Minggu 08 Desember 2019, Khotbah Yohanes 1:14-18 (advent II)
Invocatio :
”Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya, sehingga ia
tidak menyayangi anak dari kandungannya? Sekalipun dia melupakannya, Aku tidak akan melupakan engkau”. (Yesaya 49 : 15)
Ogen :
Ulangan 18 : 15 - 19
Tema :
Yesus Menyatakan Kasih Allah
PENDAHULUAN
Minggu Advent (latin : adventus = menyongsong, kedatangan) dilakukan sebagai bentuk mempersiapkan diri dan hati untuk menanti kedatangan Yesus sang Juruselamat dunia (baik kedatanganNya yang kedua kali maupun sekaligus mempersiapkan Natal/ kelahiranNya). Dalam masa advent gereja dan orang percaya mengungkapken kerinduannya akan kedatangan Tuhan dan kesiapannya menyambut Natal. Persiapan itu bukan hanya persiapan dalam bentuk hal-hal yang bersifat formalitas perayaan yang megah dan mewah tetapi lebih kepada persiapan iman dan hati yang lebih mengarah lagi kepada kehendak Allah. Dalam peringatan Minggu Adven anak-anak Tuhan diajak untuk kembali merenungkan Kasih Allah, mengevaluasi iman dan cara hidup serta menata kembali komitmen di dalam beriman dan berpengharapan akan Dia serta kehidupan yang semakin menyatakan kasih Allah dalam kehidupan pribadinya, kehidupan bergereja dan bermasyarakat.
ISI
Ulangan 18 : 15 - 19
Pada perikop sebelumnya, bangsa Israel diperingatkan Allah untuk tidak mengikuti tindakan dan perbuatan yang vtidak berkenan di hadapan Allah. Bangsa Israel terkontaminasi dengan kebiasaan yang tidak benar dihadapan Allah seperti mempersembahkan anak-anak mereka sebagai kurban dalam api, menjadi atau mendengarkan petenung, peramal, penelaah dan penyihir. Ada juga yang menjadi seorang pemantera, bertanya kepada arwah, roh atau meminya petunjuk kepada orang mati (ul. 18 : 10-14).
Seharusnya sebagai bangsa pilihan Allah, yang telah menerima kasih Allah melalui pembebasan perbudakan Mesir dan yang vtelah secara langsung menyaksikan kemahakuasaan Allah mereka hidup sesuai dengan kehendak Allah. Menjadi bangsa yang setia dan taat kepada Allah. Oleh karena itu dalam teks kita, Allah menjanjikan seorang pemimpin yang akan menuntun dan membawa bangsa Israel menjadi bangsa yang berkenan kepadaNya. Akan ada seoraang Nabi yang menyatakan kebenaran Allah dan apa yang dia perkataan akan menjadi kenyataaan.
Yohanes 1 : 14 - 18
Kitab Yohanes yang ditulis oleh Rasul Yohanes berusaha meluruskan kembali doktrin yang muncul pada zaman itu, yaitu doktrin Gnostik yang palsu, yang berupaya menyatukan keKristenan dengan pemikiran Yunani kafir. Kristus Yesus adalan manusia sesungguhNya dan Allah yang sesungguhnya dalam penggenapan janji “Immanuel” (Yes. 7 : 14).
Pasal pertama dalan kitab Yohanes dengan terang menjelaskan tentang siapakah Yesus itu. Jika pada Pasal 1 : 1 - 9 Yohanes menegaskan tentang keilahian Kristus, maka pada bagian khotbah kita (Yoh. 1 : 14 - 18) Yohanes menekankan tentang kemanusiannNya. Yesus adalah manusia sebagai perwujudan Allah yang sempurna. Hanya Dialah yang bisa mewakili Allah di dunia ini sebab Dia berasal dari Allah dan Dia adalah Allah (ay.1 -2). Oleh karena itu setiap orang yang tinggal bersama-sama dengan Dia akan meliahat kemuliaanNya sebagai kemuliaan yang berasal dari Allah Bapa (ay. 14b). KemuliaanNya dimanifestasikan dalam kasih karunia dan kebenaran; artinya bahwa melalui Yesus Kristus anugerah keselamatan diberikan kepada setiap orang yang percaya kepadaNya (ay. 12) dan mereka yang percaya yang dibenarkan oleh Allah. Juruselamat yang dulu dinanti-nantikan oleh umat Israel melalui Hukum Taurat Musa, kini digenapi oleh kasih karunia Allah di dalam Kristus Yesus (ay. 16).
