MINGGU 09 JANUARI 2022, KHOTBAH LUKAS 3:15-17

Invocatio : “Dalam hal inilah kasih Allah dinyatakan di tengah-tengah kita yaitu bahwa Allah telah mengutus AnakNya yang tunggal ke dalam dunia, supaya kita hidup olehNya”
(I Yohanes 4:9)
Ogen : Yesaya 43:1-7
Tema : “Yesus Anak Allah”


Yesus adalah Anak Allah bukan dalam pengertian hubungan manusia antara ayah dan anak. Allah bukannya menikah lalu memiliki seorang anak. Juga bukan berarti Allah mengawini Maria lalu karena itu Maria hamil dan melahirkan anak. Yesus adalah Anak Allah dalam pengertian Dia adalah Allah yang menyatakan diriNya dalam bentuk manusia (Yohanes pasal 1 ayat 1, “Pada mulanya adalah Firman, Firman itu adauk -sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah”. Dalam ayat 14 dalam Yohanes pasal 1 juga dinyatakan, “Firman itu telah menjadi manusia dan diam diantara kita dan kita telah melihat kemuliaanNya yaitu ketika kemuliaan yang diberikan kepadaNya sebagai Anak Tunggal Bapa yang penuh kasih karunia dan kebenaran”. Yesus adalah Anak Allah karena Dia dikandung dalam Maria (seorang manusia yang masih perawan/sama sekali belum pernah berhubungan jasmani dengan lakilaki manapun/belum pernah menikah) oleh Roh Kudus. Ini juga bukan dalam pengertian RohKudus berhubungan jasmani dengan Maria. Yang harus kita ingat bahwa Roh Kudus adalah Roh Maha Suci, Roh Allah sendiri. Allah sanggup menciptakan manusia dari tanah maka tentu Allah juga dapat menciptakan manusia hanya dari satu manusia (perempuan) tanpa laki-laki dengan kuasa RohNya. Lukas 1:35 menyatakan, “Jawab malaikat itu kepadanya : Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah yang Mahatinggi akan menaungi engkau, sebab itu anak yang akan kau lahirkan itu akan disebut kudus (suci) Anak Allah”.

Seruan pertobatan yang disampaikan oleh Yohanes Pembaptis menurut bahan kotbah kita telah menyatakan bahwa seruan itu adalah titik antara zaman lama dengan zaman yang baru. Yohanes Pembaptis menyatakan bahwa tibalah waktuNya datang yang sudah dinantikan itu datang. Orangorang berfikir pada waktu itu adau-kalau dialah (Yohanes Pembaptis) adalah Mesias yang lama dinantikan itu, tetapi Yohanes Pembaptis menyatakan, “aku membaptis kamu dengan air, tetapi Ia yang lebih berkuasa dari adauk akan datang dan membuka tali kasutNya pun aku tidak layak”. Yesus memberikan diriNya untuk dibaptis oleh Yohanes Pembaptis.

Kita tidak perlu bertanya-tanya bagaimana mungkin Yesus dibaptis sementara Dia bukanlah orang yang berdosa. Tetapi Yesus harus melakukannya, sebab kedatangaNya adalah supaya berada diantara orang berdosa. Walaupun Yesus dibaptis sebagaimana orang lain menerima baptisan Yohanes Pembaptis namun dapat dilihat bagaimana peristiwa pembaptisan ini adalah suatu pernyataan pribadi Yesus. Dapat dikatakan bahwa peristiwa tersebut adalah pernyataan pribadi Yesus sebagai Mesias. IA merendahkan diri hadir diantara orang berdosa, tetapi Dia ditinggikan dari Sorga dan menyatakan kuasaNya, “Engkaulah AnakKu yang Kukasihi, kepadaMulah Aku berkenan”. Yohanes menyatakan bagaimana Agungnya Dia yang akan datang setelahnya. Sekalipun kita harus menjatuhkan harga diri untuk membuka tali kasutNya kita tidak
akan layak.Dia akan datang dengan baptisan Roh dan api dan alat penampi sudah ada ditanganNya. Namun ternyata keagungan yang dibayangkan oleh Yohanes Pembaptis selanjutnya tentang Mesias ternyata jauh lebih agung lagi dari apa yang dilakukan oleh Yesus dalam hidupNya. Yesus telah menyatakan Keagungan tersebut dalam diriNya yaitu kasih.

