SUPLEMEN PEKAN PENATALAYANAN GBKP TAHUN 2024-WARI I, KHOTBAH JESAYA 2:1-5

INVOCATIO :

Masmur 105:39

OGEN :

Johanes 8:12-20

TEMA  :

Erdalan ibas terang siibereken Tuhan

 

I. PENJELASAN TEKS INVOCATIO: MAZMUR 105:39 (TB-2) & (AVB=Alkitab Versi Borneo)

“Dibentangkan-Nya awan menjadi tudung, dan api untuk menerangi malam.”

“Dia memayungi umat-Nya dengan awan untuk berteduh, dan memberikan api untuk menerangi mereka pada waktu malam.”

Allah memelihara, menyertai, memberkati serta melindungi umatNya Israel dalam perjalanan di padang gurun pada siang hari yang menyengat dengan memayungi umatNya dengan awan supaya mereka bisa berteduh, lalu pada malam hari di saat umatNya menembus dinginnya kegelapan malam, Allah memberikan api untuk menghangatkan dan menerangi jalan mereka, sehingga baik siang maupun malam bukanlah halangan bagi mereka meneruskan perjalanannya karena penyertaan Allah tampak jelas dengan tiang awan pada siang hari dan tiang api sebagai penerang pada malam hari.

II. PENJELASAN TEKS OGEN : YOHANES 8:12-20 (TB-2)

Yesus terang dunia

8:12 Yesus berkata kepada mereka: "Akulah terang dunia. Siapa yang mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang kehidupan."

8:13 Kata orang-orang Farisi kepada-Nya: "Engkau bersaksi tentang diri-Mu, kesaksian-Mu tidak benar."

8:14 Kata Yesus kepada mereka: "Biarpun Aku bersaksi tentang diri-Ku sendiri, kesaksian-Ku itu benar, sebab Aku tahu, dari mana Aku datang dan ke mana Aku pergi. Namun kamu tidak tahu, dari mana Aku datang dan ke mana Aku pergi.

8:15 Kamu menghakimi menurut ukuran manusia, Aku tidak menghakimi seorangpun,

8:16 dan kalaupun Aku menghakimi, penghakiman-Ku itu benar, sebab Aku tidak seorang diri, tetapi Aku Bersama dengan Bapa yang mengutus Aku.

8:17 Dalam kitab Tauratmu ada tertulis bahwa kesaksian dua orang adalah sah.

8:18 Akulah yang bersaksi tentang diri-Ku sendiri, dan juga Bapa, yang mengutus Aku, bersaksi tentang Aku."

8:19 Lalu kata mereka kepada-Nya: "Di manakah Bapa-Mu?" Jawab Yesus: "Baik Aku, maupun Bapa-Ku tidak kamu kenal. Sekiranya kamu mengenal Aku, kamu mengenal juga Bapa-Ku."

8:20 Kata-kata itu dikatakan Yesus dekat perbendaharaan, waktu Ia mengajar di dalam Bait Allah. Tidak seorangpun menangkap Dia, karena saat-Nya belum tiba. Yesus Kristus adalah Terang dunia. “Terang” adalah nama Mesias, (Dan. 2:22), "Dan terang ada pada-Nya." Allah adalah terang, dan Kristus adalah gambar Allah yang tidak kelihatan, Allah dari segala allah, Terang dari segala terang. Kristus dinantikan sebagai terang yang menjadi penyataan bagi bangsa-bangsa lain (Luk. 2:32), dan dengan demikian Dia adalah terang dunia, dan bukan hanya terang bagi orang-orang Yahudi. Terang dunia yang kelihatan adalah matahari, dan Kristus adalah Surya kebenaran.

Satu matahari menerangi seluruh dunia, demikian pula satu Kristus, dan tidak perlu yang lain lagi. Kristus, dengan menyebut diri-Nya sebagai Terang, mengungkapkan:

(1) Siapakah Dia dalam diri-Nya sendiri -- Yang Terunggul dan Termulia.

(2) Siapa Dia bagi dunia -- Sumber terang, yang menerangi setiap umat manusia.

Betapa dunia ini akan menjadi kolong yang gelap gulita jika tanpa matahari! Demikian pula dunia ini jadinya bila tanpa Kristus, yang oleh-Nya terang telah datang ke dalam dunia (3:19). Karena itu, barangsiapa mengikut Kristus, seperti pengembara yang mengikuti terang dalam gelapnya malam, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan akan mempunyai terang hidup.

Berbahagialah orang-orang yang mengikuti Kristus sebab mereka tidak akan berjalan dalam kegelapan. Mereka tidak akan ditinggalkan begitu saja tanpa diberi petunjuk-petunjuk di jalan kebenaran. Mereka akan diberi terang hidup, yaitu pengetahuan dan kesukaan akan Allah. Terang ini akan menjadi terang hidup rohani bagi mereka di dunia ini dan terang hidup kekal di dunia lain, di mana tidak akan ada maut ataupun kegelapan.

Ikutlah Kristus, maka kita pasti akan berbahagia di dalam kedua alam itu. Ikutlah Kristus, maka kita akan mengikuti-Nya ke sorga. Sebaliknya bagi siapa yang menolak Kristus berarti menolak keselamatan dan akan menerima hukuman kematian selama-lamanya.

Tema "Terang Dunia" ternyata mendapatkan reaksi negative dari orang-orang Farisi pada waktu itu. Mereka mencari kesempatan untuk menyerang Yesus, sehingga mereka mengetengahkan masalah kesaksian-Nya. Bagi Orang-orang farisi, ungkapan kesaksian Yesus, tidak dapat dibenarkan, kesaksian-Nya tidak memenuhi syarat yang sah, sehingga tidak perlu diterima. Orang-orang Farisi tidak memikirkan kebenaran, mereka memikirkan prosedur. (Hukum Taurat mewajibkan lebih dari satu saksi untuk menghukum orang (Ulangan 17:6 dan 19:15) sehingga kesaksian seorang diri mengenai dirinya sendiri tidak cukup untuk menghukum orang).

