SENIN 01 JANUARI 2024 (TAHUN BARU), KHOTBAH AMSAL 16:1-9

Invocatio  :

TUHAN kap si mabai kam ras si nemani kam. La kam juru ibahanNa la kam itadingkenNa. E maka ola bene ukurndu, ola mbiar, (Ulangen. 31:8)

Ogen :

2 Johanes 1:4-6

Tema        :

"Tutus, Tek Dingen Malang Man Dibata". / Tekun, Percaya dan Takut Akan Tuhan

 

Pembukaan/Pendahuluan.

Syalom, Selamat Tahun baru 2024 bagi kita sekalian, hari ini adalah hari perdana di tahun 2024. Kalau kita melihat ke belakang tentu saja banyak sekali situasi yang sudah kita alami, dan semuanya bias kita lewati, sungguh itu semuanya karena kasih setia Allah kita, dan pada tahun yg baru ini kita juga tetap memiliki keyakinan di dalam iman bahwa Allah juga akan menyertai hidup kita.

 Pendalaman Teks.

Ketika membaca ayat ini, kita diajarkan tentang suatu kebenaran Agung, bahwa kita tidak punya kemampuan sendiri untuk memikirkan atau mengatakan apa pun yang bijaksana dan baik tentang diri kita sendiri. Sebaliknya, segala kemampuan kita berasal dari Allah, yang menyertai hati dan mulut kita, dan yang mengerjakan di dalam kita baik kemauan maupun pekerjaan (Flp. 2:13; Mzm. 10:17).

Manusia dapat menimbang-nimbang dalam hati (boleh saja ia berencana dan merancangkan ini dan itu) tetapi jawaban akhirnya berasal dari pada TUHAN. Maksudnya;

  • Manusia berencana. Ia memiliki kebebasan berpikir, dan kebebasan berkehendak diperbolehkan untuknya. Biarlah ia membentuk rancangan-rancangannya, dan menyusun rencana-rencananya, sebaik mungkin seperti yang dipikirkannya: tetapi, bagaimanapun juga, Tuhan yang menentukan
  • Manusia tidak bisa terus bekerja tanpa bantuan dan berkat dari Allah, yang menciptakan mulut manusia dan mengajarkan kepada kita apa yang harus kita katakan. Bahkan, Allah dengan mudah dapat, dan sering kali, menggagalkan tujuan-tujuan manusia, dan mengacaukan perhitungan-perhitungan mereka. Kutuklah yang diniatkan oleh Bileam di dalam hatinya keapda bangsa Israel, tetapi jawaban yang keluar dari mulut lidahnya adalah berkat.

Penulis kitab Amsal memberikan nasihat abadi kepada para pembacanya bahwa :

Memperoleh hikmat sungguh jauh melebihi memperoleh emas, dan mendapat pengertian jauh lebih berharga dari pada mendapat perak". Hal ini mengingatkan kita untuk mengutamakan hikmad dalam kehidupan orang beriman, Pertanyaannya: bagaimana kita dapat memperolehnya? Dalam Amsal 16:1-4, penulis Amsal menegaskan bahwa jawaban dari segala kehidupan dan pergumulannya adalah Tuhan Allah, bukan manusia. Karena itu amatlah penting bagi kita untuk mengenali nilai-nilai kebenaran dan mempraktekkannya (8-15). Sikap demikian hanya bisa diperoleh ketika kita belajar untuk menyerahkan segala rencana kita kepada Tuhan. Allah adalah TUHAN yang menciptakan segala sesuatu di dunia dengan arah dan tujuan masing-masing, dan Dia juga sanggup melihat dan menguji isi hati manusia. Takut akan TUHAN haruslah menjadi sikap hidup yang mendasari semua perbuatan dan penilaian kita. Dalam kitab Perjanjian Baru juga banyak disebutkan: "Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya. Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.". Nasihat senada juga diajarkan oleh Paulus, "Bersukacitalah senantiasa. Tetaplah berdoa. Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu." (16-18). Jelas terlihat bahwa Allah menghendaki agar terang kebenaran Kristus ada di dalam kita dan Ia menghendaki kita menggapainya. Sebab itu jangan berhenti berharap dan berserah kepada Kristus.