Ay. 14 : Yesus itu adalah Firman Allah yang menjelma menjadi manusia dan berdiam bersama-sama dengan kita. Melalui dan didalamNyalah kita dapat melihat kemuliaan Allah, yaitu kemuliaan yang Allah berikan kepada anakNya yang tunggal. “Kemuliaan” disini bisa mengacu kepada : 1). Kebenaran Allah; 2). kesucian dan kesempurnaan Allah; 3). Gambar Allah yang di dalamnya manusia diciptakan namun kemudian dirusakkan melalui pemberontakan.
“AnakNya yang Tunggal” yang merujuk kepada kepribadian Yesus yang tunggal, hanya satu-satunya dan tidak ada yang lain. Artinya bahwa hanya Yesus jalan untuk mengenal Allah dan kebenaranNya dan hanya melalui Yesus orang-orang percaya bisa menerima dan menikmati kasih dan kebenaran Allah. Hal ini kembali ditegaskan dalam ayat 18.
Ayat 15 : ayat ini adalah peneguhan dari Yohanes Pembaptis mengenai pra-keberadaan Yesus, yaitu pra-keberadaan dan nubuatan yang meramalkan serta meneguhkan bahwa ada Allah yang diatas dan melampaui semua sejarah, namun yang bekerja dalam sejarah.
Ayat 16 - 17 : “Kasih Karunia” menunjuk kepada kasih Allah yang tanpa syarat, yaitu kasih yang dinyatakanNya kepada dunia ini melalui Kristus Yesus. Kasih itulah yang membernarkan setiap orang percaya dan melayakkannya untuk menerima kemuliah yang abadi. Undang-undang Musa memang berasal dari Allah, Taurat itu adalah tahap persiapan dan tidak lengkap. Oleh karena itu Allah melalui Yesus Kristus melengkapi dan menyempurnakanNya dalam kasih dan kebenaran yang sesungguhnya.
APLIKASI
Minggu advend yang kedua mengajak kita sebagai orang-orang percaya untuk kembali mengingat dan melihat kasih Allah dalan diri Yesus Kristus yang kedunia ini. Dengan demikian, semakin kita bisa melihat dan menikmati kasih Allah dalam hidup kita maka semakin kokoh dan kuat jugalah iman pengharapan kita terhadap Dia didalam menjalani kehidupan kita. Sekalipun berbagai hal yang terjadi dalam kehidupan kita, kita yakin bahwa kasih Allah tidak akan pernah meninggalkan kita. (band. Invocatio).
Yesus adalah manifestasi dari kasih Allah. Jalan untuk melihat, menikmati dan memperoleh kemuliaah serta kebenaran Allah. Oleh karena itu tetaplah Yesus menjadi dasar atas segala kehidupan anak-anak Allah. Dengan demikian kita tidak akan lagi bersandar kepada alah-alah lain karena hanya pada dan melalui Yeuslah kepastian akan kehidupan dan keselamatan. Oleh karena itu yang utama adalah Yesus, yang paling hakiki adalah FirmanNya dan yang paling mendasar pada minggu advend ini adalah Yesus yang datang mengunjungi hidup dan hatimu.
Orang yang menempatkan Yesus sebagai yang terutama dan pertama akan senantiasa diperbaharui dalam hidupnya. Marilah dalam minggu adven ini kita mempersiapkan diri, kehidupan dan hati kita untuk semakin berkenan kepadaNya. Kasih Allah yang telah dinyatakan dalam Kristus untuk kita, harus juga kita nyatakan kepada dunia ini untuk kemuliaanNya.
Pdt. Elba Pranata Barus
Runggun Bandung Timur