PEKAN KEBAKTIAN KELUARGA TAHUN 2019 wari 7, Khotbah Roma 1:1-7

Invocatio :

Lukas 2 : 14

Ogen :

Jesaya7 : 13 – 15

Tema :

Jabu Si Ngaloken Hak Istimewa

 

1. Kata Perlebe.
Erpalasken Masmur 1 : 1 – 3, eme tema umumta ibas Pekan Kebaktin Keluarga enda, ikataken maka kemalemen ate kalak sitek man Dibata eme la megiken pedah kalak jahat, si la ngusih perbahanen kalak perdosa.Tapi keriahen kalak sitek eme matuhi undang-undang Tuhan dingen ngukurisa suari ras berngi. Bagepe kalak singgeluh ibas kata Dibata, kegeluhenna bali ras batang kayu si torah ibas tepi lai anak. Ibas berngi sipepituken enda kita ibabai kubas sada tema : “ Jabu Si Ngaloken Hak Istimewa “ ertina kita sebagai anak-anak Dibata sienggo ngaloken ketubuhenNa, ibereNa hak istimewa eme meritaken Berita Si Meriah.

2. Isi
Arah pembuka Surat Paulus, ia mpetandaken dirina, bahwa ia eme suruh-suruhen Kristus Yesus, sienggo ipilih Dibata dingen si iserapken Dibata guna meritaken berita simeriah. Sebagai suruh-suruhen Kristus Yesus ; nuduhken maka kegeluhen Paulus eme mutlak taat, tunduk, dingen patuh nandangi Kristus Yesus siengo ndilo ia jadi rasulNa guna mberitaken kerna kinirajan surga. Paulus mberitaken Yesus mulai ibas ketubuhenNa, kiniseran, kematen, kekekenNa, kenangkihenNa ras nusurna Kesah Si Badia.

Sebagai bukti bahwa Dibata ndilo Paulus, icidahkenna arah semangatna mberitaken kerna kinirajan Dibata. Tantangen sini reh man bana, la menghambat semangat tapi justru arah tantangen e pengasup ia mereken pergegeh man ngawan perpulungen. Berita sinipeseh Paulus man perpulungen eme gelah perpulungen e labo hanya ngaloken berita kerna Yesus, tapi mabai perpulungen e gelah tek man Yesus.

3. Pengkenaina.
Perlu sisadari maka ketubuhen Yesus Kristus enggo leben i nubuatken ibas padan sindekah
( Jesaya 7 : 13 – 15 ).
Nubuaten enda enggo sialoken, dingen kita sienggo ngaloken keselamaten sirehna ibas Dibata nari eme arah AnakNa Yesus Kristus Tuhanta, ngataken maka kita enggo ipilih Dibata ras kita enggo ngaloken hak istimewa eme jadi anak-anak Dibata atau jadi suruh-suruhen Dibata. Kita sienggo jadi

suruh-suruhen Dibata tentu tugas ras tanggung jawabta eme meritaken kerna kinirajan surge baik arah kata-kata bagepe tentu arah perbahanen. Arah Pekan Keluarga berngi sipepituken enda iajuk kita gelah jabu-jabunta ertanggungjawab meritaken Berita Si Meriah. Tentu mberitaken Berita Si Meriah arah jabu-jabunta, banci sicidahken arah dukungen dana nandangi program gereja. Umpamana ibas nehken persembahen, arah erbahan pertoton safaat nandangi perdalinen gereja, bage tentu jabu-jabunta encidahken arah perbahanen bahwa kita enda eme anak-anak Dibata sienggo ipilih dingen iserapkenNa jadi anak-anakNa. Jadi suruh-suruhen teridah ara kepatuhen, ketaaten, kesetianta nandangi kata Dibata.

