MINGGU 28 APRIL 2024, KHOTBAH WAHYU 14:1-5

Invocatio :

Bermazmurlah bagi Tuhan, yang bersemayam di Sion,beritakanlah perbuataNya diantara bangsa bangsa(Mzm 9:12)

Bacaan :

1 Samuel 2:1-3 (T)

Tema :

Enden Enden Kalak Si Enggo Iselamatken/Pujian orang yang diselamatkan

 

Pendahuluan

Bernyanyi adalah sebuah aktifitas yang banyak digemari oleh semua kalangan baik muda, remaja, sampai lansia. Sesuai KBBI benynyayi ialah mengeluarkan suara bernada, berlagu(dengan lirik atau tidak). Benyanyi dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja. Bernyanyi merupakan sebuah sarana mengekpresikan perasaan atau respon kita terhadapa situasi atau kondisi yang kita hadapi bahakan bisa dengan bernyanyi kita juga mengungkapkan apa harapan kita ke depan. Suasan hati kita juga bisa diubah dengan bernyanyi dari sedih menjadi sukacita bahakan juga sebaliknya.Dari keterangan diatas kita dapat melihat bernyanyi sangat memiliki fungsi yang penting dalam hidup kita. Selain itu bagi kita orang percaya bernyanyi merupakan ungkapan hati orang percaya sekaligus sebagai sarana kesaksian untuk memuji dan mengagungkan Tuhan atas perbuatan dan kasihNya. Itu maka Martin Luter mengatakan” Gereja yang baik adalah gereja yang bernyanyi” (Gereja Yang bernyanyi, Andi). Minggu ini dinamai Minggu Kantate(latin)yang artinya bernyanyi (nyanyikanlah nyanyian baru bagi Tuhan. Yang menjadi penekanan didalan minggu ini adalah bagaimana umat dihimbau untuk bernyanyi sebagai ungkapan atas perbuatan Allah yang besar didalam diri Yesus Kristus. Perbuatan itu adalah Yesus telah mengalahkan kematian dan bangkit jadi pemengan ( Paskah ).

