MINGGU 24 SEPTEMBER 2023, KHOTBAH KEJADIN 33:1-11
Invocation :
Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah. (Matius 5:9)
Ogen :
Roma 5:6-11 (tunggal), Khotbah: (Kejadian 33:1-11 (Tunggal)
Tema:
Perbuatan Yang Baik/ Perbahanen Si Mehuli
1. KATA PENGANTAR
Minggu ini adalah Minggu Perdamaian. Dalam Kamus Bahasa Indonesia Damai artinya tidak ada perang; tidak ada kerusuhan; aman, tenteram, tenang, keadaan tidak bermusuhan; rukun. Alangkah indahnya hidup kita jika kita mau hidup dalam damai karena kita akan memperoleh kebahagiaan dalam hidup kita. Seperti nyanyian pujian yang kita nyanyikan:
Sungguh alangkah baiknya, sungguh alangkah indahnya
Bila saudara semua hidup rukun bersama
Seperti minyak di kepala Harun
Yang ke janggut dan jubahnya turun
Seperti embun yang dari Hermon
Mengalir ke bukit Sion
Sbab kesanalah Allah memerintahkan
Agar berkat-berkatNya tercurah
Serta memberikan anugerah untuk slama-lamanya
Demikiankah indahnya kehidupan keluarga yang hidup dalam damai. Akan tetaoi kehidupan yang penuh dengan pertengkaran akan membuat hubungan satu dengan yang lain akan memiliki keretakan dan bahkan sampai kepada keturunan berikutnya akan terus terjadi jikalau tidak didamaikan. Oleh sebab itu melalui kebaktian Minggu kita hari ini, kita akan belajar Kembali bagaimana sesungguhnya sikap kita dalam mewujudkan perdamaian dalam hidup kita sebagai orang yang tersakiti dan sebagai orang yang sudah menyakiti hati orang lain.
2. ISI
Jemaat Tuhan yang dikasihi Tuhan, Kalau kita baca Kejadian 27 diceritakan bagaimana Esau menaruh dendam terhadap Yakub karena Yakub menipu ayahnya Ishak dan mengambil hak untuk mendapatkan berkat yang seharusnya menjadi milik abangnya Esau. Tindakan curang Yakub ini membuat Esau marah dan berniat membunuh adiknya itu. Akibatnya Yakub harus pergi meninggalkan ayah dan ibunya beserta keluarganya dan pergi ke Haran tempat pamannya yang bernama Laban (Kej. 27:43).
Akibat kesalahan Yakub terhadap abangnya Esau mengakibatkan Yakub harus berpisah dengan Esau dan orang tuanya serta dengan semua orang yang ada di rumahnya selama 20 tahun (bnd. Kejadian 31:38). Setelah Yakub meninggalkan kampung halamannya selama 20 tahun, maka dia merindukan kampung halamannya dan semua keluarganya. Oleh sebab itu setelah Rahel melahirkan Yusuf, berkatalah Yakub kepada Laban agar Laban mengijinkan dia pergi pulang ke tempat kelahirannya dan ke negerinya (Kej. 30:25).
Akan tetapi untuk pergi ke kampung halamnya atau tanah kelahirannya bukanlah hal yang mudah karena di tanah kelahirannya ada orang yang menaruh dendam kepadanya yaitu abangnya sendiri yang telah ditipunya untuk mendapatkan berkat Tuhan dari ayah mereka. Yakub sadar bahwa ia pernah menipu kakaknya, Esau, sehingga mungkin saja Esau masih menaruh dendam dan akan membunuhnya. Rasa takut menghantui Yakub (Kej. 32).
Akan tetapi hal itu tidak mengurangi keinginan Yakub untuk pergi ke tanah kelahirannya karena Allah sendiri menyertai dia, seperti yang disampaikan dalam Kejadian 30:3, “Lalu berfirmanlah Tuhan kepada Yakub:, “Pulanglah ke negeri nenek moyangmu dan kepada kaummu dan Aku akan menyertai engkau”.