Yesus juga membasuh kaki murid-muridNya, menderita dan mati di kayu salib. Kehidupan dan ajaranNya telah menjadi alat penampi untuk memisahkan manusia yang percaya
kepadaNya untuk dimurnikan dan dibersihkan dari dosa-dosanya. Bagi orang percaya, Roh Tuhan ada pada kita, yang diberikan kepada kita agar dalam kehidupan kita tetap menyala-nyala api yang memberikan semangat, sukacita untuk hidup sebagai anak-anak Allah. Yesus berkenan hadir dalam kehidupan kita sebagai Anak Allah merupakan suatu kuasa yang besar dari Sorga untuk diri kita. Dalam Matius 28:18 Yesus mengatakan, “KepadaKu telah diberikan segala kuasa di Sorga dan di bumi”. Ini adalah anugerah Tuhan atas hidup orang percaya. Jika otoritasNya itu bekerja layaknya sebagai penampi dalam diri kita, maka tentunya hidup kita akan kita berikan dibawah otoritasNya. Yang membuat keputusan terbaik itu ada padaNya bukan pikiran atau perasaan kita. Perbuatan yang telah dilakukanNya adalah untuk kebaikan manusia berdosa. Mesias yang dinantikan itu adalah Yesus Kristus, Anak Allah sehingga kita tidak perlu lagi menantikan atau mengharapkan mesias yang lain, sebab dalam Yesus Kristus janji Allah digenapi. Yohanes Pembaptis menyaksikannya dan pelayanan Yesus sendiri menjadi saksi bahwa IA adalah Penolong Sejati dalam kehidupan manusia.


Pdt. Prananta Jaya Ginting Manik, S.Si (Teol) MM

MINGGU 02 JANUARI 2022, KHOTBAH MAZMUR 147:12-20

Invocatio : Lihat, itu Tuhan ALLAH, Ia datang dengan kekuatan dan dengan tangan-Nya Ia berkuasa. (Yes. 40:10a)
Ogen : Efesus 1:3-14
Tema : “Tuhan Si Mereken Perentah Man Doni”/ Allah Yang Memerintah Dunia”

 

Pendahuluan.
Syalom, salam sejahtera bagi kita sekalian, puji Tuhan hari ini kita sudah memasuki minggu setelah tahun baru, yaitu hari yang kedua di tahun yang baru ini. Pengharapan kita di tahun yang baru ini kita dapat menjalaninya dengan baik berkat pertolongan Tuhan. Memasuki tahun yang baru tentu saja banyak rencana dan harapan yang baik dari setiap kita, namun kita juga harus meletakkan segala harapan dan rencana-rencana kita dalam Tuhan dan tetap mengandalkan kuasa Allah, karena hanya dengan kuasa Allah-lah kita dimampukan dalam menghadapi segala kenyataan hidup kita. Tema renungan kita dalam ibadah ini : Allah yang Memerintah Dunia, mengingatkan kita bahwa segala sesuatu yang ada di muka bumi ini adalah ciptaan Allah dan berada di bawah kuasaNya. Allah selalu bekerja setiap saat untuk memerintah Dunia, tidak ada yang luput dari kuasa dan perintah Allah. kita juga diingatkan untuk tetap menaati segala perintahNya, karena perintah Allah
selalu mendatangkan kebaikan bagi dunia.

