MINGGU 01 DESEMBER 2024, KHOTBAH WAHYU 3:7-13
Invocatio :
“Sesungguhnya Aku datang segera dan Aku membawa upah- Ku untuk membalaskan kepada setiap orang menurut perbuatannya.” (Wahyu 22: 12)
Bacaan :
Yesaya 51: 1-5 (Tunggal)
Tema :
“Jagalah Kemenangan yang Ada Padamu” (Jagai Pemere Kemenangenndu)
Pengantar
Minggu ini kita memasuki masa Advent (Lat. Adventus) yang artinya kedatangan, yaitu kedatangan Kristus. Sekalipun dalam pelaksanaannya, beberapa perayaan Natal sudah berjalan, mari kita tetap menghayati minggu-minggu Advent dengan merenungkan maknanya, misalnya dengan tetap menyanyikan lagu-lagu penantian kedatangan Yesus dalam kebaktian Minggu. Minggu ini juga kita akan menyalakan lilin Advent yang pertama, dari 4 lilin advent yang dipersiapkan.
Penjelasan Teks
Wahyu 3: 7-13
Kata “wahyu” adalah terjemahan dari kata Yunani apokaliypsis yang artinya pengungkapan atau penyingkapan. Sekitar akhir abad pertama, seluruh penduduk di wilayah kekaisaran romawi diwajibkan untuk menyembah kaisar selayaknya dewa. Jemaat Kristen butuh dikuatkan bahwa sekalipun saat itu kekaisaran Romawi sangat berkuasa, pada akhirnya Yesus, Sang Anak Domba Allah yang akan memerintah dan berkuasa. Kitab Wahyu meneguhkan jemaat Kristen perdana yang mengalami penganiayaan hebat karena iman mereka. Dalam bagian awal terdapat penglihatan bagi 7 jemaat, salah satunya adalah jemaat Filadelfia.
Filadelfia adalah kota kecil yang sempat hancur karena gempa bumi dahsyat di tahun 17 M namun kota ini kembali dibangun pada tahun 90. Saat ini wilayahnya adalah di negara Turki. Diantara 7 jemaat, Filadelfia adalah yang terkecil, mungkin karena wilayah rawan gempa, dianggap sebagai kota yang tidak aman, sehingga jumlah penduduknya kecil.
Ayat 7 Yang Kudus, Yang Benar, Pemegang Kunci Daud: Kitab Wahyu sangat berhubungan dengan Perjanjian Lama. Allah berjanji kepada Daud bahwa keturunanNya akan memerintah atas Israel untuk selama-lamanya (2 Samuel 7: 11-16). Itulah yang menjadi pengharapan umat Yahudi Kristen, dan itu digenapi dalam diri Yesus Kristus Sang Raja. Apabila Ia membuka, tidak ada yang dapat menutup. Apabila Ia menutup, tidak ada yang dapat membuka. Istilah kunci memiliki arti kendali, otoritas. Inilah jaminan bagi orang percaya bahwa pada akhirnya Yesus yang akan memerintah.
Ayat 8 Aku tahu segala pekerjaanmu.. ini ada di semua penglihatan bagi 7 jemaat, yang masing-masing mempunyai pekerjaannya. Jemaat Filadelfia, sesuai namanya yang berasal dari bahasa Yunani philos/philea artinya kasih dan adelpos artinya saudara. Jadi Filadelfia artinya kasih kepada saudara. Kota yang dibangun kembali setelah hancur oleh gempa bumi ini, tidak pernah menutup pintu gerbang kotanya. Tujuannya sebenarnya untuk penyebaran budaya Yunani, terutama Bahasa Yunani. Tapi karena itu juga perdagangan (pertanian, kerajinan kulit, dan kain) berjalan dengan lancar. Sekalipun dibangun dengan tujuan penyebaran Helenisme, jemaat kecil ini dinilai menuruti Firman dan tidak menyangkal nama Yesus. Inilah keunggulan mereka, sekalipun kecil dalam jumlah namun setia pada Firman Tuhan. Pintu kota Filadelfia selalu terbuka. Maka Tuhan pun membuka pintu bagi mereka. Pintu yang tidak dapat ditutup oleh seorangpun. Para ahli tafsir berbeda pendapat tentang hal ini, yang pertama menafsirkan pintu ini sebagai pintu surga, dimana Yesus Kristus yang menjadi jalan satu-satunya ke surga. Yang kedua menafsirkan pintu ini sebagai jalan masuk Injil, pintu pekabaran Injil yang terbuka bagi jemaat di kota Filadelfia, yang nantinya juga menuju pada keselamatan dalam Kristus. Pintu ini berarti terbukanya jalan masuk penginjilan bagi orang-orang non-Yahudi yang ada di sekitar Filadelfia.
