SUPLEMEN PJJ TANGGAL 03-09 MARET 2024, ROMA 15:14-21
TEMA :
MEDIATE NANDANGI SEKELEWET/ PEDULI TERHADAP SEKITAR
TEKS:
ROMA 15:14-21
Pendahuluan
Mediate ntah peduli emekap nilai dasar ras sikap memperhatikan dan bertindak proaktif terhadap kondisi atau keadaan sekitar. Atau dengan kata lain, keberpihakan diri seseorang terhadap persoalan atau masalah yang ada di lingkungan sekitar. Peduli juga berarti mengindahkan, memperhatikan, menghiraukan. Pada dasarnya setiap manusia suka ketika mendapat perhatian, dan kepedulian dari orang lain. Sehingga manusia adalah manusia yang penuh kepedulian dan suka diperdulikan. Sehingga melalui bahan PJJ kita di minggu ini kita akan berbicara tentang bagaimana harus peduli terhadap sekitar kita seperti apa yang disampaikan oleh Paulus kepada jemaat yang ada di kota Roma saat itu.
ISI
Kitab Roma 15 merupakan sebuah surat yang menjelaskan kepada Jemaat Roma bagaimana orang yang lemah dan orang yang kuat. Dari ayat 1 sebenarnya Paulus sudah menjelaskan sebuah kepedulian terhadap kaum yang lemah, dan yang kuat tidak seharusnya mementingkan diri sendiri. Paulus juga menjelaskan bagaimana Jemaat di Kota Roma hendaklah mencari kesenangan sesama demi kebaikannya dan membangunnya. Hal ini dilatarbelakangi Jemaat yang sudah percaya mula mula mengalami pertikaian, perselisihan, pertengkaran dan perdebatan masalah Kasih Karunia Tuhan apakah hanya terhadap orang Yahudi, atau kah juga diterima orang bukan Yahudi. Sehingga Paulus mengingatkan kembali bahwa Kasih Karunia Tuhan bukan dibatasi hanya untuk satu suku bangsa tertentu saja. Paulus mengatakan bahwa dia dipilih Tuhan untuk bisa menjadi Rasul terhadap bangsa-bangsa yang lain yang bukan Yahudi.
Paulus juga menjelaskan keinginannya dalam menuliskan surat kepada jemaat di kota Roma. Paulus juga mengakui bahwa dia adalah Hamba Tuhan bagi jemaat yang bukan Yahudi. Dia juga bermegah karena kesatuan bersama Kristus serta pekerjaannya bagi Tuhan. Paulus juga taat dan tekun dalam membawa orang-orang bukan Yahudi untuk patuh dan taat kepada Tuhan yang ditunjukknnya melalui sebuah sikap kepedulian dalam memberitakan Firman Tuhan dan juga perbuatannya yang terpuji. Berbagai mujizat Tuhan dia rasakan sepanjang pemberitaan injil yang dia lakukan, sehingga dia menyadari bahwa semua itu sepenuhnya adalah karena penyertaaan Tuhan yang menyertai perjalanannya. Dia kemudian menjelaskan sebuah kerinduannya bahwa pelayanan yang dia lakukan akan dia kerjakan bagi orang-orang yang sama sekali belum mengenal Kristus dan mendengar nama Kristus, juga pengajaran yang akan dia kerjakan adalah pengajaran yang bukan atas dasar pengajaran orang lain. Paulus memiliki pendirian yang tangguh dalam setiap pelayanannya yang berdasarkan Firman Tuhan yang dia pelajari dan yang dia alami. Sehingga semasa hidupnya. Kristus adalah segalanya dan siap berguna untuk orang lain.
Refleksi Teologis
Mediate/ Peduli terhadap sekitar sesuai dengan sasaran pelayanan GBKP tahun 2024, berkarya dan berguna kepada orang lain. Erkarya ras erguna man kalak sideban. Maka, apa yang sudah kita dapatkan dari Tuhan, kita terima dari Tuhan, yang kita alami bersama dengan Tuhan, apa yang kita pelajari tentang Tuhan, bahkan apa yang sudah kita temukan di dalam Tuhan. Baik talenta, ilmu Pengetahuan, kelebihan kita, kecerdasan kebijaksanaan, jabatan pekerjaan, kesuksesan apapun itu, kita pakai dan jadikan sebuah Karya nyata bagi dunia ini. Melalui ketajaman hati dengan sikap peduli, empati, mau menolong, menguatkan, menghiburkan, memberi yang terbaik, membangun dan memperbaiki kehidupan, menjadikan lebih berarti dan berdampak bagi setiap orang. Tidak lagi hanya mementingkan kesenangan secara pribadi, keuntungan secara pribadi, kemegahan diri sendiri, untuk menaikkan gengsi menjatuhkan yang lain. Kita tidak lagi melakukan sesuatu menurut pemahaman sendiri, pikiran sendiri tetapi kita berani seperti Paulus ketika semua itu dikerjakan oleh Kristus bagi kita. Sehingga kita boleh bermegah terhadap pelayanan dan apapun yang kita lakukan.
Melalui dasar-dasar tulisan Paulus ini, mengingatkan kita untuk punya sebuah kerinduan untuk menjangkau orang-orang yang tidak pernah dipedulikan, yang termarginalkan di tengah masyarakat, tidak diakui, yang tidak pernah menemukan kasih dalam hidupnya, tidak menemukan Kasih Kristus di tengah keluarganya, pekerjaannya, pelayanannya, bahkan di tengah masyarakat. Kerinduan Paulus juga menjadi kerinduan kita untuk peduli terhadap sekitar kita menjadikan kita tidak berdiam diri tapi proaktif melakukan tindakan yang nyata.
Selamat peduli, selamat berkarya dan berguna untuk orang lain
Pdt. Media Magdalena br Karosekali-Runggun Kupang