SUPLEMEN PA MORIA 25 JUNI-01 JULI 2023, MAZMUR 112:1-3
Ogen : Masmur 112: 1-3
Tema : Jabu Si Ermeriah Ukur
Tujun : Gelah Moria:
- Meteh maka kemalemen ate ras keriahen ukur teridah seh ku sinursur arah erkemalangen man Dibata
- Gelah kerina isi jabu ngelumbaken nggeluh erkemalangen man Dibata
I. Pengantar
Keluarga adalah lembaga masyarakat paling kecil, namun paling penting. Dalam Kejadian 2 : 18 , Tuhan Allah berfirman : “Tidak baik kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya yang sepadan dengan dia” Dari nats tersebut dapat kita ketahui bahwa terbentuknya keluarga Kristen merupakan inisiatif Allah itu sendiri. Jadi keluarga Kristen merupakan persekutuan hidup antara ayah, ibu, dan anak - anak yang telah percaya dan menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat secara pribadi serta meneladani hidup dan ajaran - ajaranNya dalam kehidupan sehari - hari. Hari Keluarga Nasional (Harganas) diperingati setiap tanggal 29 Juni. Peringatan Harganas sudah dilakukan sejak tahun 1993. Harganas merupakan perwujudan pentingnya arti keluarga terhadap upaya memperkuat ketahanan nasional. Sebagai institusi terkecil dalam masyarakat, keluarga menjadi pondasi penting awal pembangunan karakter bangsa.
II. Isi
Dalam mazmur 112 Pemazmur menuliskan cara untuk mendapatkan kebahagiaan yang benar yaitu dengan hidup takut akan Allah, yaitu menghormati Tuhan, memberi prioritas kepada-Nya dan melakukan perintah-perintah-Nya. Jadi dasar kebahagiaan dari Allah adalah bila kita takut akan Allah dan suka kepada perintah-perintah-Nya. Mazmur 112 ini berbicara banyak tentang berkat personal. Tentu saja berkat ini tidak serta merta diberikan Tuhan kepada semua orang. Ini adalah berkat-berkat yang diberikan Tuhan kepada orang-orang yang takut akan Tuhan dan yang suka kepada segala perintahNya (ay. 1). Takut akan Tuhan memiliki korelasi yang kuat dengan suka kepada perintah Tuhan. Ketika kita takut akan Tuhan, berarti kita menghormati Tuhan dan tidak akan melanggar laranganNya dan pasti akan berusaha untuk melakukan perintahNya. Itu adalah sikap yang diminta Tuhan kepada anak-anakNya. Ketika seseorang sudah takut akan Tuhan dan taat perintah Tuhan, maka Firman Tuhan pun menjanjikan berkat yang luar biasa, yaitu:
Pertama, anak cucunya akan diberkati (ay. 2). Janji Tuhan itu bukan hanya janji yang diberikan kepada satu angkatan saja, tetapi janji Tuhan itu berlaku hingga ke keturunan kita. Ingat akan janji Tuhan kepada Abraham bahwa keturunannya akan diberkati, dan janji tersebut pun tetap berlaku hingga kini, termasuk kepada kita yang adalah anak-anak Abraham secara rohani. Jadi ketika kita takut akan Tuhan, maka berkat Tuhan pun tidak hanya melimpah dalam kehidupan kita tetapi anak cucu kita nanti juga akan merasakan, bahkan akan menjadi perkasa di bumi.
Kedua, Tuhan akan memberkati dengan harta dan kekayaan (ay. 3). Ini juga terkait dengan Firman Tuhan yang menyatakan agar kita mencari dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya (hal-hal lain) akan ditambahkan kepada kita (Mat 6:33). Ini seharusnya pola pikir yang benar. Cari Tuhan dulu maka berkat akan diberikan kepada kita dan bukan sebaliknya. Jangan sampai kita mencari berkat jasmani dulu baru setelah terkumpul banyak kita baru mencari dan melayani Tuhan.
Ketiga, kebajikannya tetap untuk selamanya. Ia akan mempunyai harta dan kekayaan, namun akan tetap mempertahankan imannya, dan dalam keadaan yang makmur akan tetap tekun dalam kesalehannya. Kemakmuran duniawi merupakan berkat hanya apabila kemakmuran itu tidak membuat orang-orang melupakan Tuhan, tetapi tetap bertekun didalam imannya. Dan apabila kebajikan ini tetap ada di dalam keluarga, dan menyertai harta dan kekayaannya, dan para ahli waris dari harta sang bapak mewarisi kebajikan sang bapak juga, maka keluarga itu benar-benar berbahagia.
III. Aplikasi
Setiap keluarga Kristen memiliki tujuan untuk hidup bahagia. Kebahagiaan menjadi harapan semua orang tanpa terkecuali. Bahagia bukanlah berasal dari apa yang kita raih atau miliki, tetapi bahagia berasal dari dalam hati. Itu sebabnya bahagia bukanlah sesuatu yang sulit atau mahal yang hanya bisa dimiliki oleh orang-orang kaya atau terkenal, tetapi bahagia bisa dimiliki oleh semua orang asalkan ia memiliki sikap hati yang benar dalam segala sesuatu. Demikian jugalah kebahagiaan dalam keluarga. Bagaimanapun keadaan atau latar belakang keluarga kita, keluarga kita bisa berbahagia. Tidak perlu menunggu kaya, tidak perlu menunggu masalahnya selesai, tidak perlu menunggu sakit penyakitnya sembuh, dan seterusnya. Kebahagiaan keluarga bisa kita nikmati sekarang. Kuncinya adalah membangun kehidupan keluarga yang hidup seturut dengan kebenaran firman Tuhan. Dalam bacaan Firman Tuhan ini, pemazmur memberikan dasar yang utama bahwa untuk menikmati kebahagiaan harus hidup takut akan Tuhan dan menuruti jalan atau cara hidup yang ditunjuk oleh Tuhan melalui hukum-hukum-Nya. Takut akan Tuhan berarti menjadikan Tuhan dan perintah-Nya sebagai dasar utama dalam kehidupan keluarga, disertai dengan rasa hormat dan taat kepada-Nya.
Sebagai keluarga Kristen, hidup takut akan Tuhan dapat terwujud melalui kehidupan yang saling memberi dan menerima antara suami-isteri, orang tua dan anak, kakak-beradik dan antar sesama sebagai tanda hormat dan cinta kasih. Siap berbagi kehidupan antara suami-isteri baik saat suka maupun duka, saling memberi semangat, saling menerima segala kelebihan dan kekurangan masing-masing. Apabila kita benar-benar membangun keluarga di dalam kepatuhan dan ketaatan pada Tuhan maka kita akan memperoleh dan menikmati berkat kehidupan, yakni kebahagiaan.
Pdt Rahel br Tarigan M.Th-Runggun Denpasar