Pendalaman Nats

Kitab Wahyu ditulis oleh Yohanes. Kitab Wahyu adalah kitab Perjanjian Baru yang terakhir dan yang paling luar biasa. Kitab ini sekaligus merupakan suatu penyingkapan (Wahy 1:1-2,20), suatu nubuat (Wahy 1:3Wahy 22:7,10,18-19), dan suatu gabungan dari tujuh surat (Wahy 1:4,11Wahy 2:1--3:22). (Istilah "penyingkapan" (Ing. _apocalypse_) berasal dari kata Yunani _apocalupsis_, yang diterjemahkan "wahyu" dalam Wahy 1:1-20). Ditulis untuk memperlengkapi orang percaya sepanjang zaman dengan segi pandangan Allah terhadap perang yang sengit melawan gabungan kekuatan Iblis dengan menyingkapkan hasil sejarah yang akan datang. Kitab ini secara khusus menyingkap tujuh tahun terakhir yang mendahului kedatangan Kristus kali kedua. Allah akan menang dan membenarkan orang yang kudus dengan mencurahkan murka-Nya atas kerajaan Iblis; ini akan diikuti oleh kedatangan Kristus kali kedua.( Alkitab Sabda). Bahan Khotbah kita ada pada bagian “ Pengelihatan tentang penghakiman dan perlindungan Allah” pasal 14-15. Alkitab Edisi Study memberi judul “Anak domba dan pengikut pengikutNya yang ditebus. Ayat 1 dimulai dengan kata aku “melihat” ini menunjukan bahwa Yohanes diberikan sebuah pengelihatan dan penyingkapan. Yang dia lihat adalah Anak Domba (5:6)menunjukan kepada Kristus (Yoh 1:29). Ia menjadi anak Domba yang dipersembahkan untuk menebus dosa dosa manusia(1 Kor 5:7)Anak domba tersebut berdiri di bukit Sion. Menunjukan ia hidup dan juga berkuasa dan kuasaNya ditunjukan di Bukit Sion ini selalau berkaitan dengan Bait Allah di dalam PL dan menunjukan bagaimana Allah dari dahulu sekarang sampai selamanya tetap berkuasa.Ia berdiri bersama sama dengan “ seratus empat puluh empat ribu orang”. Mengenai jumlah ini banyak pendapat dan juga tafsiran apakah hanya sebanyak itu yang diselamatkan. Dalam kitab wahyu ada 3 kali hal ini diungkapkan yaitu: Wahyu 7:4,Wahyu 14:1 dan Wahyu 14:3. Ada mengatakan hanya bangsa Israel merujuk kepada Why7:4. Tapia da beberapa pendapat itu menunjukan symbol. Bangsa Yahudi suka memakai symbol yang disebut dengan Gematria(גמטריא) berasal dari kata bahasa Yunani γεωμετρία(geometria), gematria ini adalah gaya sastra yang mana angka-angka menyimbolkan sesuatu.  sebagai contoh 12 melambang suku Israel, 7 melambangkan karunia Roh Allah atau lambang kesempurnaan(sebab Allah menyelesaikan penciptaan selama 7 ‘hari’), 6 melambangkan ketidak sempurnaan(7-1= 6 = tidak sempurna) atau manusia(sebab manusia diciptakan pada hari keenaam), 10 lambang penggenapan, 144.000 itu adalah 144 x 1000, oke sekarang kita kupas angka 144 dan 1000 secara perpangkatan.144 = 12², apa maksudnya dua belas pangkat dua ? 12² itu 12 x 12. 12 adalah lambang 12 suku Israel, sedangkan 12 satunya lagi lambang 12 Rasul, makna 12 x 12 = 144 disini adalah umat dari 12 suku Israel dan umat dari 12 Rasul Kristus akan dipersatukan.1000 = 10³, apa maksudnya sepuluh pangkat tiga ? 10³ itu 10 x 10 x 10. 10 adalah lambang penggenapan, sedangkan (pangkat)tiga itu melambangkan Sang Ilahi(bdk. 1 Yohanes 5:7), jadi makna 10 x 10 x 10 = 1000 disini adalah penggenapan dari Sang Ilahi.Dari sini dapat kita simpulkan bahwa 144.000 menyimbolkan penggenapan dari Sang Ilahi kepada suku-suku Israel dan kepada pengikut Para Rasul Kristus, yaitu janji penggenapan Allah yang tercatat dalam Kitab Suci akan adanya hari akhir dan Surga.Jadi angka tersebut menunjukan semua orang yang telah ditebus dan diselamatkan bukan hanya orang Yahudi( Roma 2:28-29)(Syrikat Moriah)Ada juga mengatakan dua belas suku di PL x dua belas rasul di PB x 1000 (banyak genap bulat) (Reformata ,Com) Jelas kita memilki keterbatasan menafsirkan dan memmahami tetapi yang jelas itu adalah symbol orang yang ditebus dan diselamatkan artinya ada penebusan dan keselamatan tersebut. Dan didahi semua orang yang diselamtkan tersebut tertulis namaNya dan nama bapaNya. Ini berbeda dengan Wahyu 7:3 yang didahi mereka juga ada huruf T yang melakukan perbuatan keji. Jadi tanda menyatakan miliki dan juga perbuatan yang mereka lakukan.Ayat 2 dan 3 Yohanes juga tidak hanya melihat tetapi juga mendengar suara bagaikan airdan juga bunyi kecapi. Mereka semua menyanyikan sebuah nyayian yang baru yang tidak dapat dipelajari oleh orang lain selain mereka.Nyanyian baru ini melambangkan sukacita dan kemengan. Nyayian baru adalah nayian yang dinyanyikan dari hati yang diperbaharui dan hidup yang diperbaharui.Ini jelas juga dikatakan pada ayat seterusnya yaitu ayat 4-5 mereka tidak mencemarkan diri dengan perempuan perempuan dengan kata lain perzinahan ada lagi yang mengungkapkan pengertian lain. Sebab pada masa itu perzinahan identik juga dengan penyembahan berhala dan juga penyembahan kepada alah allah lain mereka adalah orang orang yang setia walau situasi hidupnya mungkin tidak seperti yang diharapkan dan juga mereka adalah orang yang hidup benar tidak berdusta dan hidup tidak bercela atau hidup kudus seturut dengan kehendak Tuhan. Hidup tidak seturut dengan aturan dunia tetapi hidup seturut dengan aturan Roh sehingga hidup secara rohani atau manusia rohani (Alkitab Sabda Tafsir Alkitab Wahyu)Jadi jelas ada kaitan antara bernyanyi dengan kwalitas kehidupan seperti apa yang diungkapkan juga oleh Yohanes 4:20-26(menyembah dalam Roh dan kebenaran). Nyanyian baru adalah sebuah respon dari perjalanan iman bersama dengan Tuhan sekaligus menyaksikan perbuatan Tuhan yang besar. Hal ini juga sejalan dengan apa yang diungkapkan oleh Pemazmur dalam invocatio kita( Mzm 9:12 ) Pemazmur memuji Tuhan atas perbuatanya melindungi anak anaknya dari musuh musuhnya mereka bisa keuat selamat karena perbuatan Tuhan bukan karena hebat dan gagah mereka.   Dan juga Hana di dalam bacaan kita (1Samuel 2:1-3 ) Hana memuji Tuhan yang telah melakukan perbuatan yang besar secara khusus kita dapat melihat Tuhan telah mendengarkan doanya yang mengubah yang tidak mungkin kehidupanya. Dari tidak mungkin menjadi seorang ibu karena mndul tetapi Tuhan ubah kemandulanya sehingga bisa mengandung dan melahirkan Samuel. Respon Hana bersaksi dengan menyanyikan perbuatan Allah yang besar tersebut. Ia menyaksikan semua itu bisa terjadi karena perbuatan dan juga tindakan Allah bukan allah allah yang lain disekitar kehidupanya pada masa itu.