Pdt. Abel Sembiring, STh,M.Min,MM
Runggun Tambun

PEKAN KEBAKTIAN KELUARGA TAHUN 2019 wari 6, Khotbah Mikha 5:2-5a

Invocatio :

Yesaya 40:3

Bacaan :

Mat. 25:1-13

Thema :

Keluarga Yang Menyongsong Kedatangan Tuhan

 

1. Pengantar
Mungkin kita pernah mendengar atau bahkan membaca salah satu buku yang ditulis oleh Jack Canfield dan Mark Victor Hansen yang berjudul Chicken Soup For the Soul. Buku yang dikenal berisikan kisah-kisah inspiratif ini menjadi buku terlaris di brbagai belahan dunia. Puluhan serinya sudah diterjemahkan ke dalam 40 bahasa dan terjual lebih dari 100 juta eksemplar hanya di Amerika Serikat saja. Buku ini dianggap sebagai buku yang mempelopori buku-buku lain yang sejenis di seluruh dunia. Bahkan saat ini bisnis penulisnya telah merambah ke bidan glain seprti makanan, pertunjukan TV dan bahkan saluran Youtube. Pertanyaannya, apakah keberhasilan mereka ini adalah sebuah keberuntungan yang mereka alami dalam karir mereka? Ternyata dalam sebuah artikel merek apernah bercerita bahwa apa yagn mereka capai saat ini adalah buah dari persiapan yang matang dan perencanaan yang baik. Untuk menjadi buku terlaris, mereka bahkan bekerja keras selama satu setengah tahun

sebelum karya mereka mendapat pengakuan. Jelaslah bahwa sebuah persiapan yang baik mendatangkan kebaikan dalam kehidupan kita. Bahkan bagi orang Kristen, bukan saja melakukan persiapan semasa hidup, tetapi pun juga persiapan setelah kehidupan ini. Kita tidak pernah dapat memastikan kapan tepatnya kedatangan Kristus kembali tetapi persiapan iman kita membuat kita siap menghadapi hari Tuhan itu kapan pun saatnya.


2. Tafsiran
Yesaya 40:3
Keadaan bangasa Israel tak ubahnya seperti narapidana dalam penghukuman yang membutuhkan pembebasan. Hukuman yang mereka alami selama 70 tahun di Babel (bdk. Yer.25) dirasakan sangat menyiksa. Melalui Nabi Yesaya, Tuan Allah menyampaikan kabar sukacita yakni kata-kata yang memberikan semangat baru dan menghibur hati kepada bangsa Israel untuk bangkit kembali. Berita sukacita itu diberikan agar bangsa Israel dapat segera meresponnya sebagai titik balik dalam kehidupan mereka. Inti berita sukacita itu adalah pembebasan; bahwa perhambaan mereka telah berakhir, dan dosa mereka diampuni. Melalui Nabi Yesaya, Allah menyampaikan kepada umatNya bahwa aka nada orang yang secara khusus diutus Tuhan untuk menandai dimulainya pembebasan, yaitu tampilnya orang yang berseru-seru agar semua orang mempersiapkan jalan untuk Tuhan. Untuk menyambut kedatanganNya, semua jalan harus menjadi rata. Berita ini disampaikan agar manusia merespon berita ini dengan menyadari bahwa Allah yang akan datang itu adalah Allah yang berkuasa atas segala kehidupan manusia.

Matius 25: 1-13
Perumpamaan gadis-gadis bodoh dan gadis-gadis bijak dalam perikop ini mengandaikan kebiasaan di Palestina mengenai kepergian mempelai pria ke ruman mempelai perempuan untuk melakukan perjanjian perkawinan dengan ayah mertuanya. Ketika mempelai pria kembali dengan mempelai perempuan ke rumahnya, maka pesta perkawinan segera dimulai. Para pengiring pengantin diharapkan menyongsong ke dua mempelai saat mereka mendekati rumahnya.

Dalam pembagian pasal-pasal dalam Injil Matius, pasal 23-25 disebutkan sebagai pasal yang memuat thema tindakan kehidupan sehari-hari berkaitan dengan kedatangan Yesus yang kedua kali (thema eskatologis). Tindakan-tindakan etis, kehendak yang baik, iman serta ketaatan yang penuh kepada Tuhan adalah gambaran kehidupan orang beriman yang dikehendaki Tuhan untuk dilakukan dan dipelihara orang percaya selama menantikan kedatangan Tuhan kembali (last judgement). Benang merah ini dapat kita lihat dalam perumpamaan-perumpamaan yang termuat dalam bagian ini, bahwa akan terjadi pemisahan antara yang setia dan yang tidak setia, pemisahan antara gadis yang memiliki cukup minyak dengan gadis yang kehabisan minyak, begitupun pemisahan antara pelayann rajin yang mengelola talentanya dengan pelayan malas yang hanya menguburkan talenta yang ia terima dari tuannya.

