SUPLEMEN PEKAN DOA GBKP TAHUN 2025, HARI KE 4

Invocatio :

Mazmur 34:4

Renungan :

Titus 3:1-8

Tema :

“Bersungguh-sungguh di dalam Melakukan Kebaikan”

 

Pendahuluan

Belakangan ini kita sering disuguhkan dengan akun-akun media social di mana pemiliknya melakukan bebabagai kebaikan seperti berbagi sembako, memandikan ODGJ, membantu orang jalanan dan lain sebagainya. Dalam dunia politik kita juga melihat beberapa aktor politik meliput kegiatan hariannya, mulai dari turun ke jalan, memperhatikan pelayanan publik di jajarannya, mengevaluasi kinerja perangkat pelayan masyarakat bahkan ada yang sampai turun tangan dalam melakukan kegiatan lapangan seperti masuk ke sungai, menegur perusahaan yang dipandang illegal karena belum memiliki izin resmi dan seterusnya.

Kenyataan tersebut tentu sangat baik jika di dasari atas kebaikan ketulusan. Artinya kesadaran masyarakat untuk melakukan kebaikan semakin tinggi, kepedulian pemerintah dalam menata dan memperbaiki system pemerintahan semakin baik. Namun yang memprihatinkan adalah kebaikan-kebaikan yang dipertontonkan adalah kepalsuan. Beberapa oknum justru memanfaatkan kebaikan untuk dijadikan konten dan beroleh keuntungan pribadi. Misalnya ada orang yang membuat video singkat melakukan kebaikan untuk meningkatkan viewer dan mendulang rezeki dari hasil monetisasi. Ada juga yang membangun personal branding yang tujuannya untuk mengamankan jabatan politiknya di masa yang akan datang.

Hal itu tentu sangat mengganggu dan merusak citra kebaikan. Kebaikan yang seharusnya tulus dilakukan guna mewujudkan hal-hal mulia, berubah menjadi sarana untuk mendapatkan keuntungan pribadi. Kebaikan yang seharusnya memperbaiki system pemerintahan demi kesejahteraan rakyat ternyata dimanfaatkan untuk memenuhi birahi politik dan menutupi kebusukan politiknya.

Hari ini, dalam ibadah pekan doa yang ke tujuh Gereja GBKP mengingatkan jemaat untuk bersungungguh-sunguh melakukan kebaikan. Pertanyaannya, kebaikan seperti apa yang dimaksud? Apa yang menjadi landasaan di dalam melakukan kebaikan? Mengapa jemaat perlu melakukan kebaikan dengan sungguh-sungguh? Kesungguh-sungguhan memiliki arti tidak main-main, dengan segenap hati, dengan tekun dan benar-benar.

Penjelasan Teks

Surat Titus ditulis oleh Paulus sekitar tahun 61M hingga 63M. Surat ini merupakan surat penggembalaan yang ditulis oleh Paulus kepada Titus dalam melakukan pelayanannya kepada jemaat Kristen yang ada di pulau Kreta. Khusus dalam bacaan ini Paulus menyampaikan pesan-pesan moral yang perlu senantiasa di ingatkan oleh Titus ke pada jemaat sebagai wujud tanggung jawabnya selaku pemimpin rohani, ada empat sikap yang harus dimiliki jemaat:

  1. Jemaat harus memiliki sikap tunduk pada pemerintah yang berkuasa dan taat pada pekerjaan yang baik.
  2. Jemaat juga perlu diingatkan untuk tidak memfitnah
  3. Menjaga hubungan dengan tidak bertengkar
  4. Jemaat juga harus senantiasa ramah dan bersikap lemah lembut kepada semua orang.

Nasihat tersebut diungkapkan Paulus berdasarkan dua pemikiran:

  1. Sebagai orang percaya, mereka juga pernah hidup dalam kejahilan, tidak taat, sesat, hidup menjadi hamba nafsu dan keinginan, hidup dalam kejahatan dan kedengkian, keji serta saling membenci (ay. 33).
  2. Kemurahan dan kasih karunia Tuhanlah yang mememberikan keselamatan pada manusia, ini merupakan karya yang dikerjakan Roh Kudus dan keselamatan yang dianugerahkan Kristus Yesus, bukan karena kebaikan yang dilakukan. Sehingga sebagai orang yang telah diselamatkan, selayaknya mereka juga berbuat baik (ay. 34-35).