Terlihat bahwa yang dipersoalkan oleh orang Farisi bukanlah arti terang itu, melainkan diri Yesus. Lalu bagaimana Yesus menanggapi keberatan orang-orang Farisi? Dalam Yohanes 7:29, “Aku kenal Dia, sebab Aku datang dari Dia dan Dialah yang mengutus Aku."

Yesus telah menyatakan kehadiran Bapa dalam diriNya lalu menjelaskan kesatuanNya dan keterpisahanNya dari Bapa. Ia dan Bapa adalah satu namun Ia bukanlah Bapa itu. Begitulah Yesus menyaksikan tentang diriNya.

Kita mulai dengan gagasan keterpisahan. Yesus mengatakan bahwa Ia diutus oleh Bapa. Pengutusan oleh Bapa ditegaskan berulang kali (ayat 7:16,18,28,33; 8:16,18,26,29). Hubungan Yesus yang unik dengan Bapa terungkap melalui tema pengutusan.

Keterutusan Yesus berbeda dari yang diemban para nabi Perjanjian Lama. Ada kesatuan sempurna dalam kehendak dan tindakan Bapa dan Yesus yang tidak terdapat dalam para utusan Allah yang lain.

Kesatuan Tuhan Yesus dengan Bapa juga dijelaskan dalam hal penghakiman. Ia dan Bapa bersama-sama menghakimi (ayat 16). Orang Farisi menghakimi menurut ukuran manusia (ayat 15), namun tidak demikian dengan Yesus. Kesatuan-Nya dengan Bapa menjadi dasar bahwa penghakiman-Nya tidak menurut ukuran manusia. Juga Tuhan Yesus menjelaskan bahwa Bapa pun bersaksi tentang-Nya (ayat 18). Jika orang Farisi mengenal Yesus, maka mereka akan melihat kesaksian Bapa. Semua penjelasan ini berpuncak pada pernyataan yang tertuang dalam ayat 19. Dalam ayat ini Tuhan Yesus menyatakan bahwa orang yang melihat dan mengenal-Nya berarti juga melihat dan mengenal Allah. Ia dan Bapa adalah satu.

Karena orang-orang Farisi ini menolak percaya pada Tuhan Yesus maka mereka tetap tinggal dalam kegelapan dosa-dosa mereka. Mereka buta terhadap kebenaran Allah. Demikian juga banyak orang yang menolak pemberitaan Injil Yesus Kristus akan tetap tinggal dalam dosa-dosa mereka karena mereka menolak kebenaran Ilahi.

Terang memang tidak disukai oleh orang-orang gelap karena terang membongkar kejahatan mereka dan menaruh mereka di bawah penghakiman Allah!

III. PENJELASAN TEKS KHOTBAH : YESAYA 2:1-5 (TB-2)

Gunung Sion, pusat perdamaian kerajaan bangsa-bangsa

2:1 Firman yang diterima Yesaya bin Amos dalam penglihatan tentang Yehuda dan Yerusalem.

2:2 Akan terjadi pada hari-hari terakhir: gunung tempat Rumah TUHAN akan tegak melampaui puncak gunung-gunung dan menjulang tinggi di atas bukit-bukit; segala bangsa akan berduyun-duyun ke sana,

2:3 dan banyak suku bangsa akan pergi serta berkata: "Mari, kita naik ke gunung TUHAN, ke rumah Allah Yakub, supaya Ia mengajarkan jalan-jalan-Nya kepada kita, dan supaya kita berjalan dijalurNya; sebab dari Sion akan terbit pengajaran dan firman TUHAN dari Yerusalem."

2:4 Ia akan menghakimi antara bangsa-bangsa dan memutuskan perkara bagi banyak suku bangsa; mereka akan menempa pedang-pedangnya menjadi mata bajak dan tombak-tombaknya menjadi pisau pemangkas; bangsa tidak akan lagi mengangkat pedang melawan bangsa lain, dan mereka tidak akan lagi belajar perang.

2:5 Hai kaum keturunan Yakub, mari kita berjalan dalam terang TUHAN!

Yesaya bernubuat tentang pemerintahan Allah akan ditegakkan di seluruh bumi (bd. Mi 4:1-3). Semua kejahatan, ketidakadilan, dan pemberontakan menentang Allah dan hukum-Nya akan ditumpas dan kebenaran akan memerintah (bd. Yes 59:20-60:3,14; Yer 33:14-16; Za 2:10-12). "Segala bangsa", orang Yahudi dan bukan Yahudi akan beribadah dan melayani Tuhan. Nubuat ini mencerminkan maksud terakhir Allah bagi Israel dan umat manusia; ini digenapi di dalam Yesus Kristus sendiri, Yang menjalankan keadilan dan kebenaran di bumi (Yes 9:1-7; 11:3-5). Perhatian utama semua orang yang datang kepada Tuhan haruslah mengenal dan menaati kehendak Allah sebagai warga kerajaan-Nya. Semua orang, baik yang hilang maupun yang selamat, perlu mendengar kebenaran Allah.

Perjanjian Baru menerangkan hari-hari terakhir sebagai waktu di antara kedatangan Kristus yang pertama dengan yang kedua. Apa yang dilukiskan Yesaya dalam ayat Yes 2:1-5 akan tergenapi sepenuhnya pada kedatangan Kristus yang kedua apabila Dia mendirikan kerajaan Allah di bumi.

