MINGGU 14 JANUARI 2024, KHOTBAH KUAN-KUANEN 3:19-26
Invocatio :
Nehemia 9:6
Ogen :
2 Korinti 5:11-21
Tema :
TUHAN NJADIKEN DONI ENDA ALU KEPENTAREN/Tuhan Menjadikan Dunia dengan Hikmat-Nya
I. Pengantar Kitab
Kitab Amsal merupakan bagian dari kitab yang sifatnya sastra, dalam kitab Amsal terdiri dari peribahasa (The Saying) dan perintah serta larangan (Commands and Prohibitions). Tujuan kitab Amsal dinyatakan dalam Amsal 1:2-6 memberikan hikmat dan tuntunan agar pembaca dapat hidup sesuai dengan kehendak Ilahi, sehingga kehidupan keluarga dan masyarakat dapat berjalan stabil. Kitab Amsal ditujukan kepada orang muda yang kurang pengalaman ataupun orang yang lebih tua, sehingga mereka dapat memperoleh kecerdasan secara moral dan mental yang menuntun kehidupan mereka. Kitab Amsal merupakan buku atau manual pelajaran yang digunakan di rumah ataupun istana untuk menolong orang-orang muda dapat bertumuh dalam posisi kepemimpinan. Adapun―motto kitab ini adalah takut akan Tuhan merupakan awal hikmat atau pengetahuan (Amsal 1:7; 9:10), yang menunjukkan bahwa nasihat-nasihat dalam kitab ini bukanlah nasihat sekuler, tetapi didasarkan atas perspektif Ilahi. Oleh karena itu, dalam menemukan, mengumpulkan, menyelidiki, dan meringkaskan konsep-konsep yang diselidiki secara topikal dalam kitab ini, tetap harus dilihat dari perspektif bahwa semuanya itu harus didasarkan atas takut akan Tuhan.
II. Pendalaman Teks
Teori big bang adalah teori mutakhir tentang penciptaan alam semesta. Teori big bang yang diadvokasi oleh Abbe Georges Lemaitre menyatakan bahwa jagat raya lahir dari keadaan yang sangat keras dengan kepadatan kisaran 13,7 juta tahun yang lalu. Dalam perkembangannya, teori ini dikembangkan oleh astronom dari Amerika Serikat yaitu Edwin Hubble. Menurut Hubble, pada awalnya bintang-bintang berkumpul di satu titik massa yang dikenal dengan volume nol. Namun, pada suatu waktu volume nol itu meledak dan mengembang. Selanjutnya terjadi letupan dahsyat di volume nol maka semua galaksi dan bintang-bintang mengalami perpindahan cahaya bintang-bintang yang mendekati spektrum merah. Dengan kata lain, perpindahan yang terjadi akibat ledakan dahsyat mengakibatkan bintang-bintang menjauhi bumi dan perlahan-lahan saling menjauh satu sama lain. Dalam hal ini dijelaskan bahwa bumi berkembang tetapi mempertahankan kepadatan rata-rata yang konstan. Objek terus diciptakan untuk membentuk bintang dan galaksi dengan kecepatan yang sama, sehingga mustahil untuk mengamati objek di langit sebagai akibat dari jarak yang jauh dan gaya surut. Tetapi kelemahan teori big bang tidak dapat menjelaskan bagaimana akhir jagat raya berakhir. Jika jagat raya ini bersumber dari ledakan besar, pasti ada sisa radiasi dari ledakan yang mengelilingi seluruh dunia, termasuk alam. Sehingga, teori ini tidak bisa memberi penjelasan dengan jelas mengenai keadaan alam semesta, tetapi teori ini menjelaskan perubahan-perubahan umum di alam semesta sejak pembentukannya. Penciptaan alam semesta dituliskan dalam Alkitab. Kitab Kejadian memulai dengan kalimat pembuka, “Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi (Kej. 1: 1).” Allah menyatakan diri-Nya melalui penciptaan (Maz. 19:2). Penciptaan menunjuk kepada eksistensi Allah dan tanggung jawab manusia. Sebagaimana dituliskan dalam Roma, “Sebab apa yang tidak nampak dari pada-Nya, yaitu kekuatan-Nya yang kekal dan keilahian-Nya, dapat nampak kepada pikiran dari karya-Nya sejak dunia diciptakan, sehingga mereka tidak dapat berdalih”(Rom. 1:20).
