SUPLEMEN PJJ TANGGAL 27 FEBRUARI-05 MARET 2022, OGEN PERBAHANEN RASUL-RASUL 11:19-26
TEK DINGEN NGENDESKEN DIRI MAN TUHAN
Perbahanen Rasul-rasul 11:19-26
(Gereja yang Ideal)
PENDAHULUAN
Atiokia merupakan tempan yang special bagi umat Kristen, mengapa? Karena di tempat ini orang-orang yang percaya kepada Yesus disebut Kristen. Namun demikian perjalanan sejarah kekristenan tidak semulus yang dibayangkan banyak tantangan yang harus di lalui, ada yang mengalami pengusiran, penyiksaan bahkan ada juga yang harus mengorbankan nyawa.
PENJELASAN TEKS
Kitab Kisah Para Rasul 11:19-26 mengisahkan pergumulan hidup orang-orang yang percaya pada Yesus sekaligus pertumbuhan orang yang percaya ke pada Yesus. Dikatakan bahwa setelah peristiwa penyiksaan dan slah satu tokoh Kristen bernama Stevanus terbunuh, maka orang-orang Kristen pergi ke berbagai dareah. Ada yang ke Penike, Kiperus dan ada juga yang sampai di Antiokia. Jika di gambarkan, apa yang terjadi pada umat Kristiani adalah tindakan yang sangat kejam. Penyiksaan-penyiksaan yang terjadi bukanlah penyiksaan biasa. Hal tersebut terlihat dari adanya korban nyawa, dan yang menjadi korban bukan umat biasa, Tapi salah satu tokoh besar Kristen yang bernama Stevanus. Jadi bisa di bayangkan betapa mereka saat itu meraakan rasa takut yang sangat luar biasa, sehingga wajarlah jika banyak dari orang-orang percaya pada saat itu pergi ke berbagai daerah.
Peristiwa penyiksaan dan pembunuhan terhadap orang-orang yang percaya pada Yesus ternyata tidak hanya berdampak buruk. Misalnya kepergian umat percaya ke daerah Antiokia membuat pemberitaan tentang Yesus Kristus mengalami pertumbuhan yang sangat luar biasa. Hal tersebut di jelaskan dalam Kisah Para Rasul 11:21. Pertumbuhan yang terjadi tidak luput dari campur tangan Tuhan, dan ini menjadi salah satu pemberitaan besar yang terjadi pada orang-orang yang bukan Yahudi.
Pertumbuhan orang-orang percaya di Atiokia mendapat perhatian khusus dari orang-orang percaya yang ada di Yerusalem. Karenanya mereka mengutus Barnabas ke Antiokia, di sana Barnabas hadir untuk menyampaikan kabar tentang Kasih dan Kemurahan Tuhan. Tidak hanya memberitakan dalam bentuk kata-kata, Barnabas juga membuktikan ketaatannya pada Tuhan melalui sikap dan perbuatannya yang memiliki keteguhan iman. Dan itu membuat orang yang percaya pada Tuhan terus bertumbuh (ay. 22-24).
Melihat tingginya pertumbuhan orang-orang percaya di Atiokia, maka Barnabas pergi ke Tarsus untuk mencari Saulus. Barnabas tentu sangat kewalahan melayani orang-orang percaya pada saat itu, sehingga di membutuhkan Saulus guna membantunya melayani di Antiokia. Mereka terus melayani di sana selama setahun lamanya, dan jumlah orang yang percaya terus bertambah, sehingga dikatakan dalam ayat 26 Antiokia menjadi tempat cikal bakal penyebutan Kristen bagi orang-orang percaya.
PENUTUP
Tidak mudah bagi orang percaya pada masa awal kekristenan untuk menyatakan iman percayanya. Mengapa? Karena begitu banyak pergumulan yang harus dialami, mulai dari berbagai ancaman orang-orang sekitar yang melihat kehadiran orang percaya sebagai kelompok yang boleh diganggu, bahkan nyawapun turut menjadi taruhannya seperti yang dialami oleh Stevanus. Hal tersebut tentu sangat mempengaruhi bagi orang-orang percaya pada masa itu untuk hidup dan meneguhkan imannya sebagai orang percaya. Namun seperti pepatah mengatakan, “semakin dibabat, semakin merambat”, itu lah yang terjadi pada orang-orang percaya di Antiokia. Dari hari-kehari mereka semakin bertumbuh, sehingga jumlah orang percaya semakin banyak. Bagi mereka masalah dan ancaman bukan menjadi penghalang bagi mereka untuk menjadi senantiasa bertumbuh di dalam iman percaya dan menyerahkan diri pada Tuhan. Hal tersebut mengingat mereka sadar bahwa Tuhan adalah pemilik kehidupan, dan Dia pasti turut campur tangan di dalam kehidupan orang-orang percaya.
Saat ini mungkin masih ada saja masalah yang kita hadapi di dalam memperjuangkan iman percaya kita pada Yesus. Di beberapa tempat misalnya kita masih kesulitan didalam mendirikan bagunan rumah ibadah kita. Di beberapa dareah beberapa waktu yang lalu kita sering mendengar berita tentang pelarangan untuk melakukan kegiatan ibadah, sampai pada peristiwa pengeboman rumah ibadah di beberapa daerah. Saat ini juga kita masih mengalami keterbatasan di dalam beribadah akibat pandemic yang belum berakhir. Namun hal tersebut tidak dapat menghalangi hubungan kita pada Yesus. Yakinlah Dia senantia hadir di dalam setiap perjalanan dan perjuangan iman yang kita lakukan. Tetap semangat, tetap yakin kepadaNya tetap menyerahkan hidup padaNya, karna kita yakin Tuhan senantiasa memelihara setiap orang yang percaya padaNya.
Pdt. Jerry Ardani Brahmana-Rg. Balikpapan