Bukit TUHAN: Bukit Sion, yaitu bukit berbenteng untuk melindungi Yerusalem. Dalam puisi dan buku nabi-nabi 'Bukit TUHAN' adalah nama lain untuk kota Yerusalem atau penduduknya yang diberkati atau dikutuk TUHAN.

Nabi menggambarkan masa depan yang bahagia, bukan saja untuk Yehuda dan Israil, tetapi juga untuk semua bangsa yang akan menyembah Allah Yahwe dan Bait Allah di Yerusalem, menjadi pusat dunia yang baru.

Bait Allah adalah sebutan untuk menunjukkan tempat kediaman Allah di bumi. Ke sanalah seharusnya hati dan pikiran umat tertuju. Yesaya mengatakan bahwa Allah akan membangun bait-Nya pada hari-hari terakhir. Bait itu akan berdiri tegak menjulang (2) dan kekuatan-Nya akan menarik perhatian bangsa-bangsa untuk berduyun-duyun datang (3). Dan dari sanalah akan timbul pangajaran yang benar (3) dan kepemimpinan yang adil (4). Pada bait Allah itu umat dipanggil datang (5).

Keberadaan bait Allah bagi umat Israel di Yehuda sangat penting. Ke sanalah umat Allah berziarah untuk merayakan berbagai ibadah dan perayaan. Sekalipun disebut rumah Allah, namun tidak senantiasa bait Allah berisi hal-hal yang memuliakan Allah. Kerap kali terjadi ketidakadilan dan ketidakbenaran dalam bait Allah. Kita dapat membandingkan dengan kisah Yesus yang memorak-porandakan para pedagang bait Allah (lih. Yoh. 2:13-16).

Yesaya mengingatkan umat Allah bahwa pada hari-hari terakhir, Allah sendiri yang akan mendirikan bait Allah. Itu berarti Allah akan memerintah secara langsung (band. Mi. 4:1-3). Dalam pemerintahan-Nya, bait Allah akan menjadi pusat pengajaran yang benar.

Umat yang beribadah akan menjadi para pejuang yang siap menegakkan keadilan dan kebenaran. Keadilan dan kebenaran yang berdiri tegak akan berdampak pada hadirnya kedamaian, yang ditandai tidak adanya perang lagi (4). Itulah hakikat yang sesungguhnya dari rumah Tuhan.

Jika bait Allah adalah rumah Tuhan, seharusnya menjadi tempat pemerintahan Allah. Artinya, bukan sekadar tempat umat beribadah, melainkan tempat di mana keadilan dan kebenaran dihidupi.

Jika dimasa depan masih ada pertikaian dan perselisihan diantara bangsa-bangsa maka hal itu tidak lagi diselesaikan dengan kekerasan senjata, melainkan semua akan menghadap Allah sebagai hakim.

IV. KHOTBAH:

Saudara-saudara yang terkasih dalam nama Tuhan Yesus Kristus

Sebuah ilustrasi bisa membantu kita memahami tentang pentingnya berjalan di dalam Terang yang diberikan Tuhan

Beberapa orang ditawan di dalam sebuah goa. Tempat itu sangat lembab dan dingin. Selama ditawan mereka tidak pernah melihat keluar dari goa, yang mereka lihat hanyalah bayangan-bayangan yang muncul karena cahaya dari api unggun yang ada di dalam goa.

Suatu hari, salah satu dari mereka ada yang berhasil keluar. Dia pun melihat ada api unggun: "ah, dari situ datangnya bayangan". Akan tetapi tidak berhenti pada "melihat api unggun" saja, dia terus berjalan ke ujung pintu goa dan akhirnya dia keluar dari goa. Di luar goa, akhirnya dia menyadari ada matahari sebagai sumber terang.

Dia senang sekali melihat keadaan yang baru saja dilihatnya. Kemudian dia memutuskan untuk kembali masuk ke dalam goa untuk menceritakan kepada teman-temannya tentang apa yang telah dilihatnya di luar goa itu. Apa yang terjadi setelah dia menceritakan hal itu kepada teman-temannya? Dia ditertawakan dan diacuhkan oleh teman-temannya.

Bacaan khotbah di hari pertama Pekan Penatalayanan tahun 2024 ini, memang berbicara tentang peristiwa sebelum Yesus lahir. Terjadi pada saat bangsa Israel baru mau dihukum Tuhan ke tanah pembuangan oleh karena kedegilan hati mereka. Karena itu, saat umat Tuhan mengalami penghukuman di tanah asing - negeri pembuangan itulah pengharapan akan datangnya Juruselamat terjadi. Makanya perjuangan para rasul Kristus di dalam pembangunan gereja mula-mula adalah tepat seperti apa yang digambarkan oleh cerita Plato tadi: orang yang telah keluar dari kegelapan menuju terangNya yang ajaib (1 Petrus 2:9).

Saudara-saudara….

Manusia dari segi cara hidup, dapat dibagi dalam dua kelompok yakni:

[1] cara hidup yang bergantung kepada Allah;

[2] cara hidup yang otonom dari Allah.

Orang yang hidup bergantung kepada Allah memiliki kesadaran bahwa hidup ini beserta segala kekayaan yang dimilikinya adalah anugerah Allah. Orang yang ingin otonom dari Allah, merasa tidak memerlukan Allah, merasa tidak nyaman untuk bergantung dan tunduk kepada Allah.

Ini adalah sebuah perasaan yang keliru karena keinginan menjadi otonom sering kali timbul dari kekerasan hati, sifat yang egois, dan niat pemberontakan.

