• WhatsApp Image 2022 02 11 at 11.07.57

  • 20170204 143352
  • 1 peresmian rumah dinas surabaya
  • WhatsApp Image 2022 02 11 at 11.07.58
  • pencanangan tahun gereja bks dps
  • WhatsApp Image 2022 02 11 at 11.07.57 1
  • BPMK GBKP KLASIS BEKASI DENPASAR PERIODE 2020-2025
  • PERESMIAN RUMAH PKPW GBKP RUNGGUN SURABAYA

Jadwal Kegiatan

Kunjungan Moderamen GBKP ke GBKP Klasis Bekasi-Denpasar

Minggu 14 Mei 2017:

1. GBKP Runggun Bandung Pusat

2. GBKP Runggun Bandung Timur

3. GBKP Runggun Bandung Barat

4. GBKP Runggun Bekasi

5. GBKP Runggun Sitelusada

MINGGU 29 DESEMBER 2024, KHOTBAH ROMA 16:25-27

Invocatio   :

O senina-seninangku, nginget perkuah ate Dibata si mbelin si

isehkenNa man banta, kupindo man bandu: Endeskenlah kulandu man Dibata saja selaku persembahen si ngeluh rikutken si ngena ateNa. Sabab bage me arusna kam ersembah man Dibata sue ras biakndu selaku mahluk si rukur (Roma 12:1)

Khotbah :

Roma 16:25-27

Tema       :

Muji Tuhan Rasa Lalap/ Memuji Tuhan selamanya

 

KATA PENGANTAR

Memuji TUHAN sesungguhnya merupakan totalitas kehidupan orang percaya yang mensyukuri segala kebaikan TUHAN dalam hidupnya. Tidak ada sikap hidup atau cara lain yang dapat dilakukan manusia, selain memuji-muji Allah yang telah memelihara kehidupannya setiap hari. Memuji Tuhan bukanlah berarti bahwa Tuhan masih kurang pujian, sehingga manusia harus memuji-Nya dalam hidupnya. Maka bagi setiap orang percaya yang mensyukuri segala karya dan kebaikan Tuhan dalam hidupnya, maka hidupnya harus memuji-muji Tuhan selamanya. Apalagi ketika bagi kita yang telah merayakan natal beberapa hari yang lalu. Kita melihat betapa besar kasih Tuhan bagi kita manusia yang berdosa. Dia mau datang ke dunia ini untuk menyelamatkan kita.

Begitu juga minggu ini mengingatkan kita bagaimana Tuhan sudah menghantarkan hidup kita sampai pada penghujung tahun 2024. Kita mengingat akan penyertaanNya, kasihNya dan pertolonganNya bagi sepanjang kehidupan kita. Melalui semua pengalaman hidup kita membawa kita untuk memuji Tuhan.

 PENJELASAN TEKS

Prikop khotbah merupakan bagian penutup surat Roma. Ini mengulang kembali penegasan bagian awal surat Roma di pasal 1:16-17. Jika di pasal 1:16-17, Paulus menjelaskan bahwa Injil adalah kekuatan Allah, maka di tiga ayat terakhir di surat Roma ini, ia menjelaskan bahwa Injil adalah kemuliaan Allah. Pada pasal 16:25 menyatakan Kemuliaan Tuhan diwujudnyatakan melalui tindakan Allah menguatkan umat-Nya. “Menguatkan disini” mempunyai arti “menguatkan” agar dapat bertahan di tengah segala godaan dan ancaman yang mengelilingi umat Allah pada zaman akhir ini. (bnd 1 Tes.3:13;2 Tes 3:3).

