SUPLEMEN PA MAMRE 04-10 SEPTEMBER 2022, OGEN KUAN-KUANEN 20:6-7

Tema : Kemegahen Anak Nandangi Bapa

Bahan Alkitab : Kuan kuanen 20:6-7


 

Ada sebuah kisah yang menceritakan bagaimana kebanggaan anak terhadap orang tuanya. Anak pertama bangga kepada bapaknya sebab ketika bapaknya menyetop mobil dan sepeda motor semua berhenti rupanya pekerjaan bapanya adalah seorang Polisi. Anak kedua juga membanggakan ayahnya, ia mengatakan setiap bapak memukulkan palu maka akan terjadi sebuah keputusan, rupanya bapaknya adalah seorang Hakim. Ada juga seorang anak sangat membaggakan ayahnya, ia mengatakan ketika ayahnya mengatakan berdiri semua orang berdiri dan ketika ayahnya mengatakan duduk semua orang duduk rupanya ayahnya seorang Pendeta.Demikianlah kebanggaan anak anak terhadap otrang tuanya semua kebanggan tersebut sangat wajar dan kerena mereka bangga bisa saja mereka memiliki cita cita sama dengan ayahnya. Tapi ada hal yang seharusnya menjadi kebanggan yang tidak bisa ditawar dan hal ini bukan masalah pekerjaan atau juga posisi seorang ayah. Hal inilah yang hendak kita capai di dalam PA Mamre kita saat ini. Apakah kita Mamre sudah menjadi seorang Ayah yang hidup benar dan adil?. Jika kita memiliki pekerjaan seperti kisah diatas, pertanyaaanya apakah kita sudah menjadia Polisis yang adil dan benar?, apakah kita sudah menjadi Hakim yang adil dan benar? atau apakah kita menjadi Pendeta atau hamba TUhan yang adil dan benar?

Bahan PA Mam re kita diambil dari Kitab Amsal. Kitab Amsal ditulis oleh Salomo. Salamo dokenal sebagai raja yang sangat bijaksana. Dalam 2 Raja raja 3 kita dapat melihat bagaimana Salomo yang pada saat itu seblum menjalankan pemerintahanya ia datang kepada Tuhan meminta hikmat. Secara dukungan ia telah didukung rakyat dan pejabat, secara wilayah dan daerah sudah memiliki, rakyat juga mendukung, kekayaan dan istana juga sudah ia miliki, pengetahuan juga sudah dimiliki sebab pasti ia didik oleh ayahnya Daud dengan benar tetapi ia tidak mau memulai pemerintahanya. Ia datanh ke Gibion memita khikmat kepada Tuhan sekaligus meminta untuk dapat membedakan mana yang benar dan salah. Jadi jelas penulis Amsal sangat memahami bahwa kebenaran itu sangat penting. Selain itu kitab Amsal ditukukan kepada orang muda yang dianggap belum berpengalaman. Bahan PA kita ada dibagian ucapan ucapan singkat Salomo 10:1-22:16. Sebagian besar Amsal dalam bagian ini berisi pernyataan pernyataan kebenaran yang ditulis berbentuk puisi. Dalam pasal 20 juga kita menemukan ucapan ucapan yang dituliskan oleh salao tersebut. Dalam ayat 6 kita melihat bagaiman Salomo membuat sebuah perbandingan antara kalimat pertama dengan kalimat kedua. Dimulai dengan “ Banyak orang yang menyebut dirinya baik hati” Dari bagian ini kita melihat bahwa ini sebuah kondisi yang mungkin terjadi dilingkungan kita. Tapi ini adalah pengakuan sepihak dari kita. Baik itu adalah sesuatu yang dibutuhkan dan sebuah karakter. Tapi kadang kebaikan kita tidak muncul dari karakter sebenarnya. Kebaikan kadang muncul karena kita memiliki kepentingan, kebaikan muncul karena yang disekitar kita juga menunjukan kebaikan tersebut kepada kita. Tetapi apakah kita masih melakukan kebaikan jika orang orang disekitar kita tidak baik kepada kita. Jadi Salomo mau dan mengingatkan bahwa kebaikan itu maunya dilakukan secara setia. Itu maka di ayat yang sama dikatakan “ tetapi orang setia siapakah menemukanya?” Jadi untuk melakukan kebaikan itu perlu dilakukan secara setia, untuk melakukan keadilan itu perlu dilakukan secara setia. Artinya bukan kondisi bukan keadaan dan situasi membuat kita baik tetapi karena sudah setia melakukan yang baik maka apa juga kondisi dan situasinya kita tetap melakukan kebaikan. Untuk itu kita butuh terus berlatih dan juga belajar dari Tuhan kita yang setia.Di ayat 7 kita melihat bagaimana Salomo membuat sebuah kalimat “ orang benar yang bersih kelakuannya berbahagialah keturunanya” Jadi Salomo sangat menekankan supaya kita hidup benar secara khusus dalam bagian ini ditekankan kepada orang tua sebab berkaitan dengan keturunan. Orang tidak hanya mencap dirinya benar tetapi kebenaran tersebut harus terwujud nyata di dalam kehidupan sehari hari dan di dalam tindakan. Jika kita menjadi polisi jadilah polisi yang benar, jika jadi pejabat jadilah pejabat yang benar. Jadi bukan hanya pengakuan dari diri kita sendiri tetapi orang disekitar kita juga merasakanya. Dan ini juga kita lakukan supaya dilihat orang benar tetapi sudah merupakan sebuah karakter di dalam kehidupan kita. Dan bisa saja ketika kita melakukan kebenaran maka banyak juga yang tidak suka tetapi walau demikian tetaplah melakukan kebenaran. Dampak kebenaran tersebut bukan hanya berguna buat diri kita dan orang orang disekitar kita tetapi juga berguna buat keturunan kita.Apa gunanya. Mereka akan mendapatkan contoh dan didikan, mereka akan mendapatkan teladan sehingga mereka juga dapat melakukanya didalam kehidupanya. Ketika kita hidup benar maka kita tidak akan pernah merasa malu dan juga dihukum sebab tidak melanggar aturan yang ada. Bagimana perasaan anak anak kita jika mendapati orang tuanya ada di dalam penjara atau ditangkap KPK karena korupsi pasti mereka anak bersedih dan malu. Selain teladan kita juga mempersiapkan akan anak kita dapat memiliki karakter hidup yang benar dan memiliki pemahaman dan pengertian bahwa kebahagian bukan masalah posisi, kekayan atau jabatan atau segala sesutau kenikmatan dunia ini. Tetapi masalah sikap hidup yang benar dan adil. Jika kita tidak menggunakan kekayaan dan juga jabatan dengan benar maka akan mendatangkan masalah bahkan hukuman. Kebahagian yang dimaksud juga bukan hanya sebatas dunia tetapi kebahagian yang kekal yang tidak akan habis. Jadi ini yang perlu kita wariskan buat anak anak kita sehingga mereka juga berbahagia karena hidup benar dan adil. Dari bahan PA ini kita dapat melihat beberapa hal yaitu:

  1. Kalau saat ini kepada anak anak kita ditanyakan pertanyaan “apakah kalian bangga dengan ayah kalian?” Apa kira kira jawaban dari anak anak kita? . Kalau ia katakana banga maka apa yang menjadi kebanggaaanya? Apakah jabatan? Apakah harta, atau apakah kebaikan dan juga kebenaran yang kita ajarkan dan kita didik kepada anak anak kita tersebut?
  2. Tidak salah anak anak kita bangga dengan harta atau jabatan yang kita miliki. Tetapi bisa saja kita tidak memiliki jabatan dan tidak memiliki harta sebab tidak semua orang bisa memiliki harta dan jabatan. Tdtapi bahan alkitab kita tidak menekankan kebanggaan pada materi atau jabatan tetapi kepada kebaikan kesetiaan dan kebenaran. Ketiga hal ini semua orang bisa melakukanya. Kita juga mamre bisa melakukanya. Jadi mari kita berjuang hidup dengan setia melakukan kebaikan, melakukan kebaikan. Kita tau kita bukan Mamre yang sempurna tetapi tetaplah berusaha dan minta kuasa Roh Kudus menuntun dan memampukan kita. Kita harus mencoba dan mencoba sehingga menjadi kebiasaan.
  3. Banyak tantangan yang akan kita hadapai sebab untuk menjalankan kebaikan dan kebenaran dengan setia mungkin saja orang orang disekitar kita tidak suka. Bisa saja mereka menentang kita bahkan sampai nyawa kita bisa terancam. Itu maka ada kalimat bijak mengatakan “ Jika akau menyatakan kebenaran tentang dirimu apakah akau akan menjadi musuhmu?” bisa saja teman menjadi musuh tetapi itulah resiko hidup benardan adil.
  4. Jika kita hidup setia di dalam melakukan keadilan dan kebenaran maka kita juga akan meresa bahagia karena tidak melakukan perbuatan yang tidak benar yang bisa saja hukuman yang datang seperti korupsi yang ditangkap polisi dan harus menderita dan ketika itu jadi maka anak anak kita juga akan merasa malu. Tetapi ketika kita hidup benar maka kita akan menjadi teladan buat anak anak kita sehinga merka juga bisa melakukanya di dalm kehidupanya. Kebenaran dan keadilan bukan hanya masalah hidup didunia ini tetapi itulah seharusnya dilakukan oleh orang orang yang percaya termasuk Mamre.

Info Kontak

GBKP Klasis Bekasi - Denpasar
Jl. Jatiwaringin raya No. 45/88
Pondok Gede - Bekasi
Indonesia

Phone:
(021-9898xxxxx)

Mediate

GBKP-KBD