Allah berbicara dan dunia jadilah. Melalui firman Tuhan langit dijadikan, oleh nafas dari mulut-Nya dan segala tentaraNya. Sebab Dia berfirman, maka semuanya jadi, Dia memberi perintah, maka semuanya ada” (Maz. 33:6,9). Allah menciptakan dunia dalam enam hari dalam arti sebenarnya. Demikian Alkitab menerangkan, "Sebab enam hari lamanya Tuhan menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya, dan Ia berhenti pada hari ketujuh itulah sebabnya Tuhan memberkati hari Sabat dan menguduskannya (Kel. 20:11).12 Melalui siapa Tuhan menciptakan segalanya? Inilah yang dikatakan Alkitab, segala sesuatu dijadikan melalui Dia dan untuk Dia (Kol. 1:16). Segala sesuatu dijadikan olehNya, dan tidak ada yang dijadikan tanpa Dia” (Yoh. 1:3). Tuhan yang menciptakan langit berfirman, Dialah Tuhan yang membentuk dan menciptakan. Jadi, Dia tidak mengosongkannya, tetapi menjadikannya berpenghuni (Yes. 45:18).. Pribadi Allah disebut Bapa karena Dia adalah Sumber dari segala sumber. Pribadi Anak Allah, disebut anak karena pribadi ini diperanakkan dari Allah Bapa yaitu Firman Allah atau perkataan Allah. Anak Allah atau Firman Allah menjelma menjadi manusia supaya manusia dapat mengenal Allah, menyatu kepada Allah. Roh Allah juga pribadi yang keluar dari Allah untuk menyalurkan kasih Allah Bapa kepada Anak Allah, dan juga kasih Anak Allah kepada Allah Bapa, juga kasih Allah kepada manusia dan seluruh ciptaanNya, serta kasih manusia kepada Allah. Jadi, dalam prinsipnya Pencipta adalah Allah yang ilahi, eksistensi Allah yang Esa dan tidak terdapat pencipta selain berdasarkan Allah. Dunia awalnya kosong dan mengalami kekosongan tanpa bentuk. Ketika terjadi kekacauan di bumi dan samudera raya, Allah membiarkannya begitu saja. Keberadaan Roh Allah yang memperbaiki kekacaubalauan dunia.
Roh Allah dalam bahasa Ibrani adalah we ruah Elohim. Ruah berarti roh, napas, angin dan kuasa. Namun beberapa ahli mengatakan bahwa lebih tepatnya adalah angin. Roh Allah tidak dapat dihalangi ke mana akan berhembus dan tidak kelihatan secara mata jasmani yang berkuasa secara luar biasa. Roh Tuhan yang mengambang di permukaan air menunjukkan bahwa bumi yang diciptakan Tuhan berada di bawah air, tetapi tidak ada makhluk hidup yang dapat hidup kecuali diperintah oleh roh Tuhan. Roh yang Allah yang melayang di atas air digambarkan seperti burung yang mengerami telurnya supaya menghasilkan burung. Demikianlah cara Roh Kudus memperbaiki keadaan yang kacau balau itu.
Hikmat secara etimologi ada 3 akar kata dalam bahasa Ibrani yang menunjuk pada kata hikmat yaitu ‘hokmah (hikmat), bina (pengetahuan), dan tevuna (kebijakan) semuanya menunjuk pada hal praktis konkret bukan sekedar teoritis. Hikmat adalah kepintaran mencapai hasil, menyusun rencana yang benar untuk memperoleh hasil yang dikehendaki. Pusat hikmat ialah hati, sebagai pusat keptusan moral dan intelektual.