Bimbingan Teks
Kitab Efesus 1:3-14, adalah surat Rasul Paulus yang mengingatkan bahwa orang Kristen adalah umat pilihan Allah, yang telah dikaruniakan berbagai berkat-berkat Rohani, sehingga kita harus tetap hidup dalam pimpinan Roh Kudus, dan melakukan segala perintah/ kehendak Allah. Kitab Mazmur 147:12-20 adalah seruan dan ajakan Pemasmur bagi Sion: “Megahkan Tuhan hai Yerusalem, Pujilah Allahmu hai Sion!”. Semua itu dilakukan karena KaryaNya yang agung bagi dunia, khususnya bagi umat pilihan Allah, Pemazmur juga mengingatkan karya dan kuasa Allah bagi bangsaNya yaitu: Ia meneguhkan palang pintu gerbangmu, dan memberkati keturunan, memberi kesejahteraan, dan mengenyangkan mereka dengan gandum terbaik. Allah juga dapat memerintah isi bumi sesuai dengan kehendakNya, menurunkan salju, menghamburkan embun beku seperti abu dan melemparkan air batu seperti pecahan-pecahan semua dapat terjadi sesuai dengan kehendakNya, tidak ada yang dapat melawan kuasa Allah. Allah juga membuat ketetapanketetapan kepada Yakub dan keturunanNya, agar dengan ketetapan itu keturunan Yakub, ketetapan-ketetapan itu harus dilaksanakan.

Pointer Renungan & Aplikasi.
Saudara-saudara yang terkasih di dalam Kristus, melalui teks Alkitab dalam ibadah kita hari ini,
ada beberapa hal yang perlu kita renungkan:
1. Allah Berkuasa Sepanjang Zaman.
Alkitab adalah buku yang menuliskan karya Allah dari dahulu, sekarang sampai masa yang akan Datang, Allah Sebagai Pencipta dan pemelihara dan pengatur semesta, dan tetap berkuasa sepanjang zaman, kelangsungan dunia ini tetap berada dalam kuasaNya. Penciptaan Allah tidak seperti penciptaan yang dilakukan manusia, misalkan seorang yang membuat jam tangan, setelah jam tangan tersebut dibeli oleh seseorang dia sudah tidak lagi berkuasa atas buatannya itu, apakahmasih baik atau rusak itu tidak lagi menjadi tanggungjawab si pembuat jam tangan. Alam semesta ini tetap berada dalam kuasa Allah. Matahari, Bulan, Bintang, Musim-musim, Waktu, termasuk kita sebagai manusia berada dalam pemeliharaan Allah. Manusia sebagai wakil Allah di dunia ini hendaknya menjadi mitra Allah untuk memelihara ciptaan, sehingga ciptaan Allah itu semuanya untuk mendatangkan kesejahteraan bagi manusia sebagai mahkota ciptaan Allah, akan tetapi kita banyak menyaksikan perbuatan manusia yang merusak Alam ciptaan Allah, sehingga banyak terjadi penderitaan dan kesusahan bagi manusia, bahkan yang tidak ikut merusak alam juga ikut terdampak akibat kerusakan itu.
2. Allah Memberkati UmatNya.
Kita harus senantiasa menyadari bahwa Allah tetap mencurahkan berkat-berkat bagi setiap ciptaanNya, sesuai dengan kesaksian Alkitab yang menjadi bahan khotbah minggu ini: “Ia meneguhkan palang pintu gerbangmu”, “Memberkati anak-anakmu”, “Memberi kesejahteraan kepada daerahmu, dan mengenyangkan engkau dengan gandum terbaik”. Kita ada sampai saat ini hanya karena berkat dan pertolongan Tuhan, buka karena kekuatan manusia namun hanya karena kemurahan Allah yang memberi perlindungan dari berbagai ancaman, bahaya, dll. kita juga telah dianugerahkan berbagai pencapaian atau keberhasilan serta kesejahteraan, itu semua berasal dari Allah. Allah telah menganugerahkan perlindungan dan banyak berkat bagi kita di tahun yang lalu, dan tahun ini juga kita tetap percaya bahwa Allah akan tetap melindungi dan memberkati kita. Namun kita juga harus mengingat bahwa dalam setiap berkat ada tanggungjawab yang harus kita lakukan yaitu menjadi saluran berkat bagi dunia ini.
3. Hidup dalam Ketetapan Tuhan
Allah telah memberikan ketetapan-ketetapan bagi manusia, ketetapan itu adalah perintah yang harus dilaksanakan agar hidup kita tetap berkenan bagi Allah. Setiap orang yang menjalankan ketetapan Allah, ia seperti pohon yang ditanam ditepi sungai tetap hidup, tumbuh dan berbuah dalam segala musim. Jangan menganggap perintah Allah menjadi beban bagi kita, namun menjadi penerang dalam kehidupan kita ditengah banyaknya jalan kesesatan di tengah-tengah dunia yang menggoda kita untuk hidup seturut keinginan daging. Kita harus selalu menyadari bahwa kita tidak serupa dengan dunia ini kita adalah umat pilihan Allah yang harus menjalankan ketetapanketetapanNya, khusunya di dalam menjalani kehidupan di tahun yang baru ini, kita tetap berupaya untuk lebih lagi menjadi alat untuk melayani Tuhan di Gereja dan di tengah-tengah dunia ini.
Amin.