Ayat 9 Jemaah Iblis, yaitu mereka yang menyebut dirinya orang Yahudi, tetapi sebenarnya tidak demikian.. Ini dimaksudkan pada jemaat yang menentang Injil Kristus, memusuhi siapa saja yang percaya kepada Yesus sebagai Mesias. Mereka ini orang yang mengaku Yahudi dan mengikuti kebiasaan orang Yahudi, tapi intinya mereka adalah penentang Kristus, karena itu disebut jemaah iblis. Mereka ini nantinya akan dipaksa untuk melihat kuasa Tuhan dan kasih Tuhan atas jemaat-Nya. Usaha mereka menghalangi Injil akan sia-sia.
Ayat 10-11 Filadelfia jemaat kecil. Tapi menurut dan setia. Yesus berjanji akan melindungi umat dari hari pencobaan yang akan datang. Inilah hari-hari menjelang Yesus datang kembali. Aku datang segera, kata Yesus. Dan tugas jemaat adalah memegang iman dengan teguh, agar jangan ada yang mengambil mahkota mereka. Jadi ada jaminan perlindungan dari Tuhan Yesus, tetapi jemaat tidak boleh terlena, harus berjuang menjaga iman percayanya.
Ayat 12-13 Sokoguru artinya tiang tengah atau pilar. Orang-orang Filadelfia yang sehari-hari waspada gempa, sangat memahami pentingnya fungsi pilar dalam bangunan karena pilar-pilar itulah yang membuat bangunan bisa bertahan dari goncangan hebat. Jadi orang yang menang atas pencobaan, yang mempertahankan mahkota imannya, ia tahan goncangan apapun. Ia bukan hanya berguna bagi dirinya sendiri tapi juga menjadi penopang bagi orang lain. Dan karena itu istimewa dihadapan Allah, padanya akan Kutuliskan nama Allah-Ku, nama kota Allah-Ku, dan nama-Ku yang baru. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh. Jangan mudah terdistraksi oleh pencobaan dunia, tetap fokus mendengarkan kebenaran Tuhan.
Yesaya 51: 1-5
Yesaya memberi pesan pengharapan bagi umat Yehuda yang melihat bagaimana situasi Yerusalem yang sudah menjadi puing-puing. Hal yang Tuhan lakukan kepada Abraham dan Sara menjadi contoh bagi generasi setelahnya. Abraham dan Sara pernah ada di titik terendah ketika tidak mempunyai keturunan, tapi Allah memberikan anak laki-laki dan keturunan Abraham menjadi sebanyak bintang di langit. Namun yang terpenting adalah ketaatan Abraham, ketika Allah menyuruh pergi ke tanah yang akan ditunjukkan, ketika Allah menyuruh mempersembahkan Ishak, Abraham selalu menaati. Ketaatan inilah yang diharapkan Tuhan Allah dari orang Yehuda, sebab Tuhan sendiri yang akan memulihkan Sion, membuat padang gurunnya seperti taman Eden, padang belantaranya seperti taman TUHAN. Semua akan menjadi kegirangan dan sukacita.
Pointer Aplikasi
- Filadelfia menjadi pengingat bagi kita untuk mengasihi sebagai saudara. Orang Kristen beragam, baik sukunya, denominasi gerejanya, tata ibadahnya, bahkan jemaat dalam satu gereja juga bisa berbeda pendapat, tapi kita semua satu dalam iman dan kasih. Alangkah baiknya jika yang dikedepankan bukan perbedaan-perbedaannya melainkan kasih persaudaraannya. Seperti kota Filadelfia yang selalu terbuka, demikianlah gereja juga terbuka bagi sesama. Peliharalah kasih persaudaraan! (Ibrani 13: 1)
- Tuhan memberi kemenangan pada kita orang percaya. Kita tidak mengejar kemenangan itu dengan kekuatan kita, karena Tuhan memberikannya lewat Yesus Kristus. Itulah keselamatan. Tugas kita menjaga keselamatan itu. Jadilah orang bertelinga yang mendengar dengan jelas perintah Tuhan. Jangan biarkan suara-suara dunia ini, persoalannya maupun tawaran kesenangannya, mengalihkan kita dari suara Tuhan. Dekat dengan Firman Tuhan, itu yang harus jadi kekuatan kita.
