Selasa 24 Desember 2019, Matius 1:18-23 (MALAM NATAL)

Invocation :

Maka pada waktu itu taruk dari pangkal Isai akan berdiri
sebagai panji-panji sebagai bangsa-bangsa; dia akan dicari oleh suku-suku bangsa dan tempat kediamannya akan menjadi mulia.

Bacaan :

1Timotius 3:14-16

Tema :

Penggenapan janji Allah

 

PENDAHULUAN
Jika seseorang pernah berjanji kepada kita dan dia menepati janjinya. Hal itu tentu sangat membahagiakan kita. TUhan sudah berjanji akan menyelamatkan kita manusia dari belenggu dosa. Rancangan TUhan ini jauh sebelum Yesus lahir ke dunia. Janji akan keselamatan dunia dan manusia dari dosa sudah Tuhan janjikan mulai dari masa pemanggilan Abraham, dan ditekankan kembali oleh nabi-nabi seperti nabi Yesaya dan nabi Mikha. Dan akhirnya Allah menggenapi janjiNya dengan kedatangan Yesus Kristus ke dunia ini.

ISI
Injil Matius memperkenalkan Yesus sebagai penggenapan pengharapan Israel yang dinubuatkan. Injil Matius mulai dengan daftar silsilah yang merunut garis keturunan Yesus melalui garis Yusuf sebagai kebiasaan Yahudi pada saat itu. Matius ditulis untuk bangsa Yahudi yang sedang menanti-nantikan kedatangan Mesias mereka, yang menurut PL akan dilahirkan dari satu keluarga tertentu. Dan penulisan silsilah di pasal 1 ingin memperlihatkan bahwa Yesus adalah keturunan Abraham dan Daud. Walaupun Yesus bukan anak Yusuf secara biologis tetapi Yusuf tetap ayah Yesus secara hukum. Jadi silsilah itu membuktikan kepada orang Yahudi bahwa Yesus mempunyai silsilah yang tepat sehingga memenuhi syarat sebagai Mesias.

Dalam prikop ini dijelaskan bahwa pada waktu Maria ibuNya bertunangan dengan Yusuf , Maria sudah mengandung dari Roh Kudus. Tentu Yusuf sebagai tunangan Maria bergumul ketika mengetahui tunangannya sudah mengandung. Tapi karena Yusuf seorang yang tulus hatinya dan tidak mau mencemarkan nama tunangannya di muka umum, ia bermaksud menceraikannya dengan diam-diam. Memang dalam injil Matius lebih diperlihatkan akan pergumulan Yusuf, berbeda dengan Lukas yang lebih memperlihatkan pergumulan Maria.

Dalam pergumulan yang besar itu, malaikat Tuhan nampak dalam mimpinya dan berkata “Yusuf anak Daud jangan takut mengambil Maria sebagai istrimu sebab anak yang didalam kandungannya adalah dari Roh Kudus”. Sehingga Yusuf akhirnya mengambil Maria menjadi Istrinya. Disini kita melihat akan ketaatan Yusuf dalam menanggapi rencana besar Allah bagi manusia. Mungkin berat untuk menerima tunangan yang sudah hamil untuk menjadi istri tetapi karena taat akan Tuhan dan percaya akan firman Tuhan sehingga Yusuf mengikuti perintah Tuhan melalui perkataan Malaikat. Penekanan akan keturunan Daud pada Yusuf adalah untuk memperlihatkan akan silsilah keturunan Yesus seperti yang dijelaskan di atas bahwa Yesus adalah keturunan Abraham dan Daud. Disamping itu ada beberapa kali mengatakan “Roh Kudus” hal ini menunjukkan bahwa kelahiran Yesus tidak terlepas dari campur tangan Allah (adikodrati)

