Khotbah Kamis 10 Mei 2018
Khotbah Kamis 10 Mei 2018
(Kenaikan Tuhan Yesus Ke Surga)
Invocatio : “Takhta-Mu tegak sejak dahulu kala, dari kekal Engkau ada” (Mazmur 93:2).
Bacaan : Mazmur 110:1-7 (Responsoria)
Khotbah : Ibrani 1:3-8 (Tunggal)
Tema : “Pemerintahan Yesus Kekal dan Adil”
- Pendahuluan
“Siapakah Yesus bagi anda?” Adalah pertanyaan yang sangat penting dan menentukan bagi orang Kristen. Sebab Yesus sendiri bertanya kepada murid-murid-Nya "Kata orang, siapakah Anak Manusia itu? Lalu melanjutkan pertanyaan-Nya "Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini? Dan Simon Petrus mewakili semua orang percaya mengatakan: "Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup! (Mat.16:16). Yesus menuntut, “percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku” (Yoh.14:1). Perlu kita sadari bahwa setelah kebangkitan Yesus Kristus, Tomas yang sering disebut peragu pun membuat pengakuan iman dengan mengatakan kepada Yesus: "Ya Tuhanku dan Allahku!" (Yoh. 20:28).
Hari ini kita memperingati kenaikan Tuhan Yesus ke Surga. Mengingatkan kita bahwa Yesus Kristus sebelum datang kedunia, berasal dari surga dan saat kenaikan Ia kembali bertahta di surga. Dulu, semasa di bumi, Tuhan Yesus sering berkata kepada murid-murid-Nya supaya jangan memberitahukan kepada siapa pun bahwa Ia Mesias (Mat.16:20). Tetapi setelah Yesus naik ke surga, maka telah tiba waktunya diberitahukan kepada semua orang. Sebab kebutuhan terbesar manusia adalah mengenal Juruselamat. Dan bukti terbesar tentang Siapa Sebenarnya Yesus adalah kenaikan-Nya ke Surga.
- Pendalaman Nats
Yesus adalah cahaya kemuliaan Allah, yang menyatakan kesetaraan dan kebersamaan Yesus Kristus dengan Allah Bapa. Pernyataan ini mengingatkan kita tentang perjalanan bangsa Israel, “kemuliaan TUHAN memenuhi Kemah Suci” (Kel. 40:34). Dikatakan bahwa awan kemuliaan (Shekinah) Allah, merupakan tanda kehadiran Allah. Kemuliaan Allah menentukan pergerakan bangsa Israel, “Apabila awan itu naik dari atas Kemah Suci, berangkatlah orang Israel dari setiap tempat mereka berkemah. Tetapi jika awan itu tidak naik, maka mereka pun tidak berangkat sampai hari awan itu naik” (Kel. 40:36-37).
Yesus Kristus bukan manusia biasa, sebab Ia adalah Anak Allah. Kolose 2:9 “Sebab dalam Dialah berdiam secara jasmaniah seluruh kepenuhan ke-Allahan”. Yohanes 14:8-10 Kata Filipus kepada-Nya: "Tuhan, tunjukkanlah Bapa itu kepada kami, itu sudah cukup bagi kami." Kata Yesus kepadanya: "Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku? Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa; bagaimana engkau berkata: Tunjukkanlah Bapa itu kepada kami. Tidak percayakah engkau, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku? Apa yang Aku katakan kepadamu, tidak Aku katakan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang diam di dalam Aku, Dialah yang melakukan pekerjaan-Nya.
Dan setelah Ia selesai mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat yang tinggi. Menyatakan pekerjaan Yesus di dunia adalah untuk melakukan penyucian dengan mengorbankan diri di atas kayu salib. Setelah Ia menyelesaikan tugas inilah, “Ia duduk disebelah kanan Yang Mahabesar” menyatakan kedudukan Yesus sebagai hakim dan penentu putusan keselamatan manusia.