Dari perumpaan ini kita dapat melihat dua sudut pandang Injil Matius mengenai kedatangan Tuhan kembali yaitu : Hari akhir yang menjadi hari kedatangan Tuhan adalah sebuah kepastian meskipun waktunya tidak ditentukan. Kedua yakni kewaspadaan dan persiapan/berjaga-jaga penting dilakukan oleh orang percaya atas hari Tuhan yang semakin mendekat.

Mikha 5:2-5a
Latar belakang kondisi rakyat Yehuda dalam kitab Mikha adalah rakyat yang kehilangan damai sejahtera. Penyebab utama kondisi ini sebagian besar datang dari kondisi spiritual bangsa yang ada dalam keterpurukan. Raja Ahas sebagai pemimpin bangsa menunjukkan ketidakpercayaan kepada Allah dengan menduakan Allah melalui patung-patung Baal dan menyembahnya. Dalam kehidupan sehari-hari banyak tindakan tidak terpuji yang dilakukan yang akhirnya menyebabkan Allah merendahkan Yehuda dan membiarkan mereka terbuang di negeri bangsa yang tidak mengenal Allah (bdk. 2 Taw.28:23b. Bukan hanya dalam segi spiritual, dari sisi sosial Yehuda juga ada dalam keadaan yang terpuruk. Marak terjadi ketidakadilan di tengah-tengah bangsa ini , kesenjangan sosial, pemerasan dan perampasan sewenang-wenang yang membuat rakyat semakin menderita.

Orang Yehuda kehilangan damai sejahtera dan Allah menghukum mereka, akan tetapi Allah pun tidak selamanya membiarkan mereka ada dalam penderitaan sebab Ia adalah Allah yang telah mengikatkan diriNya kepada umatNya sebagai Allah yang setia. Dalam rencana keselamatan yang Allah buat bagi umatNya, Allah memang menghukum mereka sebab Ia tidak membiarkan dosa dan kejahatan terus-menerus ada dalam kehidupan umatNya tetapi setelah penghukuman dan teguran, dalam kasihNya, Allah tidak membuang umatNya sebab kasih sayangNya bersifat kekal. Keselamatan yang telah dirancang Allah sejak semula tidak akan berubah hanya karena kedegilan hati manusia. Sebab itulah melalui nabiNya, Allah menjanjikan damai sejahtera itu akan datang (Mikha 5:2-4)

Dalam Mikha 5:4 terdapat kata “shalom” yang menunjuk kepada Raja Damai yang akan datang dan Raja itu akan memerintah dalam hati manusia serta kehadirannya membawa damai sejahtera dalam kehidupan manusia. Bahkan kehadiran Raja Damai itu akan membawa kemenangan bagi manusia bahkan dalam kondisi sulit yang mungkin dialami (Mikha 5:5a).

3. Aplikasi
Kedatangan Tuhan kembali dalam kehidupan orang percaya menjadi sebuah kerinduan sekaligus juga kewaspadaan yang kiranya tercermin dalam kehidupan orang beriman. Kita tahu bahwa Tuhan pasti akan datang, namun kita tidak dapat memastikan hari maupun saatnya. Dalam ketidakpastian itu, ada hal “pasti” yang dapat kita lakukan yaitu mempersiapkan kehidupan kita dan kehidupan keluarga kita dengan sebaik-baiknya dalam rangka menantikan kedatangan Tuhan. Seperti halnya gadis-gadis bijaksana dalam Mat.25:1-13 yang mempersiapkan minyak agar pelita mereka menyala, demikian pula hendaknya dengan kehidupan kita bahwa “pelita iman” kita tetap menyala-nyala sepanjang kehidupan kita. Biarlah kita terus-menerus memperbaiki dan menjaga diri kita sehingga hati kita terkontrol, iman kita terus bertumbuh dalam ketaatan pada Tuhan dan seluruh kehidupan kita pribadi dan keluarga menjadi kehidupan yang menghasilkan buah kebaikan.