Malaikat berpesan agar nama anak laki-laki yang akan dilahirkan Maria adalah Yesus. Yesus adalah padanan Yunani untuk kata Ibrani Yeshua (Yosua) yang artinya “Tuhan menyelamatkan”. Nama ini melukiskan tugas putra Maria ini pada masa yang akan datang. Yesus sebagai juruselamat”akan menyelamatkan umatNya dari dosa mereka” melalui kematianNya. Hal ini terjadi supaya genaplah yang difirmankan TUhan oleh nabi “sesungguhnya anak dara itu akan melahirkan seorang anak laki-laki”. Istilah “anak dara” (perawan) merupakan padanan yang tepat dari istilah Yunani Partenos dan dalam bahasa Ibrani almah (Yes 7:14) yang dipakai oleh Yesaya menunjuk kepada seorang gadis yang sudah cukup umur tetapi tidak pernah dipakai untuk gadis yang tidak perawan lagi (bd kej 24:43, Kid 1:3). Hal ini menyatakan bahwa ibu Yesus adalah seorang perawan sama seperti nubuatan Yesaya. Karena hanya melalui cara seperti inilah Yesus dapat lahir sebagai manusia tetapi tetap sepenuhnya Ilahi.
Dalam bacaan kita juga diingatkan oleh rasul Paulus agar jemaat hidup dalam pemahaman yang benar akan Tuhan Yesus. Yesus adalah manusia, dibangkitkan dan diterima di surga, diberitakan dan diimani diantara bangsa-bangsa dan akan kembali dalam kemuliaan.enyatakan diri dalam rupa manusia “ merujuk pada seluruh pelayananNya. Artinya Yesus datang berkarya sebagai manusia untuk menyelamatkan kita manusia dan Dia bangkit dari antara orang mati dan dimuliakan di surga. Kita tidak perlu ragu untuk mengimani Yesus sebagai juruselamat.

APLIKASI
1. Tuhan menggenapi janjiNya
Mulai dari jatuhnya manusia ke dalam dosa, Allah sudah berjanji akan menyelamatkan manusia dari belenggu dosa. Dan janji Allah ini kembali dinubuatkan oleh nabi-nabi salah satunya adalah nabi Yesaya. Dan apa yang di janjikan Allah digenapi melalui kedatangan Yesus Kristus ke dunia ini. Hal ini sudah sewajarnya kita sambut dengan penuh suka cita. Artina apa yang Tuhan janjikan Dia genapi. Kita yang seharusnya mati karena Dosa tetapi karena kasih Allah yang bgitu besar sehingga Dia mau membebaskan kita (menyelamatkan kita) dari belenggu dosa

2. Tuhan unik dalam jalanNya
Rancangan Tuhan bagi kehidupan ini terkadang sulit untuk kita pahami. Misalnya ketika Yesus lahir dari anak dara (perawan) tetapi hal ini Allah lakukan karena punya rencana yang luar biasa agar Yesus sebagai manusia 100% tetapi Allah 100%. Begitu juga dalam kehidupan kita, kita juga akan sulit memahami cara-cara Allah menyelamatkan kita. Yang penting adalah percaya kepada rancangan Tuhan.

3. Ketaatan dan percaya adalah respon bagi rencana Allah
Tuhan sudah mengenapi janjiNya kepada kita manusia. Yesus sudah lahir untuk menyelamatkan dunia dari dosa. Yusuf dalam perikop kita menunjukkan ketaatannya kepada Tuhan walaupun dia mengalami pergumulan yang berat. Yusuf tetap mau mengambil Maria sebagai istrinya walaupun Maria sudah mengandung. Dia taat dan percaya akan perkatan Tuhan. kita belajar dari ketaatan Yusuf kepada Tuhan. biarlah kita juga yang sudah diselamatkan Tuhan akan tetap taan dan percaya walaupun diperhadapkan akan suatu pergumulan yang berat dan tetap mengikuti akan perintah Tuhan.

Pdt. Kristaloni br Sinulingga
Runggun Yogyakarta

Minggu 22 Desember 2019, Khotbah Lukas 3:1-14 (Advent IV)

INVOCATIO :

“Kamu akan menginjak-injak orang-orang Fasik, sebab mereka
akan menjadi abu dibawah telapak kakimu pada hari yang kusiapkan itu, Firman Tuhan semesta alam” ( Maleaki 4:3).