- Kita adalah pilar penopang bagi saudara seiman. Milikilah kerinduan untuk bersama-sama bertumbuh dalam iman percaya. Ini keunggulan yang dimiliki oleh GBKP dengan metode perpulungen jabu-jabu, dimana ruang kesaksian dan diskusi dibuka, supaya jemaat dapat saling berbagi kesaksian, saling menguatkan, dan saling mendoakan. Pergumulan yang berat bisa menjadikan orang lemah bahkan jatuh, karena itu kita harus menjadi penopang bagi mereka, sebagaimana merekapun jadi penopang bagi kita. Saling menjaga. Inilah perjuangan orang percaya sampai Yesus datang kembali.
- Tetaplah jadi orang-orang yang mengejar yang benar, yang mencari Tuhan. Sebab pada orang yang demikian, padang gurun akan diubah menjadi taman Eden. Segala masalah dan pergumulan akan digantikan menjadi sukacita, karena pertolongan Tuhan sedang datang bagi kita. Tetap jaga arah iman kita, pengharapan kita, dan mata kita pada Tuhan saja. Sebab IA lebih besar dari segala persoalan hidup kita.
Pdt Yohana br Ginting, S.Si (Teol)
GBKP Rg Cibubur
MINGGU 24 SEPTEMBER 2023, KHOTBAH KEJADIN 33:1-11
Invocation :
Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah. (Matius 5:9)
Ogen :
Roma 5:6-11 (tunggal), Khotbah: (Kejadian 33:1-11 (Tunggal)
Tema:
Perbuatan Yang Baik/ Perbahanen Si Mehuli
1. KATA PENGANTAR
Minggu ini adalah Minggu Perdamaian. Dalam Kamus Bahasa Indonesia Damai artinya tidak ada perang; tidak ada kerusuhan; aman, tenteram, tenang, keadaan tidak bermusuhan; rukun. Alangkah indahnya hidup kita jika kita mau hidup dalam damai karena kita akan memperoleh kebahagiaan dalam hidup kita. Seperti nyanyian pujian yang kita nyanyikan:
Sungguh alangkah baiknya, sungguh alangkah indahnya
Bila saudara semua hidup rukun bersama
Seperti minyak di kepala Harun
Yang ke janggut dan jubahnya turun
Seperti embun yang dari Hermon
Mengalir ke bukit Sion
Sbab kesanalah Allah memerintahkan
Agar berkat-berkatNya tercurah
Serta memberikan anugerah untuk slama-lamanya
Demikiankah indahnya kehidupan keluarga yang hidup dalam damai. Akan tetaoi kehidupan yang penuh dengan pertengkaran akan membuat hubungan satu dengan yang lain akan memiliki keretakan dan bahkan sampai kepada keturunan berikutnya akan terus terjadi jikalau tidak didamaikan. Oleh sebab itu melalui kebaktian Minggu kita hari ini, kita akan belajar Kembali bagaimana sesungguhnya sikap kita dalam mewujudkan perdamaian dalam hidup kita sebagai orang yang tersakiti dan sebagai orang yang sudah menyakiti hati orang lain.
2. ISI
Jemaat Tuhan yang dikasihi Tuhan, Kalau kita baca Kejadian 27 diceritakan bagaimana Esau menaruh dendam terhadap Yakub karena Yakub menipu ayahnya Ishak dan mengambil hak untuk mendapatkan berkat yang seharusnya menjadi milik abangnya Esau. Tindakan curang Yakub ini membuat Esau marah dan berniat membunuh adiknya itu. Akibatnya Yakub harus pergi meninggalkan ayah dan ibunya beserta keluarganya dan pergi ke Haran tempat pamannya yang bernama Laban (Kej. 27:43).
Akibat kesalahan Yakub terhadap abangnya Esau mengakibatkan Yakub harus berpisah dengan Esau dan orang tuanya serta dengan semua orang yang ada di rumahnya selama 20 tahun (bnd. Kejadian 31:38). Setelah Yakub meninggalkan kampung halamannya selama 20 tahun, maka dia merindukan kampung halamannya dan semua keluarganya. Oleh sebab itu setelah Rahel melahirkan Yusuf, berkatalah Yakub kepada Laban agar Laban mengijinkan dia pergi pulang ke tempat kelahirannya dan ke negerinya (Kej. 30:25).