Dalam nats ini ditegaskan bahwa Yesus lebih tinggi dari pada malaikat-malaikat. Karena kepada siapakah di antara malaikat-malaikat itu pernah Ia katakan: "Anak-Ku Engkau! Engkau telah Kuperanakkan pada hari ini?" dan "Aku akan menjadi Bapa-Nya, dan Ia akan menjadi Anak-Ku?" Walaupun malaikat-malaikat disebut anak-anak Allah tetapi dalam taraf atau derajat yang berbeda dengan Yesus Kristus, sebab Yesus penuh kuasa.
Hukum Taurat “disampaikan dengan perantaraan malaikat-malaikat ke dalam tangan seorang pengantara” (Gal.3:19). Menyatakan bahwa pada saat Hukum Taurat diberikan kepada Musa, bala tentara surga ikut mengiringi Allah. Adapun malaikat-malaikat itu adalah mahluk yang sangat mulia. Tetapi kemuliaan Yesus Kristus jauh melampaui para malaikat. Kalau dibandingkan, beribu-ribu atau berjuta-juta malaikat dibandingken dengan Yesus Kristus, masih jauh lebih mulia Yesus Kristus. Sebab bagaimana pun malaikat adalah ciptaan Allah, sedangkan Yesus bukan ciptaan, segala sesuatu diciptakan melalui Dia.
Dalam bacaan kita, Mazmur 110:1 Daud mengakui bahwa Mesias (Yesus Kristus) adalah Tuan-nya. Yesus mengatakan kepada orang Farisi: "Jika demikian, bagaimanakah Daud oleh pimpinan Roh dapat menyebut Dia Tuannya, ketika ia berkata: Tuhan telah berfirman kepada Tuanku: duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai musuh-musuh-Mu Kutaruh di bawah kaki-Mu: "Duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai Kubuat musuh-musuhmu menjadi tumpuan kakimu" (Matius 22:43-44). Tetapi tentang Anak Ia berkata: "Takhta-Mu, ya Allah, tetap untuk seterusnya dan selamanya, dan tongkat kerajaan-Mu adalah tongkat kebenaran”. Hal ini menyatakan kekalan Yesus Kristus, bahwa Allah adalah Bapa yang kekal dan tentunya Anak-Nya yang Tunggal juga kekal.
- Pointer Aplikasi
Yesus Kritus harus disembah dan dipermuliakan. Karena tiada yang seperti Dia dalam kemuliaan terang kemuliaan Allah yang sepenuhnya. Yesus adalah satu-satunya Mesias yang dijanjikan, Dia yang membawa keselamatan bagi orang percaya. Seharusnya kita tidak meragukan-Nya.
Pesan yang kita bawa kepada dunia sangat penting sebab mengandung berita keselamatan untuk menyambut Yesus dan sebaliknya adalah berita penghukuman karena menolak Yesus Kristus. Kalau kita sekedar mengatakan Yesus adalah seorang guru yang hebat, manusia yang sangat etis dan bermoral tinggi, bisa saja tidak ada keberatan dan penolakan. Tetapi saat kita mengatakan bahwa Yesus satu-satunya terang Allah, saat kita mengungkapkan keilahian Yesus, pasti banyak orang menyampaikan keberatan atau penolakannya. Dengan demikian, orang tersebut menyatakan posisinya yang tidak menerima keselamatan di dalam Yesus Kristus.
Namun bagi kita orang Kristen, jika Yesus bukan Anak Allah, bukan Allah yang menjadi manusia, jika Dia bukan Imanuel-Allah beserta kita, maka kematianNya di kayu salib tidak berarti apa-apa. Alkitab dengan tegas mengatakan bahwa kematian-Nya di kayu salib untuk menebus dosa-dosa kita. Status Yesus sangat menentukan kuasa-Nya untuk mengampuni dosa-dosa kita.
Karena Yesus telah menebus kita maka Ia berhak mengatur hidup kita, memerintah sepenuhnya atas hidup kita. Petrus 1:18-19 “Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat”. Yesus adalah pemilik hidup kita sepenuhnya, maka kita hidup untuk menyembah dan mempermuliakan pemilik hidup kita. Dengan demikian, kita menyatakan posisi kita di dalam Yesus Kristus, kita menerima janji Allah untuk memperoleh hidup yang kekal yang dianugerahkan bagi kita. Amin.
Pdt. Sura Purba Saputra, M.Th
GBKP Harapan Indah