Kata hikmat dalam bahasa Ibrani biasanya digunakan istilah Hokma yang berarti kemampuan intelektual. Dalam Alkitab terjemahan Baru, di Kitab Amsal muncul 41 ayat yang berbicara mengenai hikmat sehingga kitab Amsal sarat dengan kata hikmat. Dalam sejarah penciptaan, hikmat juga mendapat peran yang amat penting. Amsal 8:22 menjelaskan bahwa Tuhan menciptakan hikmat sebagai permulaan pekerjaan-Nya. Hal ini menandakan bahwa hikmat sudah ada sebelum langit dan bumi, serta segala isinya diciptakan. Dengan hikmat Tuhan meletakkan dasar bumi (Amsal 3:19).
Hikmat adalah karya sastra yang banyak memuat pengalaman-pengalaman hidup dan pengajaran-pengajaran yang ditampilkan secara ringkas dalam bentuk pepatah dan aforisme. Sifat hikmat ialah universal. Artinya setiap orang bisa memilikinya dari segala lapisan masyarakat. Biasanya sastra hikmat di tuliskan dalam bentuk hikmat puisi. Perkembangan hikmat ini di pengaruhi oleh bangsabangsa lain yang sudah lebih dahulu mengetahui pengajaran tentang hikmat. Sehingga tradisi di Israeltidak jauh berbeda dengan tradisi hikmat dari bangsa non Israel. Sekalipun demikian, tradisi hikmat di Israel senantiasa berhubungan erat dengan iman Israel kepada Tuhan yang telah berkarya dan menyelamatkan mereka. Sastra hikmat (kebikjanaan) juga merupakan bahagian dari kehidupan rohani dan kebudayaan yang sangat di hargai dan tidak terpisahkan. Oleh sebab itu tidak heran jika kadang-kadang Amsal ini bercorak keduniawaan dan kadang-kadang kerohanian. Menurut Amsal, hikmat ialah sesuatu yang bersifat praktis bukan mengenai dugaan filosofis, metafisik, mistik, atau sesuatu yang abstrak, melainkan mengenai etika kehidupan sehari-hari. Orientasi hikmat dalam Amsal ialah situasi konkret, yakni untuk mengarahkan orang bertindak kepada situasi yang baik, dalam hal ini apabila melakukan tindakan-tindakan tertentu maka akan memberi akibat tertentu pula. Ia memberikan serangkaian nasihat dan peringatan. Jika kita melihat pengertian dari “hokma” adalah “kemampuan intelektual”. Namun, hikmat tidak identik dengan pengetahuan intelektual, tetapi mempunyai kaitan dengan kecerdasan intelektual (Ams. 1:4).
Hikmat adalah milik Allah yang utuh dan mutlak. Hikmat Allah mencakup sempurna, luas dan lengkap menyentuh setiap bidang kehidupan (Ayb 10:4, Ams 5:31), mencakup semua kedaulatan di dunia serta menggenapi semua apa yang dipikirkan oleh Allah. Alam semesta adalah bukti hikmat Allah dan manusia adalah bukti karya hikmat tinggi yang diciptakan oleh Allah sendiri. Proses-proses alamiah dan historis berada dibawah kendali merupakan pembedaan sempurna antara baik dan jahat dan merupakan dasar untuk pahala dan hukuman yang diterima oleh orng jahat dan orang benar (Mzm 1:37-38, Ams 10:3, 11:4). Kebijaksanaan yang berdasarkan pada kecakapan alamiah ini merupakan karunia rahmani sebab kegiatan kreatif Allah sendirilah yang memungkinkan perolehan kebijaksanaan yang demikian itu.