Allah menguatkan umatNya melalui injil Yesus Kristus. Allah menguatkan umatNya dengan membukakan kepada umat-Nya tentang jalan keluar dari dosa, iblis, dan maut yaitu melalui Putra Tunggal-Nya, Tuhan Yesus yang diutus Bapa untuk menebus dosa umat-Nya. Dengan kata lain, Injil berkaitan erat dengan pribadi dan karya Kristus. Artinya Allah merencanakan keselamatan bagi umat manusia yang sedang menuju kebinasaan. Di dalam injil terlihat kekuatan Allah dalam kelemahan (1 Kor 2:7), penciptaan manusia yang sempurna di dalam Yesus Kristus (Kol.1:26-28), dipatahkannya kuasa maut, kedatangan hidup yang tak dapat binasa (2 Tim.1:9)

Pernyataan Allah kepada umatnya dirahasiakan. Rahasia itu telah didiamkan berabad-abad. “didiamkan” disini adalah bentuk pasih yang mengacu kepada pelaku yang tersembunyi, yaitu Allah sendiri. Tetapi sekarang telah dinyatakan dan yang menurut perintah Allah yang abadi, telah diberitakan oleh kitab-kitab para nabi kepada segala bangsa untuk membimbing mereka kepada ketaatan iman” Dari bagian ini, kita belajar bahwa Injil sebenarnya adalah penyingkapan diri Allah kepada umat-Nya yang dahulu dirahasiakan selama berabad-abad melalui tulisan para nabi. Berarti, sebenarnya, melalui tulisan para nabi, Injil sudah ada, namun Allah belum saatnya menyingkapkannya. Tuhan menyembunyikan rencana keselamatanNya dari zaman purba sampai zaman filsuf-filsuf Yunani. Bagi mereka Allah menyembunyikan rencanaNya; bagi mereka rencana keselamatan itu tetap rahasia.

Tapi sekarang telah dinyatkan  untuk membimbing mereka kepada ketaatan iman” (ay. 26). Kata Yunaninya adalah hupakoē yang bisa diterjemahkan ketaatan atau kepatuhan. Jadi yang ditekankan di sini adalah ketaatan kepada Allah. Mengapa Paulus menyoroti masalah ketaatan dan bukan (hanya) iman? Karena Paulus sendiri percaya bahwa semua bangsa pasti memiliki iman kepada Allah, maka ia perlu menegaskan kembali tentang iman kepada pribadi Allah dan tentu disertai ketaatan sebagai buah iman. Dengan kata lain, Injil bukan hanya membimbing umat-Nya pada iman kepada Allah, namun juga untuk menaati apa yang difirmankan-Nya. Ketaatan memang bukan proyek singkat, namun sebuah proyek panjang dan dibutuhkan proses. Bergumul sebagai suatu tindakan anak-anak Tuhan yang mengetahui dan mengerti firman Tuhan dan tentu mengetahui risiko di dalamnya, namun terus-menerus berusaha untuk taat kepada firman Tuhan itu. Berarti, ada daya upaya untuk mau berjuang terus-menerus mengalahkan si iblis dan kroni-kroninya dan lebih menaati Tuhan dan firman-Nya.

Dengan mengetahui Allah yang menguatkan umatNya dan memalui injil Allah membimbing umatNya kepada ketaatan iman sehingga nama Allah senantiasa dipermuliakan selama-lamanya (ay. 27). Di dalam Injil yang adalah kemuliaan Allah, tentu saja nama Allah senantiasa dipermuliakan selama-lamanya. Di sini, kemuliaan Allah langsung dikaitkan dengan kebijaksanaan-Nya. Hanya Allah yang penuh Hikmat. Artinya tiada yang sungguh-sungguh berhikmat selain Allah, hikmat Allah terlihat dalam diri Yesus Kristus.Melalui perbuatan Allah manusia memuji-muji Allah.

DaIam pembacaan kita, ajakan untuk bersukaria juga dikumandangkan oleh nabi “Aku bersukaria di dalam Tuhan, jiwaku bersorak sorai di dalam Allahku”. Ajakan untuk bersukaria ini sangatlah beralasan, sebab kemalangan dan kesusahan mereka telah diganti dengan keselamatan dari Allah. “la mengenakan pakaian keselamatan kepadaku dan menyelubungi aku dengan jubah kebenaran”.  sukacita dan sorak-sorai tersebut karena perbuatan Allah yang dahsyat. Tuhan menyelubungi umatNya dengan pakaian keselamatan sehingga mereka aman dan nyaman terlindungi. Bahkan jubah kebenaran Allah menyelubungi mereka sehingga mereka terlindungi dan terhindar dari berbagai ancaman bahaya dalam bentuk apapun. Hal ini sepatutnyalah membuat umat Tuhan datang bersukaria untuk merayakan kasih dan kebaikan-Nya yang besar itu.

