MINGGU 20 OKTOBER 2024, KHOTBAH MARKUS 1:35-39
Invocatio :
Biarlah mereka mempersembahkan korban syukur, dan menceritakan pekerjaan-pekerjaanNya dengan sorak sorai! ( Mzm 107:22)
Bacaan :
Amsal 15:29-33 ( A)
Tema :
Berkat Erberita Simeriah
Pendahuluan
Lupa adalah sebuah situasi yang bisa saja mengenai semua manusia. Lupa tidak memandang situasi, umur dan juga kondisi dari manusia. Lupa bisa menyebabkan kita tidak mengenal siapa kita, dari mana kita berasal, kemana arah tujuan kita bahakan karena lupa kita bisa berubah dari benar menjadi salah dan juga lari dari tujuan semula. Hal ini bisa terjadi baut pribadi manusia buat oganisasi dan juga bisa terjadi buat gereja dan juga yang ada didalamnya. Minggu ini kita sampai kepada Minggu Zending. Minggu Zending mengingatkan kita akan masa lalu mengenai bagaimana injil sampai kepada orang Karo 134 tahun yang lalu yang dibawa oleh NZG( 18 April 1890 ). Walau kita tidak memperingatinya di hari yang tepat. Tapi Minggu ini kembali mengingatkan kita mengenai latar belakang kita dan sejarah kita. Jelas dengan mengingatnya akan membawa kita membuat sebuah evaluasi atau refleksi bagi keberadaan kita saat ini. Apakah kita masih tetap melakukan tugas mewartakan injil sampai saat ini? Atau kita hanya sibuk mengurusi diri sendiri dan melayani diri sendiri tampa melakukan tugas yang seharusnya kita lakukan seperti apa yang sudah dilakukan oleh NZG buat kita orang Karo.
Pendalaman Nats
Markus menuliskan kitabnya dengan maksud untuk menguatkan iman orang percaya pada masa itu. Sebab pada tahun 60M banyak orang percaya mengalami penyiksaan secara khusus masa pemerintahan Nero. Oleh sebab itu Yohanes Markus yang digerakkan oleh Roh Kudus menulis Injil ini sebagai suatu antisipasi yang bersifat nubuat atau tanggapan penggembalaan terhadap masa penganiayaan ini. Tujuannya ialah memperkuat dasar iman dalam orang percaya di Roma, dan jikalau diperlukan, mendorong mereka untuk dengan setia menderita demi Injil, dengan memperhadapkan kepada mereka kehidupan, penderitaan, kematian serta kebangkitan Yesus, Tuhan mereka.( Alkitab Sabda). LAI memberikan judul bahan khotbah kita “ Yesus Mengajar di kota kota Lain “. Pada Pasal 1 kita melihat Markus menggambarkan bagaimana pelayaan yang dilakukan oleh Yesus di Galilea dan juga Kapernaum. Yesus juga menyembuhkan ibu mertua Petrus. Akibatnya semua orang yang sakit dibawa semua kepada Yesus, Ia menyembuhkan semuanya. Bahan Khotbah kita dimulai dengan pergantian hari, pergantian kesempatan , pergantian pelayanan yang akan juga dilakukan. Sebelum semua itu dilakukan ayat 35 dikatakan dalam memulai hari yang baru masih gelap Yesus bangun.Hari baru itu adalah setelah hari Sabat. Ia pergi keluar mencari tempat sunyi untuk berdoa. Yesus sebagai Tuhan dan juga manusia memulai harinya dengan berdoa dan juga mencari kehendak bapaNya didalam pelayanan dan waktu yang akan dijalaniNya dan memfokuskan kembali diriNya akan misiNya.Ia juga mau memberikan teladan bahwa hidup beriman dan percaya kita tidak hanya dihari Sabat tetapi disemua hari hari yang kita lalui atau setiap saat.Dan mulailah dengan menjumpai Tuhan sebelum menjumpai siapa juga. Ayat 36 Simnon dan orang orang datang mencari Yesus dan mengatakan “ Semua orang mencari engkau” Pada saat itu Yesus dicari oleh semua orang, mereka mencari karena butuh akan sesuatu dari Yesus bukan butuh akan hal sebenarnya dari Yesus. Hal ini wajar terjadi sebab mereka semua telah menyaksikan Yesus mampu menyembuhkan semua sakit penyakit dan mengusir setan. Murid murid mungkin mengharapkan jawaban mari kita jumpai mereka semua dan saya akan kembali tunjukan kuasa yang saya miliki sebab masa itu Yesus sudah populer. Tapi jawaban yang diberikan Yesus “ Mari kita pergi kekota kota berikutnya”. Mendengar jawaban ini bisa saja murid murid terkejut dan jawaban ini bisa saja tidak diharapkan. Tetapi jawaban yang diberikan oleh Yesus sebenarnya untuk menempatkan kembali Yesus dan juga murid murid pada jalur yang sebenarnya atau tujuan semula. Yesus melanjutkan jawaban dengan mengatakan “ supaya di sana juga aku memberitakan injil, karena untuk itulah aku telah datang” Yesus mengatakan tugasnya adalah untuk memberitakan injil kerajaan Allah, ini adalah misis sesungguhnya. Memberitakan keselamatan yang datangnya dengan anugrah didalam diriNya. Yang sakit akan disembuhkan yang buta dicelikan adalah bagian dari Injil tersebut tetapi diatas itu ada yang lebih penting yaitu kehidupan kekal dari pemeberitaan injil sehingga kesakitan dan kebutaaan akan hilang selamanya. Dan ini harus terus diberitakan bukan hanya di satu tempat tetapi terus keseluruh tempat yang ada didunia ini dilakukan oleh Yesus diseluruh Galilea. Artinya Yesus tetap menyampaikan ke daerah yang belum menerima injil tersebut. Ini juga seharusnya yang dilakukan oleh gereja saat ini. Pada sisi orang yang disembuhkan mereka juga seharusnya terlibat memberitakan apa yang dilakukan oleh Yesus bukan hanya diam, duduk menikmati dan terus menikmati semua yang sudah dilakukan Yesus tetapi seperti invocatio kita mengatakan mereka mempersembahkan syukur dan menceritakan pekerjaan –pekerjaanya dengan bersorak sorai. (Msm 107:22). Jadi mereka juga ikut mengambil bagian memceritakanya kepada orang orang disekitarnya dan juga keluarga yang belum mengenal Yesus. Hal ini juga dikatakan oleh bahan bacaan kita dari kitab Amsal 15:29-33. Penulis Amsal juga menggambarkan bagaimana orang yang sudah ditebus dan dibenarkan hidup bukan seperti orang fasik tapi hidup seperti orang benar. Hidupnya selalu diarahkan kepada firman Tuhan dan hidup seturut dengan kehendak Tuhan. Hidup yang demikian merupakan sebuah kesaksian bagi orang yang percaya dan dibenarkan.
