Khotbah Tahun Baru 01 Januari 2018

Khotbah Tahun Baru 1 Januari 2018

Invocatio         : “Keleng ateNa mbincar tep-tep erpagi-pagi, bali tetapna ras matawari pultak arah Timur (Perngandungen 3 : 23)

Bacaan            : 2 Petrus 3 : 13-15

Kotbah             : Yesaya 65 : 17-24

Thema             : Semuanya baru.

  1. Pendahuluan

Hari ini adalah hari yanmg pertama di tahu 2018 ini, sering kita sebut tahun Baru. Maka di tahun baru ini pada umumnya semua manusia merasakan suka cita, hal ini dapat kita lihat lewat acara-acara di belahan Dunia. Dimana mbuat pesta kembang api dalam menyambut kedatangan hari dan tahun yang baru itu. Juga di Indonesia semua daerah membuat acara-acara dalam rangka penyambutan tahun baru itu. Yang istimewa bagi warga Gereja yang di Sumatera Utara , juga perantau-perantauan yang dari sumatra utara, membuat hari itu beda dengan yang lain. Ada yang membuat acara kunjung – mengunjungi bahkan mereka mbuat suatu acara pesta dan saling memaafkan bila ada salah. Hal ini sudah dilakukan orang tua kita sejak dahulu kala.

  1. Uraian Khotbah

Di awal Tahun 2018 kita di ingatkan lewat khotbah ( Yesaya 65 : 17-24) , janji mengenai langit yang baru dan bumi yang baru. Ini adalah suatu Nubuatan Nabi Yesaya , dimana Yesaya menayatakan kerjaaan Allah   dibumi kelak Dimana Nubuat ini.

Suatu hal yang menyenangkan, sebab umat Tuhan telah diperhadapkan dengan penderitaan-penderitaan saat dibuang ke babel, maka umat Tuhan penuh dengan kerisauan tanpa harapan lagi. Namun dibalik itu Allah menyatakan lewat kuasaNya ia akan bertindakbagi musuh/ lawan-lawan umatNya.

Maka Allah mengembalikan mereka ke tanah Yerusalem, mereka akan membangun masa depan yang lebih baik bersama Allah . Aku menciptakan langit yang baru dan bumi yang baru, hal ini memberi suatu pengakuan dan perbuatan Allah yang akan menyukacitakan umatNya dengan memberikan kembali negeri nya dan mereka akan terus di lindungi Allah sang pencipta.

Dan orang-orang yang telah hidup di bumi baru dan langit baru akan terjadi sesuatu sorak-sorai yang luar biasa , dan dalam perjalanan kehidupanya tidak lagi gundah gulana, tetapi semuanya sorak kegirangan yang bersumber dari Allah. Tentunya mengingatkan juga bagi kita di saat kita dalam suasana Tahun baru dan baru saja suka cita Natal itu masih bergema di hati setiap orang percaya hatiku dan hati saudaraku .

Dalam suasana suka cita kegirangan secara rohani, maka Allah juga menjamin kehidupan umatnya dinegerinya itu dengan membangun masa depan   yang lebih baik lagi . Baik dari dunia pertanian, perternakan dan membangun rumah-rumah tempat tinggalnya. Dan mereka yang menanam mereka juga menikmati, itu lah perbuatan Allah bagi umatNya, sehingga umatnya itu bersukacita luar biasa.

Dan dibalik itu juga Allah  menjamin akan memberikan   umur panjang, dan tiada lagi permusuhan satu dengan yang lain , artinya hidupnya damai satu dengan yang lain, yang digambarkan seperti : serigala dan anak domba akan bersama makan rumput, dan tidak ada lagi perbuatan jahat . Hal ini sesuatu yang luar biasa.

Kapan ini terujudbila anak-anak manusia hidup dalam iman, dan menjalankan apa yang diajarkan agama. Jika kita berfikir secara dewasa dalam iman, maka tidak akan berbuat jahat lagi, kita jujur dalam menjalankan hidup ini, tanpa ada rasa benci dan dendam. Memang toh masih ada , walaupun kita berbuat baik, namun toh masih dibenci orang lain (Bacaan kita). Walaupun derita akan terjadi, namun untuk menempati suasana baru, kerajaan sorga itu maka harus dihadapi dengan iman dan tanggung jawab menjalankan pelayanan. Orang-orang yang telah mendapat janji langit dan bumi baru, tidak gampang terombang –ambingkan oleh hal-hal dunia ini.