Roma 12 ayat 1 membicarakan tentang persembahan utuh dari diri seseorang. Memberikan tubuh sebagai persembahan utuh tidak bisa diartikan secara gamblang. Kalimat ini sebenarnya mengacu pada kehidupan umat Kristiani sehari-hari. Dimana prilaku seorang kristen mencerminkan karakter Kristus, diantaranya mengasihi, memaafkan, hidup kudus, memuji-muji Tuhan dan hidup menyenangkan Tuhan.

APLIKASI

Memuji Tuhan selamanya merupakan respon kita akan kasih Allah yang kita terima melalui penyelamatanNya. Kita telah melihat betapa besar kasih Allah bagi kita manusia yang berdosa melalui kedatanganNya ke dunia ini. Kasih Allah yang telah menyelamatkan kita menjadi salah satu alasan kita memuji Tuhan dalam hidup kita. Kita hidup atas dasar kebesaran, kebaikan Allah yang tak henti-hentinya yang telah diberikanNya bagi kita sehingga Allah sepenuhnya layak atas pujian kita.  Memang kita masih akan melewati segala keadaan hidup ini. Kita masih dapat ditimpa kesusahan, kegagalan dan penderitaan tetapi dengan mengingat kasih Tuhan Yesus Kristus bagi kita akan memampukan kita untuk memuji Tuhan.

Alasan yang lain yang membuat kita memuji Tuhan adalah karena Tuhan senantiasa menguatkan kita umatNya seperti dalam teks khotbah kita, Dia juga tetap memberikan pertolonganNya bagi kita (bnd ogen). Pemberitaan Kristus bagi kita membawa kita tetap dalam ketaatan iman. Pujian kita kepada Tuhan tidak lagi ditentukan oleh waktu, tempat, cara dan kejadian-kejadian hidup kita. Tetapi semua kehidupan kita menjadi suatu puji-pujian kepada Tuhan kita Yesus Kristus. Sebab diri kita kita persembahkan sebagai persembahan yang hidup bagi Tuhan. Pujilah Tuhan selamanya dalam segala musim kehidupan kita.

Pdt. Kristaloni Br Sinulingga

Runggun Semarang

NATAL II, 26 DESEMBER 2024, KHOTBAH LUKAS 2:15-20

Invocatio   :

Carilah Tuhan dan kekuatanNya, carilah wajahNya selalu ( I Taw 16:11)

Bacaan     :

Yehezkiel 36 :22-32 ( T)

Khotbah   :

Lukas 2:15-20 (T)

Tema         :

Ermomo Kerna Berita Simeriah

 

Pendahuluan

Berita merupakan konsumsi kita di masa sekarang ini terlebih dengan penggunaan media sosial yang sangat masif. Berita memilki peran penting dalam kehidupan masyarakat untuk mendapatkan informasi dalam segala hal, berita juga sebagai sarana untuk membangun kesadaran public,mengedukasi masyarakat,mendorong partisipasi dan aksi. Jadi jelas berita sangat besar manfaatnya bagi masyarakat. Tapi pada sisi lain berita juga bisa berdampak negatif bagi kita terlebih pada masa sekarang sebab banyak juga berita yang tidak benar dan berdampak kepada penyebaran berita bohong dan juga bisa memprovokasi dan menyebabkan kekacauan dan juga kerusuhan. Jadi jelas berita memiliki dampak yang positif bisa membangun dan mengubah prilaku tetapi pada sisi lain bisa juga merusak dan menimbulkan kerusuhan , kerusakan mental dan juga moral dan iman. Kalau kita ditanya pada masa sekarang ini dengan berita yang kita dengar apakah kita semakin merasa tentram dan damai atau kita semakin merasa ketakutan dan terancam?