BACAAN :

Yesaya 60:1-7

TEMA :

Mempersiapkan Jalan Tuhan


I. Pendahuluan
Jika Presiden hendak mengunjungi suatu wilayah, para pejabat setempat bekerja sama dengan tim peninjau mempersiapkan kedatangannya. Rute iring-iringan mobil direncanakan dengan seksama. Jalan-jalan yang rusak diperbaiki dan sampah-sampah dibersihkan. Kantor-kantor, gedung pertemuan dan tempat-tempat usaha yang akan dikunjungi diperindah. Mereka yang berkesempatan untuk bertemu presiden akan mengenakan pakaian yang rapi dan bersih. Segalanya dilakukan untuk memberikan sambutan yang terbaik. Jika seorang pemimpin dunia saja layak disambut seperti itu, maka Penguasa alam semesta tentu harus disambut dengan lebih terbaik lagi. Yohanes Pembaptis, yang merupakan “peninjau/perintis” bagi kedatangan Kristus, mendorong manusia untuk bersiap menyambut kedatangan Mesias. Karena kedatangan Kristus membawa Keselamatan untuk semua manusia dan dunia ini. Oleh karena itu perlu diberi jalan agar Keselamatan yang dibawaNya sampai kepada manusia.

II. ISI
Yohanes Pembaptis adalah anak dari imam Zakharis dan Elisabet (1:5). Kira-kira usia 30 tahun ia mulai memberitakan Injil Kerajaan Allah di tahun kelima belas pemerintahan Kaisar Tiberius, waktu itu Pontius Pilatus menjabat wali negeri Yudea. Lukas menggambarkan dengan baik situasi politik ketika Yohanes dipanggil menjadi nabi. Waktu pemanggilan Yohanes ini bersamaan juga dengan munculnya Yesus di depan umum (band. Luk. 3:23). Menurut Matius dan Markus, Yohanes diperkenalkan sebagai pengkhotbah berkeliling. Sebagai sosok yang bertugas untuk memperiapkan kedatangan Kristus maka Yohanes Pembaptis tidak mencari kehormatan untuk menyebut dirinya Mesias. Dia tidak mau mencuri kemuliaan Yesus. Maka Yohanes menyatakan “Ia yang lebih berkuasa dari padaku akan datang”, dan ia menyerukan pertobatan, bahwa Allah akan datang kepada umatNya yang bertobat. Yohanes juga menyampaikan beberapa persiapan dalam rangka menyambut kehadiran Juruselamat itu misalnya:
- Dengan mempersiapkan jalan untuk Tuhan,
- Luruskanlah jalan bagiNya,
- Menimbun lembah dan meratakan setiap gunung dan bukit
- Meluruskan yang berliku-liku serta meratakan yang berlekuk-lekuk.

Manusia bertobat bila ia berbalik kepada Allah tanpa tawar menawar dan pertobatan dimateraikan dalam upacara pembaptisan pertobatan.Namun baptisan Yohanes bukan baptisan Kristen yang langsung menghapus dosa, melainkan baptisan pertobatan.

Yohanes mengingatkan, agar jangan berpikir seperti pikiran orang Yahudi pada waktu itu, bahwa Abraham adalah Bapa atau nenek moyangnya dengan demikian pastilah selamat. Tidak otomatis keturunan Abraham akan diselamatkan Allah. Kapak sudah tersedia pada akar pohon artinya Allah akan segera menjatuhkan hukumanNya kepada orang-orang yang berbuat jahat dan tidak mau bertobat, seperti pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik akan ditebang dan akan dibuang kedalam api.

Menurut Yohanes, jalan satu-satunya supaya beroleh selamat ialah pertobatan yang sunguh-sungguh yaitu, perubahan hati yang hasilnya harus nyata dalam kehidupan sehari-hari. Yohanes menjabarkan arti buah-buah pertobatan dalam praktek kehidupan sehari-hari. Di ayat 10-14 ditegaskan bahwa tobat bukan suatu teori atau gagasan suci, melainkan suatu kenyataan yang harus tampak dalam perbuatan. Tanda-tanda orang yang bertobat terlihat melalui :
- Keperluan jasmani, yaitu makanan dan pakaian. Orang yang sudah bertobat, mereka hidup dalam kehidupan yang baru, mau berbagi, saling memperhatikan dan saling mengasihi, mengasihi sepenuh hari.
- Hidup dalam kebenaran, menghapus penindasan dan perbuatan yang tercemar.
- Hidup dalam damai dan menjaga perdamaian.
Pertobatan terlihat dari tindakan nyata, sebab pertobatan adalah respon terhadap kedatangan Kabar Baik, yakni Yesus Kristus Juruselamat.

Pertobatan yang akan membuat terjadinya pemulihan. Yesaya 60 merupakan kabar Sukacita karena Dia yang akan datang adalah terang kehidupan yang membuat hidup manusia diubah ke yang baik. Semua orang sangat menginginkan mendapatkan kedamain, masuk kedalam terang itu, karena disitulah kehidupan yang kekal.

