SUPLEMEN PA MORIA 30 OKTOBER-05 NOVEMBER 2022, MAZMUR 148:1-14

“RADU RAS MUJI TUHAN” (Mazmur 148: 1-14)

 

  • Memuji sangat dekat dengan kehidupan iman umat Kristiani. Hampir setiap ibadah kita memuji Tuhan lewat musik dan nyanyian. Namun kita perlu memeriksa apakah kita sudah memahami dengan benar kenapa dan bagaimana kita memuji Tuhan. Pujian kepada Tuhan berbeda dengan pujian untuk manusia. Saat kita memuji manusia, ada prestasi tertentu yang menjadi alasannya, misalnya: juara lomba, peringkat tertinggi di kelas, berhasil masuk nominasi, dsb. Hal ini sifatnya sementara, saat yang dipuji kehilangan prestasinya, pujian itupun akan berhenti. Dalam memuji Tuhan, prinsipnya tidaklah demikian. Kita tidak memuji Tuhan karena prestasi-Nya memberikan apa yang kita minta, mendengar doa kita, bukan seperti itu. Tuhan layak dipuji karena segala yang ada tercipta dari perintah-Nya (ayat 5). Kita milikNya, dunia dan segala isinya juga milikNya. Kalau kita memahami ini, kita pasti selalu mau memuji Tuhan setiap waktu. Karena memuji Tuhan adalah tugas kita, sukacita bagi kita atas kehidupan yang IA berikan. Dipuji atau tidak dipuji, IA tetaplah Tuhan. Dengan atau tanpa pujian kita, IA tetaplah Allah yang Mahakuasa. Tetapi manusia yang tidak memuji Tuhanlah yang rugi.
  • Mazmur 148 menunjukkan bahwa pujian bagi Allah bukan hanya datang dari manusia, melainkan dari segenap ciptaan. Pujian datang dari segala tempat: di sorga yakni tempat yang tinggi, langit yang mengatasi segala langit (ayat 1-4), di bumi dengan segala elemen api, es, salju, kabut, badai, juga di samudera raya, di tanah, di atas gunung dan bukit. (ayat 5-10). Otoritas Tuhan ada di seluruh bumi. Pemazmur juga mengajak semua manusia memuji Tuhan, segala raja, segala bangsa, pembesar, pemerintah, tua muda, Tuhan berkuasa atas segalanya, tidak terbatas. Maka jangan membatasi peranan Tuhan dalam hidup kita. Selalu libatkan bahkan andalkan Tuhan dalam segala hal.
  • Memuji Tuhan bersama dengan semua ciptaan. Orang puitis dan berhikmat seperti pemazmur bisa melihat sesuatu yang lebih dari yang dilihat orang pada umumnya, ada makna dibalik semua yang terlihat. Saat melihat alam, kita melihat keindahan, tetapi pemazmur mampu berteologi dari situ. Dalam PA kali ini kita diajak untuk melihat sedalam pemazmur. Baginya, pohon yang bergerak tertiup angin adalah sedang memuji Tuhan, bunga yang mekar juga sedang memuji Tuhan, bumi bersorak bernyanyi memuji Tuhan. Melalui tulisan pemazmur kita dibawa untuk melihat Tuhan saat kita melihat alam ciptaanNya.
  • Bagi pemazmur, alam ini seperti sebuah orkestra besar yang memuji Tuhan. Kita diajak menjadi bagian darinya. Kita diajak bersahabat dengan alam dalam sebuah pujian besar bagi Tuhan. Karena itu kita perlu berharmoni dengan semua ciptaan. Kita tentu sudah sering diajak untuk bersahabat dengan alam, menjaga alam, karena kita yang akan merasakan akibat maupun keuntungannya. Kita diajak untuk menjaga tumbuhan agar kita masih memperoleh udara segar, lingkungan kita asri dan indah. Kita juga diajak membuang sampah agar tidak terjadi banjir. Semua himbauan menjaga alam, biasanya manfaatnya kembali kepada diri kita juga. Tapi PA Minggu ini mengajak kita merenungkan satu alasan baru untuk menjaga alam, yaitu karena alam juga mau memuji Tuhan. Semua ciptaan adalah bagian dari orkestra besar yang memuji Tuhan. Jagalah alam ini karena bukan hanya kita manusia yang mau memuji Tuhan, melainkan semua ciptaan yang ada di alam semesta ini bersama-sama hendak memuji Tuhan. Hanya saja, kita tidak memahami cara mereka memuji. Biarlah semuanya memuji-muji Tuhan! (ayat 13a)
  • Tujuan kita memuji Tuhan adalah untuk menyenangkan hati Tuhan. Jika kita bertalenta dalam bernyanyi, bermusik, menari, dan sebagainya pakaikanlah untuk memuji Tuhan. Dengan motivasi yang benar, untuk Tuhan dan bukan memegahkan diri, yang kita lakukan akan menjadi pujian yang indah dan menyenangkan hati Tuhan. Ini juga berarti, kita akan mempersiapkan yang terbaik saat akan memuji Tuhan, misalnya untuk menyanyikan paduan suara kita harus tekun dan tertib mengikuti latihan, sebelum mengiringi dalam kebaktian harus latihan, ini artinya kita menghormati Tuhan yang kita puji dan sembah. Talenta yang ada harus disertai dengan penghormatan pada Tuhan agar kita selalu siap memberi yang terbaik.
  • Kita memuji Tuhan dengan cara hidup yang benar. Menjaga diri agar perkataan dan perbuatan saat memuji Tuhan dalam ibadah tetap sama saat kita sedang bekerja, sedang merawat rumah, dan apapun yang kita kerjakan. Hidup kitalah yang menjadi pujian bagi kemuliaan nama Tuhan.

 

Info Kontak

GBKP Klasis Bekasi - Denpasar
Jl. Jatiwaringin raya No. 45/88
Pondok Gede - Bekasi
Indonesia

Phone:
(021-9898xxxxx)

Mediate

GBKP-KBD