Pendalaman Nats

Lukas menulis Injil ini kepada orang-orang bukan Yahudi guna menyediakan suatu catatan yang lengkap dan cermat "tentang segala sesuatu yang dikerjakan dan diajarkan Yesus, sampai pada hari Ia terangkat" (Kis 1:1-2). Lukas yang menulis dengan ilham Roh Kudus, menginginkan agar Teofilus dan para petobat bukan Yahudi serta orang-orang lain yang ingin mengetahui kebenaran akan mengetahui dengan pasti kebenaran yang tepat yang telah diajarkan kepada mereka secara lisan (Luk 1:3-4).Bahan Khotbah kita ada di Pasal 2. Di Pasal 1 Lukas mengalamatkan suratnya kepada Teofilus dan juga berita kelahiran Yohanes Pembabtis dan Yesus maka di pasal 2 dimulai dengan kelahiran Yesus dan bahan khotbah kita. LAI memberikan judul bahan khotbah kita “ Gembala-gembala” dimulai dari ayat 8-20.Pada ayat 8-14 kita melihat bagaimana malaikat menjumpai para gembala dan memberitakan mengenai kelahiran Yesus. Kita dapat melihat bagaimana respon dari para gembala setelah mendengar berita kelahiran Yesus tersebut. Berita tersebut disampaikan kepada gembala. Kenapa gembala pada satu sisi gembala ada yang memandang sebagai gambaran yang terpinggirkan. Tapi gembala juga adalah pekerjaan yang mulia. Kenapa gembala ada yang mengatakan bahwa pada masa itu tidak semua tempat bisa untuk menggembalakan domba terkhusus dekat Yerusalem dan Betlehen dan jika ada gembala menggembalakan domba di sekitar Yerusalem berarti itu untuk kepentingan Bait Allah untuk korban. Malaikat mau memberikan pesan bahwa akan terjadi perubahan bahwa persembahan akan berubah. Artinya bukan hanya peristiwa kelahiran tetapi juga mengenai kematianya untk menebus manusia. Selain itu gembala memiliki karakter yang bertanggung jawab dan juga mau berkorban demi domba dombanya (Living Theologia John BMcd).Ayat 15 Respon dari gembala setelah menerima berita kelahiran Yesus.Gembala merespon dengan mengatakan “ Marilah kita pergi ke Betlehem”. Jadi mereka memutuskan untuk berangkat ke Betlehem segera tampa menunda ( yang dikatakan tidak yang biasa bayi lahir dan terbungkus dipalungan ) . Pada waktu itu malam dan mereka tahu ketika berjalan malam pasti memiliki tantangan tersendiri tetapi walau demikian mereka berangkat. Tentu ini dilakukan karena mereka juga antusias sehingga seberat apa juga tantanganya mereka tetap berangkat. Ayat 16 Mereka berangkat cepat cepat dan apa yang dikatakan Malaikat benar adanya sebab mereka menjumpai Maria dan Yusuf beserta dengan bayi Yesus yang terbaring di palungan. Apa yang dikatakan Malaikat itu benar adanya.Ayat 17 gembala kembali menceritakan kepada orang yang ada disekitarnya. Berita yang mereka terima telah mereka saksikan sendiri dan terbukti benar apa adanya. Reaksi orang yang ada disekitar yang mendenar berita tersebut takjub. Pertanyaanya apakah mereka mengerti atau hanya terpesoan dengan berita tersebut. Dari bahan kita dikatakan mereka hanya takjub ini adalah wujud dari emosi sementara (Enduring Wold). Apakah peristiwa kelahiran Yesus hanya membuat kita juga takjub pada saat ini. Maria menyikapi dengan diam dan merenungkanya sebab ia juga melihat bahwa masih ada misis yang lebih besar menanti bagi diriNya.Ayat 20 Setelah mereka menyaksikanya dengan lengkap maka kita dapat melihat reaksi yang lain dari para gembala ketakutan, kebimbangan, kekurang percayaan semua sudah sirna berubah menjadi pujian yang memulikan dengan sukacita dan dengan percaya mewartakan kelahiran Juruselamat. Para gembala telah memiliki lengkap pemahaman akan Juruselamat yang dikabarkan malaikat kepada mereka. Ini adalah yang dinantikan dan yang ditunggu dan juga sebuah pembaharuan seperti yang dituliskan juga di dalam Kitab   Yehezkiel 36 dengan judul prikop “ Pembaharuan Israel”. Bangsa Israel akan diperbaharui mereka akan diselamatkan dan dikuduskan. Dan yang mampu meyelamatkan tersebut adalah Tuhan. Semu aspek kehidupan bangsa Israel akan dipulihkan kembali. Ini jelas dipenuhi didalam kedatangan Yesus sebagai Mesias. Pemulihan atau pembahatuan terjadi karena kehadiran dari Allah hal ini jelas juga diungkapkan oleh Daud. Ketika Tabut Allah dibawa ke Yerusalem dan wujud dari kemgembiraan bangsa Isrel pada waktu itu Daud menyuruh Asaf dan saudara saudaranya menyanyikan syukur dan salah satu ungkapan syukurnya adalah memuliakan Tuhan dengan mengatakan “ Carilah Tuhan dan kekuatanNya, carilah wajahNya selalu (invocatio). Daud mengungkapkan bahwa hanya dengan kekuatan Tuhan bangsa Isrel bisa selamat dan menjadi bangsa yang besar dan juga diberkati. Jadi jangan lagi meninggalkan Tuhan dan tetaplah hidup didalam Tuhan.