Aplikasi

“ Bernyanyi dapat mengubah dunia, karena bernyanyi dapat mengubah manusia” (Anonim). Dari kata bijak ini kita dapat melihat bahwa nyanyian atau bernyanyi memiliki kekuatan yang sangat luar biasa.Dan nayian bagaimana yang bisa mengubah dunia dan mengubah kita? Pada sisi lain apakah kita menyadari akan menyadari akan kekuatan dari nyayian tersebut? Apakah Nyayian kita sudah nyayian kemenangan yang mampu juga memengkan orang orang disekitar kita. Dari ketiga bahan alkitab kita dapat melihat ada beberapa hal yaitu:

  1. Bernyanyi adalah sebuah tindakan atau respon yang kita lakukan terhadap sesuatu yang terjadi didalam kehidupan kita. Ketiga hal ini dapat kita lihat dengan nyata dalam ketiga bagian dari bacaan kita.
  2. Bernyanyi bukan hanya masalah lagu dan cara bernyanyi tetapi bahan khotbah kita mengingatkan bahwa orang yang bernyayi tersebut adalah orang orang yang telah mengalami pembaharuan atau dimenangkan juga sudah ditebus. Jadi ada kaitan anatara nyanyian dan bagaimana menjalani kehidupan. Dalam kitab wahyu jeas dikatakan bahwa mereka yang menyanyikan nyaian baru tersebut adalah orang orang yang telah ditebus dan juga menjaga kwalitas hidup kerohanianya dengan tidak melakukan perbuatan yang cemar, menjaga kekudusan, dan kesetiaan.Bernyanyi bukan hanya supaya sesama kita merasa senang sehingga memuji kita. Tetapi yang paling penting ditanya apakah nyanyian kita sudah menyenangkan Tuhan.
  3. Nyayian yang dinyayikan sebagai sebuah sarana kesaksian untuk menyatakan perbuatan perbuatan Allah. Ketiga bahan kita menyatakan bahwa Allah telah melakukan perbuatan yang besar. Allah menebus umatnya, Allah menjaga umatnya dan Allah juga menolong umatnya yang dalam masalah dan pergumulan bahakan mengubah yang tidak mungkin menjadi mungkin seperti Hana. Jika saat ini kita ada dalam pergumulan dan masalah bernyanyilah , bernyayilah menunggu jawaban Tuhan dan bernyayilah setelah Tuhan juga menjawabnya.
  4. Bernyanyi merupakan sebuah kegiatan yang tetap akan kita lakukan baik didalam kehidupan kita sekarang dan juga dalam kehidupan kita kelak seperti apa yang diungkapkan kepada Yohanes dalam bahan khotbah kita kitab wahyu.
  5. Mari kita wujud nyatakan juga nyanyian kita dalam tindakan nyata dalam kehidupan kita sehari hari. Nyayian kita adalah nyayian umat yang dimengkan mari kita menangkan juga orang orang yang ada disekitar kita sehingga mereka juga bisa bersama sama dengan kita menyanyikan nyanyian kemengan tersebut.Jika itu yang kita lakukan maka nyanyian kemengan kita akan bisa mengubah manusia dan mengubah dunia.