Jika kita memperhatikan Keadaan dunia sekarang ini, memang sangat jauh dari ideal. Sepertinya kejahatanlah yang sering kali menang atas kebenaran. Hal itu disebabkan Kerajaan Allah belum datang dalam kepenuhannya. Namun, pada waktunya nanti Tuhan Yesus akan memerintah atas seluruh langit dan bumi baru. Jadi, marilah kita hidup dalam terang Tuhan seperti yang Yesaya katakan.

Dalam ayat 4 dikatakan, Ia akan menjadi hakim antara bangsa-bangsa dan akan menjadi wasit bagi banyak suku bangsa; maka mereka akan menempa pedang-pedangnya menjadi mata bajak dan tombak-tombaknya menjadi pisau pemangkas; bangsa tidak akan lagi mengangkat pedang terhadap bangsa, dan mereka tidak akan lagi belajar perang.
Disini dibutuhkan pengakuan dari kita bahwa Mesias akan datang sebagai hakim bagi seluruh umat manusia. Ia akan memerintah atas seluruh bangsa. Jika Kristus sudah memerintah sepenuhnya, maka seluruh dunia akan damai. Hal ini digambarkan dengan seluruh peralatan perang dijadikan peralatan pertanian karena tidak akan ada lagi perang di antara bangsa-bangsa. Dengan melihat apa yang akan terjadi pada akhir zaman, maka nabi Yesaya menyerukan supaya umat berjalan dalam terang Tuhan (4-5).

Ketika Yesus datang kedua kalinya dan Kerajaan Allah dihadirkan dalam kepenuhannya, semua suku bangsa akan menundukkan diri kepada Yesus. Mereka yang tidak menundukkan diri akan dihancurkan. Dunia akan damai dan tidak akan ada lagi peperangan. Untuk itu, Yesaya meminta umat-Nya berjalan dalam terang Tuhan karena kemenangan Tuhan pada akhir zaman adalah sebuah kepastian.

Jadi, orang-orang yang berada dalam kegelapan dan telah melihat terang yang sejati, tidak akan ditertawakan, tidak akan ditolak dan tidak akan menderita oleh karena Kristus akan menolong kita untuk menghadapi segalanya, Dia akan selalu bersama dengan kita dan menyediakan pertolongan yang nyata untuk menghadapi pasang surutnya jalan kehidupan yang kita tempuh. Disamping itu kita juga punya teman sepersekutuan yang dapat menguatkan/meneguhkan kita ketika kita lemah.

Saudara-saudara,..melihat tingkah polah kehidupan manusia pada masa sekarang ini, kita sangat miris melihatnya oleh karena para manusia saling bertengkar memperebutkan jatah kekuasaan, proyek, dan popularitas, kita merasa pesimis. Kesempatan “aji mumpung” membuat mereka mengorbankan integritas, kebenaran diputarbalikkan, rakyat diperas dan ditindas, dijadikan alat untuk mencapai tujuan jahat mereka yang punya kuasa.

Terkadang kita ragu dengan situasi yang ada sekarang. Masih memungkinkah bagi bangsa dan negara kita diperbaiki? Disterilkan dari nafsu serakah dan budaya korupsi? Dibersihkan dari oknum-oknum yang kerjanya memangsa orang-orang lemah?

Saudara-saudara, bacaan kita yang pertama mengingatkan umat Israel saat mereka melewati padang gurun dan dipimpin Tuhan melalui tiang awan pada siang hari. Kegelapan malam tenggelam oleh kehadiran-Nya dalam tiang api. Kini Tuhan Yesus mengklaim diri bukan hanya terang bagi umat Israel, tetapi bagi seisi dunia yang adalah milik-Nya (ayat 12). Siapa percaya dan mengikut Dia, akan memiliki hidup sejati.

Ketika orang mempercayai Yesus sebagai sang Juruselamat, mereka didamaikan dengan Allah dan dimotivasi untuk menjadi pembawa damai dalam hubungannya dengan sesama di dunia, bahkan dengan musuh mereka. Damai sejahtera Allah dalam hati orang percaya adalah hal yang nyata, dan kembalinya Tuhan ke dunia adalah satu-satunya pengharapan atas perdamaian yang abadi.

Sebagai anak-anak Terang, pengharapan bagi dunia ini tidak ditemukan pada usaha manusia, melainkan pada kedatangan kembali Yesus Kristus. Yesus sendirilah yang dapat menyelesaikan masalah yang membingungkan manusia. Kita harus "menantikan penggenapan pengharapan kita yang penuh bahagia dan pernyataan kemuliaan Allah Yang Mahabesar dan Juruselamat kita Yesus Kristus" (Titus 2:13). Dengan memiliki pengharapan yang mulia ini, kita dapat senantiasa bersikap optimis, bahkan saat berada di tengah zaman yang penuh dengan kesuraman ini.

V. PENJELASAN TEMA : BERJALAN DI DALAM TERANG YANG DIBERIKAN TUHAN  

Dari penjelasan diatas ada beberapa hal yang menjadi perenungan bagi kita sehubungan dengan tema:

  1. Kesombongan manusia akan dihancurkan. Apa yang kita anggap mulia dan indah akan dihempaskan sampai ke debu. Berjalan dalam terang Ilahi berarti mengakui bahwa kalau jantung kita masih bisa berdetak, itu karena anugerah Tuhan.
  2. Pencapaian diri, keamanan diri, dan membanggakan diri sering kali membawa kita ke dalam kegelapan, jauh dari Tuhan. Berjalanlah di dalam terang yang diberikan Tuhan. Hiduplah dalam kerendahan hati dan melayani.
  3. Tuhan telah menyatakan diriNya Terang Sejati, Terang kehidupan. Mari kita berjalan di dalam terang Kristus, agar kita beroleh damai sejahtera di dalam kasihNya. Orang-orang yang berjalan dalam kegelapan akan menderita selama-lamanya sebagaimana ilustrasi orang-orang yang tetap berada didalam Goa.
  4. Tanda-tanda hidup dan berjalan dalam Kristus ialah:
  • Membuang hal-hal yang tidak berkenan kepada Tuhan dan kita harus mulai belajar hidup sesuai dengan Firman Tuhan yang telah ditanamkan ke dalam hidup kita agar kita terus bertumbuh secara rohani (Kolose 3:9-10).
  • Berjalan dalam terang (I Yohanes1:5). Ketika kita berjalan di dalam-Nya maka Ia akan menyatakan yang benar dan yang salah sehingga dengan demikian kehidupan kita akan semakin bertumbuh, menghasilkan buah yang mempermuliakan nama-Nya dan menjadi berkat bagi sesama.
  • Mempermuliakan nama Tuhan dan menjadi berkat bagi orang-orang di sekeliling kita.
  • Janganlah kita puas hanya karena kita sudah menjadi orang Kristen saja, tetapi kita harus menjadi orang Kristen yang benar-benar menunjukkan tanda-tanda bahwa kita hidup dalam Kristus.
  • Mau mengevaluasi hidup kita setiap hari bahwa masih ada kekurangan atau kegagalan, lalu kita akan menetapkan sasaran ke depan agar terus mengalami keberhasilan dalam pertumbuhan iman dan mampu menghasilkan buah kehidupan yang mempermuliakan Tuhan dan menjadi berkat bagi banyak orang.
  • Bergantung kepada Roh Kudus. Karena hanya Roh Kuduslah yang akan memampukan kita untuk menghasilkan kehidupan yang berbuah seperti yang dikehendaki-Nya. Tuhan Yesus memberkati.

Pdt Philipus Tarigan: GBKP Runggun Cilillitan

SUPLEMEN PEKAN KEBAKTIAN KELUARGA TAHUN 2023 WARI 4, KHOTBAH KELUARAN 18:17-23

JABU SI NGGELUH BAS KEBUJUREN BERTANGGUNGJAWAB / POLITIK

Invocatio : Roma 13 : 5

Ogen   : Matius 22 : 15- 22

Tema : JABU SI MILIH ALU PENTAR

 

 

Sebab itu perlu kita menaklukkan diri, bukan saja oleh karena kemurkaan Allah, tetapi juga oleh karena suara hati  kita. Roma 13 : 5

Dalam istilah yang paling sederhana, seorang pemimpin adalah orang yang tahu ke mana dia ingin pergi dan bangkit. John Erskine

 

Pendahuluan

Pekan Kebaktian Keluarga tahun ini dengan tema Umumnya adalah Jabu Si Ndahiken Rencana Dibata ( bnd. Efesus 2 : 10 ). Keluarga tanpa ada rencana dalam takut akan Tuhan maka akan dipastikan menuju kebingungan di dalamnya saat mengikuti PEMILU 2024. Namun dengan adanya tiap tahun GBKP mengadakan PKK maka keluarga kita harapannya dalam format Tuhan dengan kehendakNya pastilah aman dan damai saat mengikuti PEMILU tahun 2024. Tema kita dalam pekan kebaktian keluarga   hari ke empat adalah Jabu Si Milih Alu Pentar. Mampukah kita mencapai apa yang Tuhan harapkan dalam keluarga kita untuk memilih pada kontestan politik tahun 2024? Ada pepatah mengatakan Siapapun bisa memegang kemudi saat laut tenang. Publilius Syrus pepatah ini menunjukkan bahwa ada banyak orang yang menjadi pemimpin, namun untuk mengelola keadaan menjadi lebih baik. Belum tentu semua orang mampu melakukannya. Bagaimana orang Kristen menyikapi tantangan PEMILU 2024?

Isi

Keyakinan kita bahwa Alkitab merupakan firman Allah yang menyatakan misiNya Allah bagi dunia. Alkitab menunjukkan bagaimana sejarah kehidupan manusia juga dipakai Allah dalam rangka mewujudkan rencanaNya bagi zaman tersebut. Salah satunya adalah teks PKK hari ke 4 Bahkan, Alkitab juga memperlihatkan bagaimana Allah menolong umatNya untuk mengambil bagian kesempatan dalam zaman kita yang sesuai dengan rencana Allah sendiri. Pekan Kebaktian Keluarga hari ke 4 ini memberi pesan apakah bagi kita? Mengapa Pekan keluarga menunjuk kepada keluarga untuk bertanggungjawab dalam dunia politik terlebih saat untuk ambil bagian mengikuti PEMILU tahun 2024?

Berkembangnya satu negara tergantung dan di mulai dari satu pemilih yang bertanggungjawab untuk mampu memilih Presiden yang memiliki potensi besar dalam memahami apa yang dia lakukan untuk bangsa dan negaranya. Musa sudah menunjukkan bagaimana mau mendengarkan nasehat dari bapak mertua sebagai dukungan untuk memahami memilih pemimpin dalam mengembangkan kemajuan bangsa Israel dimana selama Musa memimpin keluarnya bangsa tersebut hanya mampu menyelesaikan persoalan yang begitu banyak. Oleh karena dia membutuhkan team pelayan yang handal maka perpanjangan tangan Tuhan di tengah begitu banyaknya bangsa Israel yang harus dipimpipin Tuhan tunjukkan dengan mendengarkan nasehat Yitro mertuanya. Jika kita melihat siapa yang harus dipilih melalui pandangan bapak mertua maka Musa baiknya memilih team kerjanya dengan nasehat ini:

  1. Yitro melihat cara Musa memimpin bangsa Israel ini adalah cara yang melelahkan, jika hanya dirinya saja yang membidangi dan memimpin satu bangsa yang besar
  2. Yitro mengingatkan Musa bahwa Musa adalah membawa perkara mereka untuk mewakili mereka di hadapan Tuhan. Musa juga diingatkan untuk mengajarkan kepada mereka ketetapan-ketetapan dan keputusan-keputusan , memberitahukan kepada mereka jalan yang harus dijalani,   dan pekerjaan yang harus dilakukan. 
  3. Yitro mengingatkan Musa untuk mencari dari seluruh bangsa itu orang-orang   yang cakap dan takut  akan Allah, orang-orang yang dapat dipercaya, dan yang benci kepada pengejaran suap tempatkanlah mereka di antara bangsa itu menjadi pemimpin seribu orang, pemimpin seratus orang, pemimpin lima puluh orang dan pemimpin sepuluh orang.
  4. Yitro mengingatkan pembagian pemimpin menurut bobot perkara besar dan kecil. Untuk membangun komunitas kepemimpinan yang berkesinambungan.  

Musa mendengarkan apa yang dikatakan oleh mertuanya, dimana nasehat tersebut sungguh memampukan Musa untuk mengembangkan pelayanan dalam kepemimpinannya dengan sangat baik. Ada pepatah mengatakan Kepemimpinan adalah kapasitas untuk menerjemahkan visi menjadi kenyataan) ungkapan ini juga terjadi dalam pandangan Musa dimana misiTuhan mampu di laksanakan dengan membawa bangsa Israel keluar dari Mesir ke Kanaan ( visi) dan hidup dalam kehendak Tuhan. Boleh kita lihat Musa yang taat dan patuh akan perintahNya untuk membawa bangsa Isrel ke Kanaan sekalipun tantangannya sangat berat memimpin orang yang sudah jadi budak selama 430 tahun turun temurun. Bukanlah perkara gampang dan mudah mengegendalikan perjalanan indah negara, tempat, makanan dan kebutuhan hidup. Namun Musa yang taat padaNya menjadi komandan yang baik di saat tugas diberikan padaNya.

Harapannya saat kita juga di serahkan untuk memilih di tengah negara kita, mari kita belajar dari Yitro dan Musa. Tuhan membuka mata kita untuk memilih PEMIMPIN negara dengan orang yang berkwalitas hati nuraninya, tak bercacat lakunya dan peduli kepada bangsanya.

Terlebih calon pemimpin yang memiliki kemampuan mengendalikan dirinya seperti Musa mau mendengar nasehat mertuanya yang juga Imam dan berkwalitas hidupnya. Belajar dari ungkapan yang mengatakan, Keberhasilan utama seorang pemimpin itu saat ia dapat menaklukkan hawa nafsunya, menundukkan lawannya dengan cara terhormat, sekaligus memberhasilkan orang-orang yang dipimpinnya. Jamil Azzaini

Mengapa penting menjadi pemimpin yang memiliki kemampuan menguasai dirinya? Sebab bagaimana seorang pemimpin memberikan teladan moral dan teladan kasih jika ia tak mampu mengendalikan dirinya? Ada banyak orang yang harus dipimpin dan dibawa dalam kebenaran dan kemenangan. Lao Tzu si orang bijak mengatakan Untuk memimpin orang-orang, berjalanlah di belakang mereka. Bila memimpin orang banyak, sebaiknya kamu membimbing mereka dari belakang supaya tidak ada satu pun yang tertinggal. Prinsip yang sama juga dipercaya oleh Lao Tzu dalam memilih seseorang yang bisa dijadikan sebagai seorang leader.Kekuatan seseorang dalam terjun sebagai leader disebutkan sebagai Pemimpin yang efektif mereka bukanlah soal pintar berpidato dan mencitrakan diri agar disukai. Kepemimpinan tergambar dari hasil kerjanya, bukan atribut-atributnya.  Bagaimana kepemimpinan Yesus? Matius 22 : 15-25

Pertanyaan ini mengandung dilema: dimana Yesus harus mengakui ketaatan kepada Roma (sehingga membahayakan klaim bahwa diri-Nya adalah Mesias), atau mengambil risiko dituduh tidak setia kepada Roma. Namun Yeus adalah sumber hikmat dan di dalam Dia adalah kepatuhan akan kehendakNya agar terjadi Seperti di Surga turun ke bumi. Jawaban Yesus menunjukikan kemampjuannNya untuk membawa banyak orang patuh pada peraturan dan kasih pada orang yang menderita. Yesus Anak Allah turun ke tengah dunia dan memimpin orang percaya agar Patuh dan taat pada Bapa di Surga. Orang yang menjadi murid Yesus akan mampu memimpin dirinya dan banyak orang karena sumber kekuatan memimpin adalah patuh pada Tuhan dan menjadi berkat bagi banyak orang. Bagaimana Paulus dalam kitab Roma dimana menyatakan kekuatan Injil mendorong Paulus untuk patuh pada pemerintah dan menjadi garam dan terang di tengah-tengahnya.