 Aplikasi

Apa yang ada dibenak kita atau dipikiran kita jika kita mendengar kata “ Natal”. Anak anak langsung membayangkan atau mau memiliki baju baru, ada juga terus sibuk dengan kegiatan apa yang akan dilakukanya dalam natal tersebut. Ada juga yang membayangkan akan makanan yang akan diterima sewaktu natal. Ada juga yang sibuk dengan membicarakan seragam. Pedagang membayangkan aka nada untung besar. Para yang suka belanja akan memahami bahwa aka nada diskon besar. Yang suka berpelesir akan mempersiapkan liburanya. Bagaimana dengan para Rohaniawan termasuk kita Pdt apa yang ada dipikiran kita ketika mendengar Natal. Apakah kita sibuk mempersiapkan khotbah Natal atau sibuk dengan jadwal Natal. Ya semua sah sah saja membuat sebuah pemahaman dan juga tindakan ketika kita mendengar berita Natal tapi hari ini disemua pemahaman dan tindakan kita apakah sudah sesuai dengan apa kata Firman Tuhan mengenai Natal tersebut. Dari Ketika bahan alkitab yang kitabtelah dengar dan baca ada beberapa pesan penting buat kita yaitu:

  1. Hidup manusia kadang tidak terlepas dari ketakutan. Sama seperti yang dialami oleh gembala yang ketakutan. Ketakutan ini bisa karena sakit penyakit, bisa karena ekonimo, bisa karena ketidak pastian di dalam kehidupan, bisa karena bencana dll. Dan satu yang pasti manusia berdosa ada didalam ketakutan karena dampak dari dosa adalah maut atau kematian. Dengan usahanya dan keberadaanya manusia tidak akan bisa keluar dari ketakutan tersebut. Untuk itu maka manusia butuh yang bisa menyelesaikan ketakutan tersebut.
  2. Para gembala bertemu dengan malaikat yang awalnya mereka takut. Tetapi malaikat membawa berita yang isinya bahwa di dalam Yesus yang lahir di Betlehem mereka akan terlepas dari ketakutan atas hukuman dosa tersebut. Mereka terus berangkat dan bergerak untuk memastikan berita yang merka dengan. Mereka bergerak dari padang gurun ke betlehem di malam yang kelam. Dan setelah mereka sampai maka mereka menyaksikan bahwa benar berita tersebut. Untuk mendapatkan berita tersebut banyak hal yang harus kita lakukan secara khusus meninggalkan tempat dan beranja memestian berita tersebut.
  3. Setelah menyaksikanya mereka meresponya dengan bersuka cita dan memberitakanya kembali dengan sukacita. Kehadiran Yesus dan pertemuanya dengan gembala menyebabkan ada sukacita da nada juga misi yaitu memberitakan sukacita tersebut. Pusat berita itu adalah Yesus dan gembala sebagai pembawa berita tersebut. Berita itu sukacita bahwa keselamatan ada didalam Yesus.Jadi semua kita yang sudah menerima Yesus pada saat ini disuruh mewartakan berita tersebut. Sukacita yang dunia ini tidak mampu berikan.
  4. Kita mewartakan sukacita itu bukan hanya dengan cara serimonial tetapi ketika kita menjadi sumber atau penyebab ketakutan buat sesama kita berhentilah. Ketika kita memiliki berkat yang dapat dibagikan mari kita berbagi berkat. Ketika ada saudara kita yang ada didalam kesusahan mari kita menolongnya. Ketika ada sudara kita yang tidak dipedulikan mari kita peduli. Cara menyampaikan berita itu tidak cukup hanya dengan serimonial dan perayaan tetapi mari kita wujud nyatakan di dalam tindakan berdasarkan kasih yang dilakukan di dalam Yesus. Semua kita bisa melakukanya sebab gembala juga yang dianggap rendah dan tidak dipandang dipakai oleh Tuhan mewartakan berita Natal.