                                                    Pdt Luter Efrata Girsang-Runggun Depok Lenteng Agung

MINGGU 21 APRIL 2024, KHOTBAH MAZMUR 66:1-9

Invocatio

: "Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, (Yak.1.2)

Bacaan :

Efesus 5.14-20 (Tunggal)

Tema :

Ersurak Man Dibata Alu Meriah/Bersorak-sorailah Bagi Allah

 

A. PENDAHULUAN

Minggu ini ialah Minggu Jubilate, Minggu dimana kita memperingati 134 tahun Injil telah sampai kepada orang Karo yang menjadi cikal bakal berdirinya gereja kita GBKP. Dalam 134 tahun sejarah perjalanan Injil di tengah-tengah gereja kita hari ini warga jemaat GBKP lebih kurang 300 ribu jiwa. Tentu kita pantas bersyukur dan bersukacita memperingati bahwa telah 134 tahun kita telah menerima kabar baik, kabar keselamatan itu.

Namun perlu juga kita merenung apakah semangat mengabarkan Injil itu kepada orang lain masih membara di dalam hati kita, semangat menyaksikan perbuatan-perbuatan Tuhan itu yang telah menyelamatkan kita, apakah membara untuk kita saksikan kepada orang lain.

Melalui teks khotbah kita Minggu ini kita akan melihat bagaimana semangat Pemazmur menyaksikan perbuatan Tuhan itu sehingga pemazmur berseru dan mengajak seluruh bumi untuk memuji-muji Tuhan.

B. PENDALAMAN TEKS DAN POKOK-POKOK RENUNGAN

1. SERUAN ATAU AJAKAN PEMAZMUR KEPADA SELURUH BUMI UNTUK MEMUJI ALLAH

Bersorak-sorailah bagi Allah, hai seluruh bumi, mazmurkanlah kemuliaan nama-Nya, muliakanlah Dia dengan puji-pujian! Dari seruan atau ajakan Pemazmur kepada seluruh bumi yaitu semua orang, bukan hanya dia dan umat Israel melainkan seluruh umat manusia untuk memazmurkan kemuliaan namaNya, untuk memuji-muji Tuhan, jelas bahwa pemazmur sungguh-sungguh mau menyaksikan Tuhan itu kepada semua orang. Semua orang harus tahu apa yang dikerjakan Tuhan atas hidupnya dan juga umatNya. Dari seruan pemazmur nyata bahwa apa yang mau dia saksikan tentang perbuatan Tuhan bukanlah perbuatan biasa melainkan sesuatu yang luar biasa.

Seperti diungkapkannya dalam ayat selanjutnya, alasan atau mengapa dia menyerukan supaya semua umat manusia memazmurkan kemuliaan nama Tuhan dan memuji-muji Tuhan.

2. ALASAN SETIAP UMAT MANUSIA LAYAK UNTUK MEMAZMURKAN DAN MEMUJI-MUJI TUHAN.

Katakanlah kepada Allah: "Betapa dahsyatnya segala pekerjaan-Mu; oleh sebab kekuatan-Mu yang besar musuh-Mu tunduk menjilat kepada-Mu. Seluruh bumi sujud menyembah kepada-Mu, dan bermazmur bagi-Mu, memazmurkan nama-Mu." Pergilah dan lihatlah pekerjaan-pekerjaan Allah; Ia dahsyat dalam perbuatan-Nya terhadap manusia: Ia mengubah laut menjadi tanah kering, dan orang-orang itu berjalan kaki menyeberangi sungai.

Inilah sebabnya, alasannya Pemazmur mengajak seluruh bumi untuk memazmurkan dan memuji-muji nama Tuhan: Betapa dahsyatnya segala perbuatanMu. Kata segala disini jelas bukan hanya atau dua pekerjaan dahsyat yang dikerjakan oleh Tuhan melainkan banyak dan salah satu yang dia ungkapkan disini ialah peristiwa keluaran umat Israel dari perbudakan Mesir. Tuhan mengubah laut menjadi tanah kering, sehingga umat Israel dapat berjalan disana seperti di tanah kering. Dan ketika bangsa Mesir terus mengejar mereka maka Tuhan mengembalikan air laut itu dan membinasakan semua bangsa Mesir yang mengejar umatNya. Tentu peristiwa itu jelas bukan hal biasa melainkan dahsyat dan disana nyata sekali bahwa Allah itu luar biasa dalam kekuatanNya.