  1. Marikita wujudkan bumi dan langit baru dalam kehidupan ini. Kita adalah pembawa berita bagi dunia ini, agar dunia merasakan damai.
  2. Untuk mewujudkan bumi dan langit baru, hanya hidup dalam iman dan percaya pada yang   memilih kita.
  3. Didalam proses hidup, untuk mencapai langit dan bumi baru itu, kita diperhadapkan banyak hambatan bahkan derita, namun ada Yesus jadi benteng.
  4. Kita sebagai warga GBKP mari kita wujudkan Thema tahun Gereja kita di tahun 2018 ini.
  5. Kita akan wujudkan harapan gereja kita, meningkatkan jemaat yang hadir ke kegiatan gereja (Ibadah dan PA-PA).

                                                                                   

Selamat Tahun Baru

Pdt Andarias Brahmana

      

Khotbah Minggu 31 Desember 2017

Khotbah Minggu 31 Desember 2017

Invocatio : “Dan jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris, maksudnya orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah” (Roma 8:17a).

Bacaan     : Jesaya 61:10 – 62:3

Khotbah   : Galatia 4 : 4 – 7

Thema     : Kamu Adalah Anak-anak Allah

Pendahuluan

Hari ini adalah merupakan akhir dari pada tahun 2017, dimana kita telah menjalaninya selama 365 hari. Dan kita juga telah melaksanakan/ mengikuti perayaan dan ibadah natal.

Kita telah banyak mendapatkan sukacita walaupun terkadang ada juga hal-hal yang menyakitkan. Namun kita percaya Tuhan telah mengantarkan kita di penghujung tahun ini.

Lewat ibadah-ibadah selama tahun 2017 ini kita telah banyak menemukan kuasa dan kekuatan dari Dia, dan kita telah banyak menerima berkat dari Dia.

Di ujung tahun ini mari kita ucapkan Puji Tuhan; Puji Tuhan; Puji Tuhan, Dia telah menuntun kehidupan kita di tahun ini, patut kita berterima kasih yang luar biasa padanya, kita sebagai anak-anak Allah, tiada kata selain puji syukur atas berkat-Nya. Berkatnya menyertai jalan hidup kita di tahun ini.

Urian teks

Kita adalah anak-anak Allah yang telah dipanggil untuk kepentingan Tuhan di dunia ini bagi kemuliaan-Nya. Keterpanggilan sebagai anak-anak-Nya maka kita juga telah menjadi ahli waris-Nya di dunia ini, maka sebagai ahli waris segala sesuatu telah Dia berikan bagi kita. Sebagai mana Yesus yang melaksanakan tugas Bapa yang mengutus Dia untuk keselamatan dunia ini (Yoh 3
:16). Dan sebagai ahli waris bukan saja menerima yang enak-enak, namun juga akan menemui hal-hal yang terkadang derita, namun dibalik derita itu ada Dia yang akan menopang kita dan memberi kekuatan, ibaratnya orangtua dan anak, pasti selalu ada perhatiannya untuk menopang dalam suka maupun duka.

Seperti apa yang di ungkapkan nabi Yesaya: “Aku bersukacita di dalam Tuhan, jiwaku bersorak sorai di dalam Allahku. Sebab ia memakaikan pakaian keselamatan padaku dan menyelubungi aku dengan jubah kebenaran” (Yes.61:10).

Nabi Yesaya mengingatkan kepada anak-anak Tuhan sebagai ahli waris, maka diberikannya pakaian keselamatan, dan Tuhan itu baik dan kita adalah sebagai pengantin laki-laki yang telah mengenakan hiasan kepala. Alangkah indahnya sukacitanya sebagai anak-anak Tuhan. Dan anak-anak Tuhan itu akan bersaksi kebenaran, agar bangsa-bangsa melihat kebenaran Tuhan itu [bnd. Bacaan].