III. Kesimpulan
Dengan memperhatikan keterangan yang dicatatkan dalam kitab Amsal tersebut, maka segala sesuatu yang telah ada di langit dan di bumi sebagai ciptaan-Nya termasuk manusia sekalipun tetap ada di bawah kedaulatan-Nya. Karena Allah pencipta langit dan bumi dan di bawah pimpinan kedaulatan-Nya semua berada”. Kemahakuasaan Allah yang tidak dapat dipahami ini tidak harus membuat manusia menjauh dan tidak lagi peduli dengan keberadaan Allah, sebab dalam kehidupan manusia masalah akan tetap ada tetapi ketika masalah itu datang tidak ada tempat lain untuk manusia lari dan mencari pertolongan kalau bukan kepada Allah. Kita harus berusaha mengenal Dia dan kuasa-Nya. Tuhanlah satu-satunya yang menjadi tempat sandaran setiap manusia (Ams. 3:26).
Dengan Kuasa dari Allah, Alam semesta dijadikan dengan penuh Hikmat dengan semua sungguh amat baik. Dengan keseluruhan ciptaan Tuhan maka semuanya dapat digunakan dan bermanfaat bagi keseluruhan ciptaan Tuhan. Dengan keterkaitan hikmat dalam proses Allah menciptakan dunia dengan takut akan Tuhan bagi kita manusia maka kepatuhan dan merasakan hikmatnya Tuhan dalam mencipta akan mengena dan terasa bagi seluruh ciptaan-Nya (terkhusus manusia). Manusia membutuhkan hikmat yang dianugerahkan Allah agar dapat berkarya bagi orang lain melalui ciptaan Allah. Marilah kita menerima hikmat dari Tuhan sebab dengan hikmat itu kita akan dapat mengerti Tuhanlah yang meletakkan dasar bumi ini dengan hikmatNya.
MINGGU 07 JANUARI 2024, KHOTBAH 1 TIMOTIUS 3:14-16
Invocatio :
Alu gegehNdu ipecinderNdu deleng-deleng i bas inganNa, guna ncidahken kuasaNdu si mbelin (Msm. 65:7)
Bacaan :
Amsal 4: 11-19
Tema :
Dibata itandai i bas Jesus Kristus/ Allah dikenal di dalam diri Yesus Kristus.
1. Kata Pengantar
Kita sungguh sangat bersyukur karena kita sudah memasuki tahun baru 2024. Kita merasakan penyertaan Tuhan yang luar biasa dalam hidup kita. Kita semakin mengenal Allah dalam pribadi Tuhan kita Yesus kristus. Apalagi setelah kita mengikuti perayaan-perayaan natal.
Perayaan natal kembali mengingatkan kita bahwa Allah telah turun ke dunia melalui Putra Allah Yesus Kristus. Yesus Kristus Putra Allah yang diperanakkan oleh Bapa-Nya sebelum dunia dijadikan. Kata memperanakkan berarti sesuatu yang sama jenisnya dengan yang memperanakkan. Jadi Kristus Putra Allah yang diperanakkan oleh Bapa-nya. Berarti Kristus itu sama seperti Bapa-Nya. Atau dengan kata lain dapat dikatakan bahwa Kristus Yesus Kristus adalah Allah itu sendiri.
2. Pembahasan
Dalam Prikop kita Paulus ingin segera dapat mengunjungi Timotius, agaknya Paulus mempunyai kekuatiran, bahwa dapat terjadi hal-hal yang menghalangi kedatanganya kembali ke Efesus. Untuk kata-kata “jadi jika aku terlambat” dalam bahasa aslinya tertulis”Dan jika kedatanganku tidak menentu”. Ini menunjukkan ada kemungkinan, bahwa ia sama sekali tidak akan datang. Karena itu Paulus mengalihkan tugas pembinaan jemaat- jemaat kepada Timotius. Karena itu Paulus menuliskan prinsip-prinsip pengolaan jemaat, sehingga Timotius mempunyai pedoman yang tidak bisa dilupakan dan yang juga bermanfaat bagi jemaat-jemaat kemudian.