Paulus mengungkapkan, bahwa kepatuhan kepada pemerintah yang benar adalah perintah Tuhan bagi orang Kristen. Jika kita melihat konteks Roma maka Paulus menuntun hidup kekristenan dalam menentukan sikap diri kita untuk mampu melihat pemerintah adalah wakil Tuhan dan kepada pemerintah wajib mensejahterakan rakyatnya. Apakah rakyat dapat merasakan keadilan, kebenaran di dalam pemerintah? Ayat 5 ini sebagai pandangan bukan hanya Kuasa Allah ada dalam diri kita untuk melakukan kehendakNya namun dalam diri kita sudah ada potensi diberikan Tuhan hati nurani. Dimana sejatinya manusia sudah memiliki kebenaran yang Tuhan letakkan dalam setiap manusia ( hati nurani).   Ini adalah bagian dimana manusia memiliki hati nurani saat menjadi wakil rakyat dan kita sebagai pemilih ( orang KERINTEN)sudah mampu menimbang-nimbang siapa yang memiliki hati nutrani untuk rakyat ini dengan pertimbangan akan pengalaman Musa yang mengandalkan Tuhan dan mau mendengar nasehat Yitro, kriteria sebagai pemimpin yang benar, hal ini dia lakukan dan berhasil. .

Aplikasi dan Aksi

Keluarga yang ikut dalam komunitas GBKP sejatinya telah mengimani panggilan Tuhan untuk memilih yang benar melalui pekan keluarga hari ke empat ini. Jika dalam Pekan Keluarga hari ke 4 ini kita mendapatkan perintah Tuhan, mari kita lakukan tanggungjawab kepedulian atas negara in dengan patuh akan Tuhan. Salah satunya wajib pajak kita lakukan. Mengingatkan kita juga bawa orang yang patuh menjalankan kebenarannNya maka tumbuhlah iman dan kuatlah dia melihat rencanaNya pada jamannya.

Tidak berlebihan juga kita memahami keadaan negara kita untuk menjalankan kehidupan seperti normalnya dan menjelang PEMILU adalah baik kiranya kita mempersiapkan diri untuk bertanggungjawab menjalankan hak suara kita. Belajar dari teladan Musa memilih team pelayannya dengan banyak pertimbangan dan standart orang-orang yang layak untuk dipilih menjadi wakil rakyat. Sebab tugas mereka membawa kebenaran Tuhan.

Besar harapan kita bahwa dengan memngikuti PEMILU ini, terpuji namaNya dan terpilih Presiden dan wakil yang sungguh mengenal rakyatnya, peduli dan menjalankan amanahNya dalam tugas negara ini. Sebagai warga negara yang baik kita telah mendapatkan teladan dari Yesus, Musa dan Paulus. Dimana orang yang beriman haruslah melakukan kebaikan atas teladan Yesus, Musa dan Paulus. Tekad kita berasama dapat kita katakan berdasarkan firmanNya. Sebab itu perlu kita menaklukkan diri, bukan saja oleh karena kemurkaan Allah, tetapi juga oleh karena suara hati  kita. Roma 13 : 5 ayat ini mengingatkan kita bahwa telah diberikan kekuatan hikmat dalam diri kita melalui hati nurani yang telah di dalam Kristus, kita dimampukan menjadi keluarga yang hidup dalam kejujuran dan kebenaran. Selamat mengikuti Pekan Kebaktian Keluarga dan PEMILU. Tuhan memberkati .

Pdt Julia P Tarigan S-GBKP YOGYAKARTA

SUPLEMEN PEKAN KEBAKTIAN KELUARGA GBKP TAHUN 2023 WARI 7, KHOTBAH LUKAS2:8-20

Invocatio :

“Emaka bengket ia ku bas idahna anak ndai ras Maria, NandeNa. Jenari erjimpuh ia nembah Anak e. Ibuatna erta-erta si ibabana e, jenari ipersembahkenna man Anak si mbaru tubuh e. Erta-erta si ipersembahkenna e, eme : emas, kumenen ras mur” (Matius 2 : 11)

Ogen :

Jesaya 9 : 1b – 7

Tema :

Jabu Si Maba Berita Si Meriah

 

I. Kata Penaruh

Injil Lukas mereken penekanen bahwa Dibata ibas karya penyelamatenNa erdahin ibas Sejarah kegeluhen doni enda, ija perbahanen-perbahanen Dibata e ihadirken ibas Sejarah kegeluhen manusia si mengacu ku bas keterangen waktu, ingan, bagepe pelaku ibas peristiwa karya Dibata e. Lukas memaknai Natal sebagai peristiwa sejarah penyelamaten ija Dibata reh ibas rupa manusia biasa eme Jesus Kristus, si mpeteruk baNa, situbuh i Betlehem, i karang asuh-asuhen ibas pelangkah. IA reh guna mulahi manusia ibas kuasa dosa sim aba kematen. Karya ras perbahanen Dibata simbelin e i wujudnyataken arah ketubuhen Jesus Kristus si dem alu kesederhanaan.