Rasul Paulus menjelaskan kepada jemaat di Galatia, bahwa kedatangan Yesus Kristus, ialah yang diutus oleh Allah sendiri sebagai anak Nya, lewat seseorang perempuan. Dan kedatangan-Nya itu adalah untuk mengasihi dan menyelamatkan umat manusia, tentang kedatangan-Nya inilah yang kita rayakan di acara-acara Natal di tiap tahunnya, dan juga gereja yang masih juga merayakan hingga hari ini dan seterusnya.

Dan Ia datang, melulu untuk menebus dosa dunia ini, dan juga untuk menyadarkan kita agar melaksanakan apa yang di laksanakaan oleh-Nya, bagi dunia ini.

Dan kita sebagai anak untuk terus menjalankan kehendakNya, dan walaupun Ia diutus untuk umat-Nya Israel yang selama ini tunduk pada hukum taurat, namun oleh Roh Kudus yang telah ada di hati kita maka kita pun telah berhak menerima keselamatan itu, maka kita juga sudah berhak memanggil Dia ABBA YA BAPA luar biasanya kita, berhak memanggil dia Bapa, maka kita bukan lagi hamba bahkan hamba dosa lagi sekalipun telah dibereskannya, maka kita telah diangkat menjadi anakNya, maka sebagai anak ia mewariskan bagi kita keselamatan dan berkat untuk melaksanakan tugas panggilan kita dan melaksanakan kehendakNya di dunia ini. Kita sebagai garam yang harus menggarami, punya rasa bagi setiap orang dan kita sebagai terang yang menerangi dunia, kita punya arti bagi orang lain.

Jadilah kita ahli waris yang punya tanggung jawab yang akan menjadi agen keselamatan bagi orang lain, dan mari kita akhiri tahun ini dengan bersyukur pada-Nya yang tetap setia memelihara kita.

Pdt. Andarias S. Brahmana

Ketua Klasis Jakarta-Kalimantan

Khotbah Minggu 10 Desember 2017

Khotbah Minggu 10 Desember 2017

(Advent II)

Invocatio : Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap di dengar, semua yang di sebut kebajikan dan patut di puji, pikirkanlah semuanya itu  (Filipi4:8).

Bacaan    : Yesaya 40 : 1 – 11  ( Responsoria )

Khotbah  : 2 Petrus 3 : 8 – 15 ( Tunggal)

Thema    : “ Kesabaran Tuhan adalah kesempatan untuk kita”

                   “ Kesabaran Tuhan eme kesempaten man banta “

Pendahuluan

Masa Adven ( Latin = Adventus = Kedatangan ) yang terdiri dari empat hari minggu sebelum tanggal 25 Desember. Masa Adven bermaksud ganda, yaitu menciptakan suasana penantian untuk menyambut kedatangan Yesus dalam kelahiranNya (Natal) dan kedatangan Yesus sebagai hakim atas orang yang hidup dan mati. (Kis.10:42). Dalam masa penantian akan kedatangan Yesus Kristus tersebut adalah kesempatan bagi kita untuk melakukan kehendakNya.

Surat Rasul Petrus yang ke dua berbicara tentang hari kedatangan Kristus yang kedua kali. Surat ini berisi nasihat dan peringatan kepada jemaat mengenai nabi dan guru palsu yang berusaha menjauhkan umat Tuhan dari kebenaran. Orang kristen tidak boleh lupa bahwa Tuhan pasti akan datang kembali, meskipun kedatangan Tuhan itu ternyata tidak secepat yang mereka harapkan (3:4). Pada masa penantian ini diharapkan bersikap sabar, berpegang teguh dalam iman dan taat kepada Allah dengan hidup tidak bercacat dan tidak bernoda di hadapanNya (1:3, 1;12, 3:14).

Penjelasan nats II Petrus 3:8-15

Dalam ay.8 = Mas.90:4  di sebutkan suatu peringatan yang tidak boleh dilupakan bahwa di hadapan Tuhan satu hari sama dengan seribu tahun dan seribu tahun sama dengan satu hari artinya kedaulatan Tuhan atas waktu dan masa pada kehidupan manusia. Manusia tidak pernah dapat mengetahui rencana Allah dalam hidupnya. Hidup ini singkat dan mestinya kita selalu menghargainya dan menjalaninya dengan bijaksana.