Akan tetapi untuk pergi ke kampung halamnya atau tanah kelahirannya bukanlah hal yang mudah karena di tanah kelahirannya ada orang yang menaruh dendam kepadanya yaitu abangnya sendiri yang telah ditipunya untuk mendapatkan berkat Tuhan dari ayah mereka. Yakub sadar bahwa ia pernah menipu kakaknya, Esau, sehingga mungkin saja Esau masih menaruh dendam dan akan membunuhnya. Rasa takut menghantui Yakub (Kej. 32).
Akan tetapi hal itu tidak mengurangi keinginan Yakub untuk pergi ke tanah kelahirannya karena Allah sendiri menyertai dia, seperti yang disampaikan dalam Kejadian 30:3, “Lalu berfirmanlah Tuhan kepada Yakub:, “Pulanglah ke negeri nenek moyangmu dan kepada kaummu dan Aku akan menyertai engkau”.
Oleh sebab itu dalam bahan khotbah kita hari ini mengajarkan bahwa Yakub melayangkan pandangnya, lalu dilihatnyalah Esau datang dengan empat ratus orang yang dibawanya. Dengan takut dan gentar, namun tetap dengan sikapnya yang paling menarik hati, Yakub menjumpai saudaranya yang sudah menjadi asing itu dan sujud di depannya sebanyak tujuh kali. Dengan demikian Yakub menunjukkan bahwa dia sepenuhnya tunduk.
Dalam ketakutan dan rasa bersalah itu Yakub berjuang mendapatkan pengampunan dari kakaknya. Yakub ingin diampuni supaya dapat kembali hidup berdampingan dangan sang kakak. Untuk itulah Yakub melakukan beberapa hal agar mendapatkan pengampunan dari kakaknya Esau:
- Yakub menyesali kesalahannya terhadap Esau, dan oleh karena itu ia mau mencari Esau untuk memohon belas kasih kakaknya itu (Kej.32:3-5).
- Yakub berdoa kepada Tuhan. Ia ingin membereskan dosanya dengan Allah. Di hadapan Allah, Yakub mengakui ketidaklayakannya karena keberdosaannya dan memohon belas kasih Allah untuk melepaskannya dari amarah dan dendam Esau (Kej. 32:9-12).
- Sebagai tebusan atas penipuan dan pencurian terhadap Esau, Yakub rela berkorban dengan mempersembahkan banyak hartanya bagi Esau (Kej. 32:13-15). Yakub kini telah bertobat, berubah dari dirinya yang ambisius dan serakah, penipu dan curang, menjadi orang yang dermawan dan rela berkorban.
- Yakub merendahkan diri, dan bersujud tujuh kali ketika berhadapan dengan Esau guna memohon maaf (Kej.33:3). Sujud sampai ke tanah adalah sikap merendahkan diri, sambil menaruh homat pada Esau (orang yang dianggap lebih tinggi) dan memohon belas kasihnya.
Ternyata upaya Yakub agar Esau mengampuninya akhirnya berhasil. Esau pun siap mengampuni adiknya itu. Doa dan tindakan penyesalan (pertobatan) Yakub membuahkan hasil. Allah bertindak, sehingga jauh sebelum bertemu Yakub, Esau sudah mengampuni Yakub (ay. 4, 8). Esau telah melepaskan segala amarah dan dendam terhadap adiknya, dan siap mengasihinya kembali. Bukti bahwa Esau mengampuni Yakub nyata dari perbuatan yang ditunjukkan Esau kepada adiknya Yakub yaitu:
- “Esau berlari mendapatkan Yakub”. Tindakan ini mengandung arti Esau telah melupakan/ melepaskan masa lalu yang pahit, yaitu sakit hatinya terhadap adiknya, dan siap menjemput masa depan yang baru bersama adiknya itu. Dengan kata lain, mengampuni berarti merelakan apa yang terjadi kemarin, meninggalkan segala kepahitan, dan siap melangkah ke depan dengan sikap yang baru, dengan hati yang bersih, penuh pengharapan tanpa beban/ dendam. Tanpa kemampuan untuk merelakan/melepaskan kepahitan, sulit untuk mengampuni.
