SUPLEMEN PEKAN PENATALAYANAN GBKP TAHUN 2022, WARI VII

Invocatio : “Maka Allah melihat segala yang dijadikanNya itu, sungguh amat baik”.  (Kejadian 1 : 31a)

Bacaan     : Yesaya 3 : 10 – 11

Kotbah     : Efesus 2 : 1 – 10

Tema       : Mengerjakan Pekerjaan Yang Baik

 

1. PENDAHULUAN

Kejatuhan manusia kedalam dosa disebabkan oleh ketidakpercayaan dan ketidaktaatan manusia (Adam dan Hawa) akan apa yang Allah firmankan. Mereka memilih mempercayai tipu muslihat iblis dari pada mempercayai apa yang Allah katakan. Ketidakpercayaan (keraguan) mendatangkan ketidaktaatan (pelanggaran) dan itu adalah dosa yang membawa manusia kepada kematian rohani maupun kematian jasmani, baik pada Adam dan Hawa juga keturunannya. Dosa membawa manusia kepada keterpisahan dengan Allah. Manusia kehilangan “kemuliaan Allah” dan upah dari dosa itu adalah maut. Namun Allah tidak menginginkan anak-anakNya hidup dalam dosa dan menerima hukuman kekal. Oleh karena itu Allah memberikan kasih karuniaNya dalam diri Yesus Kristus yang melayakkan manusia kembali menerima “kemuliaan Allah” dan “janji keselamatan” dari Allah (Roma 6 : 23). Bukan itu saja, dosa mengawali kerusakan ciptaan Allah yang awalnya sungguh amat baik.

2. ISI

Surat Paulus kepada jemaat Efesus mengingatkan jemaat tentang kasih karunia yang telah Allah nyatakan dalam diri Yesus Kristus bagi setiap orang percaya. Hal ini sangat penting dipahami dan dihidupi oleh jemaat Efesus ditengah perkembangan kota Efesus, dimana pada waktu itu kota ini adalah kota yang cukup besar dan terkenal, perkembangannya begitu pesat khususnya di bidang kebudayaan dan keagamaan. Salah satu perkembangan keagamaan yang paling mempengaruhi kehidupan jemaat adalah penyembahan dewi Artemis. Kuil-kuil dewi Artemis berdiri dengan megahnya. Kehadiran Paulus dan Injil yang ia kabarkan membuat ia mendapat pertentangan dari orang-orang Efesus sehingga ia harus meninggalkan kota itu (Kis. 19 :21 – 41). Dengan mengingatkan kembali tentang kasih karunia dari Allah, Paulus menghendaki agar jemaat hidup dalam iman dan pengharapan kepada Allah, tidak terpengaruh dengan budaya atau agama yang bertentangan dengan Injil serta tetap mampu hidup menunjukkan sikap dan karakter sebagai orang-orang yang telah diselamatkan oleh kasih karunia Allah.

Ada beberapa hal yang ditekankan Paulus dalam Efesus 2 : 1 – 10 yaitu :

  1. Ayat 1 – 3 : Siapa Kita Dahulu

Dosa adalah “pelanggaran terhadap hukum atau standart yang ditetapkan Allah. Kita hidup menuruti keinginan daging dan dunia. Oleh karena dosa dan pelanggaran, kita semua sudah mati. Mati dalam artian : 1). Kematian Rohani yang ditandai dengan terputusnya/ terpisahnya hubungan denga nallah; 2). Kematian Jasmani yang ditandai dengan terpisahnya tubuh dan jiwa/roh. Dan jika kita tidak berubah maka kematian kekal akan menyertainya. Kematian kekal dimana manusia akan dibuang ke neraka, yaitu tempat siksaan yang akhirnya membawa manusia jauh dari hadirat Allah untuk selama-lamanya (Mat. 10 : 28; 25 : 41; Ibrani 10 : 31; Wahyu 14 : 11; 20 : 11 – 15).