II. Isi

Nats khotbahta nuriken sehna Berita Si Meriah kerna ketubuhen Jesus Kristus Juruselamat doni nandangi permakan-permakan i mbalmbal. Nandangi permakan me perlebe isehken malekat Tuhan kerna ketubuhen Jesus, labo man imam-iman ntah pe pejabat kerajan. Padahal permakan ibas jaman si e eme golongen kalak si meteruk ras melket (hina dan rendah), kalak si la iperhitungken dingen terpinggirken. Sanga permakan e ngiani asuh-asuhenna, rempet tedis sekalak malekat Tuhan, janah terang si rehna ibas Tuhan nari nerangi sekelewetna. Situasi enda erbahanca mbiar permakan-permakan e, emaka ipetetap malekat Tuhan ukur permakan e alu ngataken ; “Ula mbiar” sebab berita si ibaba malekat e eme Berita si Meriah kerna ketubuhen sekalak Raja si mbelin dingen mbisa i kuta Daud, Raja siengkuasai kerina sinasana, Raja si jadi keselamaten ras penampat man bangsaNa, Raja si dem keleng ate dingen mbaba keriahen man kerina manusia. Raja e tubuh i Betlehem, ibaluti alu uis dingen medem ibas pelangkah. Enda kerina nuduhken maka raja si tubuh e reh alu dem kekelengen; keberpihaken nandangi kalak si meteruk, si la iperhitungken, la ndatken ingan, medanggel kegeluhenna, kalak si tertindas; dingen IA reh ibas kiniteruken ukur. ketubuhenNa la saja maba keriahen tapi pe maba pengarapen si mbaru kerna kegeluhen s idem kedamen (Calvin ngataken maka kata dame/ damai sejahtera ijenda eme damai antara manusia ras Dibata simbabai banak u bas kedamen kegeluhen ras pusuh secara pribadi bagepe kegeluhen s idem alu kedamen sapih- sapih manusia). Kenca berita e isehken malekat e man permakan-permakan, teridah enterem maleketa surga tedis ras malekat ndai dingenna rende ersurak muji ras mpermuliaken Dibata. Permakan sienggo ngaloken berita si meriah kerna ketubuhen Jesus Kristus e minter lawes ku Betlehem guna ngenehen kejadin si lit ije sue ras siikataken malekat ndai. Pedas-pedas ia kerina berkat seh ibas ingan e idapetina Maria ras Jusup bagepe sekalak anak sangana medem ibas pelangkah bagi si ituriken malekat Tuhan. Kerina si terjadi e ituriken permakan e man Maria bagepe Jusup seh pe man kalak si deban sierbahanca kemamangen kerina kalak si megi berita e tapi Maria iukurina ras ibunikenna ibas pusuhna erti kata siipeseh permakan-permakan e. kenca si e mulih me permakan-permakan e janahna rende muji Tuhan sebab kerina siituriken malekat e payo bage jadina.

Ogenta nuriken nubuaten nabi Jesaya kerna kerehen sekalak Raja si reh pagin, si mabai bangsaNa pepagi ndarat ibas kegelapen nari ku bas sinalsal terang si erkinar, siibas awih kematen nari ku sinalsal terang si harhar. Raja e pepagi mereken keriahen si mbelin man bangsaNa, icidahkenNa perbahanenNa si adil-benar dingen dem keleng ate, ipulahina bangsana ibas kerina kiniseran erkiteken itindes bangsa si kejam, italukenna pepagi kerina musuh-musuhna. IA me pagi si jadi pemimpin bangsaNa, IA igelari penampat si meganjangna sai mereken keselamaten man bangsaNa, IA me Dibata si mada kuasa, Bapa si rasa lalap, Raja si mbaba kedamen, kuasaNa la erbaleng, IA merentah alu dem kebenaren ras kebujuren genduari nari seh ras lalap.

III. Pengkenaina

Tema pekan keluarganta ibas berngi si pe-7ken enda eme Jabu Si Maba Berita Si Meriah. Enda ngingetken dingen mpeteguhi mulihi kerna erti ras tanggungjawab kegeluhenta selaku jabu-jabu kalak Kristen maka ibas kehadirenta ras keberadan jabunta arus tetap ngasup naksiken kerna kuasa, kemulian rasa keleng ate Dibata ibas kegeluhen enda. Kita ras isi jabunta la banci hanya sekedar jadi singaloken berita si meriah tapi pe arus ngasup jadi simaba dingen mpebarken kerna berita simeriah e man sekelewetta. Segalah enda banci tersehi, piga-piga hal perlu jadi perenungenta ibas berngi enda eme :

✓   Ibas ersikap ngalo-ngalo ketubuhen ras kerehen Jesus Kristus Juruselamatta e, kita ras isi jabunta arus ersikap alu mehuli. Labo saja ersikap kerna penyambuten ras perayaan si meriah tapi pe ersikap secara pusuh perukuren ras kegeluhenta. Khususna ibas minggu-minggu Advent si bakalen sidalani, tuhu-tuhu kin min sipakeken kesempaten e guna mpekena-kena ras mpelimbarui kegeluhenta bagi singena ate Dibata (ula min kita terjeng ndalani Minggu Advent ntah pe merayaken Natal tanpa pemaknaan ibas kita). Sipersiapken dirinta ras jabunta jadi persembahen si mehuli ras terbaik man Dibata bagi siibahan guru Timur nari (Invocatio).

✓   Bagi permakan si awalna turah kebiaren tupung jumpa ras malekat Dibata salih jadi keriahen ras semangat si mbaru ibas ngaloken berita si meriah. Bageme min pe ibas kegeluhenta, banci saja ibas ndalani kegeluhen enda melala kearun ate ras kebiarenta tapi ibas kita menyambut ras merayaken ketubuhen Jesus Kristus e turah min semangat ras pengarapen si mbaru ibas kita. Lanai kita ikuasai kearun ate ras kebiaren. Jabu singaloken berita si meriah e ibas kegeluhenna, kedamen ras kemalemen ate jadi sikerajangenna.

✓   Berita si Meriah sienggo sialoken la banci terjeng ngadi ibas kita ras jabunta. Kita ras jabunta ka me jadi dalan Dibata mpeseh berita keselamaten e man doni enda. Arah kegeluhenta ibas jabu, ketutusenta kerina anggota jabu ibas erkiniteken, kiniersadan arihta ras kengasupenta encidahken kegeluhen sidem keleng ate, ibas kita nehken tanggungjawabta baik selaku bapa, nande, anak bagepe ibas pendahinta sekalak-sekalak e jadi dalanta guna mpeseh berita si meriah e.

Info Kontak

GBKP Klasis Bekasi - Denpasar
Jl. Jatiwaringin raya No. 45/88
Pondok Gede - Bekasi
Indonesia

Phone:
(021-9898xxxxx)

Mediate

GBKP-KBD