• WhatsApp Image 2022 02 11 at 11.07.57

  • 20170204 143352
  • 1 peresmian rumah dinas surabaya
  • WhatsApp Image 2022 02 11 at 11.07.58
  • pencanangan tahun gereja bks dps
  • WhatsApp Image 2022 02 11 at 11.07.57 1
  • BPMK GBKP KLASIS BEKASI DENPASAR PERIODE 2020-2025
  • PERESMIAN RUMAH PKPW GBKP RUNGGUN SURABAYA

Jadwal Kegiatan

Kunjungan Moderamen GBKP ke GBKP Klasis Bekasi-Denpasar

Minggu 14 Mei 2017:

1. GBKP Runggun Bandung Pusat

2. GBKP Runggun Bandung Timur

3. GBKP Runggun Bandung Barat

4. GBKP Runggun Bekasi

5. GBKP Runggun Sitelusada

Minggu 26 Mei 2019, Khotbah Lukas 11:5-13

Invocation :

Perhatikanlah teriakanku minta tolong, ya rajaku dan Allahku, sebab kepadaMulah aku berdoa. (Maz. 5: 3)

Ogen :

Mazmur 102: 2-5, 13-23

Tema :

DibataMereken Si Mehuli (Allah Memberikan yang Terbaik)

 

1. Sebuah ungkapan berkata : “Disetiap Atap ada Ratap” artinya disetia atap/rumah pasti ada ratapan, ada pergumunan, ada penderitaan, baik ratap masalah keluarga, ratap masalah pekerjaan, ratap masalah ekonomi dsbnya. Dalam hal ini menarik kesaksian pemazmur dalam pembacaan dan Invocasio kita minggu ini, ketika ada ratapan ; ”hatiku terpukul dan layu seperti rumput”..dstnya, namun pemazmur mencurahkan pengaduannya kehadapan Tuhan. Perhatikanlah teriakanku minta tolong ya Rajaku dan Allahku, sabab kepadaMulah aku berdoa. Jelas arah Tuhan permohonan minta tolong ketika ratap menderpa kehidupan.

2. Teks Khotbah Minggu ini , Percakapan tentang Doa antaraYesus dan murid-muridNya terjadisetelahYesusberdoa disalah satu tempat(1). Hal iniYesus menginspirasi murid-murid, serta berkata “Tuhan, ajari kami berdoa”.SetelahYesus menceritakan “caraberdoa” (2-4) Yesus memberikan bahwa ada 2 inti dalam berdoa, inilah yang ditekankan Yesus dalam Lukas 11

#. Doa adalah sebuah Relasi
Penjelasan Yesus diawali dengan: “Jika seorang diantara kamu pada tenga malam pergi kerumah seorang sahabat.....(5).” Kata “sahabat”berarti menyangkut satu yang sangat dekat (akrab). Masalah pinjam-meminjam sangat biasa sekali dilakukan oleh orang yang bersahabat, tidak ada rasa segan, tidak takut rasa takut dan juga tidak akan malu.Yesus mengumpamakan berdoa seperti satu relasi dengan Sahabat.

Dalam ayat 8 Yesus menekankan : Sekalipun ia tidak mau bangun dan memberikannya kepadanya karena orang itulah sahabatnya, namun karena sikapnya yang tidak malu itu , ia akan bangun juga dan memberikan kepadanya apa yang diperlukannya.”. Kata karena orang itu sahabatnya, menjelaskan “harga” sebuah hubungan yang mengikat antara “sipeminta” dengan “sipemberi”. Berdasarkan hal inilah Yesus mempertegas dalam situasi konkretrelasi antara anak bapa bapa. Bapa manakah diantara kamu, jika anaknya minta ikan dari padanya, akan memberikan ular kepada anaknya itu ganti ikan?. Jadi Doa adalah pertanda sebuah hubungan. Kita berdoa karena kita mempunyai hubungan dengan Tuhan dan Tuhan menjawab Doa kita karena kita mempunyai hubungan dengan Tuhan.