Paulus juga berkata bagaimana jemaat harus hidup sebagai keluarga Allah. Jemaat Allah adalah rumah, yang di dalamnya Allah berkenan tinggal (bdk. 1 Kor 3:16). Oleh sebab itu segala sesuatu dalam jemaat harus diatur dengan baik. Disamping itu jemaat masih mempunyai kemuliaan yang lain lagi yaitu tiang penopang dan dasar kebenaran. Segala kebenaran yang dimiliki Kristus (Yoh 14:6) dipercayakan kepada jemaat. Kebenaran itu terutama berintikan keselamatan, tetapi juga mempunyai ruang lingkup yang lebih luas. Kebenaran itu berisi kehendak Allah untuk hidup manusia di segala bidang. Jemaat wajib menyalurkan kekayaan Kristus kepada dunia. Ketika dunia menyeleweng maka jemaat sebagai tiang penopang dan dasar kebenaran wajib bersaksi dari kehendak Allah.
Paulus meneruskan perkataannya dan mengatakan kerna “kebenaran” yang disebut dalam ay 15. Paulus menyatakan bahwa kebenaran itu dirahasiakan berabad-abad oleh Allah dan kini dinyatakan dalam Yesus Kristus dan menghasilkan ibadah jemaat. kebenaran itu dinyatakan melalui kematian dan kebangkitan Yesus Kristus yang diuraikan dalam 6 kalimat. Kalimat yang merupakan kutipan dari suatu hymne yang terkenal pada zaman itu yang dapat diabgi menjadi tiga pasangan. Pasangan pertama mengambarkan karya penyelamatan Kristus. Dimana Dia datang ke dunia ini dengan rupa manusia dan diakhiri dengan kemuliaanNya pada saat kebangkitanNya. Kebangkitan Kristus dengan Roh menandakan Kristus tidak bersalah. Pasangan kedua mengambarkan usaha pengabaran injil. Kebangkitan Kristus ini dinyatakan dengan menampakan diriNya kepada malaikat-malaikat dan diakhiri dengan diberitakan Yesus dengan semua bangsa (diberitakan) kepada semua bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Yang ketika melukiskan penerimaan Kristus oleh alam semesta. Dimulai dengan diterimanya Yesus oleh umat manusia (yang dipercaya di dalam dunia) dan diakhiri dengan pemuliaan Yesus oleh segenap mahluk pada akhir zaman (diangkat dalam kemuliaan), bdk Fil 2:9,10.
Dalam bacaan kita diajak untuk melihat kehidupan Salomo, Anak Daud, Raja Israel, yang mendapatkan didikan dari orang tuanya, tentang bagaimana agar bisa berumur panjang dan berhasil dalam kehidupan. Bagaimana hikmatTuhan dapat diterapkan dalam kehidupan untuk memimpin ke jalan yang lurus, langkahnya tidak akan terhambat dan tidak tersandung. Ini bererti sangat perlu berpegang erat pada didikan dan tidak melepaskannya. Kejahatan ada dimana-mana tetapi kita bisa memilih untuk tidak berjalan dalam kejahatan. Malahan dalam ayat 15 menekankan lebih dari sekedar tidak mengikuti jalan orang jahat tetapi menghindar dari jalan orang jahat berapapun harga yang harus dibayat. sebagai anak Tuhan mampu hidup dengan cara yang benar, dan tidak menuruti cara hidup orang jahat sehingga bisa menjadi berkat bagi kehidupan orang lain. Jalan hidup orang jahat gelap seperti kelamnnya malam dan mereka akan tersandung jatuh tanpa mengetahuinya, sedangkan jalan hidup orang baik adalah seperti terbitnya matahari, makin lama akan makin terang sampai akhirnya terang benderang (ay.18-19).