Oleh sebab itu dalam bahan khotbah kita hari ini mengajarkan bahwa Yakub melayangkan pandangnya, lalu dilihatnyalah Esau datang dengan empat ratus orang yang dibawanya. Dengan takut dan gentar, namun tetap dengan sikapnya yang paling menarik hati, Yakub menjumpai saudaranya yang sudah menjadi asing itu dan sujud di depannya sebanyak tujuh kali. Dengan demikian Yakub menunjukkan bahwa dia sepenuhnya tunduk.
Dalam ketakutan dan rasa bersalah itu Yakub berjuang mendapatkan pengampunan dari kakaknya. Yakub ingin diampuni supaya dapat kembali hidup berdampingan dangan sang kakak. Untuk itulah Yakub melakukan beberapa hal agar mendapatkan pengampunan dari kakaknya Esau:
- Yakub menyesali kesalahannya terhadap Esau, dan oleh karena itu ia mau mencari Esau untuk memohon belas kasih kakaknya itu (Kej.32:3-5).
- Yakub berdoa kepada Tuhan. Ia ingin membereskan dosanya dengan Allah. Di hadapan Allah, Yakub mengakui ketidaklayakannya karena keberdosaannya dan memohon belas kasih Allah untuk melepaskannya dari amarah dan dendam Esau (Kej. 32:9-12).
- Sebagai tebusan atas penipuan dan pencurian terhadap Esau, Yakub rela berkorban dengan mempersembahkan banyak hartanya bagi Esau (Kej. 32:13-15). Yakub kini telah bertobat, berubah dari dirinya yang ambisius dan serakah, penipu dan curang, menjadi orang yang dermawan dan rela berkorban.
- Yakub merendahkan diri, dan bersujud tujuh kali ketika berhadapan dengan Esau guna memohon maaf (Kej.33:3). Sujud sampai ke tanah adalah sikap merendahkan diri, sambil menaruh homat pada Esau (orang yang dianggap lebih tinggi) dan memohon belas kasihnya.
Ternyata upaya Yakub agar Esau mengampuninya akhirnya berhasil. Esau pun siap mengampuni adiknya itu. Doa dan tindakan penyesalan (pertobatan) Yakub membuahkan hasil. Allah bertindak, sehingga jauh sebelum bertemu Yakub, Esau sudah mengampuni Yakub (ay. 4, 8). Esau telah melepaskan segala amarah dan dendam terhadap adiknya, dan siap mengasihinya kembali. Bukti bahwa Esau mengampuni Yakub nyata dari perbuatan yang ditunjukkan Esau kepada adiknya Yakub yaitu:
- “Esau berlari mendapatkan Yakub”. Tindakan ini mengandung arti Esau telah melupakan/ melepaskan masa lalu yang pahit, yaitu sakit hatinya terhadap adiknya, dan siap menjemput masa depan yang baru bersama adiknya itu. Dengan kata lain, mengampuni berarti merelakan apa yang terjadi kemarin, meninggalkan segala kepahitan, dan siap melangkah ke depan dengan sikap yang baru, dengan hati yang bersih, penuh pengharapan tanpa beban/ dendam. Tanpa kemampuan untuk merelakan/melepaskan kepahitan, sulit untuk mengampuni.
- Esau mendekap adiknya itu. Dekap, berarti menerima orang lain dengan segenap jiwa dan raga. Dekapan adalah tanda penerimaan terhadap orang lain (yang jauh terpisah) ke dalam diri kita sepenuhnya. Mengampuni berarti menerima kembali orang yang pernah menyakiti kita dengan segenap hati.
- Esau memeluk dan mencium adiknya. Pelukan adalah wujud kehangatan yang diciptakan diantara dua orang/lebih. Memeluk Esau, berarti hubungan mereka yang dingin selama 20 tahun dipulihkan dan dihidupkan kembali dengan energi yang baru. Maka, mengampuni berarti mau menghangatkan kembali hubungan yang dingin menjadi hidup kembali. Ciuman adalah wujud cinta kasih. Mencium Yakub berarti kebencian yang pernah menguasai Esau mau digantikan dengan cinta kasih. Maka mengampuni tidak sekedar melupakan kepahitan, menerima kembali orang lain, tetapi lebih jauh, siap mengasihinya dengan kasih yang tulus dan total.