#. Berdoa adalah “keberanian untuk meminta”
Melalui perumpaman ini sebenarnya Yesus sedang menggambarkan sebuah konsep berdoa kepada murid-murid “keberanian untuk meminta kepadaTuhan.”
Meminjam roti saat tengah malam membutuhkan sebuah nyali mengetuk pintu rumah teman yang mungkin sudah tertidur nyenyak dan akan menganggu istirahat pemilik rumah satu keluarga.Keberanian mengetuk pintu dan meminta di-identikken Yesus sebagai doa. Karena kepada orang yang meminta menerima dan setiap orang mencari mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu akan dibukakan”(8).
Dengan demikian kita menarik sutu kesimpulan bahwa kita harus memgembang iman “hospitalitas Allah” (Alah yang bersahabat). Karena Allah yang bersabat maka kita makakitaberanimendekati Allah serta meminta kepada-Nya.

3. Minggu ini disebut dengan Minggu Rogate: Berdoa.
Salah satu Calvin ialah Berdoa.Bagi Calvin berdoa adalah jiwa oranglak Kristen. Calvin sangat menekankan doa karena Yesus sendiri jadi inspiratory dalam doa. Yesus juga berdoa. Mari kita renungkan kembali Apakah GBKP selaku Gereja yang mengaku Calvinis sudah menjadikan doa sebagai lifestyle?

4. Tema: Allah memberikan yang terbaik. Mengapakita sanggup dan berani memberikan sebuah pengakuan iman bahea Allah yang terbaik? Karena ada relasi, kita bersahabat dengan Allah dan Allah telah, sedang dan akan memberikan yang terbaik atas doa-doa kita. Pdt. Eka Dharmaputra, dalam Bukunya;”Menguji Roh” menuliskan :”Memang tidak semua doaku terkabul tapi semuanya terjawab”. Allah akan menjawab segala Doa kita dan akan memberikan yang terbaik bagi kita, marilah tetap BERDOA.

Pdt. Iswan Ginting Manik
GBKP Pondok Gede

Minggu 19 Mei 2019, Khotbah Efesus 5:18-20 (Minggu Kantate)

Invocatio :

Nyanyikanlah nyanyian baru bagi Tuhan, sebab IA telah telah 
melakukan perbuatan-perbuatan yang ajjaib; keselamatan telah dikerjakan kepadaNya oleh tangan kanaNya, oleh lenganNya yang kudus. (Mazmur 98:1). 

Bacaan :

Esra 6:13-18

Thema :

Nyanyikanlah Nyanyian Rohani

 

Pendahuluan
Bernyayi merupakam salah satu dari banyak kegiatan di Gereja yang membawa kesegaran Rohani juga Jasmani, sebab lewat pujian bagi kemuliaan nama Tuhan membawa kita kedalam suasana tenang, dan tidak lagi menghadapi ketakutan menjalani hidup, seperti lagu Rohani : Kutau Tuhan, Pasti Buka Jalan.

Dalam Alkitab kita melihat bahwa pujian/nyanyian itu meyakinkan manusia itu melangkahkan kaki dalam kehidupannya, misalnya kita lihat para pemasmur, dimana para penulis mengarahkan kehidupannya, baik yang dia hadapi, juga yang sudah ia hadapi bahkan yang belum dia hadapi, semuanya diangkat lewat pujian-pujian dan syukurnya atas perbuatan Allah yang ia sudah rasakan maupun yang ia sedang rasakan. Pujian Maria atas perbuatan Allah padanya, dan pujian Zakharia atas perbuatan Allah padanya, juga pujian Simeon. (Lukas q1:46-56; 1:67: 2:29-32).

Semuanya Pujian/nyanyian itu ditujukan pada Allah dan memperdengarkannya pada orang-orang lain, Allah maha kuasa, Allah maha besar, dan Allah ajaib dan Perkasa

Uraian Nats
Kitab Epesus merupakan surat kiriman dari rasul Paulus dan kita tau dimana Jemaat Epesus ini adalah merupakan jemaat di daerah Asia kecil Wahyu 2:1-7. Menurut wahyu maka Jemaat Efesus ini bekerja dengan jerih payah, tidak suka dengan kejahatan, sabar dan menderita tidak mengandalikan, inilah gambaran Jemaat Epesus pada awalnya, namun di kemudian mereka tidak lagi memiliki kasih, tidak lagi mengasihi Tuhan dan tidak lagi mengasihi sesama, artinya persekutuan itu terarah kepada kejatuhan. Maka dari itu Paulus menuliskan suratnya agar Jemaat di Epesus bertumbuh dalam iman dan pengharapan dan kasih. Dan Rasul Paulus menginginkan agar Jemaat Epesus hidup layak dihadapan Tuhan.

