MINGGU 05 FEBRUARI 2023, MATIUS 4:1-11
Invocatio :
Bermazmurlah bagi TUHAN, sebab perbuatan-Nya mulia; baiklah hal ini diketahui di seluruh bumi! Yesaya 12:5.
Bacaan:
Ulangan. 8:1-10a.
Khotbah : Matius 4:1-11.
Tema :
YESUS MENGALAHKAN PENCOBAAN.
PENDAHULUAN.
Syalom, Selamat hari Minggu, Salam Sejahtera bagi kita sekalian. Minggu ini kita memasuki Minggu Septuagesima 70 Hari Menjelang Kebangkitan, Saat ini kita masuk dalam Minggu Ordinary (Minggu Biasa) yang pertama dalam satu tahun liturgi. Septuagesima sendiri berasal dari kata Septuaginta yang artinya 70, namun hal ini bukan sekedar menunjukkan 70 hari sebelum Paskah, tetapi lebih menekankan kepada “kasih Allah kepada seluruh bangsa-bangsa” yang sering disimbolkan kepada 70 bangsa, atau 70 tahun masa pembuangan di Babel. Seluruh topic pembicaraan dalam minggu ini adalah mengenai penderitaan umat manusia, namun dalam penderitaannya manusia tersebut dibungkus dengan cinta kasih Allah yang sempurna.
Septuagesima sendiri adalah minggu dimana kita mempersiapkan diri menuju Pra-Paskah. Dalam empat minggu, dimulai dari Minggu ini, kita akan dihantar untuk melihat bagaimana karya Allah kepada manusia yang hidup dalam penderitaannya akibat dosa yang dilakukannya. Tetapi perlu diingat, penekanan topiknya bukanlah dosa, tetapi rencana dan rancangan Allah untuk menyelamatkan umat manusia.
Didalam menjalani proses tersebut kita menyaksikan Yesus Kristus dapat mengalahkan tantangan dan menang dalam setiap Pencobaan sampai Dia Dipermuliakan. Selama hidup di dunia ini kita akan terus diperhadapkan pada berbagai tantangan, ujian dan pencobaan, namun jangan khawatir Kristus telah memberikan teladan dan kuasa melawan berbagai tantangan dan berbagai percobaan dalam kehidupan iman kekristenan kita.
BIMBINGAN TEKS.
Segera setelah Yesus dinyatakan sebagai Anak Allah, dan Juruselamat dunia, Ia dicobai; hak-hak istimewa yang besar, dan tanda-tanda khusus dari kemurahan Ilahi, tidak menjamin manusia lepas dari berbagai pencobaan.
Dalam pencobaan Kristus tampak bahwa iblis sangat licik, pendendam, dan sangat online; tapi dia bisa dilawan.
Dalam semua pencobaannya, Iblis berupaya untuk membawa Yesus jatuh kedalam kuasanya dan melawan Allah.
Iblis mencobai dia untuk putus asa akan kebaikan Bapanya, dan untuk tidak memercayai kepedulian Bapa terhadapnya. Salah satu tipu muslihat Setan adalah memanfaatkan kondisi lahiriah kita; dan mereka yang berada dalam kesulitan harus menggandakan kewaspadaan mereka. Kristus menjawab semua pencobaan Setan dengan "Ada tertulis;" untuk memberi kita contoh, dia mengacu pada apa yang tertulis di dalam Kitab Suci. Cara ini harus kita tempuh, ketika sewaktu-waktu kita tergoda untuk berbuat dosa. Marilah kita belajar untuk tidak mengambil jalan yang salah untuk perbekalan kita, ketika kebutuhan kita sangat mendesak ; Tuhan akan menyediakan jawaban yang terbaik.
Setan mencobai Kristus untuk menyalahgunakan kekuasaan dan perlindungan Bapa-Nya, di tempat yang aman. Juga tidak ada ekstrem yang lebih berbahaya daripada keputusasaan dan praduga, terutama dalam urusan jiwa kita. Setan tidak keberatan dengan tempat-tempat suci sebagai tempat penyerangannya. Janganlah kita, di mana pun, lepas dari pengawasan kita. Kota suci adalah tempat yang dianggap sebagai tempat aman dari serangan setan, banyak orang yang tidak sadar bahwa tempat suci juga dapat dipakai iblis untuk melancarkan tipuannya, Semua tempat tinggi adalah tempat yang licin; kemajuan di dunia membuat manusia menjadi sasaran bagi Setan untuk menembakkan anak panahnya yang berapi-api. Apakah Setan sangat fasih dalam Kitab Suci sehingga dapat mengutipnya dengan mudah? Ya Iblis juga tahu tentang kitab suci, tetapi tidak mau melakukan maksud kitab suci itu. Mungkin saja seseorang memiliki kepalanya yang penuh dengan gagasan Kitab Suci, dan mulutnya penuh dengan ungkapan Kitab Suci, sementara hatinya penuh dengan kebencian yang pahit terhadap Tuhan dan semua kebaikan. Setan dapat menyalahgunakan kitab suci dan mengaburkan makna, yang menyesatkan kita, sehingga melakukan perbuatan yg bertentangan dengan kehendak Allah keluar dari jalan kita, keluar dari jalan tugas kita, dan tidak lagi mengandalkan Tuhan, namun mengadakan dunia dan manusia.