- Dikatakan keduanya bertangis-tangisan. Menangis bisa menjadi tanda kesedihan, tetapi juga tanda sukacita. Mungkin saja mereka sedih, karena pernah saling menyakiti, lama berpisah, tetapi segera diganti dengan sukacita, karena relasi mereka kembali pulih, saling penerimaan terwujud, persaudaraan mereka terajut kembali, dan saling mengasihi hidup lagi diantara mereka. Maka, mengampuni berarti mengalami kembali cinta kasih dalam hati sehingga jiwa menjadi bahagia dan bersukacita.
- Pengampunan total terjadi adalah kesediaan untuk berjalan bersama, melangkah bersama, siap hidup berdampingan dalam damai. Esau mengajak Yakub dalam ay. 12: baiklah kita berangkat berjalan terus, aku akan menyertai engkau. Itu artinya, mengampuni mesti tiba pada komitmen untuk hidup dalam damai dengan orang yang pernah menyakiti, bahkan rela bekerja sama dengannya.
3. APLIKASI
Tema kita adalah Perbuatan Yang Baik. Baik dalam KBBI artinya elok; patut; teratur (apik, rapi, tidak ada celanya, dan sebagainya), mujur; beruntung, berguna, tidak jahat. Dalam khutbah kita hari ini mengajarkan kepada kita bagaimana kita melakukan perbuatan baik kita dengan mau berdamai dengan orang-orang yang kita sakiti atau dengan orang-orang yang sudah menyakiti hati kita. Perbuat baik Yakub terhadap Esau dengan menyesali kesalahannya terhadap Esau dan mau mencari Esau untuk memohon belas kasih kakaknya itu, dengan berdoa kepada Tuhan untuk membereskan dosanya dengan Allah dan mengakui ketidaklayakannya karena keberdosaannya dan memohon belas kasih Allah untuk melepaskannya dari amarah dan dendam Esau, mau berubah menjadi orang yang dermawan dan rela berkorban, mau merendahkan diri dan memohon belas kasihnya, membuat Esau mau mengampuni amarahnya kepada Yakub adiknya yang sudah dipendamnya selama 20 tahun.
Demikian juga perbuatan Esau membuat mata Yakub terbuka untuk melihat lebih jauh. Atas pengampunan yang diterimanya, ia melihat Allah hadir dalam diri Esau (ay. 10). Yakub tiba pada kesimpulan bahwa ada intervensi Allah sehingga pengampunan terlaksana. Allah hadir dalam diri kakaknya sehingga mau mengampuni, begitupun dalam dirinya sehingga ada penyesalan dan pertobatan. Oleh karena itu, Yakub mensyukuri kebaikan Allah, dan sebagai wujudnya, ia membangun mezbah bagi Allah di Sikhem. Mezbah dibangun agar persekutuan dengan Allah terus dipelihara, dan seluruh kehidupan dipersembahkan Tuhan.
Oleh sebab itu sebagai orang percaya, Allah melalui Yesus Kristus telah mengorbankan diri-Nya untuk mengampuni dan menyelamatkan kita seperti yang disampaikan dalam bacaaan kita yang pertama, maka sudah semestinya hidup kita dipersembahkan untuk memuliakan nama-Nya dengan mau hidup seperti Yesus yang mau mengampuni dan berdamai dengan orang-orang yang melukai hati kita dan mau menyadari kesalahan kita dan menyesalinya serta mau membuka diri untuk berdamai dengan mereka yang sudah kita sakiti.
Marilah kita semua sebagai orang beriman, jadilah pembawa damai bagi semua orang karena seungguhnya orang yang berdamai akan mendapatkan kebahagiaan dalam hidupnya dan orang yang mau mengampuni sesungguhnya mereka bukan menolong orang lain melainkan menolong dirinya sendiri untukl mendapatkan kebahagiaan. Seperti yang disampaikan dalam invocation kita bahwa erbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah. (Matius 5:9).