Maka dari itu Paulus menasihati lewat surat kirimannya yang intinya pada teks kita ialah: Hidup sebagai anak-anak terang. Hidup sebagai anak terang itu harus selalu waspada dan menghindari mabuk anggur, hawa nafsu. Anak-anak Allah harus mengalami suatu pembaharuan, janganlah menjalani hidup seperti orang-orang lain yang tidak percaya pada Tuhan. Dimana anggur yang memabukkan harus dihindari, sebab dikatakan Paulus kemabukan itu dapat mempengaruhi hawa nafsu, dimana bagi orang-orang yang dipengaruhi hawa nafsu tidak lagi tau berbuat baik, dan segala perbuatannya merusak dirinya juga diri orang lain. Maka dari itu kata Paulus, hendaklah kamu dipengaruhi dengan Roh. Dimana sebagai orang percaya dia harus bertindak, berkata, berbuat seturut dengan apa yang di kehendaki Roh Tuhan.

Hanya ddipenuhi Roh Tuhan kita mampu melawan kedagingan/hawanafsu, dan kama bukan. Dan cara yang dianjurkan paulus adalah:
 Berkata-kata lah seorang pada yang lain dalam mazmur
 Kidung pujian dan nyanyian Rohani
 Bernyanyi dan bersoraklah bagi Tuhan dengan segenap hati
 Ucapkan lah syukur senantiasa atas segala sesuatu dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus, kepada Allah dan bapa kita

Semua lagu rohani baik di gereja/persekutuan maupun secara pribadi, memberi kekuatan bagi yang menyanyikan maupun yang mendengarkannya. Serasa bertambah kuat kita bila pujian/kidung itu dinyanyikan, dan hal ini yang terasa sekali di saat-saat kita berhadapkan dengan beban berat, maka dari itu pujian bagi Allah itu sangatlah penting dan dibutuhkan semua insan terutama anak-anak Tuhan. Nyanyian adalah kidung pujian untuk memuliakan Allah sang pencipta dan pemilik segala-galanya, dan dimana jemaat memuliakan sang pencipta dan pemilik, dan menyadari bahwa lewat pujian itu Allah berkarya lewat perbuatanNya setiap hari, jam menit dan detik. Dalam tindakan dan perbuatan Allah itu lah maka umat Israel yang sudah siap membangun kembali Bait Allah, maka siap untuk ditahbiskan. Mereka melihat begitu besar karya Allah, sebab pembangunan itu turut campurtangan Tuhan lewat perintah Raja Koresy, Darius, dan Arthasasta, maka para tua-tua, imam-imam dan orang lewi, merayakan pentahbisan rumah Allah, tentunya sembari mereka mempersembahkan persembahan syukur, mereka juga memuliakan Tuahan dengan bersorak-sorai membesarkan kuasa dan kemuliaan Allah (bacaan).

Dari segala perkara dapat di kerjakan oleh Allah bagi kita, maka semua orang percaya wajib menyanyikan nyanyian baru bagi Tuhan. Kenapa kita menyanyikan lagu baru..?

Sebab Ia telah melakukan perbuatan-perbuatan yang ajaib, Tembok Jericho dapat runtuh hanya dengan mengelilingi tembok sambil meniup sangka-kala dan tenduk domba dan bersorak-sorai [Yosua 6:15-17]. Allah yang merupakan wujud dari diri Yesus di kayu salib, merupakan syukur kita, dia korban kita selamat, Dia duka kita semuanya sukacita.

Demikianlah setiap orang percaya wajib bersyukur, memuji-muji kebesaran Allah, agar lewat pujian itu kita dan orang lain dapat menikmati Anugrah Allah lewat pendengarannya.

Pointer
1. Bagi orang percaya wajib hukumnya memuji-muji Tuhan sebab Tuhan itu adalah Agung dan perkasa, dan Dia bersemayam diatas pujian-pujian [Mazmur 22:4]
2. Lewat pujian-pujian, segala sesuatu yang terjadi dalam kehidupan kita ada jalan keluarnya, sebab ada kuasa didalam puji-pujian [Maz 149:6-9]
3. Dalam keadaan gembira, maupun dalam keadaan tertekan kita harus memuji dan memuliakan Allah [Yak 5:13; Maz 43:6]
4. Di setiap waktu (pagi hrai, malam hari, siang hari) dan di segala waktu kita harus memuji-mui Tuhan. (Maz 57:9; Maz 119:62; 1 Tawarikh 9:33; Maz 34:2).

