SUPLEMEN PEKAN KELUARGA GBKP WARI VI
Invocatio : Kisah Para Rasul 13:47
Bahan Bacaan I : Kejadian 12:1-9
Bahan Bacaan II : Matius 28:16-20
A. PENDAHULUAN
Tuhan menghendaki setiap keluarga orang Kristen untuk mengabarkan Injil sesuai dengan karunia serta kesempatan yang telah diberikan Tuhan bagi anggota keluarga,.Namun kita ketahui untuk melakuakan Perkabarn Injil tidak lah semudah yang kita bicarakan. banyak sekali tantangan yang harus dihadapi keluarga baik dari dalam keluarga itu sendiri begitu juga dari luar faktor luar keluarga.namun tantangan itu bisa kita atasi asal kita mau menurut kehendak Tuhan
B. Penjelasan Teks
- Kisah Para Rasul 13:47
Bagaimana proses yang dialami oleh para rasul hingga mereka menjadi terang dunia? Sungguh berat yang mereka alami dalam pelayanan di Antokia dimana Paulus dan temen-temannya berbicara tentang harapan baru dalam Yesus tetapi para penatua Yahudi berteriak dan menetang Paulus supaya tidak meneruskan berita tentang Yesus . Dari teks ini kita bisa belajar bahwa tahapan untuk menjadi terang itu adalah:
- Dipanggil (harus ada respon mau atau tidak),
- Sangup menhadapi masalah dalam pemberitaan
(merelakan untuk dibentuk/tabiat asli diubah sama sekali)
3 .Menjadi terang setiap situasi (terus menjadi terang dimanapun kita berada kerena
itulah yang menjadi panggilan setiap orang Kristen
- Kejadian 12 1-9,
Allah memerintahkan Abram untuk meninggalkan tanah kelahirannya. Meninggalkan keluarga besar yang begitu mengayominya, menuju suatu tempat yang belum diketahuinya. Perintah ini menguji Abram, apakah ia memercayai Allah lebih dari yang dapat ia lihat, atau lebih mencintai tanah kelahirannya, teman-teman terkasihnya dan segala kenyamanannya. Ternyata Abram menuruti saja kehendak Allah, tanpa menyisakan ruang untuk menempatkan keraguan dalam hatinya terhadap wewenang Allah,. Padahal, tidak ada jaminan yang tampak jelas selain mengandalkan kepercayaan kepada Allah.
- Matius 28 : 16-20
Teks renungan ini merupakan kelanjutan dari kisah kebangkitan Yesus, dimana pada bagian akhir kisah dimaksud ada semacam kesimpang siuran informasi di tengah-tengah masyarakat tentang kebangkitan Kristus, termasuk di tengah-tengah para murid. Pada satu sisi ada berita tentang kebangkitan-Nya yang dibuktikan dengan kubur yang kosong (Mat. 28:1-10), namun pada sisi lain mahkamah agama Yahudi menyebarkan suatu berita yang menyatakan Kristus tidak bangkit, Dia telah dicuri oleh murid-murid-Nya pada malam hari (Mat. 28:11-15). Tentu berita kebangkitan Kristus sebagai sesuatu yang telah terjadi, sedangkan berita dari mahkamah agama tersebut adalah bohong/palsu. Sekarang, penulis Injil Matius menulis untuk meyakini kebenaran berita tentang kebangkitan Kristus kemudian meneruskan berita tersebut kepada semua bangsa, dengan keyakinan baru bahwa Tuhan Yesus pasti menyertai..ketika kesebelah murid Yesus berangkat dari Galelea menuju bukit yang telah ditentukan Yesus,Ketika mereka melihat Yesus Murid-murid menyembahNya’ disini Yesus memberikan beberapa point untuk dilakukan oleh murid-murid Yesus:
1 .Yesus meyakinkan para murid akan kuasa-Nya (ay. 17-18)
Keragu-raguan beberapa orang terhadap Yesus sangat dimaklumi (ay. 17), sebab berita palsu yang disebarluaskan oleh mahkamah agama sangat menggoncang iman, bahkan diikuti dengan ancaman para penguasa Yahudi (dan Romawi). Yesus tahu persis situasi ini, sehingga Dia perlu meyakinkan murid-murid-Nya akan kuasa yang dimiliki-Nya (ay. 18); dengan demikian berita tentang kebangkitan-Nya (yang penuh kuasa) adalah benar adanya, dan tidak perlu diragukan lagi
- Yesus mengutus murid-murid (ay. 19-20a)
Setelah meyakinkan murid-murid akan kuasa-Nya, Yesus kemudian mengutus mereka untuk memberitakan kebenaran itu kepada semua bangsa (sebagai upaya untuk melawan arus berita palsu), dan bahkan meminta mereka untuk membaptis semua bangsa dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus .serta mengajari orang-orang yang percaya kepada Yesus (ay. 19-20a). Teks ini juga sekaligus memberi penegasan akan universal berita Injil Kristus, yaitu kepada semua bangsa, bukan hanya kepada bangsa Yahudi (sebagaimana selama ini dipahami oleh bangsa Yahudi; ingat bahwa pembaca Injil Matius adalah keturunan Yahudi). Teks ini mendorong untuk membuka hati, membuka diri terhadap mereka yang selama ini dianggap tidak masuk dalam “wilayah” pemberitaan akan kasih karunia Tuhan. Teks ini meyakinkan untuk tidak ragu-ragu menjangkau mereka yang selama ini tidak terjangkau, sehingga mereka pun berolah kebenaran dan keselamatan di dalam Kristus Yesus.