Kesimpulan

Semua kita bisa dipakai oleh Tuhan ungtuk mewartakan berita keselamatan. Mari di Natal Tahun 2024 kita wujudkan sekaligus mengevaluasi dan juga mewujudkan tahun program kita 2024 “ Berkarya dan berguna bagi orang lain” Tuhan meberkati”.

                                                                     Pdt Luter Efrata Girsang

NATAL I, 25 DESEMBER 2024, KHOTBAH MATIUS 1:18-25

“Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang.” (Amsal 17: 22)

Bacaan :

Mazmur 117: 1-2

Tema  :

“Sungguh, Yesus Sudah Lahir” (Tuhu Kap Maka Jesus Enggo Tubuh)

 

Pengantar

Selamat Natal! Kita bersukacita karena memperingati kelahiran Yesus Kristus. Sebagai pengantar izinkan saya mengutip tulisan yang sangat baik dari mendiang Pdt Andar Ismail dalam tulisan di Seri Selamat-Selamat Natal yang berjudul “Baca Mulai dari Belakang”.

“Untunglah kelahiran Yesus disusul dengan masa dewasa-Nya di mana IA mengajar, sebab kita percaya bukan kepada seorang bayi melainkan seorang rabi yang mengajarkan dan meneladankan sebuah gaya hidup yang unik. Untunglah kelahiran Yesus disusul dengan kematian-Nya di salib, sebab kita diselamatkan bukan oleh seorang bayi melainkan oleh Juruselamat yang memberi diri-Nya sendiri. Untunglah kelahiran Yesus disusul dengan kebangkitan dan kenaikan-Nya, sebab kita berdoa bukan kepada bayi Yesus melainkan kepada Tuhan Yesus yang duduk di sebelah kanan Allah.”

Kita merayakan kelahiran Yesus karena kita tahu ending nya, Dialah Juruselamat kita, Sang Penebus. Yang lahir, hidup, mati, bangkit dan naik ke sorga untuk kita orang-orang berdosa. Selamat Natal!

Penjelasan Teks

Matius 1: 18-25

Pada ayat 18 dikatakan bahwa Maria dan Yusuf sudah bertunangan. Pertunangan bagi orang Yahudi adalah sebuah acara formal. Pertunangan antara seorang laki-laki dan seorang perempuan sudah menjadi sebuah ikatan, namun dalam masa pertunangan ini belum hidup bersama. Pertunangan itu sifatnya sudah mengikat laki-laki dan perempuan, tapi masih tinggal di rumah masing-masing. Ini berarti belum terjadi hubungan seksual antara Maria dan Yusuf. Maria mengandung dari Roh Kudus, adalah sebuah mujizat. Hal ini juga mempertegas Yesus adalah manusia karena bertumbuh dalam rahim seorang manusia seperti umunya, tapi Yesus juga ilahi sebab dikandung dari Roh Kudus. Kuasa dan aktifitas kreatifitas Roh Kudus membawa pengharapan Mesianis bagi umat manusia. Ini bisa kita terima dengan perspektif iman dan janji keselamatan dari Allah. Tetapi mari kita melihat juga dari sisi para tokoh yang ada, terutama Yusuf. Reaksi wajar Yusuf ketika mendengar tunangannya mengandung tanpa pernah melakukan hubungan suami-istri dengannya adalah marah, tersinggung, penuh asumsi negatif.