Oleh sebab itu kita bersukacita karena Dia, yang memerintah dengan perkasa untuk selama-lamanya, yang mata-Nya mengawasi bangsa-bangsa. Pemberontak-pemberontak tidak dapat meninggikan diri. Pemazmur yakin Tuhan tidak akan berhenti untuk memelihara kehidupan umatNya dan Tuhan juga akan terus mengawasi bangsa-bangsa atau pemberontak-pemberontak sehingga mereka tidak akan dibiarkan dikalahkan oleh musuh-musuh mereka.

3. SEKALI LAGI PEMAZMUR MENGAJAK SEMUA BANGSA UNTUK MEMUJI ALLAH

Pujilah Allah kami, hai bangsa-bangsa, dan perdengarkanlah puji-pujian kepada-Nya! Ia mempertahankan jiwa kami di dalam hidup dan tidak membiarkan kaki kami goyah.

Kalau kita teruskan membaca Mazmur ini sampai ayat 12, 66:9 Ia mempertahankan jiwa kami di dalam hidup dan tidak membiarkan kaki kami goyah. 66:10 Sebab Engkau telah menguji kami, ya Allah, telah memurnikan kami, seperti orang memurnikan perak. 66:11 Engkau telah membawa kami ke dalam jaring, mengenakan beban pada pinggang kami;

Dari ayat ini Pemazmur menegaskan alasannya mengajak semua bangsa memuji Tuhan ialah ketika Tuhan telah melepaskan umatNya dari pembuangan Babel.  

C. APLIKASI

1. Bersorak-sorailah bagi Tuhan

Seperti kesaksian Pemazmur, dia bersorak-sora memuji Tuhan, memazmurkan kemuliaan nama Tuhan karena perbuatanNya yang dahsyat yang telah menyelamatkan umat Israel baik dari Mesir maupun dari pembuangan Babel. Dan hal itu semua karena kasih dan kebaikan Tuhan atas umatNya. Warga GBKP juga dipanggil untuk bersorak-sorai karena perbuatan Tuhan yang ajaib telah menyertai, memelihara dan memberkati GBKP dan jemaatNya dan tahun ini dapat memperingati 134 tahun Kabar baik, berita keselamatan telah diterima warga GBKP.

Seperti yang dikatakan juga dalam nats bacaan kita, khususnya Efesus 5:19-20, “dan berkata-katalah seorang kepada yang lain dalam mazmur, kidung puji-pujian dan nyanyian rohani. Bernyanyi dan bersoraklah bagi Tuhan dengan segenap hati. Ucaplah syukur senantiasa atas segala sesuatu dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus kepada Allah dan Bapa kita.

Mengucap syukur atas segala sesuatu bukan saja hal-hal baik yang kita alami karena dalam hal-hal yang kesulitan dan kesusahan pun kita layak mengucap syukur karena dalam hal itu pun Tuhan menyatakan kuasa pertolongannya atas kita, seperti diungkapkan dalam nats invocatio: Anggaplah suatu kebahagiaan apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan.

Pencobaan itu sendiri bukan suatu kebahagiaan melain suatu penderitaan atau pergumulan namun kita dipanggil untuk melihatnya, menganggapnya sebagai suatu kebahagiaan karena melalui pencobaan itu kita akan mengalami proses pendewasaan iman dan lewat berbagai-bagai pencobaan itu akan semakin nyata kuasa Allah yang mengasihi dan menyelamatkan kita.

2. Bersaksilah bagi orang lain.

Hal inilah yang perlu menjadi perenungan bagi kita dalam memperingati 134 tahun Injil telah kita terima. Supaya Injil, kabar baik, kabar keselamatan yang telah kita terima sekiranya mendorong kita juga untuk menyaksikannya kepada orang lain terutama saudara-saudara kita yang belum mendengar, mengenal dan menerima Injil itu. seperti Pemazmur mengajak seluruh bumi untuk bermazmur dan memuji nama Tuhan.

D. PENUTUP

Sekali lagi setiap kita layak untuk bersorak sorai bagi Tuhan karena Tuhan itu baik, bahwa kasih setiaNya tetap untuk selamanya. Biarlah ucapan syukur kita kepada Tuhan dirasakan oleh orang lain melalui kehidupan kita, perkataan, perbuatan dan seluruh tindakan kita. Amin.