( ay.9-10) Tuhan tidak pernah lalai akan janjiNya. Kedatangan Tuhan Yesus pasti dan akan datang pada saat yang tidak kita duga (Mat.24:43-44). Tentang hari dan saat itu tidak seorang pun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, Anak pun Tidak, hanya Bapa sendiri (Mat24:36). Waktu Tuhan misterius bagi manusia yang tidak pernah kita ketahui, yang pasti kita mengarahkan pandangan kita kepada pengharapan sebab saat ini adalah kesempatan yang berharga bagi kita untuk berbalik dan bertobat. Tuhan menantikan kita dengan kasih dan penuh kesabaran sampai saatnya tiba. Dalam masa penantian ini hedaknyalah kita hidup dan melakukan semua yang benar,semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap di dengar, semua yang disebut kebajikan dan yang patut di puji (Filipi4:8) atau Invocatio.

( ay.11-13 ) Rasul Petrus menuliskan tentang gambaran kejadian Ketika hari Tuhan itu tiba, langit, unsur-unsur dunia dan segala sesuatu akan hancur oleh nyala api. Api adalah simbol  murka Allah (Mas79:5, 89:47), dan Allah kelak akan menghukum dosa dan kejahatan dengan api(Ul.32:22,Yes50:10-11, 66:15-16). Pada ahir zaman , kuasa kuasa kejahatan dihancurkanNya dengan api (Dan7:11,Mat.3:11-12,Luk17:29-30, II Pet.3:7, Why.8:7,9:18, 11:5, 19:20,20:9-15). Tapi setiap orang yang percaya dan taat sampai ahir ia akan hidup di dalam dunia baru yang terdapat kebenaran (Kehidupan yang kekal). Why21:7,22:14,17; Mat.25:46b ;24:46.

( 14-15 ) Sambil menantikan hari kedatangan Tuhan tiba, kita sebagai orang percaya harus tetap menjaga dan memberi hidup kita di perbaharui oleh Roh Kudus(Rom.12:1-2). Menjadi kesempatan yang baik bagi kita untuk mengubah padang belantara menjadi jalan raya bagi Allah, lembah di tutup, gunung dan bukit di ratakan, tanah yang berlekuk-lekuk menjadi daratan untuk menyatakan kemuliaan Tuhan.( band. Bacaan=Yes.40:1-11 ). Persiapan dalam menati kedatangan Tuhan Yesus dalam kelahiraNya sekaligus kedatanganNya pada ahir zaman, harus berkektetapan hati untuk melakukan kebenaran Firman Tuhan, supaya hidup kita berkenan kepadaNya.

Pointer aplikasi

 

  • Minggu  Advent adalah kesempatan bagi setiap orang untuk sadar akan kesalahan, dosa dan keterbatasannya di hadapan Allah, sebab setiap orang yang sudah di ubahkan oleh karna percaya dan bertobat, ada kemungkinannya untuk jatuh kedalam dosa.
  • Kehidupan manusia singkat atau sementara, oleh sebab itu mari kita menghargai waktu, kesempatan  yang diberikan oleh Tuhan menjalaninya dengan bijaksana untuk melakukan segala sesuatu  seturut dengan kehendakNya.
  • Masa penantian akan kedatangan Tuhan adalah penyataan kasih Allah bagi kita dalam kesabaranNya agar kita hidup tidak bercela dan bertobat.
  • Bagi setiap orang yang percaya, taat  setia sampai ahir, memperoleh keselamatan atau kehidupan yang kekal.

                                                                                      Rg. GBKP Cileungsi

                                                                                       Pdt. Terima Tarigan

Info Kontak

GBKP Klasis Bekasi - Denpasar
Jl. Jatiwaringin raya No. 45/88
Pondok Gede - Bekasi
Indonesia

Phone:
(021-9898xxxxx)

Mediate

GBKP-KBD