MINGGU 05 NOVEMBER 2023, KHOTBAH KISAH PARA RASUL 3:1-10
Invocatio :
Tetapi Yesus memandang dia dan menaruh kasih kepadanya, lalu berkata kepadanya:”Hanya satu lagi kekuranganmu, juallah apa yang kau miliki dan berikan itu kepada orang orang miskin, maka engkau akan beroleh harta sorga, kemudian datanglah kemari dan ikutlah Aku” ( Mark 10:21)
Bacaan :
Imamat 25:35-38 ( T)
Tema :
Nampati Alu Kiniliten/Menolong Dengan Apa Yang Kita Miliki
Pendahuluan
Pada tanggal 2 Juni 2023 ada sebuah berita yang viral baik diberitakan dimedia online juga diberita TV Nasional dan swsata. Berita tersebut mengenai seorang anak laki-laki yang usianya satu tahun ditinggalkan oleh ibunya di Jalan A. Yani Kelurahan Tangga Tangkat Palembang. Saat ditemukan kondisi anak tersebut dikerubungi oleh semut. Anak tersebut ditemukan oleh seorang ibu dan akhirnya diberikan kepada pihak kepolisian (Global Planet News). Ini adalah salah satu kisah pilu yang terjadi disekitar kita. Kalau kita mendata mungkin banyak hal seperti anak tersebut terjadi disekitar kita. Kejadian ini bisa terjadi bukan hanya buat anak anak tetapi bisa juga kepada orang tua yang telah lansia yang tidak ada lagi sanak keluarganya yang peduli sehingga mereka hidup terlunta lunta. Apa penyebab kejandian diatas terjadi kemungkinan besar karena kemiskinan dan kesulitan ekonimi dan juga bisa keluarga yang harus menanggung dan menanggunjawabi tidak mampu lagi. Siapakah yang akan menolong mereka ? siapa yang mau mengasihi mereka? Siapakah yang mau mengulurkan tangan dan mebuka tangan buat mereka?. Apakah anda dan saya bersedia untuk menolongnya dan mengasihinya. Pada sisi lain banyak orang yang hidupnya mungkin berkecukupan tetapi tidak peduli lagi kepada sesamanya. Kita dapat melihat bahwa manusia semakin egois dan sibuk memikirkan dirinya sendiri. Kita mungkin pernah juga mengatakan ngapain mengurusi orang lain sebab mengurus diri sendiri saja sekarang sudah repot. Inilah realita yang mungkin ada ditengah kehidupan kita.
Pendalaman Nats
Kisah Para Rasul ditulis oleh Lukas. Secara garis besar isi kitab ini adalah mengenai bagaimana tahap awal proses pewartaan Injil dari Yerusalem dan keluar dari Yerusalem setelah murid murid menerima kuasa dari Roh Kudus. Bahan khotbah kita adalah awal dari Pasal 3. Kejadian ini terjadi setelah hari Pentakosta dan Khotbah Petrus di Yerusalem yang dampaknya banyak orang dibabtis dan menerima Yesus. Mereka juga menunjukan cara hidup yang berbeda dengan kebanyakan orang pada masa itu dan inilah cikal bakal jemaat mula mula. Pasal 3 diberi judul LAI “ Petrus menyembuhkan orang lumpuh” kisah ini dimulai dengan Petrus dan Yohanes mau sembahyang pukul tiga sore. Sembahyang yang mereka lakukan adalah ibadah umum yang biasa dilakukan oleh orang Yahudi ( Daniel 6:11).Pada sat itulah mereka bertemu dengan sorang lumpuh dari lahir yang tiap hari datang ke gerbang Bait Allah untuk meminta sedekah bagi orang yang bersembahyang ke sana. Hal ini umum dilakukan oleh orang yang lumpuh sebab mereka tidak bisa mencukupi kebutuhanya karena lumpuhnya jadi jalan satu satunya supaya bisa bertahan hidup dengan meminta sedekah bagi orang yang beribadah ke bait Allah.Ia melakukanya tiap tiap hari dan tidak dikatakan sudah berapa lama dilakukan yang pasti dari lahir ia sudah menjadi beban bagi orang disekitarnya. Kelumpuhan yang terjadi baginya tidak bisa dihindarinya