MINGGU 14 APRIL 2024, KHOTBAH ROMA 5:6-11 (MINGGU MISERI CORDIAS DOMINI)

Invocatio :

Mazmur 51:18

Ogen :

Esra 7:27-28 (Tunggal)

Tema :

Jesus Mperiahken Kita ras Dibata/Yesus memperdamaikan kita dengan Allah

 

1. Kata Perlebe

Minggu ini adalah Minggu Miseri Cordias Domini yang artinya kita dibawa untuk mengalami dan merasakan Kasih Allah dalam kehidupan kita. Setelah kematian dan kebangkitan Kristus hubungan kita semakin dekat dengan Allah. Kita sudah beroleh pendamaian. Sehingga dalam Minggu ini kita semakin mampu untuk hidup sebagai orang-orang yang sudah didamaikan bersama Allah.

2. Invocatio Mamur 51:20

Mazmur ini merupakan sebuah doa permohonan pengampunan dosa kepada Allah oleh Daud setelah dia melakukan dosa di hadapan Tuhan yaitu setelah Nabi Natan datang menjumpai Daud karena hubungannya dengan Batseba telah dianggap melanggar hukum dan sebuah kesalahan. Doa yang dilayangkan dalam Mazmur ini memberi sebuah pemahaman bahwa bagi Daud secara pribadi Allah sendiri yang telah mendamaikan diriNya dengan Allah. Allah yang penuh Kasih yang berinisiatif dan yang mampu membangun kembali segala kerusakan yang terjadi pada masa itu, tembok-tembok yang dianggap dulunya mampu menjadi benteng pertahanan juga mengalami kehancuran. Artinya kehebatan seorang Daud yang dianggap sebagai Raja yang baik juga mengalami kehancuran, kejatuhan. Bagi Daud dengan belas kasihan Allah dia percaya maka hanya Allah yang sanggup memulihkan. Daud merasakan dan mengakui kuasa Kasih Allah dalam hidupnya.

3. Ogen Esra 7 :27-28

Esra adalah lanjutan dari kitab 2 Tawarih. Esra adalah kitab sejarah dimana disana tampak bagaimana Tuhan menggenapi janjiNya. Meskipun pada masa itu umat Tuhan seringkali mengalami penghakiman tetapi juga mereka mengalami pemulihan berulang kali. Dalam kitab ini juga mengisahkan bagaimana sejarah perjalanan Israel yang dipulihkan oleh Allah. Di ayat 27-28 Esra memberi pujianNya kepada Allah yang telah memulihkan hati Raja untuk memuliakan Rumah Tuhan di Yerusalem. Ada kebahagiaan dan sukacita Ezra akan Kasih Allah yang telah memulihkan seluruh keadaan umat Tuhan. Ezra juga merasakan kebaikan Tuhan yang membawanya kembali dan memulihkannya. Ezra juga diberi kepercayaan untuk mengangkat pemimpin, hakim untuk memerintah bangsa sesuai aturan undang-undang Tuhan.

4. Bahan Khotbah Roma 5:6-11

Kota Roma merupakan suatu kota terkenal saat itu ketika Paulus menuliskan surat Roma ini, sudah banyak orang-orang Kristen yang merantau di Kota Roma. Jemaat ini sangat hidup dalam kesusahan, hidup dalam kesulitan besar karena iman mereka kepada Kristus. Ketika itu hanya seorang Kaisar yakni Kaisar Imperium Rumanumlah yang boleh dipuji sebagai Tuhan. Ketika ada sesesorang yang berani menyebut Tuhan kepada pribadi yang lain termasuk kepada Tuhan Yesus Kristus maka akan dihukum mati. Oleh Karena itu, semua orang Kristen yang percaya kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya dikejar kejar dan ditindas oleh penguasa Romawi. Orang-orang Kristen harus melarikan diri dan bersembunyi di ruangan yang gelap ratusan meter dibawah permukaan tanah. Dan mereka yang tertangkap menjadi korban penganiayaan dipenggal lehernya, sebagian lagi diperhadapkan dengan binatang buas di suatu kolosium yakni arena olahraga yang sekaligus ruangan untuk binatang buas, sehingga banyak mati diterkam binatang buas ini.

