• WhatsApp Image 2022 02 11 at 11.07.57

  • 20170204 143352
  • 1 peresmian rumah dinas surabaya
  • WhatsApp Image 2022 02 11 at 11.07.58
  • pencanangan tahun gereja bks dps
  • WhatsApp Image 2022 02 11 at 11.07.57 1
  • BPMK GBKP KLASIS BEKASI DENPASAR PERIODE 2020-2025
  • PERESMIAN RUMAH PKPW GBKP RUNGGUN SURABAYA

Jadwal Kegiatan

Kunjungan Moderamen GBKP ke GBKP Klasis Bekasi-Denpasar

Minggu 14 Mei 2017:

1. GBKP Runggun Bandung Pusat

2. GBKP Runggun Bandung Timur

3. GBKP Runggun Bandung Barat

4. GBKP Runggun Bekasi

5. GBKP Runggun Sitelusada

Selasa 24 Desember 2019, Matius 1:18-23 (MALAM NATAL)

Invocation :

Maka pada waktu itu taruk dari pangkal Isai akan berdiri
sebagai panji-panji sebagai bangsa-bangsa; dia akan dicari oleh suku-suku bangsa dan tempat kediamannya akan menjadi mulia.

Bacaan :

1Timotius 3:14-16

Tema :

Penggenapan janji Allah

 

PENDAHULUAN
Jika seseorang pernah berjanji kepada kita dan dia menepati janjinya. Hal itu tentu sangat membahagiakan kita. TUhan sudah berjanji akan menyelamatkan kita manusia dari belenggu dosa. Rancangan TUhan ini jauh sebelum Yesus lahir ke dunia. Janji akan keselamatan dunia dan manusia dari dosa sudah Tuhan janjikan mulai dari masa pemanggilan Abraham, dan ditekankan kembali oleh nabi-nabi seperti nabi Yesaya dan nabi Mikha. Dan akhirnya Allah menggenapi janjiNya dengan kedatangan Yesus Kristus ke dunia ini.

ISI
Injil Matius memperkenalkan Yesus sebagai penggenapan pengharapan Israel yang dinubuatkan. Injil Matius mulai dengan daftar silsilah yang merunut garis keturunan Yesus melalui garis Yusuf sebagai kebiasaan Yahudi pada saat itu. Matius ditulis untuk bangsa Yahudi yang sedang menanti-nantikan kedatangan Mesias mereka, yang menurut PL akan dilahirkan dari satu keluarga tertentu. Dan penulisan silsilah di pasal 1 ingin memperlihatkan bahwa Yesus adalah keturunan Abraham dan Daud. Walaupun Yesus bukan anak Yusuf secara biologis tetapi Yusuf tetap ayah Yesus secara hukum. Jadi silsilah itu membuktikan kepada orang Yahudi bahwa Yesus mempunyai silsilah yang tepat sehingga memenuhi syarat sebagai Mesias.

Dalam prikop ini dijelaskan bahwa pada waktu Maria ibuNya bertunangan dengan Yusuf , Maria sudah mengandung dari Roh Kudus. Tentu Yusuf sebagai tunangan Maria bergumul ketika mengetahui tunangannya sudah mengandung. Tapi karena Yusuf seorang yang tulus hatinya dan tidak mau mencemarkan nama tunangannya di muka umum, ia bermaksud menceraikannya dengan diam-diam. Memang dalam injil Matius lebih diperlihatkan akan pergumulan Yusuf, berbeda dengan Lukas yang lebih memperlihatkan pergumulan Maria.

Dalam pergumulan yang besar itu, malaikat Tuhan nampak dalam mimpinya dan berkata “Yusuf anak Daud jangan takut mengambil Maria sebagai istrimu sebab anak yang didalam kandungannya adalah dari Roh Kudus”. Sehingga Yusuf akhirnya mengambil Maria menjadi Istrinya. Disini kita melihat akan ketaatan Yusuf dalam menanggapi rencana besar Allah bagi manusia. Mungkin berat untuk menerima tunangan yang sudah hamil untuk menjadi istri tetapi karena taat akan Tuhan dan percaya akan firman Tuhan sehingga Yusuf mengikuti perintah Tuhan melalui perkataan Malaikat. Penekanan akan keturunan Daud pada Yusuf adalah untuk memperlihatkan akan silsilah keturunan Yesus seperti yang dijelaskan di atas bahwa Yesus adalah keturunan Abraham dan Daud. Disamping itu ada beberapa kali mengatakan “Roh Kudus” hal ini menunjukkan bahwa kelahiran Yesus tidak terlepas dari campur tangan Allah (adikodrati)

