Khotbah Minggu 26 Maret 2017
Khotbah Minggu 26 Maret 2017
(Minggu Passion V : Letare : “Bersukacitalah”)
Invocatio : Tetapi berfirmanlah TUHAN kepada Samuel: "Janganlah pandang parasnya atau perawakan yang tinggi, sebab Aku telah menolaknya. Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati" (1 Samuel 16:7).
Bacaan : Efesus 5 : 8 - 14
Khotbah : 1 Samuel 16 : 1 - 13
Thema : “Engkau Dipilih Tuhan, Bersukacitalah!”
I. Pendahuluan
Orang yang merasa punya tanggungjawab akan merasa terbeban, tetapi orang tidak punya rasa tanggungjawab akan merasa santai dan tidak merasa susah walaupun ada masalah di depan matanya. Dan tanggungjawab itu harus dibawa dengan tekun dan setia, menyelesaikan tugas sampai tuntas.
Menjadi orang pilihan Tuhan bukan merupakan tugas yang mudah, Tuhan memberikan beban yang lebih berat bagi orang pilihan-Nya. Tetapi Tuhan juga menyatakan penyertaan-Nya bagi orang-orang pilihan-Nya. Tuhan memberi kekuatan bagi orang pilihan-Nya untuk setia sampai akhir.
II. Pendalaman Nats
Hati dan pikiran Samuel sangat tersita oleh pelanggaran Saul. Karena Saul tidak mau mengakui kesalahannya sehingga Allah menolak Saul. Dan Tuhan menegur Samuel karena begitu lama meratapi pelanggaran Saul. Meratapi boleh-boleh saja, tetapi jangan terlalu lama, karena kehidupan harus terus berjalan. Ratapan dan kesedihan tidak akan menyelesaikan masalah. Karena Allah yang telah mengambil keputusan maka Samuel seharusnya menerima keputusan tersebut. Tapi Samuel tidak habis pikir, tidak sanggup memikirkan masalah yang terjadi.
Sepertinya Samuel telah memilih untuk pensiun dari tugas keimamannya, tetapi Tuhan masih mempunyai tugas yang harus dikerjakannya. Tuhan memulihkan Samuel dengan memberi perintah mengurapi raja Israel yang baru. Perintah Tuhan, “Isilah tabung tandukmu dengan minyak dan pergilah”.
Samuel masih berdalih kepada Tuhan bahwa ada bahaya yang akan menghadang dirinya. “Jika Saul mendengarnya, ia akan membunuh aku”. Samuel telah melihat bagaimana hati Saul sudah sangat jauh berbalik dari Allah sehingga akan mampu membunuh seorang imam Allah. Karena Saul telah terbawa oleh ketinggian dan kedegilan hatinya, memakai kekuasaan yang diberikan kepadanya dengan sewenang-wenang. Seorang yang telah mengabaikan Allah termasuk sebagai orang yang sangat berbahaya karena membahayakan hidup orang lain.
Namun Tuhan mempunyai jalan dan cara yang tersembunyi. Tuhan juga tidak ingin melakukan rencana-Nya dengan terbuka. Hal ini juga perlu kita pahami bahwa cara Tuhan tidak selalu dengan konfrontasi, tetapi dilakukan dengan diam-diam. Samuel disuruh pergi sendiri dengan menuntun seekor lembu ke Betlehem, dia tidak membawa rombongan sehingga tidak menarik perhatian Saul atau siapa saja. Walaupun begitu, kedatangannya menjadi tanda tanya besar bagi masyarakat Betlehem. Tua-tua Betlehem menghampiri Samuel dan para tua-tua berpikir jangan-jangan kedatangan Samuel mendatangkan celaka bagi masyarakat Betlehem. Tetapi Samuel berkata bahwa ia datang untuk mempersembahkan kurban di Betlehem. Samuel menyuruh mereka untuk mempersiapkan diri untuk melakukan ibadah persembahan korban. Dan tentunya setelah acara mempersembahkan korban ini, dilanjutkan hanya dengan keluarga Isai.
Tuhan membiarkan Samuel terlebih dahulu untuk memperhatikan siapa yang telah Tuhan pilih. Dan tampaknya Samuel salah menilai yang disukai oleh Allah, sebab ia memperhatikan perawakannya dan menyatakan dalam hatinya, inilah orangnya. Sehingga Tuhan berkata, “Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati”. Berarti Firman Tuhan dalam 1 Petrus 3:4 “tetapi perhiasanmu ialah manusia batiniah yang tersembunyi dengan perhiasan yang tidak binasa yang berasal dari roh yang lemah lembut dan tenteram, yang sangat berharga di mata Allah” bukan saja bagi perempuan. Kita harus lebih mementingkan manusia batiniah kita daripada penampilan.
