SUPLEMEN PA MAMRE 29 JANUARI-04 FEBRUARI 2023, JOB 12:7-10

Teks    : Job 12 : 7 – 10

Tema   : Ibas Tan Tuhan kap kegeluhen

Tujuan :

1. Meteh kerina tinepa Dibata enggo ijadiken Dibata Tuhu-tuhu mehuli

2. Sedar maka ulih pekena-kena tinepa Dibata mereken kemalemen ate

 

7 Tetapi bertanyalah kepada binatang, maka engkau akan diberinya pengajaran, kepada burung di udara, maka engkau akan diberinya keterangan. 8  Atau bertuturlah kepada bumi, maka engkau akan diberinya pengajaran, bahkan ikan di laut akan bercerita kepadamu 9  Siapa di antara semuanya itu yang tidak tahu, bahwa tangan Allah yang melakukan itu; 10  bahwa di dalam tangan-Nya terletak nyawa segala yang hidup dan nafas setiap manusia?

I. Seperti kita ketahui bersama Ayub mengalami kesengsaraan yang teramat sangat dan itu dia alami karena diijinkan Tuhan (1:12). Ayub mempunya sahabat (Elifas, Bildad Zopar, Elihu) yang mendatangi Ayub dan memperdebatkan alasan dari kesengsaraan yang di alami Ayub, dan berusaha meyakinkan bahwa kesengsaraan Ayub adalah akibat dari kesalahan dan dosa yang diperbuat ayub dalam hidupnya dengan menerangkan akan hakekat Allah yang dipahami mereka khusunya Zopar yang mempertanyakan kepada Ayub (11:7 Dapatkah engkau memahami hakekat Allah, menyelami batas-batas kekuasaan Yang Mahakuasa?) Yang mengenal penipu dan melihat kejahatan (11: 11). Sopar mengajak Ayub untuk menyediakan hati dan bermohon kepada Tuhan, dengan menjauhkan kejahatan dan kecurangan (11: 13,14) maka kesengsaraan Ayub tidak akan terjadi (11:15 dst).

II. Ayub pasal 12 berisi jawaban dan pembelaan Ayub. Ia pun memulai pasal 12 dengan sarkasme yang tajam: “Memang, kamulah orang-orang itu, dan bersama-sama kamu hikmat akan mati” (ay.2). Dalam pembelaannya, Ayub menyelingi kecaman kepada teman-temannya dengan pujian akan kemahakuasaan Allah serta mengajak teman-temannya untuk belajar dari dunia dan ciptaan lainnya.

  • Bertanyalah kepada Bintang, kepada burung, bertuturlah kepada bumi, ikan di laut. Dari kata-kata ini dapat kita mengerti bahwa Dunia milik Allah ini mengajarkan banyak hal tentang diri-Nya, bahwa Allah memang merancang, mengendalikan dan peduli CiptaanNya.

Allah merancang “tuhu-tuhu mehuli – Sungguh amat baik”: mengingatkan kita untuk berkarya menjaga ciptaan yang sungguh amat baik itu agar tetap lestari dengan kretaif merawat lingkungan. Sehingga dari keindahan semua ciptaan dapat membawa kita merenung tentang keagungan Allah pencipta kita. Sehingga bumi menjadi tempat yang aman, nyaman untuk didiami. Ayub mengalami kesengsaraan karena diijinkan Tuhan akan berbeda halnya ketika kita mengalami kesengsaraan jika ciptaan yang sungguh amat baik itu tidak baik lagi.

  • Maka engkau akan di beri : pengajaran, keterangan, pengajaran, bercerita dari kata-kata ini kita mengerti bahwa: Ciptaan Yang sungguh amat baik itu dari padanya kita dapat beroleh khimat untuk menjalani kehidupan dengan keyakinan ada tangan Tuhan yang memelihara kehidupan (binatang, burung, bumi, ikan saja tahu, apa lagi kita ya kan) (ayt. 9  Siapa di antara semuanya itu yang tidak tahu, bahwa tangan Allah yang melakukan itu;). Tuhan yang melakukan sehingga kehidupan alam ini selaras, serasi dan harmoni:
  • jauh dari saling menghakimi seperti teman-teman Ayub.
  • jauh dari kekhwatiran (Mat.6:26)

IIII. Ayub yang mengalami kesengsaraan dan kehilangan yang luar biasa beratnya. Meski hatinya bertanya-tanya, Ayub tetap menegaskan kemahakuasaan Allah bahwa di dalam tangan-Nya terletak nyawa segala yang hidup dan nafas setiap manusia ayt. 10 (Ibas Tan Tuhan Kam Kegeluhen). Pengakuan akan kemahakuasaan Allah membuat Ayub bertahan dan sanggup menjalani kehidupannya tetap benar di hadapan Allah seperti dikatakan Ayub Sekalipun aku dicemoohkan oleh sahabat-sahabatku, namun ke arah Allah mataku menengadah sambil menangis(16:20). Menjalani kehidupan yang benar dihadapan Allah, tentunya termasuk juga menjaga Ciptaan Tuhan yang sungguh amat baik itu tetap baik adanya. Amin.

kita dapat yakin bahwa Dia mengasihi dan mempedulikanmu dan saya, bahkan di saat kita tidak memahami keadaan yang menimpa kita.

Lihatlah sekelilingmu dan belajarlah tentang diri-Nya. —Alyson Kieda

 

Pdt. Maslan Sitepu-Runggun Bandung Barat

 

Info Kontak

GBKP Klasis Bekasi - Denpasar
Jl. Jatiwaringin raya No. 45/88
Pondok Gede - Bekasi
Indonesia

Phone:
(021-9898xxxxx)

Mediate

GBKP-KBD