SUPLEMEN PA MORIA 06-12 NOVEMBER 2022, KEJADIN 2:8-14; PENGERANA 11:7

SUPLEMEN PA MORIA 06-12 NOVEMBER 2022

“NGENANAMI KINIULIN TINEPANA” (Kejadin 2: 8-14; Pengerana 11:7)

  1. Ketika kita bicara tentang penciptaan menurut kitab Kejadian, kita perlu memahami bahwa dalam Alkitab ada unsur sejarah tapi Alkitab bukan buku sejarah. Dalam Alkitab dikisahkan tentang penciptaan dunia ini tapi Alkitab bukan buku sains. Alkitab adalah kesaksian iman, yang dikumpulkan dari berbagai sumber dan gunanya adalah untuk pertumbuhan iman. Karena itu tidak bijaklah kita membenturkan Alkitab dengan ilmu atau teori penciptaan lainnya. Berbicara tentang iman, Alkitab adalah sumbernya. Bagian yang satu melengkapi bagian lainnya dalam kerangka iman. Kita mengimani bahwa Tuhan Allah yang menciptakan segala yang ada di dunia ini dengan Firman-Nya.
  1. Tuhan Allah membuat taman di Eden, di sebelah timur, disitulah ditempatkan manusia. Tujuan Tuhan menempatkan manusia di Taman Eden adalah untuk mengusahakan dan memelihara taman itu (ayat 15). Ini artinya Tuhan ingin manusia bekerja (mengusahakan) sekalipun sudah tersedia di alam sekitar yang dibutuhkan. Tuhan juga menumbuhkan berbagai pohon dari bumi, yang menarik dan baik untuk dimakan buahnya. Ini bentuk pemeliharaan Tuhan, tersedia di alam untuk bisa dikonsumsi oleh manusia yang IA ciptakan dan tempatkan di sana, cukup untuk kebutuhan bahkan banyak pilihan. Tetapi Tuhan menumbuhkan pohon kehidupan dan pohon pengetahuan yang baik dan jahat di sana, yang tidak boleh dimakan oleh manusia (ayat 17). Maka kalau kita ketahui di kemudian hari manusia itu jatuh ke dalam dosa, bukan karena kelaparan atau kekurangan makanan. Sebab banyaklah buah yang boleh dimakan di dalam taman Eden. Manusia jatuh ke dalam dosa karena keinginannya untuk menjadi seperti Tuhan Allah. Mudah digoda oleh pihak lain dan saling menyalahkan ketika diminta pertanggungjawaban. Maka penting bagi kita memiliki kesadaran bahwa yang Tuhan ciptakan itu baik, jika ada yang tidak baik itulah tugas kita untuk memperbaikinya.
  1. Bentuk pemeliharaan Tuhan juga terlihat dari ketersediaan air di Taman Eden. Sungai 4 cabang yaitu Sungai Pison, Sungai Gihon, Sungai Tigris dan Sungai Efrat. Sungai Pison bahkan dikatakan mengelilingi tanah Hawila yang mengandung emas berkualitas baik. Air adalah kebutuhan paling mendasar semua makhluk hidup. Tuhan selalu memberikan yang terbaik menurut kebutuhan ciptaan-Nya. Jangan meragukan konsep yang Tuhan rencanakan bagi hidup kita. Sudahkah kita merasakan kebaikan Tuhan melalui semesta yang IA ciptakan?
  1. Pengkhotbah 11: 7 “Terang itu menyenangkan dan melihat matahari itu baik bagi mata”. Kesadaran para penulis Alkitab termasuk pengkhotbah atas kebaikan-kebaikan Tuhan lewat alam semesta ini melampaui kehebatan sains. Saat ini karena berkembangnya ilmu pengetahuan, kita tahu bahwa matahari punya banyak manfaat bagi kehidupan. Sinar matahari membuat kita mendapatkan vitamin D, menguatkan tulang, membuat tumbuhan hijau berfotosintesis menghasilkan oksigen untuk bernafas, dan membantu kita untuk mempunyai imun tubuh yang kuat. Selama masa pandemi kita sangat disarankan untuk berjemur di sinar matahari untuk bisa menyehatkan. Sebelum mengetahui ini semua, penulis kitab pengkhotbah sudah menuliskan bahwa terang itu menyenangkan, dan melihat matahari itu baik bagi mata. Ia merasakan dan mempersaksikannya. Mari kita pun bersama dengan keluarga kita melatih diri agar lebih peka merasakan baiknya Tuhan melalui segenap ciptaanNya yang sehari-hari kita lihat dan temukan. Sadari betapa banyaknya yang kita bisa nikmati dan gunakan setiap hari, yang tersedia di alam secara gratis: matahari, udara, pemandangan alam dan banyak lagi. Mari lebih banyak bersyukur atas apa yang Tuhan berikan bagi kehidupan kita. Sediakan waktu bersama keluarga untuk menikmati alam sekitar, sambil merefleksikan kebaikan Tuhan dalam hidup kita. Maka kita pun semakin dimampukan untuk berfungsi sebagaimana Tuhan inginkan: untuk mengusahakan dan memelihara ciptaanNya. Pola dan gaya hidup yang ramah lingkungan tetap kita jadikan gaya hidup kita untuk seterusnya, bukan hanya di tahun “Kreatif Merawat Lingkungan” ini.
  1. Catatan tambahan. Beberapa langkah aksi ramah lingkungan yang sudah kita terapkan dan harus dilanjutkkan sebagai gaya hidup diantaranya:
  • Mengurangi sampah plastik dengan membawa botol minum yang bisa dipakai berulang-ulang dan membawa kantong belanja sendiri dari rumah saat akan membeli sesuatu.
  • Mengurangi emisi karbon dengan menggunakan kendaraan umum atau bersepeda/berjalan kaki untuk jarak dekat
  • Menghemat energi dengan mematikan lampu, AC saat tidak digunakan, menutup keran air ketika memakai sabun/menyikat gigi, buka saat perlu membilas atau berkumur. Jangan membiarkan air mengalir terbuang.
  • Ikut Gerakan penghijauan dengan menanam pohon atau tanaman hias yang baik bagi penyegaran udara dan pemandangan

Info Kontak

GBKP Klasis Bekasi - Denpasar
Jl. Jatiwaringin raya No. 45/88
Pondok Gede - Bekasi
Indonesia

Phone:
(021-9898xxxxx)

Mediate

GBKP-KBD