Kesimpulan

Berdasarkan uraian di atas dapat di simpulkan bahwa,

  1. sudah sepatutnya kebaikan menjadi gaya hidup yang tertanam pada diri setiap orang percaya. Ini merupakan wujud tanggung jawab dan rasa syukur atas kasih karunia dan keselamatan yang diberikan Allah pada kita.
  2. Setiap orang percaya hendaknya mendahulukan diri dalam melakukan kebaikan bukan menunggu. Setiap orang percaya menjadi inisiator dalam mewujudkan kebaikan. Untuk itu dibutuhkan Gerakan-gerakan kecil dalam memulai kebaikan. Pertama di mulai dari lingkungan terdekat, seperti di dalam keluarga dengan menerapkan empat kata ajaib dalam melakukan interaksi sosial, MAAF saat ada salah, TERIMA KASIH saat menerima bantuan, TOLONG jika membutuhkan bantuan dan PERMISI sebelum melakukan tindakan atau lewat di depan orang lain.
  3. Selanjutnya, cobalah untuk tidak mempablis setiap kita hendak melakukan kebaikan atau menolong orang. Tidak semua orang mau di publis, beberapa orang merasa risih jika dipublish di media social. Perlu di ingat, tanpa di sadari tindakan mempublis saat memberikan bantuan terkadang membuat orang yang di tolong merasa di rendahkan.
  4. Terakhir, jadikanlah kebaikan menjadi karakter diri kita sebaia orang percaya, bukan untuk membangun branding, bukan juga untuk mencari simpati apa lagi membangun konten demi keuntungan pribadi.

Pdt. Jery Brahmana

SUPLEMEN PEKAN DOA GBKP TAHUN 2025, HARI KE 3

Invocatio :

Buatlah jiwa hamba-Mu bersukacita, sebab kepada-Mulah, ya Tuhan, kuangkat jiwaku ( Mzm 86:4)

Renungen :

Perbahanen Rasul Rasul 1: 12-14

Tema :

Tutus Ras Ras Ertoto

 

Pendahuluan

Kami pernah membaca sebuah kisah “ Dua Orang Yang Berdoa”. Kisah ini menceritakan bagaimana dua orang yang terdampar disebuah pulau. Mereka terdampar karena didalam perjalanan mereka berlayar kapal mereka dihamtam oleh ombak yang sangat dahsat. Akibatnya buritan kapal mereka pecah, mereka harus menyelamatkan diri masing masing dengan pecahan kapal yang terbuat dari kayu. Mereka berdua selamat dan terdampat disebuah pulau. Awalnya mereka sangat bersuka cita karena selamat tetapi sukacita itu sirna sebab pulau tempat merweka terdampar adalah pulau yang tidak berpenduduk. Semua barang barang mereka telah hilang dan hanya tersisa sebuah mancis yang dimiliki oleh seseorang dari mereka. Mereka akhirnya bekerja sama dan membuat tempat untuk berteduh dan juga membuat api untuk menghangatkan badan mereka. Mereka sudah menjalani kehidupan ditempat pulau tersebut selama tiga hari. Setiap malam dengan tidur agak terpisah si A selalau berdoa tetapi ia tidak mendengar si B berdoa. Di hari kemempat mereka sibuk mencari buah buahan ketengah pulau tersebut dan ketika mereka kembali rupanya tempat mereka berteduh sudah terbakar dan hangus. Mereka bersedih tetapi karena terbakar tersebutlah maka kepal penolong menemukan mereka. Mereka selamat dan salah satu mengatakan bahwa mereka selamat karena doanya dijawab. Ia mengatakan demikian karena ia tidak pernah mendengar temanya berdoa. Tapi si B menjawab saya juga berdoa dan saya mengatakan dengarkanlah doanya Tuhan saya tidak mengucapkanya dengan suara yang kuat tetapi saya ucapan dari Hati. Ini adalah sebuah kisah bagaimana sebenarnya kekuatan doa dan bagaimana juga jika kita sama sama berdoa.