Salam Minggu Kantate

Pdt. Andarias Brahmana
081317054961

Minggu 28 April 2019, Khotbah Mazmur 116:5-9 (Quasimodogeniti)

Invocatio :

“Satu hal telah kuminta kepada TUHAN, itulah yang kuingini:
diam di rumah TUHAN seumur hidupku, menyaksikan kemurahan TUHAN dan menikmati bait-Nya”(Mzm. 27:4).

Bacaan :

Yohanes 21:1-14

Tema :

Tenanglah, hai jiwaku, sebab TUHAN baik bagimu

 

Pendahuluan
Pengalaman “gelisah, khawatir, ketakutan, kegentaran” sering kali meliputi hati manusia. Keadaan dalam kegundahan bisa menghambat untuk berdoa kepada Tuhan tetapi sebaliknya keadaan tertekan bisa membawa kepada sikap doa yang lebih kuat yaitu berseru kepada TUHAN. Sebab bukan saja merasakan kebutuhan akan pertolongan TUHAN, lebih dari pada itu “hanya TUHAN satu-satunya penolong yang sejati”.

Penderitaan yang dialami Daud adalah karena pemberontakan putranya Absalom. Daud dalam keadaan tertekan selama pemberontakan putranya. Absalom dengan licik merebut hati bangsa Israel, membuat persepakatan gelap untuk merebut tahta dari Daud. Daud mendengar kabar: "Hati orang Israel telah condong kepada Absalom." Daud melihat anaknya Absalom telah mabuk kekuasaan, sehingga ia tidak lagi memandang bapanya sebagai bapa tetapi penghalang. Absalom akan mencelakakan siapa saja yang dianggap penghalang baginya. Berbicaralah Daud kepada semua pegawainya yang ada bersama-sama dengan dia di Yerusalem: "Bersiaplah, marilah kita melarikan diri, sebab jangan-jangan kita tidak akan luput dari pada Absalom. Pergilah dengan segera, supaya ia jangan dapat lekas menyusul kita, dan mendatangkan celaka atas kita dan memukul kota ini dengan mata pedang! (2 Samuel 15:14). Daud memilih menghindar dan memohon pertolongan Tuhan, baginya masalah ini sangat rumit dan hanya Tuhan yang mampu menyelesaikannya.

Daud pada waktunya dibebaskan dari bahaya yang sangat besar, menceritakan bagimana batinnya tersiksa dan mengalami kesedihan yang mendalam dalam pikirannya, tetapi kemudian ia merasakan betapa besar perlindungan Allah baginya. Bahwa TUHAN membawa ia kembali ke Yerusalem untuk mempersembahkan korban dan mengucap syukur kepada TUHAN.

Pendalaman Nats
Pemeliharaan Tuhan akan jiwa manusia ditunjukkan Tuhan Yesus dengan kesabar-Nya terhadap murid-murid-Nya. Bahwa mereka mencari pelarian dalam kegelisahan mereka, tidak tahu apa yang harus mereka perbuat. Petrus mengatakan kepada teman-temannya "Aku pergi menangkap ikan." Kata mereka kepadanya: "Kami pergi juga dengan engkau." Dalam situasi ini ditunjukkan bahwa mereka mengerjakan kesia-siaan, sebab “malam itu mereka tidak menangkap apa-apa”. Bukannya mengurangi beban pikiran, malah menambah kacau pikiran karena tidak mendapatkan apa-apa.

“Yesus berdiri di pantai” menanti mereka, menyapa mereka, memberikan perintah "Tebarkanlah jalamu di sebelah kanan perahu, maka akan kamu peroleh.", dengan demikian membuka mata mereka sehingga Yohanes berkata "Itu Tuhan.", lalu memberi mereka makan. Kata Yesus kepada mereka: "Marilah dan sarapanlah." Yesus melakukan proses penggembalaan untuk menenangkan hati murid-murid-Nya.

Daud merasakan beratnya pergumulan hidupnya, sudah sangat mendekati kematian. Dalam situasi ini ia memohon untuk diluputkan dan TUHAN mendengarkan doanya. Maka Daud memuji Tuhan dengan mengatakan:
Ay.5 “Tuhan adalah pengasih dan adil”, lalu ditambah penekanan, “Allah kita penyayang”. Karena sifat-sifat Allah ini maka kita tidak binasa.