- Esau mendekap adiknya itu. Dekap, berarti menerima orang lain dengan segenap jiwa dan raga. Dekapan adalah tanda penerimaan terhadap orang lain (yang jauh terpisah) ke dalam diri kita sepenuhnya. Mengampuni berarti menerima kembali orang yang pernah menyakiti kita dengan segenap hati.
- Esau memeluk dan mencium adiknya. Pelukan adalah wujud kehangatan yang diciptakan diantara dua orang/lebih. Memeluk Esau, berarti hubungan mereka yang dingin selama 20 tahun dipulihkan dan dihidupkan kembali dengan energi yang baru. Maka, mengampuni berarti mau menghangatkan kembali hubungan yang dingin menjadi hidup kembali. Ciuman adalah wujud cinta kasih. Mencium Yakub berarti kebencian yang pernah menguasai Esau mau digantikan dengan cinta kasih. Maka mengampuni tidak sekedar melupakan kepahitan, menerima kembali orang lain, tetapi lebih jauh, siap mengasihinya dengan kasih yang tulus dan total.
- Dikatakan keduanya bertangis-tangisan. Menangis bisa menjadi tanda kesedihan, tetapi juga tanda sukacita. Mungkin saja mereka sedih, karena pernah saling menyakiti, lama berpisah, tetapi segera diganti dengan sukacita, karena relasi mereka kembali pulih, saling penerimaan terwujud, persaudaraan mereka terajut kembali, dan saling mengasihi hidup lagi diantara mereka. Maka, mengampuni berarti mengalami kembali cinta kasih dalam hati sehingga jiwa menjadi bahagia dan bersukacita.
- Pengampunan total terjadi adalah kesediaan untuk berjalan bersama, melangkah bersama, siap hidup berdampingan dalam damai. Esau mengajak Yakub dalam ay. 12: baiklah kita berangkat berjalan terus, aku akan menyertai engkau. Itu artinya, mengampuni mesti tiba pada komitmen untuk hidup dalam damai dengan orang yang pernah menyakiti, bahkan rela bekerja sama dengannya.
3. APLIKASI
Tema kita adalah Perbuatan Yang Baik. Baik dalam KBBI artinya elok; patut; teratur (apik, rapi, tidak ada celanya, dan sebagainya), mujur; beruntung, berguna, tidak jahat. Dalam khutbah kita hari ini mengajarkan kepada kita bagaimana kita melakukan perbuatan baik kita dengan mau berdamai dengan orang-orang yang kita sakiti atau dengan orang-orang yang sudah menyakiti hati kita. Perbuat baik Yakub terhadap Esau dengan menyesali kesalahannya terhadap Esau dan mau mencari Esau untuk memohon belas kasih kakaknya itu, dengan berdoa kepada Tuhan untuk membereskan dosanya dengan Allah dan mengakui ketidaklayakannya karena keberdosaannya dan memohon belas kasih Allah untuk melepaskannya dari amarah dan dendam Esau, mau berubah menjadi orang yang dermawan dan rela berkorban, mau merendahkan diri dan memohon belas kasihnya, membuat Esau mau mengampuni amarahnya kepada Yakub adiknya yang sudah dipendamnya selama 20 tahun.
Demikian juga perbuatan Esau membuat mata Yakub terbuka untuk melihat lebih jauh. Atas pengampunan yang diterimanya, ia melihat Allah hadir dalam diri Esau (ay. 10). Yakub tiba pada kesimpulan bahwa ada intervensi Allah sehingga pengampunan terlaksana. Allah hadir dalam diri kakaknya sehingga mau mengampuni, begitupun dalam dirinya sehingga ada penyesalan dan pertobatan. Oleh karena itu, Yakub mensyukuri kebaikan Allah, dan sebagai wujudnya, ia membangun mezbah bagi Allah di Sikhem. Mezbah dibangun agar persekutuan dengan Allah terus dipelihara, dan seluruh kehidupan dipersembahkan Tuhan.
Oleh sebab itu sebagai orang percaya, Allah melalui Yesus Kristus telah mengorbankan diri-Nya untuk mengampuni dan menyelamatkan kita seperti yang disampaikan dalam bacaaan kita yang pertama, maka sudah semestinya hidup kita dipersembahkan untuk memuliakan nama-Nya dengan mau hidup seperti Yesus yang mau mengampuni dan berdamai dengan orang-orang yang melukai hati kita dan mau menyadari kesalahan kita dan menyesalinya serta mau membuka diri untuk berdamai dengan mereka yang sudah kita sakiti.
