MINGGU 31 DESEMBER 2023 (TUTUP TAHUN), KHOTBAH MAZMUR 121:1-8
Invocatio :
"Aku adalah Alfa dan Omega, firman Tuhan Allah, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, Yang Mahakuasa." (Wahyu 1:8)
Bacaan :
I Yohanes 3:1-3 (tunggal)
Tema :
Tuhan Yang Menyertai Kehidupan Kita
Di tahun 2023, kita telah mengisi 364 hari dengan berbagai aktivitas, kerja, karya dan banyak hal. Semua itu sudah menjadi kenangan yang dilewati. Banyak hal yang baik dan yang buruk sekalipun. Tidak sedikit juga pengalaman yang berkesan dan bisa jadi pelajaran. Namun hari terakhir ini tentunya 'last but not lease', yang terakhir namun tidak kalah pentingnya dengan hari-hari sebelumnya. Tahun ini sudah diawali dengan berbagai kebaikan, doa dan harapan maka harus jugalah ditutup dengan hal yang sama. Pengharapan yang tidak ada matinya. Agar dalam menyambut kembali tahun yang baru, kita bisa mengisi kehidupan dengan lebih baik dari hari sebelumnya. Tahun yang baru, memang masih menjadi rahasia. Kita tidak tahu apa yang akan terjadi nanti. Lalu apakah yang menjadi jaminan bagi kita bahwa semua baik adanya?
ISI
Mazmur 121:1-8 merupakan salah satu nyanyian ziarah yang dinyanyikan oleh umat Tuhan dalam perjalanan mendaki ke Sion untuk beribadah di Bait Suci. Bagi bangsa Israel gunung Sion adalah simbol penting dalam keagamaan, tempat Tuhan bertakhta. Mazmur ini masih dipakai dalam mengawali sebuah perjalanan, untuk mengingatkan akan pertolongan Tuhan.
Beberapa orang menyebut ini mazmur ini ditulis di perkemahan, ketika Daud bertaruh nyawa karena sedang dalam bahaya dari musuh yang mengejar di padang belantara. Karena itu ia mempercayakan diri kepada Allah yang melindungi dirinya di tengah pertempuran. Ada pula yang menyebut, mazmur ini ditulis saat Daud sedang dalam perjalanan ke tempat yang jauh dan disitulah dia merenungkan pertolongan Tuhan baginya dalam perjalanannya. Namun melalui pernyataan pemazmur tentang Allah penjaga Israel, dia ingin mengakui bahwa dimanapun berada dan apapun yang sedang dihadapi, umatNya tetap meyakini Allah sebagai sumber pemelihara.
Dalam nyanyian ziarah ini, pemazmur memberi kesaksian bahwa tidak ada yang bisa diandalkannya dalam hidup, selain Tuhan. Seperti saat melalui suatu padang yang luas dan melayangkan matanya ke gunung-gunung untuk mencari sumber pertolongan, nyatanya tidak dijumpai pertolongan yang datang dari sana.
Orang-orang zaman itu kerap menganggap gunung memiliki peran yang sangat penting. Karena wilayah padang gurun dan banyak hamparan gunung batu, maka setiap orang yang melewati tempat-tempat itu rentan bahaya yang menyerang. Sehingga menjadikan celah di bukit batu dan gunung sebagai persembunyian dan tempat berlindung dari serangan musuh yang sewaktu-waktu dapat menyergap. Bangsa-bangsa lainnya pada zaman itu juga melihat gunung sebagai tempat yang dianggap kudus dan disana ada kekuatan besar berkuasa yang layak disembah. Sehingga orang-orang yang tidak menyembah Tuhan Allah pun, menjadikan gunung sebagai tempat-tempat penyembahan berhala dan bukit pengorbanan.
Oleh karena itu pemazmur memakai kata "gunung-gunung", sebagai gambaran bahwa dia menyadari banyak orang sedang mencari alternatif dan pilihan untuk menemukan sumber pertolongan dalam hidup. Ternyata dia mendapati bahwa tidak ada yang seperti Tuhan Allah yang disembahnya. Karena itulah dia menyatakan pujiannya tentang betapa hebatnya Tuhan yang dapat diandalkan dalam segala hal. Mazmur ini dituliskan sebagai peneguhan iman bagi setiap yang mendengar dan menyanyikan.
Pemazmur memperkenalkan Tuhan sebagai :
Ay 2 Pemberi pertolongan sebagai pencipta langit dan bumi. Hanya Allah yang mampu melakukannya dengan kepastian karena sebagai pencipta Allah yang dapat mencukupkan semua yang diperlukan ciptaanNya.
Ay 3-4 Penjaga yang tidak akan terlelap yang menjaga kakimu tidak goyah. Orang yang terus terjaga, tentu sigap mengawasi apapun, maka seperti itu pulalah Tuhan tidak sekalipun terlelap, tertidur dalam menjaga umatNya masing-masing agar tetap teguh.
Ay 5 Dialah tempat pernaungan yang berada di sebelah tangan kananmu. Hal ini menyatakan Allah dekat dan sigap juga kuat memberi penyertaan yang tidak akan terlambat.
Ay 6-7 Tidak akan dibiarkanNya ada yang menyakiti atau membawa celaka. Gambaran pemahaman orang zaman itu, matahari saat siang dapat jadi sumber bencana dan sinar bulan pada waktu malam dapat membawa berbagai penyakit. Namun dalam penyertaan Tuhan hal itu tidak menakutkan lagi. Karena Allah sendiri sudah pernah menyatakan perlindungan bagi Israel memberi tiang awan dan tiang api sebagai naungan Israel selama perjalanan. Seperti itu pulalah Allah menjaga umat dari berbagai ancaman yang mencelakakan dalam hidupnya
Ay 8 Menjaga keluar masukmu selamanya. Dalam arti hidup dan karya yang dikerjakan manusia berada dalam perhatian Tuhan. Bukan hanya di suatu masa melainkan sampai selama-lamanya, tanpa batas waktu.