Pdt. Togu P. Munthe

SABTU, 01 JANUARI 2022 KHOTBAH WAHYU 21:6a

Invocatio : Beginilah firman Tuhan, Raja dan Penebus Israel, Tuhan semesta Allam “Akulah yang terdahulu dan Akullah yang terkemudian; tiadk ada Allah selain dari padaKu
(Yes 44:6)

Ogen : Pengkhotbah 3:1-13

Khotbah : Wahyu 21: 1-6a

Tema : Tuhanlah Erkuasa Mula Mula Seh Ku Kedungenna

 


Pendahuluan
Ada kalimat bijak yang mengatakan “ Setiap orang ada waktunya dan setiap waktu ada orangnya”. Dari kalimat bijak ini ada beberapa hal yang dapat kita lihat. Pertama manusia itu adalah manusia yang terbatas. Kita bisa punya jabatan, kita bisa punya kuasa, kita bisa memiliki harta. Tapi bersamaan dengan itu semua yang kita miliki itu terbatas ada kalanya beriring dengan waktu kita akan meninggalkan atau ditinggalkan. Contoh kita bisa punya kuasa tapi tiba saatnya kita akan ditinggalkan dan meninggalkan kuasa tersebut.Sampai saat ini kita sangat merasakan bagaiman dampak dari covid 19 membuat kita semua manusia hidup dalam keterbatasan. Covid 19 mengajari kita bahwa sehebat apa juga manusia adalah manusia yang terbatas. Karena manusia terbatas maka manusia tidak dapat menyelesaikan segala masalah dan persolanya kita butuh penolong atau kuasa yang dapat menolong kita dan mendukung kita sehingga kita dapat menjalani kehidupan kita. Kita sudah melewati satu tahun kehidupan kita. Dalam satu tahun yang telah berlalu banyak sekali peristiwa yang terjadi dalam hidup kita yang juga mengajar kita arti keterbatasan. Semua itu kita bisa lalui dan hari ini kita telah diantarkan di dalam hari pertama di tahun yang baru. Kita masih memiliki perjalanan yang panjang, perjalanan yang kita tidak tahu apa yang akan terjadi karena kita terbatas untuk itu kita tentu butuh kuasa yang tidak terbatas yang dapat menopang kita. Kuasa siapakah yang akan kita andalkan di dalam memasuki dan menjalani tahun yang baru ini?