Bagaimana dengan Maria? Untuk melengkapi ini kita perlu membaca Lukas 1: 26-56, yaitu ketika Maria dikunjungi oleh malaikat Gabriel untuk memberitahukan Maria akan mengandung dan melahirkan Yesus. Maria terkejut tapi kemudian ia menerima dengan hati seperti seorang hamba. Tidak lama setelahnya, Maria berangkat ke rumah Elisabet yang juga sedang mengandung. Maria berada di sana selama 3 bulan, lalu dia kembali ke rumahnya. Bagi seorang gadis di masa itu dan ditengah budaya Yahudi, ini hal yang berat, ia mengalami beban mental dan tekanan sosial. Mungkin karena itu ia sampai datang ke rumah ke Elisabet dan menetap di sana selama tiga bulan. Janganlah masa natal kita hanya meromantisasi bunda Maria adalah yang terpilih, luar biasa, tapi bayangkan juga perasaan Maria gadis muda, perawan yang mengandung dan akan melahirkan. Pandangan publik ketika kehamilan terjadi padahal belum tinggal bersama, adalah beban yang harus ditanggung Maria.

Yang menarik di sini adalah sikap Yusuf menghadapi masalah. Ia sudah terikat pertunangan, saat ada persoalan seperti ini, harus ada pemutusan hubungan pertunangan atau sama dengan perceraian. Pada saat itu ada dua cara menceraikan: yang pertama lewat pengadilan, dan karena Maria sudah hamil diluar perkawinan, ia akan dijatuhi hukuman sebagaimana orang berzinah. Hukumannya seharusnya dirajam batu (Ul 22: 23-23). Yang kedua menceraikan secara diam-diam, yang berkumpul keluarga inti saja, tidak melibatkan pengadilan. Kemungkinan besar jika ini terjadi, orang akan berpikir pihak Yusuf yang berubah pikiran dan menceraikan Maria. Cara kedua ini yang dipilih oleh Yusuf. Artinya Yusuf siap memasang badan, membiarkan orang-orang berpikir perceraian ini bisa jadi salahnya, bukan karena ada asumsi perzinahan Maria. Ia memilih cara diam-diam agar Maria tidak kena hukuman dirajam batu. Ini dipikirkan dan direncanakan Yusuf sebelum kedatangan malaikat dalam mimpinya. Malaikat belum datang, dia sudah mau melakukan hal baik. Itulah sebabnya dikatakan Yusuf seorang yang tulus hati. Ketulusan cinta dan kasih Yusuf, berperan penting dalam peristiwa natal.

Tindakan Yusuf, bukan mengutamakan aturan yang ada, tapi yang berbelas kasih. Dan ia berupaya untuk tidak mempermalukan. Maka bisa kita lihat Yusuf memproyeksikan tindakan Allah, ia mengedepankan kasih daripada hukuman.

Namun malaikat Tuhan lebih dulu menampakkan diri dalam mimpi sebelum Yusuf mengeksekusi rencananya. Karena rencana Allah jauh lebih baik. Sebuah pesan agar Yusuf menerima Maria dan bayi dalam kandungannya, karena mereka adalah berkat dari Tuhan, jangan ceraikan, demikian kata malaikat. Dan Yusuf taat, sekalipun ke depannya ia harus berhadapan dengan masyarakat, menghadapi malu, karena belum tentu orang akan percaya Maria mengandung dari Roh Kudus. Yusuf mungkin takut, tapi ia tetap taat demi rencana Tuhan terjadi. Rasa takut tidak membuat Yusuf lari atau tidak melakukan kehendak Tuhan. Seandainya Yusuf tidak mau, sebenarnya Tuhan berkuasa mengatur kelahiran Yesus menurut kehendak-Nya, tapi Yusuf mau dan bersedia, karena itu Yesus lahir, IA sungguh sudah lahir. Yusuf benar-benar taat, bahkan tidak mau mengintervensi pekerjaan Allah dalam Roh Kudus melalui Anak dalam rahim Maria, dengan menahan diri sampai Anak itu lahir dan Yusuf menamakan Dia Yesus.

