Sabtu 20 April 2019, Khotbah Markus 15:42-47 (SABTU PENGHARAPAN)
Invocatio :
Bukankah "Ia telah naik" berarti, bahwa Ia juga telah turun ke bagian bumi yang paling bawah? (Epesus 4:9)
Bacaan :
Mazmur 139 : 7-12
Thema :
Yesus dalam dunia kematian
I. Pendahuluan
Ibadah Sabtu Pengharapan adalah merupakan bahagian dari Ibadah Kamis Putih dan Jumat Agung. Dan hal ini mungkin suatu hal yang sulit kita menjelaskan kepada jemaat, apa yang terjadi di saat Sabtu itu. Sebab Jumat sore mayat Yesus telah di masukkan kedalam kuburan yang diberikan oleh Yusuf anggota majelis besar itu.
Dan penguburan itu apa dampaknya bagi kita, sebab semuanya orang mati wajib di kuburkan. Namun dibalik penguburan di saat Jumat malam itu, dan Yesus pernah berpesan: “Pada hari ke-3 Ia akan bangkit [Mat 16:21], dan hari sabbtu itu adalah hari sabat Yahudi, hari yang tidak bisa beraktifitas. Namun hari sabat itu juga Yesus ada di dalam kubur, maka kita adakan Ibadah di hari sabtu itu, untuk apa?
a) Jumat malam sabtu itu Yesus di kuburkan, untuk menantikan hari ketiga (Minggu), Dia akan Bangkit (Bangkit dari kubur)
b) Dan setelah Yesus di kubur maka wanita-wanita yang ikut menyaksikan, pulang dan menyediakan rempah-rempah, tentunya pada hari sabtu/sabat itu. Untuk esok ia akan ke kuburan (Luk 23:55-56).
c) Wanita-wanita mempersiapkan untuk pergi ke kubur Yesus, menggantar rempah-rempah, rencana mereka tentu untuk merempahi mayat Yesus ke esokan paginya
II. Uraian Nats
Markus 15:42-47 ini menjelaskan buat kita, dimana kematian Yesus di kayu salib juga memecahkan suatu masalah, sebab tidak lama lagi saat mempersiapkan jelang sabat, sementara mayat masih tergantung, tentunya oleh karna tiada yang berani mengambilnya, dan juga mau bawa kemana, sebab kuburan keluarga Yesus tentunya ada di Nazaret, teramat jauh membawanya, sebab sebentar lagi sudah tidak bisa melakukan apapun saat sabat, sudah dekat, dan juga malam telah tiba. Diantara banyaknya manusia yang sudah ditolong Yesus, bahkan murid-muridNya semuanya kabur tidak bertanggung jawab. (Habis manis sepah Dibuang). Namun ada-ada saja dipakai oleh Tuhan untuk menolong , untuk mengambil mayat Yesus di kayu salib, Yaitu Yusuf Anggota Majelis Besar, bahkan merelakan kuburnya dipakai untuk membaringkan, sebab ia tidak setuju Yesus dihukum mati ( Lukas 23 :50-53).
Dan Yesus dibaringkan bukan dikuburan, yang dipakai kata dibaringkan, berarti Yesus ini tidak ditutupi dengan Tanah namun dengan batu yang besar (Markus 16 :3). Majelis besar ini juga sadar bahwa kubur itu hanya dipinjamkan untuk Yesus berbaring , dan Dia percaya bahwa Yesus akan bangkit seperti janjiNya (Mat 16 :21).
Tentunya Maria Magdalena, dan Salome melihat dimana Yesus di baringkan, maka dia juga ingin perfi ke esokan harinya, sebab saat itu telah berlangsung sabat, dan hari telah malam, tidak boleh beraktipitas.
III. Renungan
a) Sabtu pengharapan ialah dimana para wanita-wanita itu berharap bahwa ia punya kesempatan untuk esok bisa pergi ke kuburan Yesus
b) Mereka merelakan miliknya dan waktunya untuk membeli rempah-rempah hanya untuk mayat Yesus yang terbaring itu
c) Tentunya mereka mengatur strategi, untuk besok susbuh-subuh akan pergi ke kuburan Yesus, walaupun mereka wanita, namun tangguh dan pemberani
d) Tentunya kita sekarang, sementara kematian Yesus membawa suatu keberanian bagi Yusuf, Dia pertaruhkan jabatannya untuk mengambil mayat Yesus, apalagi kita dimana Yesus itu sudah hidup, namun kita masih sungkan mempertaruhkan sehalanya untuk Yesus
e) Wanita-wanita yang berani melihat Yesus di kubur, hal ini juga menghadapi resiko, namun mereka tidak takut. Bagaimana Kita?
Pdt Andarias Brahmana
Ketua Klasis Jakarta Kalimantan