Rabu 25 Desember 2019, Khotbah Matius 2:19-23 (NATAL 1)

Invocatio :

Ketika Israel masih muda, Kukasihi dia, dan dari Mesir Kupanggil anak-Ku itu. (Hosea 11:1)

Bacaan :

Mikha 7:18-20

B

Yesus Orang Nazaret.

 

Pengantar
perayaan Natal pada umunya ditandai oleh suasana sukacita, kemegahan dan kegembiraan. Tetapi pada saat peristiwa natal yang sesungguhnya terjadi, sangat berbeda dengan kenyataan kegembiraan tersebut.

Pembahasan dan Pemberitaan Teks
Ada dua kelompok yang menyikapi kelahiran Yesus, yang berhubungan langsung dengan teks bahan kotbah natal ini.
1. Golongan terpelajar Orang Majus dari negeri Timur.
Mereka dikenal sebagai ahli perbintangan, Astrologi ahli menafsirkan pergeseran bintang. Mereka suka ilmu pengetahuan dan ilmu pengetahuan telah mempertemukannya dengan Yesus. Mereka mempelajari bintang yang baru muncul dengan cahayanya yang tidak seperti umum. Mereka telah mengenal nubuatan Mikha 5:2 : ”Tetapi engkau hai Betlehem Efrata, hai yang terkecil diantara kaum-kaum Yehuda, dari padaMu akan bangkit bagiKu seorang yang akan memerintah Israel, yang permulaannya sudah sejak purbakala, sejak dahulu kala. ”Mereka tidak mau menyia-nyiakan sesuatu yang besar.

Orang-orang majus adalah orang yang suka menghormati semua allah, tapi mereka bukan penyembah asal-asalan sebab ketika dia menyembah Yesus dipersiapkannya persembahan yang terbaik, Emas, pengakuannya Yesus adalah seorang raja, Kemenyan, pengakuannya Yesus adalah seorang imam (yang akan menjembatani manusia dengan Allah) dan Mur wangi-wangian yang umumnya digunakan untuk mengawetkan mayat manusia, menjadi pengakuannya bahwa Yesus adalah manusia seutuhnya (Allah yang menjadi manusia). Dengan persembahan yang dipersembahkan orang majus Tuhan Allah mencukupkan kebutuhan Yusuf, Maria dan Yesus untuk perjalanan pengungsian dan persembunyiannya.

2. Raja Herodes, pemimpin politik di tempatYesus di lahirkan.
Menerima pertanyaan orang-orang majus “Dimanakah Raja besar, raja segala raja itu dilahirkan” membuat hati raja Herodes “panas” , “seperti orang yang kebakaran jenggot, atau seperti orang yang tersambar petir pada siang bolong, tidak ada hujan dan badai”. Kemarahannya bertambah lagi sebab sesudah orang Majus menemukan bayi Yesus mereka tidak kembali kepada Herodes memberitakannya seperti yang telah dijanjikannya. Inilah yang membuat bertambahtambah amarah dan kesadisan Herodes. Tujuannya membunuh Yesus dan dilakukannya dengan cara membunuh semua bayi laki-laki yang berumur dua tahun kebawah. Ia membenarkan segala cara untuk melindungi kuasanya.

Herodes adalah orang yang cinta dunia melebihisegala-galanya. Ia orang yang dipimpin pikiran dan kemauannya saja. Herodes adalah symbol pengecut yang curang yang tidak berani berhadapan dengan kenyataan. Beberapa penafsir menjelaskan kurang lebih setelah tiga bulan pembunuhan bayi dibawah umur dua tahun itu, Herodes mati di dalam pergumulannya. Usaha Herodes untuk menggagalkan rencana Allah tidak berhasil. Yesus dilindungi Allah daritangan Herodes

Peristiwa natal itu digambarkan sangat menyedihkan ; Pembunuh ananak-anak dibawah umur dua tahun, penuh tangisan ibu-ibu – orangtua karena kematian bayinya, Yusuf, Maria danYesus yang harus mengungsi ke Mesir berpindah lagi ke Nazaret.

Allah melindungi Yesus untuk Israel bukan dengan menghadirkan wibawa pasukan dari Kerajaan Sorga yang ditandingkan dengan pasukan Herodes. Allah melindungi Yesus dengan cara membuat keluarga Yusuf semakin lebih kecil dan semakin tidak berwibawa menurut pandangan dunia. Yusuf, Maria dan Yesus dituntunnya menjadi orang asing, pengungsi di Mesir, dan setelah Herodes mati malaikat Tuhan menyuruhnya kepada orang orang Israel, sebab pada mulanya mereka itulah tujuan misi penyelamatan Yesus. Di Mesir Yusuf, Maria dan Yesus masih lebih aman, tapi Yesus diutus Allah bukan untuk orang-orang Mesir, maka mereka harus kembali kepada kaum bangsaNya.