Malaikat berpesan agar nama anak laki-laki yang akan dilahirkan Maria adalah Yesus. Yesus adalah padanan Yunani untuk kata Ibrani Yeshua (Yosua) yang artinya “Tuhan menyelamatkan”. Nama ini melukiskan tugas putra Maria ini pada masa yang akan datang. Yesus sebagai juruselamat”akan menyelamatkan umatNya dari dosa mereka” melalui kematianNya. Hal ini terjadi supaya genaplah yang difirmankan TUhan oleh nabi “sesungguhnya anak dara itu akan melahirkan seorang anak laki-laki”. Istilah “anak dara” (perawan) merupakan padanan yang tepat dari istilah Yunani Partenos dan dalam bahasa Ibrani almah (Yes 7:14) yang dipakai oleh Yesaya menunjuk kepada seorang gadis yang sudah cukup umur tetapi tidak pernah dipakai untuk gadis yang tidak perawan lagi (bd kej 24:43, Kid 1:3). Hal ini menyatakan bahwa ibu Yesus adalah seorang perawan sama seperti nubuatan Yesaya. Karena hanya melalui cara seperti inilah Yesus dapat lahir sebagai manusia tetapi tetap sepenuhnya Ilahi.
Dalam bacaan kita juga diingatkan oleh rasul Paulus agar jemaat hidup dalam pemahaman yang benar akan Tuhan Yesus. Yesus adalah manusia, dibangkitkan dan diterima di surga, diberitakan dan diimani diantara bangsa-bangsa dan akan kembali dalam kemuliaan.enyatakan diri dalam rupa manusia “ merujuk pada seluruh pelayananNya. Artinya Yesus datang berkarya sebagai manusia untuk menyelamatkan kita manusia dan Dia bangkit dari antara orang mati dan dimuliakan di surga. Kita tidak perlu ragu untuk mengimani Yesus sebagai juruselamat.

APLIKASI
1. Tuhan menggenapi janjiNya
Mulai dari jatuhnya manusia ke dalam dosa, Allah sudah berjanji akan menyelamatkan manusia dari belenggu dosa. Dan janji Allah ini kembali dinubuatkan oleh nabi-nabi salah satunya adalah nabi Yesaya. Dan apa yang di janjikan Allah digenapi melalui kedatangan Yesus Kristus ke dunia ini. Hal ini sudah sewajarnya kita sambut dengan penuh suka cita. Artina apa yang Tuhan janjikan Dia genapi. Kita yang seharusnya mati karena Dosa tetapi karena kasih Allah yang bgitu besar sehingga Dia mau membebaskan kita (menyelamatkan kita) dari belenggu dosa

2. Tuhan unik dalam jalanNya
Rancangan Tuhan bagi kehidupan ini terkadang sulit untuk kita pahami. Misalnya ketika Yesus lahir dari anak dara (perawan) tetapi hal ini Allah lakukan karena punya rencana yang luar biasa agar Yesus sebagai manusia 100% tetapi Allah 100%. Begitu juga dalam kehidupan kita, kita juga akan sulit memahami cara-cara Allah menyelamatkan kita. Yang penting adalah percaya kepada rancangan Tuhan.

3. Ketaatan dan percaya adalah respon bagi rencana Allah
Tuhan sudah mengenapi janjiNya kepada kita manusia. Yesus sudah lahir untuk menyelamatkan dunia dari dosa. Yusuf dalam perikop kita menunjukkan ketaatannya kepada Tuhan walaupun dia mengalami pergumulan yang berat. Yusuf tetap mau mengambil Maria sebagai istrinya walaupun Maria sudah mengandung. Dia taat dan percaya akan perkatan Tuhan. kita belajar dari ketaatan Yusuf kepada Tuhan. biarlah kita juga yang sudah diselamatkan Tuhan akan tetap taan dan percaya walaupun diperhadapkan akan suatu pergumulan yang berat dan tetap mengikuti akan perintah Tuhan.