Aplikasi
“Jika kita menunggu orang yang membutuhkan berjalan melalaui pintu gereja kita, kita mungkin menunggu lama. Tuhan tidak menunggu orang datang kepadaNya, Dia pergi menjumpai mereka” (Beth Moore). Dari kata bijak ini kita melihat bahwa sebenarnya tugas gereja atau orang percaya bukan menunggu, bukan diam, bukan tidak bergerak, bukan sibuk mengurusi diri sendiri. Tetapi gereja keluar dan hadir bagi orang orang yang membutuhkan berita keselamatan atau berita injil. Pada minggu Zending ini juga sebenarnya kita diingatkan kembali akan tujuan dan misi dari Yesus datang kedunia ini untuk menyelamatkan dan mewartakan kerajaan Allah.Kita dapat meihat ada beberapa hal yang ditekankan oleh ketiga bahan alkitab kita di Minggu zending ini yaitu:
- Berita Injil telah diberitakan 2000 tahun yang lalu oleh Yesus dan juga oleh rasul rasul. Gereja kita GBKP juga sudah menerima berita injil tersebut 134 tahun. Penyebaran berita ini terus akan dilakukan sampai kedatangan Tuhan kembali. Yesus pada masa itu pergi di seputaran Galilea dan kekota kota sekitarnya ke tempat yang belum terjangkau oleh berita injil tersebut. Pada saat ini juga kota kota yang belum terjangkau berita tersebut masih sangat banyak. Kota yang sama sekali belum mendengar berita mengenai Yesus sebagai juruselamat masih ada. Kita juga dapat melihat perubahan yang luar biasa kota yang pertama mendapat berita injil sekarang kembali sudah tidak percaya dengan berita tersebut. Hal ini kita dapat lihat bagaimana benua eropah yang kekristennya semakin berkurang dan gereja banyak yang dijual.
- Yesus bergerak dari satu kota kekota lain dan terus bergerak.Yesus tidak lupa dengan misiNya tetap berdoa dan meminta petunjuk kepada BapaNya sebagai pemilik misi. Bagaimana dengan gereja kita saat ini apakah kita lupa, apakah kita sibuk mengurusi diri sendiri, apakah kita merasa nyaman, apakah kita sibuk menikmati yang ada sekarang. Jika itu yang kita lakukan berarti kita sudah lupa akan misi kita. Pada minggu Zending ini kita dingatkan kembali akan misi kita. Gereja dan orang percaya harus tetap melanjutkan misi tersebut yaitu memberitakan injil.
- Selain kita memberitakan injil ke tempat dan kota yang belum menerima Yesus. Kita juga sebagai gereja tetap memberitakan injil dimana kita berada dan ditempatkan yaitu dengan tetap hidup seturut dengan kehendak Tuhan didalam semua situasi dan kondisi kehidupan kita. Menceritakan , memberitakan, menyaksikan dengan perbuatan- perbuatan bagaimana Tuhan telah menebus dan juga mengasihi kita seperti apa yang dituliskan oleh kitab pemazmur di invocatio kita dan juga bacaan di kitab Amsal.
- Kita juga harus memanfaatkan kemajuan zaman dan teknologi yang ada untuk sarana misi. Dan ini bisa menjangkau semua wilayah tampa batas dan sekat sekat. Mungkin kita yang memiliki kemampuan sebagai konten creator kita juga bisa memanfaatkan kemajuan teknologoi yang ada pada masa sekarang ini. Yesus berjalan menjangkau kota kota yang ada. Kita berjalan dengan media teknologi menjangkau semua dunia dan kondisi pada masa sekarang ini.
Penutup
Gereja dan orang percaya tetap harus melakukan dan melanjutkan misi yang telah dimulai oleh Yesus Kristus Tuhan kita sampai kedatanganya kembali.Hal itu kita lakukan didalam semua situasi dan kondisi kehidupan kita. Tuhan memberkati dan memampukan kita.
Pdt.Luther Tarigan-Runggun Depok-Lenteng Agung