Di dalam perjalanan ke Yudea malaikat menyuruh Yusuf membawa Yesus ke Nazaret sebab di Yudea kota orang Israel itu Arkhelaus anak Herodes yang memiliki karakter yang sama dengan bapaknya memerintah di sana. Jika Yesus dibawa kekota itu tidak akan selamat dan akan cepat dikenali sebab di sana semua bayi laki-laki dibawah umur dua tahun telah mati dibunuh. Tuhan Allah menyelamatkan Yesus dengan membuat status sosialNya terus semakin lebih kecil, membawaNya ke Nazaret, sebuah kota kecil di atas pebukitan di Galilea, kota yang tidak diperhitungkan dan kota yang tidak dihiraukan dan Yesus menjadi “kelompok masyarakat kelas bawah”. Karena itulah orang-orang Yahudi menolak Yesus, mengejekNya dengan sebutan Yesus orang Nazaret yang artinya Yesus hina dan tidak berharga.

Proklamasi Kerajaan Allah sangat berbeda dengan proklamasi yang kita kenal di bumi yang penuh dengan kemegahan – kemewahan ; tari-tarian, makanan yang beranekaragam, pakaian pesta yang mewah dan lain-lain. Allah memperkenakan KerajaanNya yang besar dengan memberikan Yesus Kristus dalam rupa manusia yang sejak kelahiranNya sudah di tolak dunia (pemerintahan dunia), tidak mendapat penghormatan tetapi Dia terus memperjuangkan keselamatan umat pilihanNya.

Seperti pada Pembacaan Firman Tuhan Mikha7:18-20; Meskipun Allah telah di tolak oleh umatNya Israel, dan mereka di ambang kebinasaan, hidup di dalam dosa dan sudah meninggalkan Allah, menyembah berhala, dan hidup di dalam kebobrokan moral tapi Mikha terus mengajar mereka tentang Firman Allah, bahwa Tuhan Allah penuh pengasihan, yang terus menghargai umatNya, mengampuninya dan membuang segala dosa pelanggarannya kedalam tubir-tubir laut. Tuhan tidak pernah berubah sebab kasihNya yang besar. Ia tidak mendendam dan tidak memendam kemarahanNya tapi karena anugerahNya yang besar ia senantiasa menyatakan kemurahanNya.

Banyak orang tidak peduli kedatangan Yesus, memusuhiNya dan tidak mengerti mengapa Yesus tidak memperkenalkan diri sebagai “orang besar” yang mendemonstrasikan kekuasaanNya supaya Dia terhormat secara dunia. Karena Yesus memperkenalkan diri sebagaiYesus orang Nazaret maka hanya orang yang rendah hatilah yang dapat mengerti dan menerima Yesus. Jadi kalau hari ini kita bersukacita merayakan natal, bersyukurlah sebab kita masih memiliki kerendahan hati dan tahu kebutuhan kita Juruselamat. Yesus mengasihi kita dan terus membagi kasihnya kepada orang-orang yang dating kepadaNya di dengan pertobatan dan penyesalannya, yang mengaku salah dan memohon anugerahNya. Jangan takut dipandang kecil karena melakukan kehendak Kerajaan Allah.

Selamat Hari Natal 25 Desember 2019

Pdt. Ekwin Wesly Ginting-Ketua Klasis Bekasi Denpasar

Selasa 24 Desember 2019, Matius 1:18-23 (MALAM NATAL)

Invocation :

Maka pada waktu itu taruk dari pangkal Isai akan berdiri
sebagai panji-panji sebagai bangsa-bangsa; dia akan dicari oleh suku-suku bangsa dan tempat kediamannya akan menjadi mulia.

Bacaan :

1Timotius 3:14-16

Tema :

Penggenapan janji Allah

 

PENDAHULUAN
Jika seseorang pernah berjanji kepada kita dan dia menepati janjinya. Hal itu tentu sangat membahagiakan kita. TUhan sudah berjanji akan menyelamatkan kita manusia dari belenggu dosa. Rancangan TUhan ini jauh sebelum Yesus lahir ke dunia. Janji akan keselamatan dunia dan manusia dari dosa sudah Tuhan janjikan mulai dari masa pemanggilan Abraham, dan ditekankan kembali oleh nabi-nabi seperti nabi Yesaya dan nabi Mikha. Dan akhirnya Allah menggenapi janjiNya dengan kedatangan Yesus Kristus ke dunia ini.