Pdt. Kristaloni br Sinulingga
Runggun Yogyakarta

Minggu 22 Desember 2019, Khotbah Lukas 3:1-14 (Advent IV)

INVOCATIO :

“Kamu akan menginjak-injak orang-orang Fasik, sebab mereka
akan menjadi abu dibawah telapak kakimu pada hari yang kusiapkan itu, Firman Tuhan semesta alam” ( Maleaki 4:3).

BACAAN :

Yesaya 60:1-7

TEMA :

Mempersiapkan Jalan Tuhan


I. Pendahuluan
Jika Presiden hendak mengunjungi suatu wilayah, para pejabat setempat bekerja sama dengan tim peninjau mempersiapkan kedatangannya. Rute iring-iringan mobil direncanakan dengan seksama. Jalan-jalan yang rusak diperbaiki dan sampah-sampah dibersihkan. Kantor-kantor, gedung pertemuan dan tempat-tempat usaha yang akan dikunjungi diperindah. Mereka yang berkesempatan untuk bertemu presiden akan mengenakan pakaian yang rapi dan bersih. Segalanya dilakukan untuk memberikan sambutan yang terbaik. Jika seorang pemimpin dunia saja layak disambut seperti itu, maka Penguasa alam semesta tentu harus disambut dengan lebih terbaik lagi. Yohanes Pembaptis, yang merupakan “peninjau/perintis” bagi kedatangan Kristus, mendorong manusia untuk bersiap menyambut kedatangan Mesias. Karena kedatangan Kristus membawa Keselamatan untuk semua manusia dan dunia ini. Oleh karena itu perlu diberi jalan agar Keselamatan yang dibawaNya sampai kepada manusia.

II. ISI
Yohanes Pembaptis adalah anak dari imam Zakharis dan Elisabet (1:5). Kira-kira usia 30 tahun ia mulai memberitakan Injil Kerajaan Allah di tahun kelima belas pemerintahan Kaisar Tiberius, waktu itu Pontius Pilatus menjabat wali negeri Yudea. Lukas menggambarkan dengan baik situasi politik ketika Yohanes dipanggil menjadi nabi. Waktu pemanggilan Yohanes ini bersamaan juga dengan munculnya Yesus di depan umum (band. Luk. 3:23). Menurut Matius dan Markus, Yohanes diperkenalkan sebagai pengkhotbah berkeliling. Sebagai sosok yang bertugas untuk memperiapkan kedatangan Kristus maka Yohanes Pembaptis tidak mencari kehormatan untuk menyebut dirinya Mesias. Dia tidak mau mencuri kemuliaan Yesus. Maka Yohanes menyatakan “Ia yang lebih berkuasa dari padaku akan datang”, dan ia menyerukan pertobatan, bahwa Allah akan datang kepada umatNya yang bertobat. Yohanes juga menyampaikan beberapa persiapan dalam rangka menyambut kehadiran Juruselamat itu misalnya:
- Dengan mempersiapkan jalan untuk Tuhan,
- Luruskanlah jalan bagiNya,
- Menimbun lembah dan meratakan setiap gunung dan bukit
- Meluruskan yang berliku-liku serta meratakan yang berlekuk-lekuk.

Manusia bertobat bila ia berbalik kepada Allah tanpa tawar menawar dan pertobatan dimateraikan dalam upacara pembaptisan pertobatan.Namun baptisan Yohanes bukan baptisan Kristen yang langsung menghapus dosa, melainkan baptisan pertobatan.

Yohanes mengingatkan, agar jangan berpikir seperti pikiran orang Yahudi pada waktu itu, bahwa Abraham adalah Bapa atau nenek moyangnya dengan demikian pastilah selamat. Tidak otomatis keturunan Abraham akan diselamatkan Allah. Kapak sudah tersedia pada akar pohon artinya Allah akan segera menjatuhkan hukumanNya kepada orang-orang yang berbuat jahat dan tidak mau bertobat, seperti pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik akan ditebang dan akan dibuang kedalam api.

