Minggu 26 Mei 2019, Khotbah Lukas 11:5-13

Invocation :

Perhatikanlah teriakanku minta tolong, ya rajaku dan Allahku, sebab kepadaMulah aku berdoa. (Maz. 5: 3)

Ogen :

Mazmur 102: 2-5, 13-23

Tema :

DibataMereken Si Mehuli (Allah Memberikan yang Terbaik)

 

1. Sebuah ungkapan berkata : “Disetiap Atap ada Ratap” artinya disetia atap/rumah pasti ada ratapan, ada pergumunan, ada penderitaan, baik ratap masalah keluarga, ratap masalah pekerjaan, ratap masalah ekonomi dsbnya. Dalam hal ini menarik kesaksian pemazmur dalam pembacaan dan Invocasio kita minggu ini, ketika ada ratapan ; ”hatiku terpukul dan layu seperti rumput”..dstnya, namun pemazmur mencurahkan pengaduannya kehadapan Tuhan. Perhatikanlah teriakanku minta tolong ya Rajaku dan Allahku, sabab kepadaMulah aku berdoa. Jelas arah Tuhan permohonan minta tolong ketika ratap menderpa kehidupan.

2. Teks Khotbah Minggu ini , Percakapan tentang Doa antaraYesus dan murid-muridNya terjadisetelahYesusberdoa disalah satu tempat(1). Hal iniYesus menginspirasi murid-murid, serta berkata “Tuhan, ajari kami berdoa”.SetelahYesus menceritakan “caraberdoa” (2-4) Yesus memberikan bahwa ada 2 inti dalam berdoa, inilah yang ditekankan Yesus dalam Lukas 11

#. Doa adalah sebuah Relasi
Penjelasan Yesus diawali dengan: “Jika seorang diantara kamu pada tenga malam pergi kerumah seorang sahabat.....(5).” Kata “sahabat”berarti menyangkut satu yang sangat dekat (akrab). Masalah pinjam-meminjam sangat biasa sekali dilakukan oleh orang yang bersahabat, tidak ada rasa segan, tidak takut rasa takut dan juga tidak akan malu.Yesus mengumpamakan berdoa seperti satu relasi dengan Sahabat.

Dalam ayat 8 Yesus menekankan : Sekalipun ia tidak mau bangun dan memberikannya kepadanya karena orang itulah sahabatnya, namun karena sikapnya yang tidak malu itu , ia akan bangun juga dan memberikan kepadanya apa yang diperlukannya.”. Kata karena orang itu sahabatnya, menjelaskan “harga” sebuah hubungan yang mengikat antara “sipeminta” dengan “sipemberi”. Berdasarkan hal inilah Yesus mempertegas dalam situasi konkretrelasi antara anak bapa bapa. Bapa manakah diantara kamu, jika anaknya minta ikan dari padanya, akan memberikan ular kepada anaknya itu ganti ikan?. Jadi Doa adalah pertanda sebuah hubungan. Kita berdoa karena kita mempunyai hubungan dengan Tuhan dan Tuhan menjawab Doa kita karena kita mempunyai hubungan dengan Tuhan.

#. Berdoa adalah “keberanian untuk meminta”
Melalui perumpaman ini sebenarnya Yesus sedang menggambarkan sebuah konsep berdoa kepada murid-murid “keberanian untuk meminta kepadaTuhan.”
Meminjam roti saat tengah malam membutuhkan sebuah nyali mengetuk pintu rumah teman yang mungkin sudah tertidur nyenyak dan akan menganggu istirahat pemilik rumah satu keluarga.Keberanian mengetuk pintu dan meminta di-identikken Yesus sebagai doa. Karena kepada orang yang meminta menerima dan setiap orang mencari mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu akan dibukakan”(8).
Dengan demikian kita menarik sutu kesimpulan bahwa kita harus memgembang iman “hospitalitas Allah” (Alah yang bersahabat). Karena Allah yang bersabat maka kita makakitaberanimendekati Allah serta meminta kepada-Nya.

3. Minggu ini disebut dengan Minggu Rogate: Berdoa.
Salah satu Calvin ialah Berdoa.Bagi Calvin berdoa adalah jiwa oranglak Kristen. Calvin sangat menekankan doa karena Yesus sendiri jadi inspiratory dalam doa. Yesus juga berdoa. Mari kita renungkan kembali Apakah GBKP selaku Gereja yang mengaku Calvinis sudah menjadikan doa sebagai lifestyle?