Satu hal yang dipahami oleh Paulus tentang Jemaat ini bahwa mereka kurang memahami tentang keselamatan yang sebenarnya. Mereka tidak begitu tahu akibat dosa yang sudah dilakukan oleh manusia pertama yakni Adam, dan mereka juga tidak tahu tentang peranan Hukum Taurat dalam kehidupan mereka sekarang. Jemaat ini juga tidak memahami bagaimana peranan Yesus yang menjadi Juruselamat dunia yang datang menyelamatkan manusia dari dosa, dan kematian kekal. Mereka juga tidak memahami hubungan ketiganya antara Adam, Hukum Taurat, Yesus Kristus dalam keselamatan mereka.

Dalam Roma 5 inilah dibuka dengan kata “ erkiteken” yang artinya ada hubungan dengan ayat sebelumnya pasal 24 dan ayat 25. Artinya dalam ayat sebelumnya sebelum masuk di ayat pertama di ayat 25 Roma 4, dikatakan bagaimana Yesus telah diserahkan kepada Kematian karena pelanggaran kita, lalu dibangkitkan kembali. Disini jelas ada hubungan ketiganya, ini mengajarkan kepada kita bahwa kita menerima keselamatan melalui iman di dalam Kristus yang telah mati untuk menebus dan menyelamatkan kita orang-orang yang berdosa ini. Jadi, keselamatan itu kita terima lewat pembenaran Kristus dalam hidup kita. Inilah anugerah Tuhan yang paling mahal yang kita terima dari Yesus Kristus.

Lalu pada nats berikutnya dalam ayat 6-11dinyatakan bahwa :

Paulus menjelaskan bahwa umat beroleh perdamaian dan lepas dari hukuman dan murka Allah. Hal ini bisa kita renungkan (ayat 6-7) Tidak mudah seseorang yang mau berkorban untuk orang yang benar, mungkin ada untuk orang yang baik. Bahwa seandainya kita diminta untuk mengorbankan sesuatu termasuk hidup kita untuk menolong seseorang. Maka, mungkin saja kita akan melakukannya itu setelah kita mengetahui bahwa seseorang tersebut yang butuh pertolongan itu adalah orang baik, orang beriman, taat kepada Tuhan sepanjang yang kita lihat, apalagi orang yang kita cintai orang yang sangat berharga, yang intinya bukan kalangan orang “Jahat”. Bila sebaliknya yang terjadi bahwa orang yang meminta pertolongan tersebut adalah kita tahu seorang pemalas, dan jelas jelas kita tahu dia juga seorang Penjahat. Kita akan berpikir ulang untuk menolongnya atau bahkan dengan otomatis kita tidak mau mengorbankan sesuatu dari diri kita untuk menolong bukan?

Disinilah letak perbedaan dan keluarbiasaan Kasih Kristus kepada umatNya, kepada manusia dan seluruh dunia ini, ketika dalam posisi terhukum, tertekan, berdosa, dan tidak layak diampuni dan dikasihani Tuhan. Hati Tuhan terbuka untuk menolong menebus dan menarik umatNya dari lobang kematian, hukuman yang kekal dan membawanya menjadikannya berharga menjadi anakNya, orang-orang tebusanNya (ayat 8-10).

Paulus mengingatkan disini (ayat 11) bahwa bukan hanya Jemaat harus bermegah di tengah penderitaannya, tetapi Jemaat Roma juga harus bermegah, bersukacita dan merasakan kebanggaan terhadap Kasih Karunia Allah yang sudah mengangkatnya menjadi anak-anak Tuhan. Kita bermegah karena kita sudah diperdamaikan dengan Allah, tidak ada lagi yang membatasi umat dengan Allah, tidak ada selubung yang menutupi hubungan umat dengan Allah. Kita juga sudah berhak memanggil Allah itu Bapa, Abba!

APLIKASI

Mendengar kata “Damai” membuat kita berpikir bahwa disana ada ketenangan, kebaikan, dan suasana yang nyaman. Seorang A.J Muste pernah mengatakan “tidak ada jalan menuju perdamaian, damai itulah jalan”. Lalu pepatah Afrika mengatakan “damai itu mahal, tetapi itu sepadan dengan biayanya”.