Marilah kita semua sebagai orang beriman, jadilah pembawa damai bagi semua orang karena seungguhnya orang yang berdamai akan mendapatkan kebahagiaan dalam hidupnya dan orang yang mau mengampuni sesungguhnya mereka bukan menolong orang lain melainkan menolong dirinya sendiri untukl mendapatkan kebahagiaan. Seperti yang disampaikan dalam invocation kita bahwa erbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah. (Matius 5:9).
MINGGU, 27 AGUSTUS 2023, KHOTBAH KEJADIAN 17:1-8
Invocatio :
Kemudian Tuhan menampakkan diri kepada Abraham dekat phon tarbantin di Mamre ( Kej 18: 1a).
Ogen :
I Timotius 3 : 4-5 ( Tunggal)
Tema :
NGELAKOKEN BAGI ATE DIBATA NGENA/MELAKUKAN SEPERTI YANG TUHAN KEHENDAKI
PENGANTAR
Minggu ini minggu XII setelah Trinitas, dan dikenal juga dengan Minggu Mamre GBKP, dan baik adanya kembali semangat Mamre GBKP yang mengangkat semboyan Khas “ Mamre Er-pemere, Mamre Er-diate”. Menjadi indentitas mamre sesungguhnya, Mamre GBKP dikenal ER-pemere dan Er-diate. Dan minggu ini, Mamre kiranya merayakan HUT Mamre dalam kekuatan “ mamre erpemere, Mamre Erdiate”. Sejalan, dengan HUT MAMRE ke 28 Tahun, tepat di Tanggal 25 Agustus 1995 ditetapkannya menjadi salah satu kategorial pelayanan kepada kaum Bapa GBKP. Menjadikan Minggu ini berbeda dengan Minggu-minggu lainya.
Dan tentunya tidak sebatas, ada perayaan atau tidak. Namun sebenarnya di minggu ini menyadarkan kita begitu besar dan pentingnya peran Mamre GBKP di tengah-Tengah GBKP. Karena banyak harapan, jikalau di tahun 2023, GBKP mengusung Tema Pelayananya “ JEMAAT MENJADI PELAKU AKTIF PELAYANAN”. PELAKU AKTIF bukan PASIF. Menjadi kepala keluarga bagi keluarga,pelayan bagi Jemaat, menjadi terang dan garam di masyarakat.
PENDALAMAN TEKS
Nama Mamre, ditemukan, Abram memasang tendanya ( Kej 14 : 13 ; 18 : 1), dijelaskan ( Kej 13: 18) sebagai Hebron ( Kej 23 :19). MAM’RE, artinya gemuk/ kekuatan. Mamre adalah tempat kediaman utama Abraham dan juga Ishak selama beberapa waktu. Tidak jauh dari sana terdapat gua makhpela yang akhirnya menjadi tempat penguburan mereka dan istri mereka, juga Yakub dan Lea. Daerah ini banyak airnya dan memiliki banyak sumber air. Ada sekumpulan pohon besar di Mamre pada zaman Abraham, dan di sini ia mendirikan mezbah bagi Allah ( Kej 13: 18).
Kedua surat Paulus kepada Timotius, dan surat kepada Titus, berupa tentang kepeminpinan di dalam jemaat atau petunjuk bagi para pelayan Tuhan, yang berdasarkan Firman. Nast bacaan pengantar khotbah ini, merupakan bagian dari syarat-syarat bagi penilik Jemaat.
I Timotius 3 : 4-5 seorang kepala keluarga yang baik, disegani dan dihormati oleh anak-anaknya. Jikalau seorang tidak tahu mengepalai keluarganya sendiri, bagaimanakah ia dapat mengurus jemaat Allah? .
Harus menjadi kepala keluarga yang baik, agar ia menjadi teladan yang baik.
Dalam prikop ini, Paulus mengajarkan kepada Timotius agar tidak sembarangan dalam menentukan peminpin-peminpin Rohani di tengah jemaat, baik itu penilik jemaat maupun Diaken. Dan salah satu syarat kunci bagi seorang calon penilik jemaat adalah kesetiaan dalam hubungan pernikahan dan keluarga.