Renungan/Refleksi.

  1. Pada setiap tahun baru, orang-orang cenderung memiliki yang namanya resolusi tahun baru. Orang-orang ingin mengubah suatu kebiasaan buruk di tahun lalu menjadi suatu kebiasaan yang baik. Mungkin ada yang ingin berhenti merokok, mungkin ada yang ingin mulai rajin olahraga, atau mungkin ada yang ingin membiasakan diri membaca Alkitab setiap hari. Namun, biasanya kebanyakan dari orang-orang yang membuat resolusi tahun baru ini hanya bertahan kurang dari satu bulan. Setelah beberapa minggu, mereka biasanya mulai capek dan berhenti berusaha mencapai tujuan mereka. Hendaknya didalam menetapkan resolusi tersebut penekanannya harus berdasarkan, Komitmen dalam iman dan takut akan Tuhan.
  1. Didalam menjalani tahun yang baru ini kita juga harus tetap siap terhadap berbagai musim yang akan kita hadapi, pasti akan ada suka dan duka yang melanda hidup kita, namun pengenalan akan Allah akan menguatkan kita dalam menghadapi berbagai situasi itu, Semakin kita mengenal Allah, semakin kita mengetahui kasih dan rancanganNya buat kita, semakin kita terkagum-kagum dibuatNya. Firman Tuhan yang disampaikan kepada Hosea berkata “Marilah kita mengenal dan berusaha sungguh-sungguh mengenal TUHAN; Ia pasti muncul seperti fajar, Ia akan datang kepada kita seperti hujan, seperti hujan pada akhir musim yang mengairi bumi.” (Hosea 6:3). Seperti apa tahun baru buat anda? Mungkin ada yang merasa tahun ini tidak terlalu baik, atau malah buruk? Dengarlah, Tuhan menyediakan yang baru bagi anda. Tuhan membuka peluang-peluang baru, kesempatan baru di tahun yang baru. Bagi anda yang menganggap tahun baru sebagai tahun yang baik setidaknya menjanjikan, Tuhan pun menyediakan rahmatNya yang baru bagi anda. Apapun yang anda rasakan di tahun baru, semuanya merupakan bagian dari keberhasilan baru yang menanti di depan sana. Karenanya bersukacitalah dalam menyambut tahun yang baru, jalanilah dengan penuh semangat dan harapan baru. Ada Tuhan dengan rahmatNya yang baru disana, dan Dia akan selalu berjalan bersama dalam setiap langkah. Tahun baru, rahmat baru, harapan baru. Selamat tahun baru, Tuhan memberkati, Amin.

Pdt. Togu P. Munte

MINGGU 31 DESEMBER 2023 (TUTUP TAHUN), KHOTBAH MAZMUR 121:1-8

Invocatio :

"Aku adalah Alfa dan Omega, firman Tuhan Allah, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, Yang Mahakuasa." (Wahyu 1:8)

Bacaan   :

I Yohanes 3:1-3 (tunggal)

Tema       :

Tuhan Yang Menyertai Kehidupan Kita

 

Di tahun 2023, kita telah mengisi 364 hari dengan berbagai aktivitas, kerja, karya dan banyak hal. Semua itu sudah menjadi kenangan yang dilewati. Banyak hal yang baik dan yang buruk sekalipun. Tidak sedikit juga pengalaman yang berkesan dan bisa jadi pelajaran. Namun hari terakhir ini tentunya 'last but not lease', yang terakhir namun tidak kalah pentingnya dengan hari-hari sebelumnya. Tahun ini sudah diawali dengan berbagai kebaikan, doa dan harapan maka harus jugalah ditutup dengan hal yang sama. Pengharapan yang tidak ada matinya. Agar dalam menyambut kembali tahun yang baru, kita bisa mengisi kehidupan dengan lebih baik dari hari sebelumnya. Tahun yang baru, memang masih menjadi rahasia. Kita tidak tahu apa yang akan terjadi nanti. Lalu apakah yang menjadi jaminan bagi kita bahwa semua baik adanya?