Menurut Yohanes, jalan satu-satunya supaya beroleh selamat ialah pertobatan yang sunguh-sungguh yaitu, perubahan hati yang hasilnya harus nyata dalam kehidupan sehari-hari. Yohanes menjabarkan arti buah-buah pertobatan dalam praktek kehidupan sehari-hari. Di ayat 10-14 ditegaskan bahwa tobat bukan suatu teori atau gagasan suci, melainkan suatu kenyataan yang harus tampak dalam perbuatan. Tanda-tanda orang yang bertobat terlihat melalui :
- Keperluan jasmani, yaitu makanan dan pakaian. Orang yang sudah bertobat, mereka hidup dalam kehidupan yang baru, mau berbagi, saling memperhatikan dan saling mengasihi, mengasihi sepenuh hari.
- Hidup dalam kebenaran, menghapus penindasan dan perbuatan yang tercemar.
- Hidup dalam damai dan menjaga perdamaian.
Pertobatan terlihat dari tindakan nyata, sebab pertobatan adalah respon terhadap kedatangan Kabar Baik, yakni Yesus Kristus Juruselamat.

Pertobatan yang akan membuat terjadinya pemulihan. Yesaya 60 merupakan kabar Sukacita karena Dia yang akan datang adalah terang kehidupan yang membuat hidup manusia diubah ke yang baik. Semua orang sangat menginginkan mendapatkan kedamain, masuk kedalam terang itu, karena disitulah kehidupan yang kekal.

Pertobatanlah yang membuat kita akan menjadi pemenang, karena dikedatanganNya tiba nanti maka akan terjadi peralihan kekuasaan. Dimana kuasa kegelapan, kejahatan dan dosa tidak lagi mampu menguasai manusia. Karena kuasa yang ada di dunia ini dikalahkanNya karena Dia yang akan datang adalah raja yang Kekal (Invocatio).

III. PENUTUP
Tema kita, Persiapkan jalan Tuhan. Masa Advent keempat ini merupakan masa persiapan menjelang Natal.
1. Oleh karena itu, di Masa persiapan ini agar kita menghayati makna kedatangan Kristus.
2. Melakukan pertobatan dengan tindak nyata sesuai dengan kehendak Allah, karena hari Tuhan adalah hari kemenangan bagi yang setia dan hari penghukuman bagi orang fasik.
3. Kedatangan Tuhan membawa pemulihan perdamaian dan terang bagi semua manusia.

Pdt Nur Elly Tarigan
GBKP Runggun Karawang

Minggu 24 November 2019, Khotbah Matius 13:47-50

Invocatio :

Kepada Dia yang seorang diri melakukan keajaiban-keajaiban besar! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.

Bacaan :

Habakuk 3:1-5 (Responsoria)

Tema :

TUHAN Memisahkan yang Baik dan yang Tidak Baik

 

I. Pendahuluan
Tidak terasa minggu ini kita sudah masuk kalender gereja yang disebut Minggu Akhir Tahun Gereja yang mengingatkan kita akan anak-anak Tuhan atau pun saudara-saudara kita yang sudah lebih dulu berjumpa dengan Allah Sang Penciptanya. Minggu inibukan peringatan untuk menangisi mereka yang sudah meninggal dunia tetapi mengingatkan akan adanya kematian atau pun menyadarkan kita akan adanya akhir kehidupan. Firman Allah juga mengingatkan bahwa kelak kita juga akan menghadapi kematian dan penghakiman. Memento Mori ‘ingat, kau harus mati’ atau ‘ingat, kematianmu’ menjadi pengingat agar apapun yang terjadi, apapun jalan yang kita pilih, kita harus bisa bertahan dan tidak melupakan siapa diri kita. Keyakinan kita bahwasanya Yesus Sang Juruselamat akan datang kembali untuk menghakimi kita dan memisahkan hidup manusia yang percaya dan tidak percaya kepadaNya.