ISI
Injil Matius memperkenalkan Yesus sebagai penggenapan pengharapan Israel yang dinubuatkan. Injil Matius mulai dengan daftar silsilah yang merunut garis keturunan Yesus melalui garis Yusuf sebagai kebiasaan Yahudi pada saat itu. Matius ditulis untuk bangsa Yahudi yang sedang menanti-nantikan kedatangan Mesias mereka, yang menurut PL akan dilahirkan dari satu keluarga tertentu. Dan penulisan silsilah di pasal 1 ingin memperlihatkan bahwa Yesus adalah keturunan Abraham dan Daud. Walaupun Yesus bukan anak Yusuf secara biologis tetapi Yusuf tetap ayah Yesus secara hukum. Jadi silsilah itu membuktikan kepada orang Yahudi bahwa Yesus mempunyai silsilah yang tepat sehingga memenuhi syarat sebagai Mesias.

Dalam prikop ini dijelaskan bahwa pada waktu Maria ibuNya bertunangan dengan Yusuf , Maria sudah mengandung dari Roh Kudus. Tentu Yusuf sebagai tunangan Maria bergumul ketika mengetahui tunangannya sudah mengandung. Tapi karena Yusuf seorang yang tulus hatinya dan tidak mau mencemarkan nama tunangannya di muka umum, ia bermaksud menceraikannya dengan diam-diam. Memang dalam injil Matius lebih diperlihatkan akan pergumulan Yusuf, berbeda dengan Lukas yang lebih memperlihatkan pergumulan Maria.

Dalam pergumulan yang besar itu, malaikat Tuhan nampak dalam mimpinya dan berkata “Yusuf anak Daud jangan takut mengambil Maria sebagai istrimu sebab anak yang didalam kandungannya adalah dari Roh Kudus”. Sehingga Yusuf akhirnya mengambil Maria menjadi Istrinya. Disini kita melihat akan ketaatan Yusuf dalam menanggapi rencana besar Allah bagi manusia. Mungkin berat untuk menerima tunangan yang sudah hamil untuk menjadi istri tetapi karena taat akan Tuhan dan percaya akan firman Tuhan sehingga Yusuf mengikuti perintah Tuhan melalui perkataan Malaikat. Penekanan akan keturunan Daud pada Yusuf adalah untuk memperlihatkan akan silsilah keturunan Yesus seperti yang dijelaskan di atas bahwa Yesus adalah keturunan Abraham dan Daud. Disamping itu ada beberapa kali mengatakan “Roh Kudus” hal ini menunjukkan bahwa kelahiran Yesus tidak terlepas dari campur tangan Allah (adikodrati)

Malaikat berpesan agar nama anak laki-laki yang akan dilahirkan Maria adalah Yesus. Yesus adalah padanan Yunani untuk kata Ibrani Yeshua (Yosua) yang artinya “Tuhan menyelamatkan”. Nama ini melukiskan tugas putra Maria ini pada masa yang akan datang. Yesus sebagai juruselamat”akan menyelamatkan umatNya dari dosa mereka” melalui kematianNya. Hal ini terjadi supaya genaplah yang difirmankan TUhan oleh nabi “sesungguhnya anak dara itu akan melahirkan seorang anak laki-laki”. Istilah “anak dara” (perawan) merupakan padanan yang tepat dari istilah Yunani Partenos dan dalam bahasa Ibrani almah (Yes 7:14) yang dipakai oleh Yesaya menunjuk kepada seorang gadis yang sudah cukup umur tetapi tidak pernah dipakai untuk gadis yang tidak perawan lagi (bd kej 24:43, Kid 1:3). Hal ini menyatakan bahwa ibu Yesus adalah seorang perawan sama seperti nubuatan Yesaya. Karena hanya melalui cara seperti inilah Yesus dapat lahir sebagai manusia tetapi tetap sepenuhnya Ilahi.
Dalam bacaan kita juga diingatkan oleh rasul Paulus agar jemaat hidup dalam pemahaman yang benar akan Tuhan Yesus. Yesus adalah manusia, dibangkitkan dan diterima di surga, diberitakan dan diimani diantara bangsa-bangsa dan akan kembali dalam kemuliaan.enyatakan diri dalam rupa manusia “ merujuk pada seluruh pelayananNya. Artinya Yesus datang berkarya sebagai manusia untuk menyelamatkan kita manusia dan Dia bangkit dari antara orang mati dan dimuliakan di surga. Kita tidak perlu ragu untuk mengimani Yesus sebagai juruselamat.