ISI

Mazmur 121:1-8 merupakan salah satu nyanyian ziarah yang dinyanyikan oleh umat Tuhan dalam perjalanan mendaki ke Sion untuk beribadah di Bait Suci. Bagi bangsa Israel gunung Sion adalah simbol penting dalam keagamaan, tempat Tuhan bertakhta. Mazmur ini masih dipakai dalam mengawali sebuah perjalanan, untuk mengingatkan akan pertolongan Tuhan.

Beberapa orang menyebut ini mazmur ini ditulis di perkemahan, ketika Daud bertaruh nyawa karena sedang dalam bahaya dari musuh yang mengejar di padang belantara. Karena itu ia mempercayakan diri kepada Allah yang melindungi dirinya di tengah pertempuran. Ada pula yang menyebut, mazmur ini ditulis saat Daud sedang dalam perjalanan ke tempat yang jauh dan disitulah dia merenungkan pertolongan Tuhan baginya dalam perjalanannya. Namun melalui pernyataan pemazmur tentang Allah penjaga Israel, dia ingin mengakui bahwa dimanapun berada dan apapun yang sedang dihadapi, umatNya tetap meyakini Allah sebagai sumber pemelihara.

Dalam nyanyian ziarah ini, pemazmur memberi kesaksian bahwa tidak ada yang bisa diandalkannya dalam hidup, selain Tuhan. Seperti saat melalui suatu padang yang luas dan melayangkan matanya ke gunung-gunung untuk mencari sumber pertolongan, nyatanya tidak dijumpai pertolongan yang datang dari sana.

Orang-orang zaman itu kerap menganggap gunung memiliki peran yang sangat penting. Karena wilayah padang gurun dan banyak hamparan gunung batu, maka setiap orang yang melewati tempat-tempat itu rentan bahaya yang menyerang. Sehingga menjadikan celah di bukit batu dan gunung sebagai persembunyian dan tempat berlindung dari serangan musuh yang sewaktu-waktu dapat menyergap. Bangsa-bangsa lainnya pada zaman itu juga melihat gunung sebagai tempat yang dianggap kudus dan disana ada kekuatan besar berkuasa yang layak disembah. Sehingga orang-orang yang tidak menyembah Tuhan Allah pun, menjadikan gunung sebagai tempat-tempat penyembahan berhala dan bukit pengorbanan.

Oleh karena itu pemazmur memakai kata "gunung-gunung", sebagai gambaran bahwa dia menyadari banyak orang sedang mencari alternatif dan pilihan untuk menemukan sumber pertolongan dalam hidup. Ternyata dia mendapati bahwa tidak ada yang seperti Tuhan Allah yang disembahnya. Karena itulah dia menyatakan pujiannya tentang betapa hebatnya Tuhan yang dapat diandalkan dalam segala hal. Mazmur ini dituliskan sebagai peneguhan iman bagi setiap yang mendengar dan menyanyikan.

Pemazmur memperkenalkan Tuhan sebagai :

Ay 2 Pemberi pertolongan sebagai pencipta langit dan bumi. Hanya Allah yang mampu melakukannya dengan kepastian karena sebagai pencipta Allah yang dapat mencukupkan semua yang diperlukan ciptaanNya.

Ay 3-4 Penjaga yang tidak akan terlelap yang menjaga kakimu tidak goyah. Orang yang terus terjaga, tentu sigap mengawasi apapun, maka seperti itu pulalah Tuhan tidak sekalipun terlelap, tertidur dalam menjaga umatNya masing-masing agar tetap teguh.