sebab datang dari lahir. Kalau diberi kesempatan memilih pasti ia tidak akan memilih lumpuh sewaktu lahir. Ketika ia melihat Petrus dan Yohanes mau masuk ia meminta sedekah(1-3). Petrus dan Yohanes menatap dia, ini sebuah respon dari permintaan sedekah tersebut. Kadang dalam kehidupan ini banyak walau kita melihat kondisi orang yang sudah lumpuh atau buta kita tidak melihat walau kita melihatnya. Hal ini bisa terjadi karena kita sama sekali tidak memiliki sikap simpati apa lagi sikap empati. Bahkan tak jarang orang orang yang susah seperti orang yang lumpuh tersebut bukan kita lihat sebagai sesama manusia. Sikap Petrus dan Yohanes tidak demikian. Mereka melihat dan bahakan merespon dengan mengatakan lihat kami tidak tidak memiliki emas dan perak. Orang lumpuh sudah memiliki harapan akan diberi. Tapi Petrus melanjutkan dengan sebuah perkataan yang mungkin orang lain tidak akan mampu memberikanya. Tetapi apa yang kupunya kuberikan padamu Demi nama Yesus. Tentu keberadaan dan situasi Petrus beda dengan situasi banyak orang yang mungkin memiliki Sesutu yang lain yang bisa diberikan seperti apa yang dikatakan didalam Invocatio(Mark 10:22) . Bagaimana Yesus meminta agar orang muda tersebut membantu dan menolong dengan harta dan kekayaan yang dimilikinya. Pada bahan bacaan kita yang pertama di dalam kitab Imamat juga diaturkan bagaiman sikap dari orang Yahudi terhadap orang yang miskin. Jika ada yang jatuh miskin maka harus disokong dan diberlakukan sebagi orang asing yang harus diberi tumpangan dan makan, selain itu memberikan pinjaman tampa bunga. Jadi bangsa Israel memiliki kewajiban untuk mendukung saudara saudaranya dengan apa yang dimilikinya. Pertolongan ini didasarkan atas bagaimana karya Allah yang telah juga membebaskan mereka dari tanah Mesir
( Imamat 25:35-38). Petrus juga pasti tahu dengan aturan tersebut tapi pada saat itu ia tidak memiliki sesuatu untuk diberikan, Ia kemudian memberikan sesuatu yang diluar dugaan dari orang lumpuh. Petrus sebagai Rasul memberikan kesembuhan kepada orang lumpuh tersebut. Petrus dipakai oleh Tuhan mendatangkan pembebasan dengan melakukan mujizat pemyembuhan bagi orang lumpuh. Petrus mengatakan semua itu terjadi didalam nama Yesus. Jadi Yesuslah sebagi sumber mujizat dan kesembuahan itu. Kesembuhan ini merupakan sebuah sarana untuk memperkenalkan kuasa dari Yesus bagi orang lumpuh dan juga orang yang ada disekitar Bait Allah. Berjalanlah, kemudian dituntun dengan tangan kanan dan membantu ia berdiri seketika itu kuatlah kakinya dan ia melonjak dan berjalan kian kesana dan kemari. Ketika terjadi mujizat kita dapat melihat bahwa ada juga bagian yang harus dikerjakan oleh kita manusia. Orang lumpuh mengikuti dan mau dituntun oleh Petrus tampa banyak bertanya. Ia patuh dan melakukan bagian yang harus dilakuknya. Ahirnya ia sembuh dan terbebas dari belenggu yang membelengunya semenjak ia lahir. Ia sangat bersuka cita sehingga melonpat ke kiri dan kekanan(4-6). Setelah sembuh ia berjalan sambil memuji Tuhan. Ia bersaksi memuji dan memulikan Tuhan. Pujian ini adalah sebagai ungkapan syukur sekaligus pengakuan akan bagaimana besarnya kuasa Allah yang telah menyembuhkannya. Pujian ini juga sebagai kesaksian sehingga semua orang banyak menyaksikan bagaimana perubahan lumpuh menjadi sembuh. Semua itu bisa karena kuasa Tuhan didalam Yesus dengan memakaikan rasul Petrus.