APLIKASI
1. Tuhan menggenapi janjiNya
Mulai dari jatuhnya manusia ke dalam dosa, Allah sudah berjanji akan menyelamatkan manusia dari belenggu dosa. Dan janji Allah ini kembali dinubuatkan oleh nabi-nabi salah satunya adalah nabi Yesaya. Dan apa yang di janjikan Allah digenapi melalui kedatangan Yesus Kristus ke dunia ini. Hal ini sudah sewajarnya kita sambut dengan penuh suka cita. Artina apa yang Tuhan janjikan Dia genapi. Kita yang seharusnya mati karena Dosa tetapi karena kasih Allah yang bgitu besar sehingga Dia mau membebaskan kita (menyelamatkan kita) dari belenggu dosa

2. Tuhan unik dalam jalanNya
Rancangan Tuhan bagi kehidupan ini terkadang sulit untuk kita pahami. Misalnya ketika Yesus lahir dari anak dara (perawan) tetapi hal ini Allah lakukan karena punya rencana yang luar biasa agar Yesus sebagai manusia 100% tetapi Allah 100%. Begitu juga dalam kehidupan kita, kita juga akan sulit memahami cara-cara Allah menyelamatkan kita. Yang penting adalah percaya kepada rancangan Tuhan.

3. Ketaatan dan percaya adalah respon bagi rencana Allah
Tuhan sudah mengenapi janjiNya kepada kita manusia. Yesus sudah lahir untuk menyelamatkan dunia dari dosa. Yusuf dalam perikop kita menunjukkan ketaatannya kepada Tuhan walaupun dia mengalami pergumulan yang berat. Yusuf tetap mau mengambil Maria sebagai istrinya walaupun Maria sudah mengandung. Dia taat dan percaya akan perkatan Tuhan. kita belajar dari ketaatan Yusuf kepada Tuhan. biarlah kita juga yang sudah diselamatkan Tuhan akan tetap taan dan percaya walaupun diperhadapkan akan suatu pergumulan yang berat dan tetap mengikuti akan perintah Tuhan.

Pdt. Kristaloni br Sinulingga
Runggun Yogyakarta

Minggu 22 Desember 2019, Khotbah Lukas 3:1-14 (Advent IV)

INVOCATIO :

“Kamu akan menginjak-injak orang-orang Fasik, sebab mereka
akan menjadi abu dibawah telapak kakimu pada hari yang kusiapkan itu, Firman Tuhan semesta alam” ( Maleaki 4:3).

BACAAN :

Yesaya 60:1-7

TEMA :

Mempersiapkan Jalan Tuhan


I. Pendahuluan
Jika Presiden hendak mengunjungi suatu wilayah, para pejabat setempat bekerja sama dengan tim peninjau mempersiapkan kedatangannya. Rute iring-iringan mobil direncanakan dengan seksama. Jalan-jalan yang rusak diperbaiki dan sampah-sampah dibersihkan. Kantor-kantor, gedung pertemuan dan tempat-tempat usaha yang akan dikunjungi diperindah. Mereka yang berkesempatan untuk bertemu presiden akan mengenakan pakaian yang rapi dan bersih. Segalanya dilakukan untuk memberikan sambutan yang terbaik. Jika seorang pemimpin dunia saja layak disambut seperti itu, maka Penguasa alam semesta tentu harus disambut dengan lebih terbaik lagi. Yohanes Pembaptis, yang merupakan “peninjau/perintis” bagi kedatangan Kristus, mendorong manusia untuk bersiap menyambut kedatangan Mesias. Karena kedatangan Kristus membawa Keselamatan untuk semua manusia dan dunia ini. Oleh karena itu perlu diberi jalan agar Keselamatan yang dibawaNya sampai kepada manusia.