Ay 5 Dialah tempat pernaungan yang berada di sebelah tangan kananmu. Hal ini menyatakan Allah dekat dan sigap juga kuat memberi penyertaan yang tidak akan terlambat.

Ay 6-7 Tidak akan dibiarkanNya ada yang menyakiti atau membawa celaka. Gambaran pemahaman orang zaman itu, matahari saat siang dapat jadi sumber bencana dan sinar bulan pada waktu malam dapat membawa berbagai penyakit. Namun dalam penyertaan Tuhan hal itu tidak menakutkan lagi. Karena Allah sendiri sudah pernah menyatakan perlindungan bagi Israel memberi tiang awan dan tiang api sebagai naungan Israel selama perjalanan. Seperti itu pulalah Allah menjaga umat dari berbagai ancaman yang mencelakakan dalam hidupnya

Ay 8 Menjaga keluar masukmu selamanya. Dalam arti hidup dan karya yang dikerjakan manusia berada dalam perhatian Tuhan. Bukan hanya di suatu masa melainkan sampai selama-lamanya, tanpa batas waktu.

Invocatio Wahyu 1:8 menyatakan keberadaan Tuhan merupakan alfa dan omega. Alfa ialah huruf pertama dan Omega huruf terakhir dari abjad Yunani. Dengan menyebut Kristus sebagai Alfa dan Omega menjadi penyataan akan sifat ilahi yang menjadi awal dan akhir segala sesuatu. Tentu ini menjadi suatu jaminan bagi umat Tuhan menerima penyertaan tanpa batas waktu.

I Yohanes 3:1-3 Dalam dunia yang penuh tantangan dan ancaman, kita memerlukan pertolongan sejati datang dari Tuhan. Hal ini juga dijelaskan dalam I Yohanes. Bahwa setiap manusia yang percaya pada Yesus mendapat status dan posisi baru. Tidak disebut musuh Allah lagi, melainkan anak-anak Allah karena kasih Allah yang besar telah diterima sebagai karunia (ay 1).

Keberadaan sebagai anak-anak Allah di dunia ini, tidak serta merta membuat kita jauh dari penderitaan dan berbagai ancaman. Karena dunia penuh dengan keberdosaan manusia tidak menerima Yesus Kristus sebagai Anak Allah. Banyak yang menolaknya, namun bagi orang-orang percaya semua itu tidak akan melunturkan penyertaan Tuhan yang dijanjikan.

Anak-anak Tuhan harus terus bertumbuh dalam iman menjadi seperti Kristus, meneladani dan taat FirmanNya (ay 2). Bagi mereka semakin nyatanya hidup dalam pengharapan yang menyucikan (ay 3). Hal ini menjadi dorongan bagi orang percaya melalui pergumulan dan persoalan hidup, dengan bergantung penuh kepada Yesus tanpa takut atau lari dari kenyataan. Karena kitalah anak-anak yang dikasihiNya.

APLIKASI

Tuhan Yang Menyertai Kehidupan Kita menjadi suatu pengharapan mengakhiri tahun ini. Sama seperti saat keadaan aman ataupun bahaya, setiap kita harus terus berjaga-jaga, karena yidak ada yang dapat menjamin kejadian di masa depan. Misalnya masyarakat tetap akan melakukan ronda siskamling, untuk menjaga keamanan sekitarnya. Apakah hari ini ada bahaya atau tidak, tetap akan berjaga. Biasanya diaturkan pula jadwal agar bergantian, karena mengingat keterbatasan manusia untuk terus awas dan terjaga.

Dalam mengimani penyertaan Tuhan, disitu kita semakin mengagumi Dia. Karena Tuhan Allah menyertai hidup kita dengan tidak pernah terlelap, Allah yang menjadi awal dan akhir dari semuanya, juga menjadikan kita anak-anakNya yang tentu terjamini sekalipun banyak tantangan hidup.