Isai menyuruh ketujuh anaknya lewat di depan Samuel, tetapi semuanya tidak dipilih TUHAN. Isai terlihat, kurang memperhatikan Daud, karena tidak segera memanggil Daud. Isai merasa sudah cukup bersama dengan ketujuh anaknya, sedangkan yang bungsu tidak perlu dipanggil. Setelah diketahui bahwa ketujuh orang anak Isai tersebut bukan yang dipilih menjadi raja, maka Samuel bertanya "Inikah anakmu semuanya?" Sehingga Isai mengingat anak bungsunya. Samuel berkata "Suruhlah memanggil dia, sebab kita tidak akan duduk makan, sebelum ia datang ke mari". Yang dianggap Isai tidak penting, justru Daud-lah yang lebih penting.
Daud terlihat masih sangat muda, umurnya masih sekitar 20 tahun, tetapi TUHAN berfirman: "Bangkitlah, urapilah dia, sebab inilah dia." Kalau Samuel saja disuruh untuk memilih salah satu dari antara anak Isai, tentu akan terjadi kesalahan fatal. Sehingga Tuhan menuntun Samuel untuk memberikan pengurapan kepada orang yang tepat. “Sejak hari itu dan seterusnya berkuasalah Roh TUHAN atas Daud”. Walaupun tidak langsung menduduki tahta kerajaan Israel, tetapi Daud telah diurapi menjadi raja. Berarti yang terpenting telah dia terima, karena Saul telah ditinggalkan Roh Allah dan Daud telah mendapatkan pengurapan (Roh TUHAN berkuasa atasnya). Daud harus menunggu 10 tahun lagi, mengalami pergumulan yang berat mengahadapi Saul. Tetapi akhirnya ia memulai kariernya sebagai raja pada umur sekitar 30 tahun.
Dalam hal ini Samuel telah menuntaskan tugasnya, sehingga ia dapat pergi dengan damai. Beban yang berat dipundaknya telah diringankan dengan menyelesaikan tugasnya. Walaupun pekerjaan belum tuntas secara keseluruhan, tetapi bagian yang diberikan Tuhan baginya telah dikerjakan dengan baik.
III. Pointer Aplikasi
Samuel adalah seorang pilihan Tuhan, tampak dalam kehidupan dan pekerjaan yang ia lakukan seumur hidupnya. Dia sungguh-sungguh memikirkan kepentingan Allah dan bangsa Israel. Segenap hidupnya telah dipakai untuk melakukan kehendak Tuhan.
Daud juga merupakan orang pilihan Tuhan untuk mengemban tugas yang diberikan oleh Tuhan. Bahwa Tuhan telah mengangkat Daud dari belakang panggung sejarah dan membawanya kedepan panggung sejarah. Bahwa Tuhan menyatakan diri dalam menegakkan kerajaan Daud.
Tuhan memperhatikan orang-orang pilihan-Nya. 2 Tawarikh 16:9 “Karena mata TUHAN menjelajah seluruh bumi untuk melimpahkan kekuatan-Nya kepada mereka yang bersungguh hati terhadap Dia”. Kesungguhan hati sebagai orang pilihan Tuhan sangat penting, bukan saja pada awalnya baik tetapi akhirnya melawan Allah seperti Saul. Keistimewaan orang-orang pilihan Allah di dalam menjaga hubungan dengan Tuhan.
Sebagai orang pilihan Allah harus menjaga sikap dan rasa hormat kepada Tuhan. Bacaan kita dalam Efesus 5:10 “ujilah apa yang berkenan kepada Tuhan”, kita harus bertindak dalam kehati-hatian. Jabatan atau kedudukan yang diberikan Tuhan bukan bagi diri sendiri, untuk memegahkan diri. Jabatan adalah sarana melakukan kehendak Tuhan. Kis. 13:22 “Setelah Saul disingkirkan, Allah mengangkat Daud menjadi raja mereka. Tentang Daud Allah telah menyatakan: Aku telah mendapat Daud bin Isai, seorang yang berkenan di hati-Ku dan yang melakukan segala kehendak-Ku”. Yang terutama bagi orang pilihan Tuhan adalah perkenanan Tuhan. Dan Tuhan sangat mengasihi orang yang rendah hati dan tetap mengandalkan Tuhan dalam segenap hidupnya.
Semua orang Kristen adalah pilihan Allah, setiap orang pilihan mempunyai tanggungjawab dan Tuhan menolongnya untuk melakukan tugasnya. Pertolongan Tuhanlah yang memberi penghiburan bagi kita didalam pergumulan. Tuhan tetap mempunyai cara untuk menyelesaikan tujuan-Nya. Berbahagialah karena ikut ambil bagian dalam tujuan Allah. Tuhan memberikan patokan kehidupan bagi orang pilihan-Nya, “Hendaklah engkau setia sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan” (Why.2:10c). Amin.
Pdt. Sura Purba Saputra, M.Th
GBKP Harapan Indah