Mazmur 117: 1-2

Mazmur terpendek ini adalah ajakan bagi segala bangsa untuk memuji Tuhan dan memegahkan Dia. Bukan hanya bangsa pilihan Tuhan tetapi segala bangsa. Tidak terbatas kuasa Tuhan dan tidak dibatasi orang yang memuji Dia. Alasannya: kasih-Nya hebat dan kesetiaan-Nya untuk selama-lamanya. Tuhan mengasihi kita bukan dengan kasih yang bersyarat, kasihNya tanpa syarat. KasihNya hebat, bahkan sempurna. Tuhan tidak berubah, IA tetap setia sekalipun kita sering tidak setia. Maka tidak ada alasan untuk tidak memuji Dia.

Amsal 17: 22

Hati yang gembira adalah obat yang manjur. Orang yang hatinya dipenuhi kegembiraan, hal-hal positif, akan memberi pengaruh baik pada tubuhnya. Sebaliknya semangat yang patah mengeringkan tulang. Orang yang tidak punya semangat lagi, tidak melihat hidup sebagai anugerah Tuhan. Ia mudah menyerah dan kering. Orang yang kering tidak bisa mengalirkan kesegaran bagi orang lain. Hati yang gembira harus ada pada kita. Bukan karena kita memilki semua yang kita inginkan, tapi karena kita diberi sukacita oleh Tuhan kita.

Pointer Aplikasi

  1. Memberi ruang untuk melihat peristiwa Natal dari sudut pandang Yusuf. Benar bahwa inti dari Natal adalah kelahiran Kristus Yesus, yang melahirkan adalah Maria. Tapi dalam renungan ini peranan Yusuf juga sangat penting. Ketulusan dan keberaniannya membuat rencana Allah dinyatakan dalam dirinya. Ini perspektif baru dalam menghadapi masalah. Rasa takut jangan membuat kita berlari atau tidak melakukan kehendak Tuhan. Mari meneladani Yusuf, tulus dan berani, tidak lari dari rencana Tuhan, sekalipun tidak mudah untuk dijalani.
  2. Yesus sudah lahir. IA adalah Immanuel: Allah menyertai kita. Kelahiran Yesus adalah tanda Allah hadir dan penyertaanNya selalu ada bagi kita. IA adalah Allah yang selalu setia menyertai (Mzm 117: 1-2). Ia adalah Allah sumber sukacita, yang menjadi obat paling manjur bagi segala luka dan penyakit. Masalah hidup, luka, sakit penyakit, bisa membuat manusia kehilangan iman. Ingatlah Tuhan hadir bagi kita. Jangan hadapi masalah sendirian, semua hanya bisa terselesaikan bersama dengan Tuhan.
  3. Memuji Tuhan adalah bagian dari rasa syukur kita atas karya penyelamatan-Nya. Pujilah Tuhan dengan nyanyian dan tarian. Pujilah Tuhan dengan ungkapan kata-kata. Juga, pujilah Tuhan dengan mengambil bagian, rela hati mengerjakan pekerjaan Tuhan yang mungkin penuh dengan tantangan. Yusuf sudah mengambil bagiannya, Maria juga mengambil bagiannya, tidak mudah, tapi lewat semua itu terpuji nama Tuhan. Marilah kita memuji Yesus Kristus yang sudah lahir itu dengan mengambil bagian dalam pekerjaan Tuhan. SELAMAT NATAL.

Pdt Yohana br Ginting

GBKP RG CIBUBUR

Info Kontak

GBKP Klasis Bekasi - Denpasar
Jl. Jatiwaringin raya No. 45/88
Pondok Gede - Bekasi
Indonesia

Phone:
(021-9898xxxxx)

Mediate

GBKP-KBD