Pertobatanlah yang membuat kita akan menjadi pemenang, karena dikedatanganNya tiba nanti maka akan terjadi peralihan kekuasaan. Dimana kuasa kegelapan, kejahatan dan dosa tidak lagi mampu menguasai manusia. Karena kuasa yang ada di dunia ini dikalahkanNya karena Dia yang akan datang adalah raja yang Kekal (Invocatio).

III. PENUTUP
Tema kita, Persiapkan jalan Tuhan. Masa Advent keempat ini merupakan masa persiapan menjelang Natal.
1. Oleh karena itu, di Masa persiapan ini agar kita menghayati makna kedatangan Kristus.
2. Melakukan pertobatan dengan tindak nyata sesuai dengan kehendak Allah, karena hari Tuhan adalah hari kemenangan bagi yang setia dan hari penghukuman bagi orang fasik.
3. Kedatangan Tuhan membawa pemulihan perdamaian dan terang bagi semua manusia.

Pdt Nur Elly Tarigan
GBKP Runggun Karawang

Minggu 15 Desember 2019, Khotbah Matius 24:3-8 (Advent III)

Invocatio :

“Demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan
kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya” ( Yesaya 55 :11 )

Bacaan :

Yoel 2:30-32

Tema :

Berjaga-jagalah, Jangan Tersesat

 

I. Pendahuluan
Bagi sebagian orang topik eskatologi sangat menarik, namun bagi sebagian orang topik ini menjemukan. Bagi orang yang tertarik tentunya sering kali membicarakan tentang eskatologi. Bagi yang tidak tertarik, berusaha untuk menghindarkan pembicaraan tentang topik eskatologi.

Kita berada di tengah-tengah sikap diatas, karena kita membicarakan topik eskatalogi tidak berlebihan tetapi tetap serius memikirkannya. Karena penantian akan kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali merupakan salah satu point konfesi kita. Bahwa Yesus akan datang kembali untuk memenuhi janji-Nya untuk menjadikan semuanya menjadi baru. Pengharapan kedatangan Kristus yang kedua kalinya mendorong kita untuk senantiasa siap menyambut kedatangan-Nya. Berkali-kali Yesus berkata untuk bersiap-siap menantikan kedatangan-Nya kembali, sebab Ia akan datang pada saat yang tak terduga (Mat. 24:42; Luk. 12:40). Ia juga menyatakan betapa sukacitanya mereka yang kedapatan setia pada waktu kedatangan-Nya (Luk. 12:37, 43).

II. Pendalaman Nats
Pada masa pelayanan Yesus sedang populer spekulasi tentang akhir zaman, sehingga murid-murid bertanya kepada Guru mereka. Yang menarik bahwa mereka bertanya apakah tanda kedatangan-Mu dan tanda kesudahan dunia. Tampaknya para murid berpikir kedua hal ini terkait erat.
Dan Yesus menanggapi pertanyaan murid-murid ini dengan serius. Sebab Yesus tahu Ia tidak akan lama lagi berada bersama para murid. Karena itu ia dengan teliti memberi tahu mereka tentang beberapa peristiwa atau tanda-tanda eskatologia yang penting.

Yesus mengawali bagian ini dengan memperingatkan para murid agar jangan tersesat atau disesatkan. Sebab eskatologi merupakan subjek yang mudah disimpangkan. Pada zaman ini kita menemukan pendukung yang gagah berani dari premilenium, postmilenium, dan amilenium. Semua ini mengingatkan kita bahwa misteri eskatologi belum terselesaikan dan beragam pandangan yang berbeda terus dipegang dengan kuat.

Sejak peristiwa yang tercatat di 16:13-20, para murid telah tahu bahwa Yesus adalah Mesias yang dijanjikan. Yesus berkata ada banyak orang yang harus para murid hadapi, dan orang-orang-orang itu akan menyebut diri mereka Mesias, suatu gelar bagi Yesus sendiri.

Selain mengklaim gelar Mesias, mereka akan menyesatkan banyak orang. Keberpihakan banyak orang kepada si penyesat tersebut bisa menyurutkan semangat murid-murid. Maka Yesus mempersiapkan hati para murid-Nya supaya siap menghadapi orang-orang yang mengklaim diri sebagai Mesias dan akan menarik banyak pengikut. Mereka harus tetap teguh berdiri di atas kebenaran dan memberitakannya. Penyesatan harus dilawan dengan pemberitaan kebenaran Yesus Kristus.