Aplikasi
Jackson Brown JR mengatakan "Sambil mendapatkan roti harianmu, pastikan kamu berbagi sepotong dengan mereka yang kurang beruntung.". Dari kata bijak diatas kita dapat melihat bahwa kita hidup dan juga bekerja bukan hanya buat diri kita sendiri. Kita butuh juga menolong orang orang yang ada disekitar kita yang kondisi kehidupanya butuh pertolongan. Dalam Minggu Penjemaatan YPPD Alpa Omega,PPOS, PAK Gelora Kasih ini kita diingatkan akan semua anak anak kita dan juga orang tua kita yang butuh pertolongan dari kita dan bukan itu saja tetapi orang orang yang ada disekitar kita. Dari ketiga bahan alkitab yang kita telah baca maka ada beberapa hal menjadi perenungan buat kita yaitu:
- Kondisi keadaan kehidupan seperti apa yang dialami oleh orang lumpuh dalam bahan khotbah kita adalah sebuah gambaran kehidupan yang bisa terjadi bagi semua kita. Tidak peduli mungkin saat ini kita ada dalam kondisi baik sehat dan juga hidup berkecukupan. Banyak hal yang bisa menyebabkan kelumpuhan tersebut terjadi. Kalau bacaan kita mengatakan bahwa kelumpuhan itu dari lahir. Tapi kelumpuhan itu bisa saja datang dengan adanya penyakit, bencana, kecelakaan dll. Kelumpuhan ini bukan hanya secara tubuh tetapi kelumpuhan itu bisa mencakup seluruh keberadaan dan sendi sendi kehidupan yang ada pada kita saat ini seperti ekonomi, pikiran, kesehatan dll.
- Ketiga bahan bacaan kita mengingatkan dan juga menyuruh kita untuk menolong orang orang yang lumpuh tersebut dengan apa yang kita miliki dan tindakan yang nyata. Kalau kita perhatikan bahan khotbah jelas ada yang menolong dengan mengangkat yang lumpuh dan meletakanya di depan Bait Allah. Petrus dengan kuasa yang datang dari Allah mendokan sehingga terjadi mujijat kesembuhan. Pada bahan alkitab yang lain ada yang menolong dengan harta dan materinya dan jelas orang yang ditolong juga harus mengambil bagian didalam mewujudkan kebebasan terhadap dirinya sama seperti orang lumpuh tentua ia percaya. Wujud percayanya ia bergerak, dituntun dan berjalan. Hal ini mengajari kita bahwa kita semua bisa menolong sesuai dengan apa yang ada pada kita. Pertolongan yang kita berikan hendaknya bisa memberdayakan dan membebsakanya sehingga ia juga kelak bisa menolong dan membebaskan yang lain.
- Kita juga hendaknya menghindari memanfaatkan kesusahan yang ada pada orang orang yang lumpuh. Kadang tampa kita sadari kita menggunakan kelumpuhanya tersebut untuk mendatangkan keuntungan bagi kita seperti keuntungan materi. Kadang kita juga sebagai penyebab orang orang disekitar kita menjadi lumpuh.
- Petolongan yang kita lakukan bukan untuk membuat nama kita yang terpuji. Tetapi dari pertolongan dan mujizat yang dilakukan oleh Petrus dengan kuasa yang Tuhan berikan membuat nama Tuhan yang terpuji dan termulia. Sadarilah sebab semua kita hanya alat dipakai oleh Tuhan dengan semua yang kita miliki.
Kesimpulan
Kita bukan membawa dunia kesurga atau sekedar bercerita mengenai surga didunia ini. Tetapi selama ada kesempatan dan juga kemampuan yang diberikan oleh Tuhan. Kita menghadirkan surga di dunia.
"Tujuan utama kita dalam hidup ini adalah untuk membantu orang lain dan jika kamu tidak dapat membantu mereka, setidaknya jangan menyakiti mereka." - Dalai Lama
Pdt Luther E Tarigan-Rg Depok