- Yesus menjanjikan penyertaan-Nya (ay. 20b)
Mengutus murid-murid dalam pekerjaan pelayanan ini sangat berisiko tentu harus disertai dengan suatu jamin. Yesus menjanjikan perlindungan kepada mereka dengan perkataan: “Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman” (ay. 20b). Apa artinya? Yaitu bahwa Yesus sendiri pasti menyertai murid-murid-Nya; menyertai dalam teks ini berarti Yesus selalu bersama-sama dengan setiap orang yang memberitakan berita kebenaran tentang diri-Nya, Dia pasti melindungi mereka, Dia pasti memberikan pertolongan dan penghiburan atas mereka, Dia pasti memampukan mereka melaksanakan tugas pemberitaan kebenaran itu.
C. RENUNGAN
Bagaimana Keluarga yang ber PI (Perkabaran Injil)
- Membangun kehidupan keluarga dengan kebersamaan yang Harmonis Ini bisa bandingkan pembacaan pertama bagaimana keluarga Abraham dan istrinya Sarah mendengar dan melakukan penggilan Tuhan itu dalam keluarganya walaupun secara logika sangat sulit untuk dilakukan didalam ketidakpastian dalam melakukan perintah Tuhan tapi sewaktu mereka sehati untuk melakukannya teryata mereka mampu dalam tantangan serta berkat bagi keluarga Abraham Tuhan sudah siapkan..
- Disini bisa kita lihat bagaimana keluarga mau ikut ambil bagian dari tanggung jawab sebagai orang percaya yaitu memberitakan injil dan mau membenahi diri kita masing-masing unruk menjadi lebih baik dalam mengikut Yesus..
- Memberitakan Injil bukan hanya bicara tentang bagaimana orang beralih menjadi percaya saja kepada Kristus, tetapi bagaimana orang melihat terang Kristus didalam diri kita yang adalah pengikutnya, khususnya didalam keluarga kita.ini bisa bandingkan dengan invocatio Kisah Para Rasul 13:47
- Selalu bersandar kepada Allah walau dalam situsai apapun, karena tentunya kita sebagai anggota keluarga baik bapak dan ibu serta anak-anak tidak terlepas dari masalah kehidupan keluarga,. ketika keluarga ikut mengambil bagian dalam pekabaran injil maka yang tidak bisa tidak dilakukan adalah tetap saling mendoakan dan menguatkan iman percaya segenap anggota keluarga,karena dalam pekerjaan pekabaran injil ini penuh dengan tantangan dan ingat penyertaan Tuhan sampai akhir zaman . bandingkan dengan renungan kita matius 28:16-20.
Ada 3 jenis perintah disini yaitu :
- Jadikanlah semua bangsa MuridNya
Kita perlu memahami ini, ingat bahwa kata Murid adalah orang yang diajarkan sesuatu, dan tentunya yang diajarkannya adalah kebaikan.Pengajaran yang hidup adalah bagaimana kita keluarga melakukan kebaikan yang bisa dilihat dirasakan oleh orang lain yang berlandaskan kasih Kristus dan ini cukup penting bagi kita keluarga untuk memahaminya.ingat seperti orang karo bilang” CAKAP LABO LAKO MPAL”.
- Baptislah Mereka
Perintah kedua ini menegaskan ketika ada yang melihat pengajaran itu baik buat dirinya dan dia ingin bergabung didalamnya maka “baptislah” artinya harus ada symbol akan penerimaan Yesus sebagai Juru Selamatnya. Tidak serta merta dia senang dengan ajaran kita maka kita katakan OK kau sudah masuk,o tidak bisa ,tapi denga mengikuti pembelajaran yang ditentukan gereja GBKP kemudian dimateraikan sebuah ikatan yang kuat, yaitu dalam nama Bapa, Anak dan Roh Kudus yang dilakukan oleh pendeta di Ibadah gereja
- Ajarlah
Kata ajar ini terkadang kita lupa, bahwa pemberitaan injil harus disertai dengan pengajaran yang terus menerus karena tanpa pemahaman yang mendalam akan Injil didalam kehidupan orang yang percaya, membuat imannya gersang dan tidak bertumbuh dab berkar serta berbuah.oleh sebab itu sebagai jemaat kita.Jangan meninggalkan persekutuan yaitu ibadah minggu,PJJ,PA,Pekan-pekan dan ibadah lainnya yang ada digereja GBKP karena tempat inilah kita selalu saling mengajari dan mengingatkn akan Firman Tuhan
Dan bagian yang terakhir Tuhan Yesus menegaskan bahwa IA selalu menyertai kita didalam pekerjaan yang kita lakukan.samapai akhir zaman. Marilah kita menjadi keluarga yang memberitakan Firman Kebenaran Tuhan dengan sukacita walaupun penuh dengan persoalan, SETIALAH DALAM PERKABARAN INJIL SAMPAI AKHIR HIDUP KITA..
Pdt. Maria EndaMalem Br Sitepu, S.Th-GBKP Rg. Surabaya