Iblis mencobai Kristus untuk mengidolakan tawaran kerajaan dunia, dan kemuliaan mereka. Kemuliaan dunia adalah godaan yang paling menawan, Kristus dicobai untuk menyembah Setan. Dia menolak godaan itu dengan kebencian. "Enyahlah, Iblis!". Banyak sekali godaan yg secara terbuka dan dekat sekali dengan kita; godaan itu tidak hanya untuk ditentang, tetapi juga ditolak sekaligus. Perlu ketegasan dalam melawan godaan, dia akan lari dari kita. Tapi kalau kita mau berkompromi atau berunding, kita mudah sekali dikalahkan. apa untungnya bagi seseorang jika dia mendapatkan seluruh dunia, dan kehilangan jiwanya sendiri?, Kristus berhasil mengalahkan pencobaan, atas atas teladan itulah kita beroleh keyakinan bahwa ajakan iblis dapat ditolak.
REFLEKSI.
Saudaraku yang terkasih, melalui renungan kita Minggu ini kita kembali diingatkan bahwa:
Kita harus selalu waspada dan berjuang melawan Godaan Iblis.
Dunia di mana kita tinggal ini telah dikuasai oleh dosa, dan sudah sangat jelas bahwa sifat-sifat dosa itu sangat bertentangan dengan kehendak Tuhan. Itulah sebabnya setiap orang yang percaya harus terus berjuang melawan pencobaan dan godaan yang dipanahkan Iblis. Adalah tidak mudah menang melawan pencobaan - pencobaan yang menyerang kita, karena roh memang penurut, tetapi daging lemah (bdk. Matius 26:41).
Mungkin kita sering bertanya: Mengapa kita harus diperhadapkan pada pencobaan-pencobaan? Ketahuilah bahwa Tuhan tidak pernah menjanjikan kehidupan orang percaya itu bebas dari segala pencobaan, tapi yang pasti Dia berjanji untuk selalu memberikan jalan keluar, sedangkan “Pencobaan - pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya.” (1 Korintus 10:13).
Bagaimana supaya kita bisa menang melawan pencobaan dari Iblis? Cara terbaik adalah harus melekat pada Tuhan dan senantiasa tinggal di dalam firman-Nya. Didalam Bacaan kita menyaksikan bagaimana umat Israel yang berjalan selama 40 tahun menuju Tanah Kanaan dan mengalami berbagai peristiwa ajaib, adalah bahagian dari proses pembentukan Mental dan Spiritual Bangsa Pilihan Tuhan, supaya mereka semakin merasakan Kuasa Allah yang besar dan tidak pernah melupakannya. Walaupun bangsa itu jatuh bangun dalam kesetiaan kepada Allah namun akhirnya mereka sampai saat ini menjadikan perjalanan itu sebagai perjalanan yang menguatkan iman di dalam berbagai tantangan dan godaan hidup. Tuhan Yesus juga telah meninggalkan teladan yang luar biasa bagaimana melawan pencobaan. Ketika sedang dicobai Iblis, tak henti-hentinya Yesus menggunakan firman Allah sebagai pedang Roh untuk mematahkan setiap tipu muslihat Iblis. Sebagaimana tertulis, selama empat puluh hari Yesus berpuasa di padang gurun, di mana kesempatan ini tidak disia-siakan Iblis untuk mencobai Dia. Tiga kali Iblis berusaha untuk melemahkan Yesus dengan harapan Dia gagal menggenapi rencana Bapa dalam hidup-Nya, agar Dia berbalik dari jalan yang sudah ditentukan oleh Bapa-Nya. Tiga kali pula Yesus membalas serangan Iblis itu dengan memperkatakan firman Tuhan, “Ada tertulis…” Dan akhirnya Yesus menang!
Firman itu hidup dan berkuasa karena itu adalah perkataan Allah sendiri! Kuasa itu semakin nyata bila kita memperkatakan firman itu dengan iman. Oleh sebab itu pastikan kita rajin membaca Firman TUHAN tiap hari.
Amin.
Pdt Togu P Munthe