SUPLEMEN PA MAMRE 05-11 FEBRUARI 2023, MAZMUR 104:23-35
Masmur 104 : 23 – 35
(Terus Erdahin Empekena Tinepa)
I. Kerusakan lingkungan yang terjadi saat ini sudah sangat menggelisahkan. Tanpa disadari bahwa lingkungan berkaitan erat dengan ekonomi dan politik. Ekonomi dan politik tidak akan berkembang tanpa kehadiran lingkungan hidup, tetapi yang terjadi adalah ketidakadilan terhadap lingkungan hidup terus dilakukan. Alam tidak dapat bersuara, alam hanya memberikan tamparan melalui bencana alam yang terjadi. Sudah waktunya untuk manusia menyadari alam ini milik Tuhan, tanggung jawab terhadap alam menjadi bagian yang krusial dalam misi gereja. Dalam bukunya, Lost in the Cosmos, Walker Percy memaparkan bahwa manusia merupakan yatim piatu yang tersesat dalam alam semesta ia mempertanyakan bagaimana manusia bisa bertahan hidup di dalam kosmos yang makin lama akan makin banyak diketahui, sementara pengetahuan tentang diri sendiri makin lama makin sedikit. Percy melihat bahaya maut dalam dunia modern yang telah menjadikan para teknokrat dan ilmuwan sebagai para tuan dan penguasa. perkembangan teknologi turut mempengaruhi keadaan manusia, bahkan juga merusak akhlak manusia.
Perkembangan dan kemajuan teknologi dan intelektual merupakan realita hidup. Pesatnya perkembangan tersebut selayaknya tidak merusak moral kita dan mengurangi kebergantungan kita kepada Tuhan. Untuk itu mari bersama kita bahas apa yang dikehendaki Tuhan bagi kita dalam bahan PA Mamre ini.
II. Sama dengan Masmur 103, Masmur 104 adalah juga pujian kepada Allah karena perbuatan-perbuatanNya.
- Masmur 103 mengagungkan kasih dan kemurahan Allah yang membuat manusia beroleh perkenaanNya. (Mas. 103:3 Dia yang mengampuni segala kesalahanmu, yang menyembuhkan segala penyakitmu, 103:4 Dia yang menebus hidupmu dari lobang kubur, yang memahkotai engkau dengan kasih setia dan rahmat,103:5 Dia yang memuaskan hasratmu dengan kebaikan, sehingga masa mudamu menjadi baru seperti pada burung rajawali).
- Masmur 104 mengagungkan kasih dan perbuatan-perbuatan Allah yang menyebabkan segenap alam berjalan teratur menuruti ekosistem yang rumit namun serasi. (104:10 Engkau yang melepas mata-mata air ke dalam lembah-lembah, mengalir di antara gunung-gunung,104:11 memberi minum segala binatang di padang, memuaskan haus keledai-keledai hutan; 104:12 di dekatnya diam burung-burung di udara, bersiul dari antara daun-daunan. Dst)
Dari kedua Masmur ini (103+104) mau menyatakan kepada kita bahwa:
- Karya penyelamatan Allah tidak terpisah atau tidak boleh dipisahkan dari karya penciptaan Allah dalam alam semesta.
- Karya penyelamatan Allah terhadap manusia harus dilihat dalam rangka Allah ingin memakai umatNya untuk memelihara keutuhan segenap ciptaanNya.
III. Jika kita perhatikan masmur 104 ini, sekilas kita akan melihat alur Masmur ini sepertinya tidak teratur dan melompat-lompat dari langit,(2-4) ke bumi (5,6) ke air (7-10) ke binatang liar (11)ke burung (12) kembali ke bumi (13) ke tanaman (14,15) ke pohon-pohon (16) kembali ke burung (17) kembali ke binatang liar (18) ke benda-benda langit (19,20a) kembali ke binatang liar (20b,22) ke manusia (23). Gerak yang tidak menentu ini bukan lompatan perhatian yang tidak teratur tapi adalah “Tarian Perhatian” karena luapan kekaguman yang luar biasa.
Semua keindahan dan kemegahan dalam alam adalah lambang dari keagungan Allah (24-26), keteraturan dan ketergantungan Alam terhadap pemeliharaan Allah adalah ungkapan dari kebaikan dan kehadiran Allah atas segenap ciptaanNya (27-30).
Pemasmur menjelajahi karya Allah dalam alam ini dan dia menemukan keagungan Allah yang luar biasa di sana. Ini juga menjadi ajakan bagi kita untuk menjelajahi dan merenungi karya penciptaan Allah atas alam ini maka bersama dengan pemasmur kita akan mengakui dan melihat keagungan itu (104:24 Betapa banyak perbuatan-Mu, ya TUHAN, sekaliannya Kaujadikan dengan kebijaksanaan, bumi penuh dengan ciptaan-Mu.)
Pengakuan akan keagungan Tuhan atas alam ciptaanNya menjadi pujian dan ungkapan kebahagiaan pemasmur 104:33 Aku hendak menyanyi bagi TUHAN selama aku hidup, aku hendak bermazmur bagi Allahku selagi aku ada. 104:34 Biarlah renunganku manis kedengaran kepada-Nya! Aku hendak bersukacita karena TUHAN. Dan karenanya pemasmur tidak rela jika ada yang merusak semuanya itu 104:35 Biarlah habis orang-orang berdosa dari bumi, dan biarlah orang-orang fasik tidak ada lagi! Pujilah TUHAN, hai jiwaku! Haleluya!
IV. Albert Einstein mengatakan “Apa yang saya saksikan di alam ini adalah sebuah tatanan agung yang tidak dapat kita pahami secara menyeluruh, hal ini seharusnya membuat kita berpikir yang dilingkupi perasaan rendah hati”
Adalah baik bagi kita untuk menjelajahi dan merenungi alam ciptaan Allah yang agung ini karena kepekaan akan tanggungjawab ekologis dimulai dari mensyukuri setiap kebaikan dan keindahan serta keagungan Tuhan dalam alam semesta.
Mari bersyukur atas keindahan Alam ciptaan Tuhan dan sebagai ungkapan syukur kita, mari TERUS ERDAHIN MPEKENA TINEPA.