4. Tema: Allah memberikan yang terbaik. Mengapakita sanggup dan berani memberikan sebuah pengakuan iman bahea Allah yang terbaik? Karena ada relasi, kita bersahabat dengan Allah dan Allah telah, sedang dan akan memberikan yang terbaik atas doa-doa kita. Pdt. Eka Dharmaputra, dalam Bukunya;”Menguji Roh” menuliskan :”Memang tidak semua doaku terkabul tapi semuanya terjawab”. Allah akan menjawab segala Doa kita dan akan memberikan yang terbaik bagi kita, marilah tetap BERDOA.

Pdt. Iswan Ginting Manik
GBKP Pondok Gede

Kamis 30 Mei 2019, Khotbah Filipi 2:1-11 (Tuhan Yesus naik ke Surga)

Invocatio :

"Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan  kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi" Kisah Para Rasul 1:8

Bacaan :

Mazmur 47:1-10

Tema :

Sujud Menyembah Kepada Tuhan

 

Dalam peringatan Yesus naik ke surga, setiap orang percaya mengimani Yesus berkarya sebagai Anak Allah yang berkuasa. Peristiwa kenaikanNya ke surga menjadi rangkaian perjalanan Yesus bagi dunia, tanda kehadiran secara fisik diawali kelahiran, karya, kematian, kebangkitan dan kenaikan kembali kepada Allah Bapa (Bdk Yoh 16:26). Kenaikan Yesus ke surga memberi makna kembalinya Yesus dalam kemuliaan Allah Bapa. Dimana Allah bertahta, menjadi pusat dalam Firman, tindakan dan perintahNya. Kenaikan Yesus ke surga menjadi sebuah perpisahan fisikNya dengan manusia. Namun menjadi satu permulaan baru pertumbuhan gereja dengan pertolongan Roh Kudus. (van Niftrik-Boland)

Dalam pertumbuhan iman gereja akan kemahakuasaan Allah, bentuk taat, percaya dan setia dinyatakan dalam banyak hal. Sujud (Sajdah, Arab) merupakan suatu posisi dimana dahi, hidung, kedua telapak tangan, kedua lutut bersamaan bersentuhan dengan lantai. Ini merupakan suatu pernyataan hormat dan berserah diri kepada yang kuasa. Tentunya sujud menyembah kepada Tuhan, merupakan suatu pengakuan bahwa Tuhan yang disembah, adalah Maha Kuasa yang kepadaNyalah diberikan hormat, pujian serta syukur atas segala yang Dia berikan dalam kehidupan manusia. Pengenalan yang sungguh, tentunya sangat penting. Karena melalui hal inilah setiap orang percaya dapat dengan sungguh berlaku setia kepada Allah yang disembah.

MAZMUR 47:1-10, merupakan sebuah ungkapan syukur penyembahan sipemazmur kepada Allah. Dia yang ditinggikan, disembah, segala hormat dan pujian. Semua ini dinyatakan sebagai tanggung jawab iman. Mengenal dengan sungguh siapa Allah yang diberikan hormat. Melalui pernyataan pemazmur, seluruh bangsa diajak untuk ikut menyembah Allah. Dengan tepuk tangan, mengelukan namaNya, diiringi sangkakala sebagai Tuhan yang Mahatinggi, Raja atas seluruh bumi. Seluruh bangsa diperkenalkan tetang Dia. Himpunan bangsa yang menjadi umatNya menyaksikan dan memberitakan bagi bangsa lain, agar turut memuliakan Allah.

Filipi 2:1-11, disuratkan nasihat Paulus kepada jemaat Filipi agar dapat bersatu hati dan merendahkan diri seperti Kristus. Paulus menunjukkan betapa Yesus dengan kerendahan hatiNya mau datang bagi manusia yang berdosa. Meninggalkan kemulianNya, mengambil rupa hamba menjadi seperti manusia agar manusia mengenal keselamatan. KaryaNya dinyatakan hingga mati di salib. Dalam hal ini, setiap orang percaya kiranya menyempurnakan sukacita dalam pengenalan akan Kristus, melalui kesatuan kasih, jiwa dan tujuan. Bukan menyembah Tuhan dengan mengutamakan diri sendiri. Melainkan menyembah Tuhan dalam pikiran dan perasaan. Agar seluruh penjuru bumi pun menyaksikanNya, mengenal Dia, ikut menyembah dan mengaku bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan bagi kemuliaan Allah, Bapa!