Pembahasan Nats
Bacaan kita di dalam kita Pengkhotbah 1:1-13 adalah sebuah penilaian mendalam dari penulis mengenai hidup manusia. Ia mengamati dari berbagai sisi dan aspek hidup manusia (14). Dan ia tiba pada sebuah kesimpulan yang mengejutkan dan kadang sulit bagi kita untuk menerima dan memahaminya. Kesimpulanya adalah semua sia sia, kata yang dipakainya berarti hampa sesuatu yang tidak berbobot seperti angina (tiga kali ditulis di dalam ayat 2). Manusia lahir lalu mati demikan berulang seterusnya tampa makna. Segala sesuatu yang kita banggakan didunia ini, yang kita agungkan, usahakan dan pertahankan adalah kesia-siaan. Peristiwa alam, semua kerja keras, semua hikmat, semuanya sia sia. Dari sini sebenarnya Pengkhotbah ingin memberikan pemahaman mengenai keterbatasan dari hidup manusia. Selain itu Penghotbah mau menegur manusia agar tidak menaruh harapakan kepada segala sesuatu yang terbatas tersebut dan juga menghancurkan pemahaman manusia yang saat itu banyak mengandalkan segala sesuatu yang dimilikinya banyak berharap kepada kekuatanya sendiri dan juga kepada dunia ini. Penghotbah ingin menyadarkan kita bahwa segala sesuatu hanya akan berarti bila dalam iman kepada Allah. Pada sisi lain kita juga melihat apa yang dialami oleh bangsa Israel mereka yang sudah ada di dalam pembuangan merasa ketidak bergunaan segala sesuatu yang mereka miliki, mereka hidup dalam penderitaan merka hidup dalam pembuangan, apa yang mereka banggakan tidak dapat melepaskan mereka dari pergumulan tersebut. Untuk itulah nabi Yesaya mengingatkan hanya Tuhan yang mampu menolong mereka sebab hanya Tuhan yang berkuasa dari dulu sampai selama lamanya. Tuhan tidak pernah berubah Ia tetap setia dan berkuasa walau bangsa Israel berubah. Tidak ada tuhan tuhan yang lain yang mampu melakukanya (Yes 44:6). Hal ini ditekankan Yesaya agar bangsa Israel yang ada dipembuangan tidak berharap kepada manusia dan tidak berharap dan meminta pertolongan kepada tuhan tuhan yang ada disekitarnya. Tapi tetap berharap dan juga meminta tolong kepada Tuhan. Hal itu juga yang harus kita lakukan saat ini. Pada kehidupan kita masa covid 19 ini kita sangat melihat keterbatasan yang dimiliki oleh manusia semua yang dimiliki manusia yang selama ini sebagai kebanggaan tidak mampu menjawab masalah kita. Untuk itu kita harus tetap beriman dan berharap kepada Tuhan. Kenapa kita harus tetap beriman dan berharap ini kepada Tuhan ini dijelaskan lagi di dalam bahan khotbah kita. Dalam bahan Khotbah ini kita melihat apa yang bisa dilakukan oleh Tuhan buat kita dalam kehidupan sekarang dan juga pada masa yang akan datang. Bahan Khotbah kita kitab Wahyu yang ditulis oleh Yohanes menggambarkan sebuah penyingkapan atau pengelihatan sesuatu yang tersembunyi yang akan wujudkan di masa depan. Kitab ini sering dikaitkan dengan kedatangan Tuhan kembali dan pemerintahanNya. Yohnes melihat ada suatu perubahan dan perubahan ini berkaitan dengan kualitas dan mutu dari segala sesuatu yang ada sebagai contoh dengan menggambarkan berakhirnya bumi yang lama dan munculnya bumi yang baru. Lebih nyata lagi kita melihat adanya suatu kepemimpinan yang baru dan juga hilangnya segala penderitaan yang selama ini ada dan hadir di dalam kehidupan kita sehari hari. Penderitaan itu sangat jelas di gambarkan di dalam ayat 4 menghapus segala air mata , maut tidak ada lagi, perkabungan tidak ada lagi sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalau. Jadi dari Bahan khotbah ini jelas penulis ingin mengatakan ada beberapa hal yaitu: Kehidupan kita