Kedatangan Tuhan kembali mengandung sebuah pengharapan dalam kehidupan manusia. Sebagaimana kedatangan Raja Damai dalam bacaan kita membawa pemulihan dan kelepasan bagi umat Tuhan, demikian pula bagi kita bahwa pengharapan akan Tuhan yang memulihkan membuat kita tegar dan kuat dalam menjalani setiap tantangan. Keluarga yang memiliki pengharapan dalam Tuhan tentu akan memiliki keberanian dan ketahanan untuk mengelola berbagai masalah kehidupan yang sulit menjadi sebuah kesaksian dan pemulihan Tuhan atas keluarga kita.

Dalam kewaspadaan kita menantikan kedatangan Tuhan tidak serta merta lalu membuat kita kebal dari dosa dan kejatuhan. Sebagai manusia kita memiliki kerentanan dalam hidup kita, akan tetapi kasih dan pengampunan Tuhan tetap menyertai kehidupan kita. Dalam dosa maupun kedegilan hati kita, baik secara pribadi maupun keluarga kita perlu memunculkan sikap rendah hati di hadapan Tuhan agar Tuhan dapat “mendidik” kita dalam kasih dan pengampunanNya. Lebih dari pada itu, keluarga yang menanti-nantikan Tuhan dalam kehidupannya juga akan bersedia hidup dalam pengampunan satu dengan yang lain seperti Tuhan yang berkenan mengampuni kita.

Pdt. Eden Prianenta Funu-Tarigan,S.si (Teol)
Perpulungen GBKP Kupang

PEKAN KEBAKTIAN KELUARGA TAHUN 2019 wari 5, Khotbah Maleaki 2:13-16

Invocatio :

Setialah kempak ndeharandu dingen man bana sajalah atendu ngena (Kuan-kuanen 5:15),

Ogen :

1 Tesalonika 4:1-8

Tema :

JABU SI SETIA

 

1. KATA PENARUH
• Biasana manusia adi nandangi pasu-pasu bas gereja pasti sibuk ia ngaturken kerina perlengkapenna. Umpamana baju warna kai nge kari kupake, sepatuku kai nge merekna, jas ku ja nge kutempah, ja kami kari tading, ras sidebanna. Jarang kel kalak si pasu-pasu rukur “kuja nge kari kubaba jabuku e”? Reh rembakna nge ras Dibata entah reh Dauhna ras Dibata. Janah lalan keluarga dung kenca erjabu megati enggo mesera iakap muat senyum pasangenna epe. Bahken melala perjabun ndarami ingan nuri-nuri erkiteken perbulangen entah ndehara e lanai lit waktuna mereken waktuna, cupingna guna megiken pasangenna e bagi masa erteman-teman denga marenda. Emaka adi lit kenca penungkunen, “apai nge kapndu riahen erteman-teman asangken erjabu ningen”. La sitik jababsa erteman-teman nina, erkiteken masa erteman-teman e kerinana ilakoken alu keriahen ukur ningen keleng ate aminna gia melala kang jabu si seh cawir perjabunna.

• Secara umum menurut manusia biasana jadi jaminen keluarga e dame ras bahagia eme adi melala erta, lit anak dingen sikap pendahin. Tapi kinatana genduari kesirangen-kesirangen si terjadi lanai bo erkiteken susah ekonomi, labo erkiteken lalit anak, labo erkiteken lalit pendahin, tapi ibas melala erta e kang jabu e sontar, ibas lit anak e ka megati jadi perubaten bas jabu erkiteken anak lanai bagi ukur janah ibas meganjang jabaten e kang enterem manusia selingkuh, ras sidebanna. Emaka ibas bahan Kebaktin Pekan Keluarga ta enda enda iajuk kita Uga dage siban gelah banci setia kita ibas jabuta subuk susah entah senang.

2. PEBAGESI PENGANGKAAN KERNA TEKS
• Perikop enda nuriken uga bangsa Israel ikecam erkiteken menduaken Tuhan ibas kegeluhenna erkiteken menghianati Dibata. Bangsa e menajisken ingan si Badia Dibata allu cara “selingkuh”ras dewa dewi asing (ayat 11). Alu mereken ingan man dibata-dibata sideban ibas geluhna ras ibas penembahenna , posisi central Dibata enggo tergeser. Kebadian Dibata ras keuniken bangsa Israel sebage bangsa pilihen Dibata enggo terkontaminasi alu nilai-nilai asing.

• Bangsa Israel lanai nari mereken kepercayaan si utuh man Dibata. Kiniganjangen Tuhan ras daya tarik Dibata si meganjangna kel enggo mulai pudar erkiteken kehadiren dibata-dibata sideban ibas kegeluhen bangsa e. Kemunduren kiniteken bangsa Israel enda teridah ibas perjabun.