Ketiga teks kita hari ini berbicara tentang bagaimana Inisiatif Allah sendiri yang datang untuk memberikan perdamaian bagi umatnya bagi seluruh manusia dan bagi hamba-hambaNya (Daud, Ezra, Paulus). Ketika manusia berada dalam situasi yang penuh dengan dosa, berbagai kejahatan, manusia yang bebal, tidak mengikuti aturan hukum Tuhan, hidup dengan cara hidup yang lama, pertikaian, pertengaran, keinginan daging, bahkan seringkali melupakan Tuhan di saat saat hidup berkecukupan, manusia menjadi keji terhadap sesamanya. Allah selalu hadir menolong dan membebaskan manusia tersebut dengan penuh Kasih Sayang. Allah menyelamatkan dan membawa kembali manusia itu berbalik dan menjadi anak-anak yang dikasihiNya. Tindakan perdamaian dilakukan oleh Allah sendiri bagi manusia untuk menunjukkan kasih setiaNya dengan mengorbankan diriNya. Berharap manusia akan memelihara perdamaian itu untuk dilanjutkan sebagai perdamaian antara manusia dengan sesamanya. Menyebarkan Kasih Perdamaian tersebut untuk orang lain, sehingga hidup manusia dapat berguna untuk orang lain.

Kalau kita bisa pahami, perdamaian yang dilakukan Allah berbeda dengan perdamaian yang dilakukan manusia saat ini. Yesus memperdamaikan kita dengan Allah adalah sebuah kebenaran dan karya penyelamatan terbesar yang tidak mampu dilakukan oleh siapapun di dunia ini. Perdamaian dari Yesus Kristus mengandung pengampunan, rela berkorban, memulihkan, menyembuhkan, menolong, menopang, merangkul kembali, mengasihi sepenuh hati, mencintai tanpa pamrih, mengangkat jadi semakin berharga, melayakkkan, mengikutsertakan, penerimaan seutuhnya, menuntun ke arah yang lebih baik, memenangkan, menenangkan, menjaga, memberi sukacita, kebaikan setiap waktu, rekonsiliasi hubungan.

Manusia boleh berdamai dengan sesamanya dari persoalan dan pertikaian dengan tindakan berjabat tangan seperti yang kita ketahui, namun seringkali ada istilah yang ujung-ujungnya adalah kata “damai-damai saja” (kompromi uang). Ada embel-embel, memiliki rencana-rencana yang kurang baik, bahkan demi sesuatu hal yang tidak menunjukkan ketulusan dalam berdamai.

Setelah mengalami perdamaian dengan Allah, kita beroleh sukacita, maka kita berubah menjadi lebih baik, berbeda dari sebelumnya. Sukacita kita menjadi lebih nyata dalam kehidupan ini. Kita menjadi orang yang penuh dengan kedamaian, damai dengan diri sendiri damai dengan orang lain. Hidup penuh dengan ungkapan syukur. Inilah sebuah hakekat hidup orang-orang percaya. Melakukan segala sesuatu dalam hidup atas dasar ucapan syukur kepada Tuhan setelah merasakan karya penyelamatan yang sungguh luarbiasa. Dengan demikian kita akan naik ke level yang lebih tinggi yakni menjadi pendamai memperdamaikan hubungan yang retak, dll.

Melakukan tugas memperdamaikan ini bukan hanya tugas para hamba-hamba Tuhan, tetapi juga seluruh orang-orang percaya yang sudah diselamatkan. Mereka yang sanggup melakukan tugas ini adalah mereka yang sudah terelebih dahulu mengalami perdamaian dengan Allah dan dirinya sendiri, sehingga hidupnya akan semakin berguna untuk orang lain. Untuk itu mari kita bersihkan diri kita, jangan izinkan kuasa lain menumpang dalam hidup kita, jangan izinkan iblis, setan, roh jahat mengikat dan menguasai hidup kita. Bentengi dengan doa, firman Tuhan setiap saat, dengan ikut tekun dalam Ibadah Minggu di Gereja, PJJ, PA dan persekutuan pelayanan di Gereja untuk mendisiplinkan diri kita secara kerohanian. Sehingga tetap terjalin hubungan baik dengan Tuhan kita.s

Tuhan memberkati.

Pdt. Media Magdalena br Karo Sekali-Runggun Kupang

Info Kontak

GBKP Klasis Bekasi - Denpasar
Jl. Jatiwaringin raya No. 45/88
Pondok Gede - Bekasi
Indonesia

Phone:
(021-9898xxxxx)

Mediate

GBKP-KBD