Pendalaman Nats

Lukas menuliskan Kisah Para Rasul dengan tujuan   menunjukkan bahwa Injil bergerak dengan kemenangan dari perbatasan Yudaisme yang sempit ke dunia kafir kendatipun tentangan dan penganiayaan. Dia juga mengungkapkan peranan Roh Kudus dalam kehidupan dan misi gereja, menekankan baptisan Roh Kudus sebagai persediaan Allah dalam memperkuat gereja untuk memberitakan Injil dan melanjutkan pelayanan Yesus( Alkitab Sabda ).Konteks nats kita adalah setelah Yesus naik ke sorga dan menjanjikan turunya Roh Kudus. Pada Pasal 1 ayat 4 kita melihat bagaimana Yesus memerintahkan murud-muridNya untuk tetap tinggal di Yerusalem dan menunggu sampai turunya Roh Kudus dan di ayat 8 Yesus mengingatkan akan tugas dari Murid murid untuk menjadi saksi setelah mereka menerima Roh kudus dari Yerusalem, Yudea dan Samaria ” LAI memberikan judul bahan renungan pekan doa kita “ Rasul rasul menanti nanti”.Pada ayat 12 dikatakan bahwa para rasul rasul kembali ke Yerusalem hal ini seturut dengan perintah Yesus pada waktu mereka makan bersama (4). Rasul rasul mematuhi dan taat akan perintah tersebut mereka semua berangkat dari Bukit Zaitun ke Yerusalem yang jaraknya 1600 meter atau dua mil. Situasi kondisi setelah Yesus disalibkan dan juga bangkit tentu tidak jauh beda bagi orang orang Yahudi yang menyalibkan Yesus mereka tetap berusaha untuk menganiaya dan mengejar murid murid Yesus. Tentu situasi ini tidak menguntungkan bagi para murid oleh sebab itu mereka kembali kekota dengan resiko yang akan dihadapi sebab Yerusalem bukan tempat yang aman dan tindakan merka tidak menunjukan diri secara terang terangan tetapi mereka naik ke rumah yang mereka sewa atau tumpangi dan melakukan persekutuan dan kegiatan mereka tetap disana.( Ada sebuah pesan mendalam ada tantangan ada penderitaan ada sesuatu yang akan diterima atau didapatkan dan juga harus taat) Mereka yang berkumpul itu adalah Petrus, Yohanes, Yakobus dan Andreas adalahTomas, Pilipus nelayan, Botolomeus mungkin penyamak kulit pembuat sepatu, Matius pemungut cukai, Yakobus Bin Alfeus pemungut cukai, Simon Orang Zelot sebagai praksi politik atau politikus, Yudas Iskariot mungkin pedagang ( Alkitab, Kumparan dan Wekepedia) beserta dengan Maria, Ibu Yesus dan juga saudara saudara Yesus.Mereka menunggu akan janji Yesus dan dalam menunggu tersebut merka bukan duduk diam atau tidur atau pasif. Mereka berdoa sebab doa merupakan sebuah sarana selain meminta tentu untuk meneguhkan dan juga sebuah persekutuan dengan Tuhan. Pemazmur dalam invocatio mengatakan bahwa ia berdoa dan membawa jiwanya kepada Tuhan dengan segala situasinya dan berharap ia akan memperoleh ketenangan dan sukacita dari ketakutan yang dihadapinya. Mereka yang   berdoa adalah yang memiliki latar belakang yang berbeda, profesi yang berbeda tetapi mereka semua berdoa bersama sebab merka merasa persolan yang mereka hadapi adalah persolan mereka bersama itulah yang disebut dengan sehati sepikir. Mereka tidak lagi mempersoalkan perbedaan yang ada diantara bahkan sampai kepada kesatuan yang sangat mendalam yaitu hati dan pikiran. Mereka sehati dalam doa, sehati dalam penyembahan, sehati dalam menunggu, sehati dalam kelanjutan, sehati dalam pergaulan, sehati dalam tekad( Acts 1 Commentary Percept Austin) mereka juga tekun artinya melakukanya terus menerus dan ini juga bagian dari wujud iman sebab pengabulan doa atau menunggu. Dan adalah suatu hal tersulit untuk dipelajari dalam iman Kristen sebab Tuhan sebagai penentu dan Janji Yesus menurunkan Roh Kudus adalah seturut dengan waktu dari yang menepati JanjiNya jadi bukan manusia penentunya. Jadi Tugas murid adalah terus berdoa . Pada sisi lain tekun juga dalam arti mengerjakan juga bagian mereka yaitu untuk mengkondisikan diri mereka untuk siap menerima Roh Kudus tersebut.Hal kedua adalah jangan melakukan hal yang berlawanan dengan isi doa mereka dan juga sekaligus mempersiapkan diri merka meninggalkan semua perbuatan yang tidak baik( 13-14).