• Enterem kel dilaki bangsa Israel la setia man ndeharana si empoina paksa nguda denga. Janah kalak e ersura-sura nirangken ndeharana e erkiteken gelah banci ia erjabu ras diberu sideban si la sada kiniteken.Paksa dilaki kalak Israel tertarik man diberu si labo kalak Israel, emaka isirangkenna ndeharana si sada kiniteken gelah banci ia erjabu ras diberu sideban si la sada kiniteken pe (ayat 14). Persekutuan sejati ibas keluarga kalak si erkiniteken man Tuhan enggo hancur. Tujun perjabun si Badia ndatken kesusuren ilahi enggo ceda (ayat 15). Persekutuan si la Badia e erbahansa mpetubuh anak-anak si “najis” (band. Kej. 6:1-5). Dibata pasti ngukum bangsa e erkiteken memutar balikken kebenaren (ayat 16-17).

• Emaka ibas bahan khotbahta enda sijadi penekanen man banta eme Dibata ersura-sura gelah min kalak si erkiniteken setia i bas padan perjabun ras ipupuslah anak-anak si tuhu-tuhu kal bangsa Dibata. Janah la banci ise pe ngelanggar kai si enggo iperentahken Tuhan enda.

• Dibata ernembeh ate kal man kalak si mulihen, janah kalak sib age la banci lang ikum Dibata. Emaka selaku kalak si erkiniteken la banci lang harus igelemna padanna eme tetap setia man ndeharana (ay. 16).

• Ibas ogen bagin sipemena 1 Tesalonika 4:1-8 pe ituriken makaDibata ndilo kita gelah kita nggeluh badia ras labo gelah kita nggeluh erlua-lua (ayat 7). Nulak nggeluh bagi si ngena ate Tuhan, seri ras nulak Dibata (ayat 4:8).

• Ibas pasal-pasal sideban Paulus enggo muji perpulungen Tesalonika kerna kesetiaan ras kinitutusenna guna mpegegehi kegeluhen persadanna. Ibas sie Paulus ngajarken perpulungen Tesalonika gelah perpulungen e reh tutusna ibas ngelaksanaken kegeluhen si ngena ate Dibata.

• Emaka Paulus nuriken kaikin singena ate Dibata eme:
1. "Nggeluh badia ras la nggit erlua-lua janah icidahken arah kegeluhen perjabun si monogami ras terhormat (ayat 3-5).
2. Erlagu langkah simehuli man senina turangna alu mehuliras la ia nggit nipusa(ayat 6).
3. Nggeluh alu ngelakoken kekelengen (ayat 9-10).
4. Nggeluh alu mehuli janah la encampuri persoalen kalak sideban, tutus erdahin (ayat 11).

• Sebab arah kita nggeluh ngelakoken singena ate Dibata alu bage kalak si la tek man Yesus Kristus menilai ia sebage kalak terhormat (ayat 12). Alu kata sideban Paulus mpersingeti perpulungen Tesalonika gelah tetap nggeluh bagi si ngena ate Dibata.

3. PENGKENAINA
• Tema ta eme JABU SI SETIA. Ibas Bahasa Indonesia Jabu eme Keluarga. Ibas KBBI Keluarga ertina ibu dan bapak beserta anak-anaknya, seisi rumah, orang seisi rumah yg menjadi tanggungan, sanak saudara, kaum kerabat, satuan kekerabatan yg sangat mendasar dl masyarakat. Erti setia ibas KBBI eme berpegang teguh (pada janji, pendirian, dan sebagainya), patuh, taat, tetap dan teguh hati (dalam persahabatan dan sebagainya), berpegang teguh (dalam pendirian, janji, dan sebagainya): Arah tema enda mereken pengertin man bantam aka Jabu Si Setia ertina uga banci isi jabu e tetap berpegang teguh kubas janji ras sidebanna.

• Arah bahan Pekan kebaktin keluargata enda kita kerina iajuk gelah min kita kerina setia man Dibata saja alu bage kit ape banci setia man isi jabunta. Ketidaksetianta man Dibata kepeken memberikan peluang bagi kita untuk juga tidak setia terhadap pasangan kita.