II. ISI
Yohanes Pembaptis adalah anak dari imam Zakharis dan Elisabet (1:5). Kira-kira usia 30 tahun ia mulai memberitakan Injil Kerajaan Allah di tahun kelima belas pemerintahan Kaisar Tiberius, waktu itu Pontius Pilatus menjabat wali negeri Yudea. Lukas menggambarkan dengan baik situasi politik ketika Yohanes dipanggil menjadi nabi. Waktu pemanggilan Yohanes ini bersamaan juga dengan munculnya Yesus di depan umum (band. Luk. 3:23). Menurut Matius dan Markus, Yohanes diperkenalkan sebagai pengkhotbah berkeliling. Sebagai sosok yang bertugas untuk memperiapkan kedatangan Kristus maka Yohanes Pembaptis tidak mencari kehormatan untuk menyebut dirinya Mesias. Dia tidak mau mencuri kemuliaan Yesus. Maka Yohanes menyatakan “Ia yang lebih berkuasa dari padaku akan datang”, dan ia menyerukan pertobatan, bahwa Allah akan datang kepada umatNya yang bertobat. Yohanes juga menyampaikan beberapa persiapan dalam rangka menyambut kehadiran Juruselamat itu misalnya:
- Dengan mempersiapkan jalan untuk Tuhan,
- Luruskanlah jalan bagiNya,
- Menimbun lembah dan meratakan setiap gunung dan bukit
- Meluruskan yang berliku-liku serta meratakan yang berlekuk-lekuk.

Manusia bertobat bila ia berbalik kepada Allah tanpa tawar menawar dan pertobatan dimateraikan dalam upacara pembaptisan pertobatan.Namun baptisan Yohanes bukan baptisan Kristen yang langsung menghapus dosa, melainkan baptisan pertobatan.

Yohanes mengingatkan, agar jangan berpikir seperti pikiran orang Yahudi pada waktu itu, bahwa Abraham adalah Bapa atau nenek moyangnya dengan demikian pastilah selamat. Tidak otomatis keturunan Abraham akan diselamatkan Allah. Kapak sudah tersedia pada akar pohon artinya Allah akan segera menjatuhkan hukumanNya kepada orang-orang yang berbuat jahat dan tidak mau bertobat, seperti pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik akan ditebang dan akan dibuang kedalam api.

Menurut Yohanes, jalan satu-satunya supaya beroleh selamat ialah pertobatan yang sunguh-sungguh yaitu, perubahan hati yang hasilnya harus nyata dalam kehidupan sehari-hari. Yohanes menjabarkan arti buah-buah pertobatan dalam praktek kehidupan sehari-hari. Di ayat 10-14 ditegaskan bahwa tobat bukan suatu teori atau gagasan suci, melainkan suatu kenyataan yang harus tampak dalam perbuatan. Tanda-tanda orang yang bertobat terlihat melalui :
- Keperluan jasmani, yaitu makanan dan pakaian. Orang yang sudah bertobat, mereka hidup dalam kehidupan yang baru, mau berbagi, saling memperhatikan dan saling mengasihi, mengasihi sepenuh hari.
- Hidup dalam kebenaran, menghapus penindasan dan perbuatan yang tercemar.
- Hidup dalam damai dan menjaga perdamaian.
Pertobatan terlihat dari tindakan nyata, sebab pertobatan adalah respon terhadap kedatangan Kabar Baik, yakni Yesus Kristus Juruselamat.

Pertobatan yang akan membuat terjadinya pemulihan. Yesaya 60 merupakan kabar Sukacita karena Dia yang akan datang adalah terang kehidupan yang membuat hidup manusia diubah ke yang baik. Semua orang sangat menginginkan mendapatkan kedamain, masuk kedalam terang itu, karena disitulah kehidupan yang kekal.

Pertobatanlah yang membuat kita akan menjadi pemenang, karena dikedatanganNya tiba nanti maka akan terjadi peralihan kekuasaan. Dimana kuasa kegelapan, kejahatan dan dosa tidak lagi mampu menguasai manusia. Karena kuasa yang ada di dunia ini dikalahkanNya karena Dia yang akan datang adalah raja yang Kekal (Invocatio).

III. PENUTUP
Tema kita, Persiapkan jalan Tuhan. Masa Advent keempat ini merupakan masa persiapan menjelang Natal.
1. Oleh karena itu, di Masa persiapan ini agar kita menghayati makna kedatangan Kristus.
2. Melakukan pertobatan dengan tindak nyata sesuai dengan kehendak Allah, karena hari Tuhan adalah hari kemenangan bagi yang setia dan hari penghukuman bagi orang fasik.
3. Kedatangan Tuhan membawa pemulihan perdamaian dan terang bagi semua manusia.

Pdt Nur Elly Tarigan
GBKP Runggun Karawang

Info Kontak

GBKP Klasis Bekasi - Denpasar
Jl. Jatiwaringin raya No. 45/88
Pondok Gede - Bekasi
Indonesia

Phone:
(021-9898xxxxx)

Mediate

GBKP-KBD