Aplikasi

  1. Stanley Jones mengatakan “ Doa menyelaraskan kita dengan kehendak Allah”. Dari pemahaman tersebut jelas kita dapat melihat bahwa kita manusia adalah ciptaan dari Tuhan dan dalam semua situasi dan kondisi hidup kita sebenarnya adalah untuk mewujudkan kehendak Allah didalam kehidupan kita. Dan untuk memahami kehendak Allah didalam kehidupan kita maka kita menjalin komunikasi dengan Tuhan melalaui doa. Dalam berdoa tidak salah juga kita mengungkapkan apa yang ingin kita minta tetapi jelas Tuhanlah sebagai penentu dari jawaban doa kita. Selain itu kita juga sebagai pendoa meyiapkan atau mengerjakan juga bagian kita didalam berdoa. Tema Pekan kita malam ini adalah “Tutus Ras Ras Ertoto” Dari dua bahan alkitab kita dapat melihat ada beberapa hal poin penting sebagai renungan kita yaitu:
  2. Tuhan tetap berkarya dan bekerja didalam dunia ini untuk melaksanakan misisNya. Bahan alkitab kita mengisahkan bagaimana juga Yesus mempersiapkan dan mengajarkan murud muridNya mengenai tugas dan juga misi untuk mewartakan berita keselamatan kepada manusia setelah Yesus meninggalkan mereka dan naik ke sorga. Yesus memerintahkan agar merka kembali ke Yerusalame dan menunggu turunya Roh Kudus bagi mereka. Tugas dan misis yang diterima murud murid tentu sampai juga pada kita saat ini semua orang yang percaya Tuhan tetap menyampaikan tugas dan misis itu kepada kita semua dengan segala keberadaan dan kondisi kita masing masing.Dalam menjalankan misis tersebut dan juga mungkin tugas tugas kita jelas kita tidak dapat menjalankanya dengan kekutatan kita. Itu maka Yesus menjanjikan Roh Kudus sebagai Penolong kita. Hidup kita hendaknya selalau juga dipimpin oleh Roh Kudus
  3. Murid merespon perintah Yesus tersebut mereka kembali ke Yerusalem walau memiliki resiko tetapi itu tidak menyurutkan semangat mereka. Berdoa bersama itulah yang merka lakukan. Mereka yang berdoa itu terdiri dari latar belakang yang berbeda tetapi disatukan oleh situasi dan kondisi mereka menggap masalah dan pergumulan serta harapan merka adalah sama sehingga merka bisa sehati sepikir. Mereka juga jelas melakukanya dengan ketatatan didalam menunggu sebab penentu dari jawaban doa tersebut adalah Tuhan walau kita dapat mmelihat bahwa merka itu menunggu selama sepeuluh hari.Mereka tekun berdoa tekun bukan dalam arti tersu berdoa tekun dalam arti mereka berdoa dari hati dengan kerndahan hati dan merka juga mengerjakan bagaian mereka yang lain selain berdoa yaitu menyesuaikan diri merka dengan kehendak Tuhan. Jadi dalam kehidupan kita juga saat ini itu yang kita lakukan seharusnya dalam semua situasi hidup kita baik ada masalah, sakit penyakit, hiduo kita biasa saja dan juga ketika sukses kita melakukan seperti apa yang dilakukan oleh Murid murid.
  4. Mereka juga dalam ketekunanya tidak melakukan yang berlawnan dengan doa mereka. Tentu itu juga yang dilakukan oleh murud murid dan seharusnya itu juga yang kita lakukan. Sering kita berdoa buat usaha, buat kesuksesan, buat kesehatan, buat pelayanan yang lebih baik tidak cukup hanya doa kalau mau sehat kita juga harus menghindari mungkin perbuatan atau makanan yang mebuat kita tidak sehat. Jika kita ingin sukses tentu kita bekerja keras bukan malah bermalas malasan.

Kesimpulan

Tetaplah kita setia dan tekun berdoa dalam semua situasi kehidupan kita baik secara pribadi dan juga secara persekutuan mintalah Roh Kudus yang memimpin, mengerjakan apa yang mendukung mewujudkan doa doa dan, jangan melakukan atau melanggar yang kita doakan.Tuhan akan menjawab doa kita dengan caranNya dan WaktuNya.