Ay.6 “Tuhan memelihara orang-orang sederhana”. Yang dimaksudkan sederhana adalah tulus, jujur dan tanpa kepalsuan. Dalam kesederhanaan ada kelemahan, ketidak berdayaan dan tidak mampu menyelamatkan diri sendiri. Karena itu Allah bertindak memeliharanya, karena dia berserah diri kepada Allah. Orang-orang yang dengan iman menempatkan diri mereka dibawah perlindungan Allah mendapatkan keselamatan.

Ay.7 “Kembali tenang, hai jiwaku…”. Belas kasihan Allah sangat terasa saat telah berada di ambang maut tapi diluputkan dan diangkat darinya. Lalu Allah memberi perpanjangan waktu hidup, hal inilah yang memberi ketenangan. Bahwa yang empunya hidup yang memperpanjang masa hidup kita. Dengan demikian menjalani hidup dengan bersukacita didalam Tuhan. Masih diberikan kesempatan hidup merupakan kebaikan Tuhan bagi kita. Itu artinya masih ada atau masih banyak kesempatan berbuat kebaikan atau pelayanan dalam hidup kita.

Ay.8 “Ya, Engkau telah meluputkan aku …”. Daud menguraikan kebaikan yang telah Tuhan lakukan:
1. Meluputkan aku dari pada maut.
Daud memandang bahwa kematian yang memalukan bila ia mati di tangan anaknya sendiri. Dari kematian yang mengerikan menurutnya, Tuhan meluputkannya.
2. Meluputkan mataku dari pada tersandung.
Meluputkan kejahatan yang menyebabkan dukacita. Untuk tidak tertekan oleh kesedihan yang berlebihan.
3. Meluputkan kakiku dari pada tersandung.
Kaki manusia sering tersandung oleh dosa dan menimbulkan kesengsaraan. Saat kaki kita hampir terperosok kedalam pencobaan, tangan Tuhan memegang kita.

Ay.9 “Aku boleh berjalan di hadapan TUHAN, di negeri orang-orang hidup”. Artinya pemazmur bersyukur masih diberi kesempatan hidup di dunia ini. Dia menyadari ada kewajiban yang harus dikerjakan; hidup dan bekerja di hadapan Allah. Kita harus hidup layak di hadapan Allah serta berkenan kepada-Nya dalam segala hal. Karena jiwa kita telah telah diluputkan dari maut membuat kita lebih menghargai kehidupan, hidup sebagai manusia baru yang telah dibaharui.

Pointer Aplikasi
Manusia tidak akan mungkin mendapatkan ketenangan di luar TUHAN. Jiwa manusia mendapat peristirahatan yang tenang di dalam TUHAN. Hanya di dalam TUHAN jiwa dapat menetap dalam kebahagiaan. Di dalam Allah jiwa mendapat peristirahatan dan jiwa bersukacita. Kembalilah ke tempat peristirahatan yang diberikan Kristus kepada mereka yang letih lesu dan berbeban berat. Matius 11:28 “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu”. Dalam pergumulan yang berat, dengarlah panggilan Tuhan untuk datang berserah kepada-Nya.

Tidak ada kekuatan lain yang lebih kokoh dari pada “bersandar kepada Allah”, sebab hanya Allah yang mampu membalikkan masalah menjadi kemenangan. "Barangsiapa yang percaya kepada Dia, tidak akan dipermalukan” (Roma 10:11). Pertolongan Tuhan telah terbukti bagi orang-orang percaya yang mempercayakan hidupnya ke dalam tangan Tuhan yang kuat.

Pertolongan Tuhan adalah sempurna, Tuhan tidak pernah kehabisan cara dan jalan untuk membebaskan dari masalah yang membelenggu kita. Yang terpenting bagaimana kita membawa masalah dan pergumulan kita kepada Allah dengan sikap yang benar. 1 Petrus 5:6-7 “Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya. Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu”.

Pdt. Sura Purba Saputra
GBKP Harapan Indah

Info Kontak

GBKP Klasis Bekasi - Denpasar
Jl. Jatiwaringin raya No. 45/88
Pondok Gede - Bekasi
Indonesia

Phone:
(021-9898xxxxx)

Mediate

GBKP-KBD