Dalam banyak cara tentunya kita dapat menyatakan pujian hormat kepada Tuhan sebagai kesaksian bagi dunia. Dengan nyanyian, doa, tindakan dan banyak lagi. Sujud menyembahNya menjadi salah satu cara yang dapat dilakukan. Tanda menggantungkan diri sepenuhnya dalam iman percaya kepada tuntunan Tuhan. Tentunya bukan sikap sujudnya yang terpenting, melainkan iman dan pengenalan yang sungguh sebagai motivasi yang melatarbelakangi berbagai sikap menyembah Dia. Agar pujian bukan menjadi formalitas, sukacita bukan sekedar perayaan. Tetapi sujud menyembah Tuhan dengan iman percaya bahwa melalui karya Yesus Anak Allah, kita memuji Dia dan bersukacita. Yesus kembali kepada Allah Bapa untuk mempersiapkan tempat bagi kita umatNya yang menyembah Dia dengan setia.

Sujud menyembahNya menjadi sebuah pengakuan Yesus sebagai Tuhan yang memberi bagi manusia penolong. Agar sekalipun secara fisik tidak lagi bersama dengan manusia di dunia, pengenalan akan Dia semakin nyata. Tuhan memberikan kuasa dalam RohNya yang Kudus. Sehingga setia yang percaya dimampukan menjadi saksi dimulai dari Yerusalem, Yudea, Samaria sampai ujung bumi (bdk. Invocatio).

Peringatan Yesus naik ke surga menjadi sebuah sukacia bagi setiap umat yang percaya. Bahwa Dia menjadi Tuhan yang membuka jalan dan memberi keselamatan. Apa yang dapat kita lakukan sebagai tanda sukacita yang besar? Tentunya dengan sujud menyembah dalam Roh dan kebenaran (bdk Yohanes 4:23-24). Nyatakan iman dalam tindakan yang didasari pengenalan akan Tuhan. Setia bejar akan FirmanNya, sukacita menceritakan tentang karyaNya. Roh Penghibur akan selalu diberikan agar tetap dapat menguatkan kita menjadi saksi Kristus, Tuhan kita. Amin

Pdt. Deci br Sembiring
GBKP Runggun Balikpapan

Minggu 19 Mei 2019, Khotbah Efesus 5:18-20 (Minggu Kantate)

Invocatio :

Nyanyikanlah nyanyian baru bagi Tuhan, sebab IA telah telah 
melakukan perbuatan-perbuatan yang ajjaib; keselamatan telah dikerjakan kepadaNya oleh tangan kanaNya, oleh lenganNya yang kudus. (Mazmur 98:1). 

Bacaan :

Esra 6:13-18

Thema :

Nyanyikanlah Nyanyian Rohani

 

Pendahuluan
Bernyayi merupakam salah satu dari banyak kegiatan di Gereja yang membawa kesegaran Rohani juga Jasmani, sebab lewat pujian bagi kemuliaan nama Tuhan membawa kita kedalam suasana tenang, dan tidak lagi menghadapi ketakutan menjalani hidup, seperti lagu Rohani : Kutau Tuhan, Pasti Buka Jalan.

Dalam Alkitab kita melihat bahwa pujian/nyanyian itu meyakinkan manusia itu melangkahkan kaki dalam kehidupannya, misalnya kita lihat para pemasmur, dimana para penulis mengarahkan kehidupannya, baik yang dia hadapi, juga yang sudah ia hadapi bahkan yang belum dia hadapi, semuanya diangkat lewat pujian-pujian dan syukurnya atas perbuatan Allah yang ia sudah rasakan maupun yang ia sedang rasakan. Pujian Maria atas perbuatan Allah padanya, dan pujian Zakharia atas perbuatan Allah padanya, juga pujian Simeon. (Lukas q1:46-56; 1:67: 2:29-32).

Semuanya Pujian/nyanyian itu ditujukan pada Allah dan memperdengarkannya pada orang-orang lain, Allah maha kuasa, Allah maha besar, dan Allah ajaib dan Perkasa

Uraian Nats
Kitab Epesus merupakan surat kiriman dari rasul Paulus dan kita tau dimana Jemaat Epesus ini adalah merupakan jemaat di daerah Asia kecil Wahyu 2:1-7. Menurut wahyu maka Jemaat Efesus ini bekerja dengan jerih payah, tidak suka dengan kejahatan, sabar dan menderita tidak mengandalikan, inilah gambaran Jemaat Epesus pada awalnya, namun di kemudian mereka tidak lagi memiliki kasih, tidak lagi mengasihi Tuhan dan tidak lagi mengasihi sesama, artinya persekutuan itu terarah kepada kejatuhan. Maka dari itu Paulus menuliskan suratnya agar Jemaat di Epesus bertumbuh dalam iman dan pengharapan dan kasih. Dan Rasul Paulus menginginkan agar Jemaat Epesus hidup layak dihadapan Tuhan.