Invocatio Wahyu 1:8 menyatakan keberadaan Tuhan merupakan alfa dan omega. Alfa ialah huruf pertama dan Omega huruf terakhir dari abjad Yunani. Dengan menyebut Kristus sebagai Alfa dan Omega menjadi penyataan akan sifat ilahi yang menjadi awal dan akhir segala sesuatu. Tentu ini menjadi suatu jaminan bagi umat Tuhan menerima penyertaan tanpa batas waktu.
I Yohanes 3:1-3 Dalam dunia yang penuh tantangan dan ancaman, kita memerlukan pertolongan sejati datang dari Tuhan. Hal ini juga dijelaskan dalam I Yohanes. Bahwa setiap manusia yang percaya pada Yesus mendapat status dan posisi baru. Tidak disebut musuh Allah lagi, melainkan anak-anak Allah karena kasih Allah yang besar telah diterima sebagai karunia (ay 1).
Keberadaan sebagai anak-anak Allah di dunia ini, tidak serta merta membuat kita jauh dari penderitaan dan berbagai ancaman. Karena dunia penuh dengan keberdosaan manusia tidak menerima Yesus Kristus sebagai Anak Allah. Banyak yang menolaknya, namun bagi orang-orang percaya semua itu tidak akan melunturkan penyertaan Tuhan yang dijanjikan.
Anak-anak Tuhan harus terus bertumbuh dalam iman menjadi seperti Kristus, meneladani dan taat FirmanNya (ay 2). Bagi mereka semakin nyatanya hidup dalam pengharapan yang menyucikan (ay 3). Hal ini menjadi dorongan bagi orang percaya melalui pergumulan dan persoalan hidup, dengan bergantung penuh kepada Yesus tanpa takut atau lari dari kenyataan. Karena kitalah anak-anak yang dikasihiNya.
APLIKASI
Tuhan Yang Menyertai Kehidupan Kita menjadi suatu pengharapan mengakhiri tahun ini. Sama seperti saat keadaan aman ataupun bahaya, setiap kita harus terus berjaga-jaga, karena yidak ada yang dapat menjamin kejadian di masa depan. Misalnya masyarakat tetap akan melakukan ronda siskamling, untuk menjaga keamanan sekitarnya. Apakah hari ini ada bahaya atau tidak, tetap akan berjaga. Biasanya diaturkan pula jadwal agar bergantian, karena mengingat keterbatasan manusia untuk terus awas dan terjaga.
Dalam mengimani penyertaan Tuhan, disitu kita semakin mengagumi Dia. Karena Tuhan Allah menyertai hidup kita dengan tidak pernah terlelap, Allah yang menjadi awal dan akhir dari semuanya, juga menjadikan kita anak-anakNya yang tentu terjamini sekalipun banyak tantangan hidup.
2024 akan kita sambut. Apapun nanti yang akan kita lalui, ingatlah bahwa tidak ada pertolongan yang datang selain dari Tuhan. Tidak dari gunung yang tinggi, manusia yang berkuasa, tidak juga dari kekayaan dan kepintaran manusia. Hanya Allah tempat perlindungan yang pasti memberi penyertaan. Orang yang disertai Tuhan sepanjang perjalanan ziarah kehidupannya, akan dapat :
- Menentukan arah hidup dengan keputusan yang tepat. Hal ini sangat diperlukam karena waktu tidak akan pernah dapat diulang. Sehingga hanya dalam Tuhan, keputusan hidup tidak akan mengalami penyesalan. Dia Allah yang Maha Tahu, sanggup memberikan pertolongan saat kita mengambil keputusan dalam hikmatNya. Oleh karena itu jangan sekali-kali mengandalkan diri sendiri atau berharap pada kekuatan lain dalam menentukan jalan hidup, tapi fokus pada FirmanNya sebab itulah yang dikehendaki Allah, menuntun agar tidak tersesat.
- Menemukan jalan dalam setiap persoalan. Saat menghadapi masalah, keluarga, sahabat, rekan dan orang-orang disekitar kita, dapat saja memberikan pertolongan namun tentu secara terbatas. Hanya Allah yang Maha Kuasa dapat menuntun kita menemukan jalan keluar yang tepat di saat yang tepat. Karena Dia Allah yang berkuasa memakai segalanya untuk memenuhi maksudNya yang baik. Dalam perjalanan kita akan menghadapi banyak tantangan dalam rumah tangga, keluarga, ekonomi, karier, usaha dsb. Banyak orang yang tidak mengandalkan Tuhan menjadi stres, frustasi, mau berbuat jahat dan merasakan ketidaknyamanan lainnya. Maka bangunlah relasi intim dengan Tuhan dalam ibadah dan doa dengan setia. Agar tidak akan goyah langkah hidup kita dan tidak akan kecewa sekalipun banyak persoalan.
Bukankah Tuhan yang kita sembah begitu luar biasa? Jika selama ini kita masi ragu untuk benar-benar mengandalkanNya, atau masih sibuk mencari pilihan-pilihan lain selain Tuhan, Firman Tuhan hari ini kembali meyakinkan dan mengingatkan kita, menjalani hidup sepanjang tahun yang baru dengan semakin merasakan penyertaan Tuhan. Karena hanya dengan itulah, perjalanan hidup akan aman dan langkah menjadi makin mantap. Sebab kita tahu siapa Dia yang kita andalkan menjadi teman seperjalanan.
Selamat menutup tahun 2023 dan menyambut tahun 2024 dalam penyertaan Tuhan. Amin.
Pdt. Deci br Sembiring