  1. Ayat 4 – 7 : Oleh Kasih Karunia Allah

Kita yang dulunya mati oleh karena dosa, kembali menerima kehidupan dalam anugerah dan kasih Allah. Kematian dan kebangkitan Kristus menjadi jaminan kehidupan dan keselamatan bagi orang percaya. Sama seperti Kristus yang mati, kita juga mati terhadap dosa dan seperti Kristus dibangkitkan, kita juga dibangkitkan sebagai manusia baru sehingga kita menerima kehidupan yang kekal dan kemuliaan Bersama dengan Kristus di Sorga (ay. 6). Dalam kasih karunia Allah dan oleh iman kepada Yesus Kristus kita diselamatkan dari dosa dan kematian kekal.

  1. Ayat 8 – 9 : Bukan Karena Hasil Usaha

Kasih Karunia adalah sesuatu yang kita terima dariAAllah bukan karena hasil usaha atau kelayakan kita untuk menerimanya. Tetapi semata-mata karena Allah begitu menyayangi kita. Allah tidak menginginkan anak-anaknya mati oleh karena dosa sehingga Allah sendiri berinisiatif untuk menyelamatkan kita dengan memberikan anakNya yang Tunggal, yaitu Yesus Kristus (Yoh. 3 : 16). Oleh karena itu tidaklah layak dan pantas jikalau ada yang memegahkan diri dalam kehidupan ini. Kita semua adalah manusia berdosa, yang berada pada titik terendah namun oleh karena kasih karunia Allah kita dilayakkanNya menerima kemuliaan.

  1. Ayat 10 : Hidup Melakukan Pekerjaan Baik

Menerima kasih karunia dengan cuma-cuma bukan berarti kita bisa hidup seenaknya, bukan berarti kita bisa terus menerus hidup dalam hawa nafsu duniawi, menuruti keinginan daging, pikiran yang Jahar dan sikap hidup yang tidak berkenan bagi Allah. Namun sebaliknya, Allah menghendaki setiap orang Kristen menyadari keberadaanNya sebagai orang yang telah diselamatkan untuk hidup dalam iman dan pengharapan kepada Allah, hidup kudus dan benar sesuai firman dan kehendakNya.

3. REFLEKSI

1. Allah telah menyatakan kasih karunianya bagi kita, oleh karena itu sudah sepantasnya dan seharusnya kita menghargai kasih karunia itu dengan hidup dalam kehendakNya. Hidup dalam kesetiaan dan ketaatan; hidup dalam kebenaran dan kekudusan; meninggalkan semua hal-hal yang tidak berkenan bagi Allah; hidup dalam Kristus (2 Kor. 5 : 17 “ Jadi siapa yang ada dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru : yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang”.)

2. Kita mau hidup sebagai orang fasik atau orang benar adalah pilihan kita. Namun orang benar akan hidup Bahagia dan menikmati hasil pekerjaannya dan orang fasik akan mendapat malapetaka dan celaka karena mereka akan diperlakukan menurut perbuatannya (Invocatio). (orang fasik = orang yang tahu kebenaran namun tidak mau hidup dalam kebenaran, tahu hal yang baik namun tidak melakukannya; orang yang tidak mau hidup dalam “aturan” Allah.

3. Orang-orang yang telah diselamatkan oleh Allah adalah milik Allah. Sebagai milikNya, Allah mempersiapkan dan menghendaki kita untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan baik dalam setiap keberadaan dan kehadiran kita (hidup bagi Allah). Kehadiran kita harus mampu menyatakan kasih karunia Allah bagi sesama kita, lingkungan dan bagi seluruh ciptaan. Kita diselamatkan bukan karena perbuatan baik, tetapi kita diselamatkan untuk melakukan perbuatan baik.

 

                                                                       Pdt. Elba Pranata Barus, S.Th

                                                                        GBKP Rg Bandung Timur

 

Info Kontak

GBKP Klasis Bekasi - Denpasar
Jl. Jatiwaringin raya No. 45/88
Pondok Gede - Bekasi
Indonesia

Phone:
(021-9898xxxxx)

Mediate

GBKP-KBD