• Kai dage siban gelah keluargata tetap setia ras paguh dingen lalit perselingkuhen ibas keluargata subuk man ndehara entah pe perbulangen? Lit Sepuluh Hukum Keluarga Bahagia eme:
1. Berdoa Bersama
Melakukan ritus-ritus keagamaan akan mendekatkan seseorang dengan Tuhan. Kedekatan dengan Tuhan akan membantu kedekatan hubungan suami istri.
2. Janganlah Matahari Terbenam, Sebelum Padam Amarahmu
Konflik (pertengkaran) adalah dinamika perkawinan. Yang perlu diperhatikan kelola konflik dengan baik. Tidak pernah pergi tidur dengan membawa konflik yang belum diselesaikan. Perselisihan dapat diselesaikan dengan cinta kasih, mau minta maaf dan sanggup memberikan pengampunan. Bila bertengkar jangan dikaitkan dengan masa lalu, jangan menghina mitra kita dan keluarganya atau membandingkan mitra kita dengan orang lain.
3. Berkomunikasi Dengan Perasaan Ungkapkan perasaan anda kepada mitra anda sebagaimana adanya. Demikian juga anda bisa menerima ungkapan perasaan mitra anda sebagaimana adanya. Karena perasaan adalah inti kepribadian. Jangan mencampuradukkan perasaan perasaan dan pendapat atau sikap. Itu artinya menolak perasaan mitra anda.
4. Jadilah Pendengar Yang baik Untuk terjadinya konflik dibutuhkan paling sedikit dua orang untuk bertengkar dan pihak paling salahlah yang paling banyak berbicara. Jadilah pendengar yang baik bagi mitra anda. Berusahalah mendengarkan siapa saja, bahkan mereka yang tidak lebih baik daripada anda. Bukan karena mereka pantas didengarkan tetapi karena anda mampu mendengar.
5. Percaya Akan Segala Sesuatu Banyak orang mengatakan “Cemburu itu bunga-bunga cinta”. Ungkapan itu terbukti tidak 100 % benar. Pada dasarkannya cemburu itu manifestasi dari ketidakpercayaan kepada mitranya. Cemburu bukan cinta tapi karena curiga. Jangan berprasangka, karena cinta sejati justru percaya akan segala sesuatu.
6. Menghargai Mitra Anda Sebagai Manusia
Ikutsertakan mitra anda dalam semua kegiatan dan rencana anda, terutama dengan hal-hal yang berhubungan dengan perkawinan anda.
7. Pengakuan Yang Menyenangkan
Paling sedikit satu kali sehari mengucapkan kata-kata penghargaan atas prestasinya. Hal itu akan menambah kemesraan dalam hubungan suami istri.
8. Keberanian Untuk Memperbaharui Diri Sendiri Jangan terlalu menuntut perubahan kepada mitra anda, perubahan harus dimulai dari diri sendiri.
9. Lebih Baik Mengabaikan Seluruh Dunia Daripada Mengabaikan Satu Sama Lain
Suami atau istri adalah pemberian Tuhan. Oleh sebab itu perhatian dan kasih harus senantiasa hidup dalam pasangan masing-masing. Memang penting materi, harta dan lain sebagainya tapi lebih penting adalah pasangan kita.
10. Lakukanlah Relasi Dengan Lemah Lembut
Untuk menjaga agar keluarga tetap hidup dalam keharmonisan, maka yang harus dilakukan adalah relasi yang intim dan lemah lembut. Yang dimaksudkan dengan relasi lemah lembut adalah murah senyum, santai, ramah dan hidup dalam kasih

• Mari dage selaku keluarga si erkiniteken man Tuhan, tetaplah siinget perpadanenta si enggo mbarenda sibelasken I lebe-lebe Dibata dingen itengah-tengah perpulungen alu bage malem ateta nggeluh. Bagi nina Invovcatiota: Setialah kempak ndeharandu dingen man bana sajalah atendu ngena (Kuan-kuanen 5:15). Amin

Pdt. Jaya Abadi Tarigan
Runggun Bandung Pusat

Info Kontak

GBKP Klasis Bekasi - Denpasar
Jl. Jatiwaringin raya No. 45/88
Pondok Gede - Bekasi
Indonesia

Phone:
(021-9898xxxxx)

Mediate

GBKP-KBD