Maka dari itu Paulus menasihati lewat surat kirimannya yang intinya pada teks kita ialah: Hidup sebagai anak-anak terang. Hidup sebagai anak terang itu harus selalu waspada dan menghindari mabuk anggur, hawa nafsu. Anak-anak Allah harus mengalami suatu pembaharuan, janganlah menjalani hidup seperti orang-orang lain yang tidak percaya pada Tuhan. Dimana anggur yang memabukkan harus dihindari, sebab dikatakan Paulus kemabukan itu dapat mempengaruhi hawa nafsu, dimana bagi orang-orang yang dipengaruhi hawa nafsu tidak lagi tau berbuat baik, dan segala perbuatannya merusak dirinya juga diri orang lain. Maka dari itu kata Paulus, hendaklah kamu dipengaruhi dengan Roh. Dimana sebagai orang percaya dia harus bertindak, berkata, berbuat seturut dengan apa yang di kehendaki Roh Tuhan.

Hanya ddipenuhi Roh Tuhan kita mampu melawan kedagingan/hawanafsu, dan kama bukan. Dan cara yang dianjurkan paulus adalah:
 Berkata-kata lah seorang pada yang lain dalam mazmur
 Kidung pujian dan nyanyian Rohani
 Bernyanyi dan bersoraklah bagi Tuhan dengan segenap hati
 Ucapkan lah syukur senantiasa atas segala sesuatu dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus, kepada Allah dan bapa kita

Semua lagu rohani baik di gereja/persekutuan maupun secara pribadi, memberi kekuatan bagi yang menyanyikan maupun yang mendengarkannya. Serasa bertambah kuat kita bila pujian/kidung itu dinyanyikan, dan hal ini yang terasa sekali di saat-saat kita berhadapkan dengan beban berat, maka dari itu pujian bagi Allah itu sangatlah penting dan dibutuhkan semua insan terutama anak-anak Tuhan. Nyanyian adalah kidung pujian untuk memuliakan Allah sang pencipta dan pemilik segala-galanya, dan dimana jemaat memuliakan sang pencipta dan pemilik, dan menyadari bahwa lewat pujian itu Allah berkarya lewat perbuatanNya setiap hari, jam menit dan detik. Dalam tindakan dan perbuatan Allah itu lah maka umat Israel yang sudah siap membangun kembali Bait Allah, maka siap untuk ditahbiskan. Mereka melihat begitu besar karya Allah, sebab pembangunan itu turut campurtangan Tuhan lewat perintah Raja Koresy, Darius, dan Arthasasta, maka para tua-tua, imam-imam dan orang lewi, merayakan pentahbisan rumah Allah, tentunya sembari mereka mempersembahkan persembahan syukur, mereka juga memuliakan Tuahan dengan bersorak-sorai membesarkan kuasa dan kemuliaan Allah (bacaan).

Dari segala perkara dapat di kerjakan oleh Allah bagi kita, maka semua orang percaya wajib menyanyikan nyanyian baru bagi Tuhan. Kenapa kita menyanyikan lagu baru..?

Sebab Ia telah melakukan perbuatan-perbuatan yang ajaib, Tembok Jericho dapat runtuh hanya dengan mengelilingi tembok sambil meniup sangka-kala dan tenduk domba dan bersorak-sorai [Yosua 6:15-17]. Allah yang merupakan wujud dari diri Yesus di kayu salib, merupakan syukur kita, dia korban kita selamat, Dia duka kita semuanya sukacita.

Demikianlah setiap orang percaya wajib bersyukur, memuji-muji kebesaran Allah, agar lewat pujian itu kita dan orang lain dapat menikmati Anugrah Allah lewat pendengarannya.

Pointer
1. Bagi orang percaya wajib hukumnya memuji-muji Tuhan sebab Tuhan itu adalah Agung dan perkasa, dan Dia bersemayam diatas pujian-pujian [Mazmur 22:4]
2. Lewat pujian-pujian, segala sesuatu yang terjadi dalam kehidupan kita ada jalan keluarnya, sebab ada kuasa didalam puji-pujian [Maz 149:6-9]
3. Dalam keadaan gembira, maupun dalam keadaan tertekan kita harus memuji dan memuliakan Allah [Yak 5:13; Maz 43:6]
4. Di setiap waktu (pagi hrai, malam hari, siang hari) dan di segala waktu kita harus memuji-mui Tuhan. (Maz 57:9; Maz 119:62; 1 Tawarikh 9:33; Maz 34:2).

Salam Minggu Kantate

Pdt. Andarias Brahmana
081317054961

Info Kontak

GBKP Klasis Bekasi - Denpasar
Jl. Jatiwaringin raya No. 45/88
Pondok Gede - Bekasi
Indonesia

Phone:
(021-9898xxxxx)

Mediate

GBKP-KBD