Pdt Luter Efrata Girsang-Runggun Depok Lenteng Agung

SUPLEMEN PEKAN DOA GBKP TAHUN 2025, HARI KE 2

Invocatio :

“Man banta sekalak-sekalak nggo ibereken kengasupen si khusus sue ras baginta si patut ibereken Kristus erpalasken lias ateNa.” (Epesus 4 : 7)

Tema : 

“Ersada Guna Kemenangen.” (Keluaren 17 : 8 -16)

1. Kata Perlebe

Perlebe mari ras kita rende nyanyian rohani “Ku Menang”.

Ku menang ku menang; Bersama Yesus Tuhan

Kumenang ku menang, di dalam peperangan

Ku menang ku menang atas segala setan

Haleluya haleluya ku menang.

Kerina kita ersura-sura, ngarap ras ertoto gelah menang. Menang bas kegeluhen, menang ras atan bas Kinirajan Tuhan. Kai si perlu si angka ras si inget gelah kita menang? Jenari kai arus si ban dingen si man pekenan gelah kita la talu tapi menang? Guna si e mari si renungken Kata Dibata arah Pekan Doata wari pe 2 ken.  

2. Renungen/ khotbah

Bangsa Israel sangana i Rapidim bas perdalanen Mesir nari nuju ku Kanaan. Kecibal kalak Israel paksa si e seh kal kotena. Bas paksa ia kote eme reh bangsa Amalek (kesusuren Esau) merangi bangsa Israel i Rapidim. Bangsa Amalek reh merang bangsa Israel alu la lit sababna. La lit bangsa Israel erban provokasi si erbahanca ia reh erperang. Bangsa Amalek reh merang bangsa Israel Enda me perang si pemena si iadapina. Ngadapi kecibal sib agenda Musa selaku pemimpin Israel la ernalem man gegehna ras gegeh bangsana tapi man Dibata. Musa ngandalken penemani ras kuasa Dibata bas erperang. Musa ndilo Josua ras nuruh ia milih piga-piga kalak lako erperang i lapangen. Ia jine ras Harun bagepe Hur (pemimpin ibas suku Juda nari) lawes ku datas uruk lako ertoto ras ersyafaat man Dibata si ilambangken alu ngangkat tan. Josua patuh man persuruhen Musa. Josua la nggit nimbak ras nogan. Josua la keberaten ras la ndarami alasen engkai maka ia arus lit i tengah medan perang, si ala-alan ras musuh, sementara Harun ras Hur lawes nemani Musa, ndauh ibas pedang ras lembing musuh. Ilakoken Josua kerina sue bagi pedah Musa man bana. Idahiken Josua baginna sue pedah Musa man bana. Enda me pemenana Josua jadi pemimpin militer langsung berhadapen ras musuh. Tupung iangkat Musa tanna ku datas menang bangsa Israel. Tapi adi ipesusurna tanna bangsa Amalek si mulai menang. Enda ngataken ras nuduhken maka kemenangen bangsa Israel labo bergantung man gegehna jine tapi bergantung ku bas penemani ras kuasa Dibata si imanifestasiken arah toto ras kepemimpinen Musa si ernalem man Dibata. Peperangen enda la kentisik ngenca tapi erpagi-pagi seh kareben. Dungna latih iakap Musa. Ngidah si enda, Harun ras Hur la kem ras sinik saja. Duana ia ndukung Musa. ibuatna batu gelah jadi ingan kundul Musa. Jenari sekalak ia arah kemuhen Musa ras sekalak nari arah kawesna lako ngangkat tan Musa. Emaka tan Musa banci tetap terangkat seh ben. Emaka kerina kal kalak Amalek italuken bangsa Israel si ikomandoi Josua. Enda nuduhken perluna dukungen ras kerja sama ibas kepemimpinen ras ibas perjuangen rohani. Megati kal kemenangen membutuhken dukungen kalak si deban.    

Tuhan nuruh Musa lako nuratken peristiwa kemenangen enda lako jadi peringet-ingetten man Josua ras kerina bangsa Israel. Emaka iban Musa sada batar-batar ingan persembahen janah igelarina “TUHAN kap Panji-panjiKU” (Yahweh Nissi). Enda sada pengakun ras pe proklamasi maka TUHAN kap ulu kemenangen, perlindugen ras identitas bangsa Israel. Panji-panji eme simbol persadan ras standar perjuangen. TUHAN ngataken maka Ia terus erperang ngelawan bangsa Amalek seh rasa lalap sabab bangsa Amalek reh erperang lako ngkernepken bangsa Dibata dingen rancangen keselamaten Dibata.    