saat ini sedang menuju kepada langit dan bumi yang baru. Waktu waktu yang kita lalui saat ini adalah waktu yang harus kita lalui untuk sampai kepada tujuan dan dalam melaluinya mungkin saja banyak masalah yang akan terjadi walau kita hidup di dalam tahun yang baru. Jangan sampai masalah yang ada membuat kita lari dari tujuan yang akan hendak kita tuju tersebut. Kedua pengelihatan dan wujud yang hendak kita capai itu memberikan pengharapan dan juga semangat buat kita di dalam menjalani kehidupan yang akan kita lalui. Kita juga harus mengimaninya bahwa itu akan terwujud. Selain itu kita harus mengerjakan bagian kita untuk mewujudkannya. Sama seperti jika seorang anak akan dijanjikan sebuah hadiah jika ia mendapat nilai yang bagus. Tentu hadiah tersebut belum kelihatan tetapi untuk mendapatkan hadiah tersebut tentu butuh usaha dan kerja keras. Ketiga penulis mengatakan dengan sangat jelas dan ini yang paling penting semua yang baru itu terjadi karena adanya Tuhan sebab di dalam kuasanya semuanya itu bisa terjadi ( 5 dan 6) Jadi masa depan itu ada di dalam tangan Tuhan dan Tuhanlah yang menyiapkanya dan bersama dengan Tuhanlah kita berjalan ke arah masa depan tersebut. Dari ketiga bahan alkitab kita dapat melihat ada beberapa poin penting yang bisa kita angkatkan di dalam khotbah kita yaitu:
1.Kita bersyukur karena Tuhan sudah mengantarkan kita melalui tahun yang lama dan hari ini kita masuk kedalam hari pertama di tahun yang baru. Walau berbagai macam masalah dan pergumulan yang telah terjadi tetapi kita bisa melalauinya semua ini karena anugrah dari Allah kepada kita,
2.Mari kita menyadari bahwa kita adalah manusia yang terbatas hal ini jelas dikatakan di dalam bacaan kita dalam kitab Penghotbah. Bahkan keterbatasan itu semakin nyata ketika ada masalah ini yang digambarkan oleh kitab Yesaya ketika bangsa Israel ada di dalam pembuangan. Demikian juga dengan perjalanan hidup kita ditahun yang baru ini kita tidak tahu apa yang akan terjadi itu artinya kita manusia yang lemah dan terbatas. Kita juga memiliki pengetahun yang terbatas akan
situasi hidup kita ditahun yang baru ini.
3. Penulis Yesaya dan Juga Wahyu mengatakan bahwa hanya kuasa Tuhan yang mampu menolong kita dan di dalam kuasaNyalah hidup kita. Di dalam kuasaNyalah masa depan kita. Penyingkapan yang diberikan oleh Yohanes mengarahkan kita kepada tujuan kita dan masa depan kita. Dan untuk sampai kesana maka kita harus menjalani kehidupan kita di dunia ini sebab itu akan diwujud nyatakan dimasa depan kita dan sebelum itu sampai kita harus tetap menjalani kehidupan kita didunia ini terlebih didalam menjalani tahun yang baru yang diberikan Tuhan. Dalam pertolonganNya dan kuasaNya yang tidak terbatas tersebut kita menjalaninya. Andaikan seperti berjalan maka jalan yang selalu kita jalani saja kita masih bisa tersandung dan jatuh. Tahun yang baru adalah sebuah situasi baru atau jalan yang baru yang akan kita tempuh jika kita tidak bersama dengan Tuhan kita tidak akan mampu melaluinya. Jangan andalakan kemampuan kita, kekuatan kita sebab semua itu terbatas.
4. Tetapi walau terbatas kita juga harus mengerjakan apa yang bisa kita lakukan. Kita tidak bisa berpangku tangan. Sebab kita juga harus mengerjakan bagian kita untuk mewujudkan apa yang Tuhan telah singkapkan.Demikian juga ketika kita menjalani kehidupan kita di tahun yang baru
ini.


Pdt Luter Efrata Girsang STh

Info Kontak

GBKP Klasis Bekasi - Denpasar
Jl. Jatiwaringin raya No. 45/88
Pondok Gede - Bekasi
Indonesia

Phone:
(021-9898xxxxx)

Mediate

GBKP-KBD