II. Penjelasan Nats
Firman Tuhan dalam Matius 13:47-50 merupakan perumpaan yang disampaikan Yesus kepada muridNya tentang hal Kerajaan Surga atau pun yang dipahami sebagai perumpamaan tentang penghakiman pada akhir zaman ketika orang benar dan orang jahat dipisahkan.Yesus mengambarkan hal Kerajaan Surga seperti pukat yang dilabuhkan di laut, lalu mengumpulkan berbagai-bagai jenis ikan. Pukat adalah sebuah alat penangkap ikan yang besar (jala besar), dan pukat ini sering kali ditinggalkan di laut selama waktu tertentu. Ketika pukat itu penuh dengan ikan maka diangkat ke tepi pantai dan para nelayan akan memisahkan ikan-ikan yang ada dalam pukat tersebut. Ikan yang baik dimasukkan dalam pasu dan ikan yang tidak baik di buang. Perumpamaan yang disampaikan Yesus meliputi kehidupan nelayan penangkap ikan yang tidak asing bagi para murid dan pendengar pada saat itu. Pastinya mereka mengerti pekerjaan dan fungsi nelayan. Nelayan menagkap segala jenis ikan, tetapi tidak semua ikan dapat dimakan sehingga ikan yang tidak baik mereka buang. Tradisi nelayan Palestina harus memisahkan ikan tangkapannya ke dalam 2 golongan yaitu ikan yang dapat dimakan dan tidak dapat di makan. Ikan yang halal dan haram yang sudah ditentukan dalam Imamat 11:10-12.

Perumpaan ini menjelaskan bahwa misi Yesus dan murid-muridNya merupakan seruan kepada semua manusia dari berbagai tingkat sosial di dunia ini. Orang baik dan orang jahat sama-sama hidup di dunia ini tetapi tiba waktu pemisahan yang ditentukan TUHAN maka orang baik dan jahat akan dipisahkanNYa (bd. Hak. 3”1-5).

Dalam buku Perumpaan Yesus (Arman Barus) Pukat atau jala besar dalam perumpamaan ini digambarkan adalah Gereja, laut adalah dunia hal ini menerangkan tentang pelayanan gereja yang membawa semua bangsa ke dalam gereja. Berbagai jenis ikan adalah beragam manusia, perumpamaan tentang universalitas pelayanan Yesus menjangkau manusia dari berbagia golongan. Melempar jala berarti mengumpulkan manusia. Oleh sebab itu gereja sebagai perpanjangan tangan TUHAN mempunyai peran penting untuk membawa manusia hidup baik. Dengan mengaplikasikan Firman Allah dalam kehidupan sehari-hari sehingga banyak orang yang mampu melihat kebenaran Firman Allah sehingga ia juga mampu untuk hidup baik.

III. Penutup
1. Perumpaan dalam Matius 13:47-50 merupkan perumpamaan yang menjelaskan adanya hari penghakiman dimana terjadi pemisahan antara orang yang baik dan tidak baik. Dan penghakiman hanya hak Allah bukan manusia.
2. Penghakiman yang akan terjadi tidak hanya untuk warga gereja melainkan meliputi seluruh dunia. Semua kelompok etnis manusia tampa terkecuali. Penghakiman tahap eskatologis terjadi pada akhir zaman dimana malaikat-malaikat memisahkan orang baik dan orang jahat. Dan penghakiman yang demikian dilukiskan dengan mencampakkan orang jahat ke dalam tungku api yang terdapat ratapan dan kertak gigi.
3. Kerajaan surga bersifat universal, meliputi semua suku bangsa dunia dan undangan masuk ke dalam Kerajaan Surga diberikan kepada semua kelompok etnis tampa perbedaan. Semua manusia dari berbagai status sosial.
4. Firman Tuhan ini bukan untuk menakuti kita untuk menjalani hidup tetapi mengingatkan kita untuk tetap setia melakukan Firman Tuhan sampai hari yang ditentukan Allah tiba bagi kita manusia untuk menerima penghakiman dan pemisahan yang baik dan tidak baik. Dan yang menjadi harapan kita, kita masuk dalam bagian yang baik dihadapan Tuhan (bd. Invocatio).

Pdt. Mea br Purba
Runggun Cibubur

Info Kontak

GBKP Klasis Bekasi - Denpasar
Jl. Jatiwaringin raya No. 45/88
Pondok Gede - Bekasi
Indonesia

Phone:
(021-9898xxxxx)

Mediate

GBKP-KBD