3. Penutup
Minggu epiphanias adalah dimana Allah memperkenalkan diriNya (Epifania= penampakan diri, kelihatan). Pengungkapan diri Allah tentang diriNya dalam Kristus. Krsitus menjadi terang sejati untuk menolong kita dalam iman. Seperti teks khotbah kita bagaimana kita harus hidup sebagai keluarga Allah agar Allah berkenan tinggal di dalam jemaatNya. Kita hidup dalam kehendakNya. Walaupun dunia ini menyeleweng dari kehendak Allah, tetapi sebagai tiang penopang dan dasar kebenaran tetap berjalan dalam terang Kristus. Firman Tuhan menjadi penuntun dalam kehidupan kita seperti bacaan firman Tuhan yang pertama yaitu Amsal 4:11-19..
Yesus tidak hanya datang ke dunia ini untuk menyatakan kasih Allah, tetapi Ia terlibat secara pribadi dengan kita orang-orang berdosa. Sebab itu makna hakiki keselamatan kita dalam penerimaan kita dengan rendah hati akan kasih dan kemurahan Allah kita tunjukkan melalui cara hidup kita yang benar. Rasul Paulus menekankan kerna pribadi Yesus Kristus yang turun ke dunia dalam rupa manusia tetapi Dia adalah Allah. Walaupun Yesus mati di kayu salib tetapi Dia tidak bersalah.dari pernyataan-penyataan ini Paulus mau menekankan bahwa agar umat Ktisten memiliki iman yang sejati.
SENIN 01 JANUARI 2024 (TAHUN BARU), KHOTBAH AMSAL 16:1-9
Invocatio :
TUHAN kap si mabai kam ras si nemani kam. La kam juru ibahanNa la kam itadingkenNa. E maka ola bene ukurndu, ola mbiar, (Ulangen. 31:8)
Ogen :
2 Johanes 1:4-6
Tema :
"Tutus, Tek Dingen Malang Man Dibata". / Tekun, Percaya dan Takut Akan Tuhan
Pembukaan/Pendahuluan.
Syalom, Selamat Tahun baru 2024 bagi kita sekalian, hari ini adalah hari perdana di tahun 2024. Kalau kita melihat ke belakang tentu saja banyak sekali situasi yang sudah kita alami, dan semuanya bias kita lewati, sungguh itu semuanya karena kasih setia Allah kita, dan pada tahun yg baru ini kita juga tetap memiliki keyakinan di dalam iman bahwa Allah juga akan menyertai hidup kita.
Pendalaman Teks.
Ketika membaca ayat ini, kita diajarkan tentang suatu kebenaran Agung, bahwa kita tidak punya kemampuan sendiri untuk memikirkan atau mengatakan apa pun yang bijaksana dan baik tentang diri kita sendiri. Sebaliknya, segala kemampuan kita berasal dari Allah, yang menyertai hati dan mulut kita, dan yang mengerjakan di dalam kita baik kemauan maupun pekerjaan (Flp. 2:13; Mzm. 10:17).
Manusia dapat menimbang-nimbang dalam hati (boleh saja ia berencana dan merancangkan ini dan itu) tetapi jawaban akhirnya berasal dari pada TUHAN. Maksudnya;
- Manusia berencana. Ia memiliki kebebasan berpikir, dan kebebasan berkehendak diperbolehkan untuknya. Biarlah ia membentuk rancangan-rancangannya, dan menyusun rencana-rencananya, sebaik mungkin seperti yang dipikirkannya: tetapi, bagaimanapun juga, Tuhan yang menentukan
- Manusia tidak bisa terus bekerja tanpa bantuan dan berkat dari Allah, yang menciptakan mulut manusia dan mengajarkan kepada kita apa yang harus kita katakan. Bahkan, Allah dengan mudah dapat, dan sering kali, menggagalkan tujuan-tujuan manusia, dan mengacaukan perhitungan-perhitungan mereka. Kutuklah yang diniatkan oleh Bileam di dalam hatinya keapda bangsa Israel, tetapi jawaban yang keluar dari mulut lidahnya adalah berkat.