 3. Pengkenaina/ aplikasi

  • Nina kuan-kuan lawas, “Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh.” Ungkapen enda gia nggo seh dekahta tapi tetap relevan seh asa gundari ras pepagi. Kuan-kuan si gundari si la ngobah erti ras maknana nina, “Ersada maka megegeh; Ersada maka teridah.” Mbelin kal gegeh ras kuasana adi kita nggeluh ersada ras bekerja sama. Seh kal buena gunana adi nggeluh ersada. Kebalikenna, mbelin kal rugina adi nggeluh sisada ras erbana-bana. Sejarah bangsata nggo mbuktikenca. 350 tahun kita ijajah Belanda alu politikna ‘Devide et Impera’ (pecah belah jenari jajah). Bage nggo isedari para pejuang ras pahlawanta jenari ersada ia kerina emaka kita ngasup mpelawes penjajah.
  • Tema: “ERSADA GUNA KEMENANGEN”. Musa, Harun, Hur ras Josua pelain-lain talentana. Talenta Musa ertoto ras mimpin. Harun ras Hur nemani ras numpak teman tupung latih. Josua pemimpin militer, erperang ibas front terdepan ( Tema wari peduaken Pra Pekan Doa). Ibas la seri talentana la ia mecimberu sada ras si debanna. La lit sidalih-dalihen dingen sitogan-toganen. Josua la keberaten aminna ia me si arus berjibaku mpertahenken dareh ras kesah. Ersada ia kerina ndahiken baginna si pelain-lain. Ulih kinersadanna eme kemenangen. Bageme pe kita selaku perpulungen. Tuhan mereken talenta si erbage man banta. La lit si seri bagi nina ibas invocatio. Mari kita nggeluh ersada ibas kinierbagen talenta segelah menang kita. Ola cemburu adi talenta si ibereken Dibata man temanta erbahanca ia tempa sikapen ras mantapen asangken talentata. Kerina talenta si ibereken Dibata perlu, erguna ras saling ngelengkapi lako ndatken kemenangen.
  • Si tuhuna ersada la ngenca ibas kinierbagen talenta tapi ersada ibas kerina si payo dingen ngena ate Dibata. Ersada (koinonia) e pedah/ perentah Tuhan Yesus kap. Tuhan Jesus jine ertoto gelah kita nggeluh ersada (bdk. Joh. 17:21). Bagi Tuhan Jesus ertoto gelah ajar-ajarNa/ kalak si tek ersada emaka marilah kita pe ertoto guna kinisersadanta (Tema wari pemena Pekan Doa 2025). Kenca si totoken si lakoken kinisersadanta. Uga gelah ersada ibas kinierbagen talentata bagelah si ban.
  • Persadanta ras Kristus erbahanca kita ersada ibas kinierbagenta, ersada ibas peperangen rohani si alaken kita. Persadan si nteguh ras Dibata terjadi arah jabu si ersembah man Dibata ( Tema wari pemena Pra Pekan Doa). Adi persadanta ras Kristus longgar persadanta ras teman murah mosar. Emaka jagalah gelah persadanta ras Kristus ola adem ayem, apa adanya ras ala kadarnya saja. Gelah meteguh persadanta emaka meteguhlah persadanta ras Tuhanta Yesus Kristus. Katawari persadanta ras teman kurang sikap ras mehuli e tandana persadanta ras Kristus man pekenan ras man pesikapen.
  • La lit kita si nura gelah talu. Kerina kita ngarapken menang, kemenangen, kemenangen si tetap, kemenangen gilang gemilang. Gelah kita menang mari kita ersada ras bekerja sama ‘erperang.’ Nggeluh sisada, nerapken bana ras erbana-bana seh mesunahna talu ras italuken. Kita la idilo lako nggeluh sisada, erjuang sisada ras erperang sisada. Ersada ras perpulungen, dukungen teman si sada kiniteken mpegegehi kita ngalaken kerina tantangen. Nggeluh ersada, bekerja sama, saling mendukung erpalasken si ngena ate Tuhan eme kunci ras rahasia kemenangen.

Pdt. Juris Tarigan, GBKP RG Bogor

Info Kontak

GBKP Klasis Bekasi - Denpasar
Jl. Jatiwaringin raya No. 45/88
Pondok Gede - Bekasi
Indonesia

Phone:
(021-9898xxxxx)

Mediate

GBKP-KBD