SUPLEMEN PA MAMRE TANGGAL 30 SEPTEMBER - 06 OKTOBER 2018, OGEN I KORINTI 10:23-24
Tema :
Judi eme pinakit
Pengantar
Judi adalah salah satu permainan yang menurut banyak orang hanya hiburan semata asal tidak bertentangan dengan “Hukum”.Salah satu bentuk judi yang sering dimainkan oleh banyak masyarakat misalnya Lotre, atau Judi Togel.Judi jenis Lotre atau Togel merupakan permainan yang sangat menguntungkan bagi pemainnya karena dengan sedikit modal taruhan dapat menghasilkan banyak uang, meskipun sebenarnya peluangnya sangat sangat sedikit untuk mendapatkannya. Keinginan mendapatkan uang banyak dengan modal taruhan yang sedikit tersebut adalah sebuah fakta dimana orang-orang berjudi itu kecanduanakan “uang” atau bisa dikatakan cinta uang. Permainan judi Lotre/Togel, dan Judi Bola, Poker, Kartu Remy, Judi aduan (menggunakan binatang, seperti ayam/sabung ayam) dan lain sebagainya adalah dosa karena itu mengambil alih pikiran dan hati kita serta membawa kita ke jalan yang tidak pernah terpuaskan.
Dalam hukum di negara kita, segala jenis judi sangat dilarang sehingga dikeluarkan undang-undang yang mengenai tentang perjudian.Untuk melakukan tidakan tegas, hukum akan melakukan tidakan yang sesuai dengan peraturan undang-undang dengan apa yang berhubungan dengan Judi.
Apa kata Alkitab terkait Judi?
Dalam ajaran Agama Kristen, walaupun dalam Alkitab tidak langsung menyebutkan mengenai Judi. Akan tetapi ada beberapa ayat dalam Alkitab dapat membantu apa menurut pandangan Tuhan mengenai judi. Salah satu contohnya seperti apa yang dikatakan Alkitab dalam Injil Lukas 12:15 “Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu.” Dalam Injil Lukas tersebut, secara tidak langsung itu mengajarkan kita untuk tidak “tamak” dengan mengingini apa yang dipunyai orang lain dengan cara yang mudah. Jika dilihat dari tujuan setiap pemain/peserta judi, pastinya mereka ingin memiliki tujuan mengalahkan orang lain. Dalam nats bacaan kita, isi dari surat 1 Korintus 10:24 menyatakan “Janganlah seorang pun yang mencari keuntungannya sendiri, tetapi hendaklah tiap-tiap orang mencari keuntungan orang lain.” Melalui ayat ini kita diajarkan bahwa setiap orang harus berjuang untuk kepentingan orang lain dan tidak mencari keuntungan bagi diri sendiri. Ini juga tertulis dalam Keluaran 20:17 (yang menjadi salah satu dari sepuluh perintah Allah), dikatakan “Jangan mengingini rumah sesamamu, Jangan mengingini istrinya, atau hambanya laki-laki, atau hambanya perempuan atau lembu atau keledainya atau apapun yang dipunyai sesamamu.” Seorang pejudi yang sangat ingin menang sebenarnya berharap orang lain kalah dan kehilangan uang dan harta benda lainnya.Melalui ketiga ayat tersebut dapat disimpulkan bahwa Tuhan tidak menginginkan/mengkehendaki perjudian.
Realita dan Aplikasi
Jika kita lihat realitanya, pada jaman sekarang tidak sedikit para penjudi yang baru menyadari setelah segalanya terlambat, bahwa untuk memperoleh sebuah kemenangan ternyata sangat tidak sebanding dengan apa yang telah ia keluarkan selama ini. Dampak lain yang bisa terjadi, orang menjadi malas bekerja dan pikiran serta aktivitasnya hanya tertuju pada judi. Yang paling aneh adalah para penjudi “Togel” yang bisa menjadi begitu bodoh dengan menafsirkan segala macam angka, mengotak-atik angka-angka, menafsirkan setiap fenomena, menafsirkan mimpi, yang dimana semua hal itu bertujuan untuk menemukan “angka ajaib”. Salah satu contoh kalau ada kecelakaan lalu lintas, orang akan datang berbondong-bondong, bukan untuk menolong korban yang kecelakaan, tetapi mau lihat angka plat mobil/motor yang kecelakaan. Misalnya platnya adalah BK 1234 SAA, lalu dipasanglah togel dengan nomor 1234. Bahkan ada juga orang yang kecanduan judi pergi ke peramal atau ke dukun, cari ”wangsit” di kuburan dan lain sebagainya.
Ada beberapa hal-hal yang dapat disimpulkan terkait perjudian/pemain judi yang disebut diatas, Pertama, dapat disimpulkan perjudian/para penjudi menyebabkan mereka percaya kepada nasib dan untung-untungan dan bukan pada pemeliharaan Allah.Seharusnya sebagai orang Kristen yang taat/percaya, kita harus yakin bahwa seluruh hidup kita dipelihara oleh Allah.Kedua, seseorang yang berjudi mendapatkan keuntungan di atas kerugian orang lain. Jadi ia bertetangga dengan keserakahan dan pencurian.Tentunya hal ini sangat tidak dikehendaki oleh Allah.Ketiga, judi merangsang ketamakan. Penjudi akan mementingkan keinginan mendapat, lebih dari keinginan memberi, kepentingan diri, lebih dari pengorbanan diri. Ketika hal tersebut tercapai atau tidak tercapai maka orang menjadi ketagihan. Judi akan membuat ketagihan, ada rasa penasaran, ingin menangdan ingin membalas kekalahan. Juga sebaliknya, jika menang, judi juga akan membuat ketagihan, karena menganggap dengan cara tidak capek bekerja bisa mendapatkan uang yang banyak.Judi juga bisa membuat orang menjadi jahat.Orang bisa menjual harta bendanya karena kalahberjudi.
Ada banyak orang yang mengatakan dan bersikap seperti, “Ini adalah uangku sendiri, kalau aku bermain judi dan kalah, lalu uangku hilang, emangnya kenapa?Toh itu bukan uangmu”. Namun benarkah ”Ini adalah uangku ?”. Bukankah segala sesuatu yang ada pada kita, yang kita miliki, baik harta, waktu, tenaga, kepandaian itu semua adalah milik kepunyaan Tuhan?Apa yang menjadi milik Tuhan haruslah digunakan untuk kemuliaan-Nya, bukan untuk memuaskan nafsu dan hasrat mencari keuntungan pribadi.Alkitab berkata, “Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, -- dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri? Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!” (1 Kor. 6:19,20). Tuhan mengharapkan kita menghormati Dia dalam segala perbuatan kita, dan Dia akan meminta pertanggungjawaban kita jika kita tidak hidup menurut jalan itu.
Pdt. Abel Sembiring, S.Th, M.Min, MM
GBKP Runggun Tambun