Penulis kitab Amsal memberikan nasihat abadi kepada para pembacanya bahwa :
Memperoleh hikmat sungguh jauh melebihi memperoleh emas, dan mendapat pengertian jauh lebih berharga dari pada mendapat perak". Hal ini mengingatkan kita untuk mengutamakan hikmad dalam kehidupan orang beriman, Pertanyaannya: bagaimana kita dapat memperolehnya? Dalam Amsal 16:1-4, penulis Amsal menegaskan bahwa jawaban dari segala kehidupan dan pergumulannya adalah Tuhan Allah, bukan manusia. Karena itu amatlah penting bagi kita untuk mengenali nilai-nilai kebenaran dan mempraktekkannya (8-15). Sikap demikian hanya bisa diperoleh ketika kita belajar untuk menyerahkan segala rencana kita kepada Tuhan. Allah adalah TUHAN yang menciptakan segala sesuatu di dunia dengan arah dan tujuan masing-masing, dan Dia juga sanggup melihat dan menguji isi hati manusia. Takut akan TUHAN haruslah menjadi sikap hidup yang mendasari semua perbuatan dan penilaian kita. Dalam kitab Perjanjian Baru juga banyak disebutkan: "Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya. Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.". Nasihat senada juga diajarkan oleh Paulus, "Bersukacitalah senantiasa. Tetaplah berdoa. Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu." (16-18). Jelas terlihat bahwa Allah menghendaki agar terang kebenaran Kristus ada di dalam kita dan Ia menghendaki kita menggapainya. Sebab itu jangan berhenti berharap dan berserah kepada Kristus.
Renungan/Refleksi.
- Pada setiap tahun baru, orang-orang cenderung memiliki yang namanya resolusi tahun baru. Orang-orang ingin mengubah suatu kebiasaan buruk di tahun lalu menjadi suatu kebiasaan yang baik. Mungkin ada yang ingin berhenti merokok, mungkin ada yang ingin mulai rajin olahraga, atau mungkin ada yang ingin membiasakan diri membaca Alkitab setiap hari. Namun, biasanya kebanyakan dari orang-orang yang membuat resolusi tahun baru ini hanya bertahan kurang dari satu bulan. Setelah beberapa minggu, mereka biasanya mulai capek dan berhenti berusaha mencapai tujuan mereka. Hendaknya didalam menetapkan resolusi tersebut penekanannya harus berdasarkan, Komitmen dalam iman dan takut akan Tuhan.
- Didalam menjalani tahun yang baru ini kita juga harus tetap siap terhadap berbagai musim yang akan kita hadapi, pasti akan ada suka dan duka yang melanda hidup kita, namun pengenalan akan Allah akan menguatkan kita dalam menghadapi berbagai situasi itu, Semakin kita mengenal Allah, semakin kita mengetahui kasih dan rancanganNya buat kita, semakin kita terkagum-kagum dibuatNya. Firman Tuhan yang disampaikan kepada Hosea berkata “Marilah kita mengenal dan berusaha sungguh-sungguh mengenal TUHAN; Ia pasti muncul seperti fajar, Ia akan datang kepada kita seperti hujan, seperti hujan pada akhir musim yang mengairi bumi.” (Hosea 6:3). Seperti apa tahun baru buat anda? Mungkin ada yang merasa tahun ini tidak terlalu baik, atau malah buruk? Dengarlah, Tuhan menyediakan yang baru bagi anda. Tuhan membuka peluang-peluang baru, kesempatan baru di tahun yang baru. Bagi anda yang menganggap tahun baru sebagai tahun yang baik setidaknya menjanjikan, Tuhan pun menyediakan rahmatNya yang baru bagi anda. Apapun yang anda rasakan di tahun baru, semuanya merupakan bagian dari keberhasilan baru yang menanti di depan sana. Karenanya bersukacitalah dalam menyambut tahun yang baru, jalanilah dengan penuh semangat dan harapan baru. Ada Tuhan dengan rahmatNya yang baru disana, dan Dia akan selalu berjalan bersama dalam setiap langkah. Tahun baru, rahmat baru, harapan baru. Selamat tahun baru, Tuhan memberkati, Amin.
Pdt. Togu P. Munte