2024 akan kita sambut. Apapun nanti yang akan kita lalui, ingatlah bahwa tidak ada pertolongan yang datang selain dari Tuhan. Tidak dari gunung yang tinggi, manusia yang berkuasa, tidak juga dari kekayaan dan kepintaran manusia. Hanya Allah tempat perlindungan yang pasti memberi penyertaan. Orang yang disertai Tuhan sepanjang perjalanan ziarah kehidupannya, akan dapat :

  1. Menentukan arah hidup dengan keputusan yang tepat. Hal ini sangat diperlukam karena waktu tidak akan pernah dapat diulang. Sehingga hanya dalam Tuhan, keputusan hidup tidak akan mengalami penyesalan. Dia Allah yang Maha Tahu, sanggup memberikan pertolongan saat kita mengambil keputusan dalam hikmatNya. Oleh karena itu jangan sekali-kali mengandalkan diri sendiri atau berharap pada kekuatan lain dalam menentukan jalan hidup, tapi fokus pada FirmanNya sebab itulah yang dikehendaki Allah, menuntun agar tidak tersesat.
  1. Menemukan jalan dalam setiap persoalan. Saat menghadapi masalah, keluarga, sahabat, rekan dan orang-orang disekitar kita, dapat saja memberikan pertolongan namun tentu secara terbatas. Hanya Allah yang Maha Kuasa dapat menuntun kita menemukan jalan keluar yang tepat di saat yang tepat. Karena Dia Allah yang berkuasa memakai segalanya untuk memenuhi maksudNya yang baik. Dalam perjalanan kita akan menghadapi banyak tantangan dalam rumah tangga, keluarga, ekonomi, karier, usaha dsb. Banyak orang yang tidak mengandalkan Tuhan menjadi stres, frustasi, mau berbuat jahat dan merasakan ketidaknyamanan lainnya. Maka bangunlah relasi intim dengan Tuhan dalam ibadah dan doa dengan setia. Agar tidak akan goyah langkah hidup kita dan tidak akan kecewa sekalipun banyak persoalan.

Bukankah Tuhan yang kita sembah begitu luar biasa? Jika selama ini kita masi ragu untuk benar-benar mengandalkanNya, atau masih sibuk mencari pilihan-pilihan lain selain Tuhan, Firman Tuhan hari ini kembali meyakinkan dan mengingatkan kita, menjalani hidup sepanjang tahun yang baru dengan semakin merasakan penyertaan Tuhan. Karena hanya dengan itulah, perjalanan hidup akan aman dan langkah menjadi makin mantap. Sebab kita tahu siapa Dia yang kita andalkan menjadi teman seperjalanan.

Selamat menutup tahun 2023 dan menyambut tahun 2024 dalam penyertaan Tuhan. Amin.

Pdt. Deci br Sembiring

MINGGU 31 DESEMBER 2023, KHOTBAH MAZMUR 105:1-6

Invocatio :

1Tesalonika 5:9

Ogen :

Galatia 3: 24-29 (Tunggal)

Tema :

Turiken Perbahanen Tuhan

 

Pengantar

Dalam perjalanan kehidupan ini kadang banyak hal yang membuat kita tidak bersukacita karena diperhadapkan dengan berbagai perbedaan. Ketika setiap perbedaan dianggap ialah sebuah persoalan, maka pada saat perbedaan itu menumpuk dan arah perjalanan pun tidak diketahui maka secara psikologis menimbulkan emosi negative yang membawa diri ini untuk tidak bersyukur alias bersungut-sungut dan marah.

Rasa gelisah, kecewa, tegar tengkuk itu akan selalu muncul ketika cara pandang ini masih tetap sama. Pada saat ini penulis mengajak kita untuk bermawas diri, melihat hari ini adalah anugrah Tuhan yang sungguh luar biasa baik, maka dengan tenang kita akan melihat kabaikan Tuhan dalam hidup kita yang menuntun hingga saat ini.

