hal pengajaran yang kita dapat renungkan dari kata Memulihkan dan Melihat/menatap ke langit:
Pertama, agar kita jangan hidup ‘terlalu duniawi, sehingga kita hanya memikirkan kerajaan duniawi, yaitu pemulihan ‘kerajaan-kerajaan’ kita. Terus berpikir dan bertanya tentang pekerjaan kita, business kita, sehingga kita lupa akan Kerajaan Allah.
Kedua, agar kita jangan hidup terlalu sorgawi dengan terus menerus melihat.menatap ke langit. Terus menerus beribadah, dari satu tempat ibadah ke tempat ibadah yang lain; rajin dan giat melayani dan gereja, tetapi kita melupakan tugas kita untuk bersaksi bagi dunia.
3. Respon Tuhan Yesus akan pertanyaan yang diajukan di ayat 7 dan 8 Jawab-Nya: "Engkau tidak perlu mengetahui masa dan waktu, yang ditetapkan Bapa sendiri menurut kuasa-Nya. Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi."
Respon ini merupakan suatu ajakan untuk yakin dan berserah kepada Kuasa Allah, dan pemberian Roh Kudus yang memberikan keberanian untuk bersaksi mengabarkan kabar baik dan suka cita.
Dari hal tersebut di atas, maka panggilan kita adalah untuk menjadi saksi dan bukan menjadi pengamat langit atau menjadi pengamat bintang. (Setiap kali saudara menatap ke langit, ingatlah Yesus akan datang kembali. Setiap kali saudara menatap ke langit ingatlah bahwa saudara mesti sedang terjaga, bekerja, bersemangat, waspada . Setiap kali saudara menatap ke langit ingatlah untuk selalu siap sedia).
Visi kita bukanlah untuk bernostalgia dengan apa yang dilihat, tetapi harus memiiki hati yang penuh belas kasihan kepada dunia yang terhilang. D.L. Moody (1837-1899) mengatakan “Saya memandang dunia ini seperti sebuah kapal karam. Tuhan memberi saya sekoci penolong dan berkata kepada saya, “Moody, selamatkan semua yang kamu bisa.”
Hal bersaksi adalah suatu perintah dan kewajiban orang percaya dan harus menjadikan gaya hidup di manapun berada. Seorang saksi adalah seorang yang bersaksi melalui tindakan, ucapan bagi kebenaran. Menjadi Saksi Kristus seseorang harus bisa menegaskan tentang karya penyelamatan Yesus di dalam dirinya. Kesaksian tidak harus dramatis , tetapi ada perubahan, hal yang berubah di dalam diri. Menjadi Saksi bukan dengan perkataan semata-mata , tapi melalui kehidupan sehari-hari kita. Kita dapat mengalami Kristus lebih dulu , sehingga kita dapat memperkatakan kristus bagi orang lain. Hasilnya Kristus dikenal, dikasihi, dipuji dan dijadikan Tuhan atas umat pilihan.
“Kristen” (Christian) berarti merujuk kepada kelompok orang milik Kristus. “Setiap hati yang ada Kristus adalah seorang misionari; setiap hati yang tanpa Kristus adalah sebuah ladang misi.” Dietrich Bonhoeffer : Gereja dikatakan sebagai gereja ketika ia hadir bagi sesamanya. Gereja ada bukan untuk dirinya sendiri, tetapi membawa Kristus menjumpai dunia.
4. Ilustrasi
Alkisah ada dua orang sahabat karib. Mereka berdua berasal dari agama yang berbeda namun dapat menjadi sahabat. Salah seorang temannya beragama Kristen yang rajin pergi ke gereja, bahkan cukup sibuk mengikuti pelayanan di gereja. Sahabatnya yang bukan Kristen ini memiliki hobi Mancing. Ia sering menghabiskan waktunya untuk memancing ikan. Kerap kali ia mengajak sahabatnya yang Kristen ini untuk mancing, namun permintaannya selalu ditolak oleh sahabatnya ini karena mengaku memiliki cukup banyak kesibukan pelayanan di gereja. Tiap kali sahabatnya mengajak dia untuk memancing sahabatnya yang Kristen selalu menolak untuk bergabung.
Suatu kali, sahabat penyuka mancing ini datang mengajak sahabat Kristennya dengan membawa dua pancing. Ia mengajak sahabatnya itu untuk ikut mancing bersama dia. Namun seperti biasa sahabatnya menolak dengan alasan ada urusan gereja. lalu, sahabat ini berkata kepada sahabatnya, “Selain mancing tidak ada yang kusukai. Mancing adalah hobiku yang sangat ku gemari. Karena begitu senangnya dengan mancing, aku membelikanmu sebuah pancing dan mengajakmu untuk mancing bersama. Aku ingin kamu bisa merasakan begitu nikmatnya dan asiknya memancing itu.” Sahabatnya terdiam sejenak, lalu melanjutkan, “jika gereja itu adalah sesuatu yang sangat menyenangkan bagimu, kenapa kamu tidak pernah mengajakku untuk juga bisa merasakan betapa nikmatnya pergi ke gereja seperti nikmatnya memancing yang rasanya ingin kubagikan kepadamu?”
Jika kita mengetahui betapa nikmat dan indahnya Tuhan, mengapa kita tidak mau membagikan itu kepada orang lain yang belum pernah merasakannya?
Selamat bersaksi!
Pdt. Maslan Sitepu - Runggun Bandung Barat