Hari-hari sulit yang menjelang itu akan meliputi deru perang atau kabar tentang perang. Dalam waktu yang sulit seperti ini, para pengikut Yesus jangan sampai gelisah. Di dalam atmosfer yang diciptakan oleh kengerian atas perang dan banyaknya berita perang, mudah sekali untuk menjadi gelisah dan goyah. Yesus memberi tahu pengikut-Nya agar jangan terjebak di dalam kegelisahan publik. Sebab mereka tahu Allah berkuasa atas segala sesuatu dan pada akhirnya, maksud Allah akan terlaksana. Allah yang berkuasa, walaupun tampak seperti kemenangan orang jahat, pada akhirnya akan terbukti sejalan dengan rencana Allah yang sempurna. Perang yang Yesus katakan adalah peristiwa-peristiwa yang harus terjadi, tetapi semua itu belum kesudahannya. Kesudahan akan terjadi di dalam cara dan waktu sesuai kehendak Allah.

Pertempuran ini berskala luas: bangsa melawan bangsa dan kerajaan melawan kerajaan. Di sepanjang abad, konflik kepentingan kerap berujung pada perang. Lalu situasi ini ditambah lagi dengan kelaparan dan gempa bumi yang jelas melampaui kendali seorang raja. Keduanya merupakan bagian dari kekacauan publik yang akan mencirikan akhir zaman.
Semuanya itu bersifat menyeluruh: semua kegemparan dan kekacauan di atas tidak sekadar menunjuk periode penuh bencana di dalam sejarah umat manusia. Semua itu menunjuk awal dari proses yang akan berujung pada akhir zaman: ini adalah permulaan penderitaan. Tetapi semua penderitaan ada akhirnya, bahwa setelah penderitaan akan datang kebahagiaan pada hari Tuhan.

Bacaan kita dari Yoel 2:30-32 menyatakan bahwa sebelum Hari Tuhan datang, peristiwa-peristiwa alam yang luar biasa akan terjadi. Pada hari-hari menggentarkan itu, akan tetap ada pembebasan dan perlindungan bagi mereka yang memanggil nama Tuhan. Bahwa perlindungan kita di dalam nama Tuhan, Tuhan yang bermurah hati memberikan janji kehidupan baru.

III. Pointer Aplikasi
Tuhan Yesus mengharapkan agar para murid-Nya berdiri teguh dalam kebenaran yang telah mereka terima yaitu Yesus Kristus sendiri. Sebab apa yang Tuhan kehendaki akan terjadi. Berarti sama dengan doa yang selalu kita ucapkan “kehendak-Mu jadilah”. Sebab tidak ada seorang pun mampu mengakhiri semua penderitaan dalam dunia ini. Hanya Tuhan yang mampu mengubah penderitaan menjadi sukacita kekal.

Pada dasarnya, semua tanda-tanda yang Yesus kemukakan menunjukkan ketidak mampuan manusia untuk membaharui dunia ini. Apa yang manusia lakukan justru menambah kekacauan dan menambah penderitaan bagi banyak orang. Keadaan alam juga tidak terkendalikan oleh manusia. Seharusnya semuanya ini meningkatkan pengharapan manusia kepada Tuhan, berserah kepada Tuhan serta memohon akan kedatangan Tuhan.

Semua orang Kristen harus merindukan kedatangan Kristus, dan setiap saat hidup di dalam terang pengharapan tersebut. Pengharapan akan kedatangan Kristus yang kedua kali tidak boleh pudar, sebab akan melemahkan semangat pelayanan dan pemberitaan kita. Kita harus tetap menyuarakan, siap atau tidak siap Tuhan Yesus akan datang kembali, tetapi alangkah sukacitanya kita bila didapati Tuhan dalam kesiap sediaan. Kesungguhan kita menyambut Tuhan akan membuahkan hasil sukacita yang teramat besar. Amin.

Pdt. Sura Purba Saputra, M.Th
GBKP Harapan Indah

Info Kontak

GBKP Klasis Bekasi - Denpasar
Jl. Jatiwaringin raya No. 45/88
Pondok Gede - Bekasi
Indonesia

Phone:
(021-9898xxxxx)

Mediate

GBKP-KBD