Isi

Mazmur 105 menceritakan sebagaimana hubungan Tuhan dan umatNya dalam waktu yang Panjang, pernyertaanNya, dan KesetiaanNya, sehingga pada akhirnya bangsa pilihan itu pun sadar akan kebaikan dan kesetiaan Tuhan. Mazmur ini pun sebagai Nyanyian bangsa Israel membawa masuk dalam tabut perjanjian ke Yerusalem (Bdk ay 1-15;1 Tawarikh 16:8-22). Kesetiaan Tuhan akan janjiNya dapat dilihat dari penyertaanNya, pemeliharaanNya akan bencana kelaparan yang terjadi bagi seluruh negri dengan memakai Yusuf sebagai perpanjangan tangan Tuhan. Pada saat Tuhan membawa bangsa Israel keluar dari Mesir menuju tanah perjanjian. Tuhan memelihara umatNya selama 40 Tahun di padang gurun. Inilah sebagai bentuk Allah tidak pernah meninggalkan umatNya.

Perjalanan yang jauh seringkali membuat kita lebih mudah marah dan berpikir negatif jika kita tidak ditahu mengapa kita berjalan, dan kemana yang kita tuju. Itulah yang terjadi kepada orang Israel di padang gurun. Memang secara pikiran mereka tahu mereka dilepaskan dari perbudakan dan menuju ke tanah baru yang penuh harapan namun batin mereka masih terbelenggu dengan belenggu masa lalu di Mesir. Orang Israel bersungut-sungut tentang makanan (Kel. 16:2-3). Karena itu Tuhan berfirman, dan memberikan burung puyuh dan manna buat mereka untuk dimakan (Kel. 16:4-21).

Tuhan itu memelihara umat milik kepunyaan-Nya dengan memberikan apa yang mereka butuhkan.

Bagaimana seharusnya bangsa Israel merespons Allah yang telah dengan setia memegang perjanjian-Nya itu? Dalam 105:1-6, pemazmur mengajak setiap orang yang telah mengalami pertolongan TUHAN untuk bersyukur dan memberitakan segala perbuatan Allah yang Ajaib kepada bangsa-bangsa lain (105:1-2), bermegah di dalam TUHAN, mengandalkan TUHAN, menyembah Dia selalu, dan selalu mengingat apa yang telah TUHAN perbuat (105:3-5)

Aplikasi

Kita semua pasti sudah sangat banyak mengalami pertolongan Tuhan dalam hidup kita. Memang, adanya pertolongan Tuhan tidak berarti bahwa hidup kita bebas dari masalah. Akan tetapi, saat masalah muncul pun, kita mengalami kehadiran Tuhan yang memberi pertolongan, ketenangan, dan semangat untuk menyelesaikan masalah yang sedang kita hadapi.

Ketika mindset nya diubah dari persoalan menjadi anugrah maka semua akan berubah, ketika pada saat ini kita sadar bahwa kita ada hari ini karena Anugrah Tuhan maka tidak ada kata lain yang terucap dari mulut kita “Syukur kepada Tuhan”, sepanjang tahun 2023 ini tentu banyak persoalan yang dilalui seperti bangsa israel melalui berbagai macam badai kehidupan, namun satu hal yang pasti Tuhan tidak pernah tinggal diam dalam setiap persoalan itu, Ia selalu memampukan dan menguatkan kita. Maka dari itu tanpa harus dipaksa, maka akan dengan hati yang sukacita akan menceritakan kebaikan Tuhan dalam hidup kita. Kata Syukur dan bersaksi akan kebaikan Tuhan akan terucap dari mulut dengan hati yang sukacita.

Bersaksilah akan kebaikan Tuhan, beritakan kabar sukacita itu agar orang yang menerimaNya mendapatkan sukacita Tuhan

Tuhan memberkati Solideo Gloria

Vic. Ekitwynn Handinata Kemit, S.Si.Teol, CCM,.

Info Kontak

GBKP Klasis Bekasi - Denpasar
Jl. Jatiwaringin raya No. 45/88
Pondok Gede - Bekasi
Indonesia

Phone:
(021-9898xxxxx)

Mediate

GBKP-KBD