Apabila seseorang menginginkannya, maka ia harus menginginkannya dengan sungguh-sungguh berdasarkan pertimbangan bahwa ia akan mendatangkan kemuliaan bagi Allah.
Dipertimbangkan dengan sungguh-sungguh untuk kemulian bagi Allah.
Bagi Paulus, panggilan itu menguatkan setiap pelayanan yang dikerjakan.Semakin bertumbuh dan berbuah. Panggilan Hidup melayani, bukan karena ada Jabatan di Mamre atau di lainnya, maka sah panggilan melayani. Seperti sudah Tahun ke tiga adanya panduan kebaktian Keluarga di GBKP yang setiap hari di sharekan Moderamen, sejak pandemic Covid 19 melanda. Atau masa covid antusias, beribadah itu jelas, setelah covid 19 menurun, kebaktian keluarga meredup (ini anggapan saya). Hal ini diutarakan,karena apakah sudah ada evaluasi di tengah jemaat ( Runggun-Runggun), akan peran Mamre di kebaktian Keluarga setiap harinya?, atau sekedar tersimpan di memory WA Group yang ada.
Yang mau dikatakan, ketika kita mengubah persepsi, segala sesuatu ikut berubah. Bagaimana kita memikirkan tentang persekutuan keluarga selama ini, sebagai kepala keluarga. Apakah sudah menjadi kebutuhan kita, dan menyatakan itulah kehendak Tuhan bagi kehidupan kita. Atau hanya sekedar panduan yang dikerjakan team pembuatan tata ibadah Kebaktian Keluarga semata. Memenuhi program yang sudah ada.
Seorang bapa, sosok yang dipercayakan sebagai kepala keluarga, Imam, Pemimpin, yang diberikan tanggung untuk taat dan melakukan perintah Tuhan. seperti Abram, tokoh yang dipanggil , ditandai berfirmanlah Tuhan kepada Abram : “ Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan kutunjukkkan kepadamu, aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyur; dan engkau akan menjadi berkat” Kej 12 : 1-2.
Di bagian Prikop teks Khotbah minggu ini, kita akan memahaminya dengan judul: Allah kembali mengadakan perjanjian dengan Abraham.
*) Aku akan mengadakan perjanjian antara aku dan engkau, dan aku akan membuat engkau sangat banyak.
*) Engkau akan menjadi bapa, sejumlah besar bangsa.
*) Namamu bukanlah Abram, melainkan Abraham, karena engkau telah kutetapkan menjadi bapa sejumlah besar bangsa.
*) Aku akan membuat engkau beranak cucu sangat banyak, engkau akan Ku buat menjadi bangsa-bangsa, dan dari padamu akan berasal raja-raja.
“ Hiduplah di hadapan-Ku dengan tidak bercela” ( ayat 2 ).
Aplikasi :
Bukan hal yang mudah untuk Firman Tuhan yang menjadi khotbah minggu ini. Sebab penting sekali menyadari kehidupan Mamre, Teladan yang senantiasa memperlihatkan kehidupan yang sesuai dengan kehendak Allah. Ada istilah Etalase ( bahasa Prancis : etalage, susunan, pameran) adalah sebutan untuk lemari, kotak, atau rak berkaca yang dipakai untuk memamerkan berbagai barang, seperti benda seni di galeri, benda antik di museum atau barang dagangan di toko. Dan ini menjadi Ilustrasi, semestinya kehidupan Mamre menjadi etalase memamerkan kehidupan orang Kristen . Fil 4: 8-9, Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap di dengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu. Dan apa yang telah kamu pelajari dan apa yang telah kamu dengar dan apa yang telah kamu lihat padaku, lakukanlah itu. Maka Allah sumber damai sejahtera akan menyertai kamu.
Melakukan kehendak Allah, sama artinya taat dan setia akan segala perintah Allah. Dan ini terpancar dalam kehidupan Mamre GBKP “ TERIDAH, TERGEJAP,ERNANAM”, dalam setiap aspek kehidupan yang dijalaninya. Jadi, Mamre dipanggil untuk menjadi berkat dan berdampak bagi orang lain melakukan perbuatan kasih dan mengandalkan Tuhan senantiasa dalam hidupnya. Er-diate ras Er-Pemere,diwujudnyatakan bukan sekedar slogan/ semboyan kategorial saja.
Pdt Sastrami Tarigan