SUPLEMEN PJJ TANGGAL 05-11 MEI 2019, OGEN AMIS 8:4-6

BUJUR IBAS ERUSAHA
AMOS 8:4-6

 

Penyair Romawi abad pertama, Juneval, menulis, “Kejujuran dipuji-puji, meskipun yang berkata jujur akan mati kelaparan”. Kejujuran dipuji oleh setiap orang, oleh karena kejujuran merupakan kebajikan. Mengapa kejujuran merupakan kebajikan? Apa yang menjadikannya benar? Dari mana datangnya kejujuran?

Ide tantang kejujuran datangnya dari Tuhan. Kejujuran adalah sifat Tuhan. Tuhan adalah kebenaran, dan apa yang berlawanan dengan kebenaran adalah dosa. Tuhan memerintahkan agar kita menjunjung tinggi kejujuran. Jika ada orang yang mengaku mengenal Tuhan, kejujuran akan menjadi salah satu dari sifat orang tersebut.
Apa itu kejujuran?Jujur didefinisikan sebagai (1) Hati yang lurus; tidak berbohong atau berkata apa adanya, (2) Tidak curang atau mengikuti aturan yang berlaku (3) Tulus iklas; tidak munafik atau bermuka dua. Jadi, jujur adalah sikap moral yang sejati, yang berasal dari hati yang bersih, lalu diterjemahkan ke dalam tutur kata dan perbuatan. Kejujuran tidak datang dari luar, melaikan datang dari dalam diri manusia ketika seseorang mengakui kebenaran Allah.

Hal yang kedua sifat tamak terhadap harta akan melahirkan berbagai kejahatan seperti ketidak jujuran, kolusi, korupsi dan cara-cara shortcut. Manusia berusaha ingin dengan cara semudah dan secepat mungkin untuk mendapatkan kekayaan, cara-cara ini biasanya dilakukan dengan tidak jujur, Kitab Amos mengatakan dengan mengecilkan efa, membesarkan syikal berbuat curang dengan neraca palsu. Cara-cara shortcut yang tidak baik akan merugikan banyak pihak lainnya sehingga akan memunculkan jenjang si kaya dan simiskin yang sangat tinggi.

Dan kasus korupsi dan penipuan di negara indonesia jauh lebih buruk, di negara berkembang yang sangat korup jenjang si kaya dan simiskin begitu tingginya dan kondisi ini tidak berbeda dengan jaman Amos. Masih banyak di belahan bumi ini dimana ketidak adilan terjadi akibat ulah penguasa baik dari pemerintah maupun orang kaya yang sangat korupt. Pengusaha kayu yang sukses ini menceritakan kepada Saya tanpa memiliki perasaan bersalah sedikitpun, bahwa pohon-pohon di Sumatera Ia gunduli secara membabi buta dengan cara berkoalisi dengan pihak penguasa untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya. Bukankah cara ini sangat jahat merusak alam seenaknya tanpa memikirkan efek-efek yang ditimbulkannya. Saudara tahu berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menumbuhkan satu pohon dewasa? Dan kalau cara-cara ini dilakukan terus tanpa membudidayakannya maka generasi selanjutnya sudah tidak dapat menikmati hutan tropis di Indonesia.

Kelaparan rohani
Di bagian ke tiga, akibat buah-buah kejahatan yang dihasilkan Israel maka Amos sekali lagi meneguhkan berita penghukumannya seperti yang sudah-sudah. Saudara melihat betapa seriusnya Allah akan menghukum bangsa ini, semenjak kita membahas dari pasal pertama sampai sekarang hampir disetiap pasal Amos menyerukan penghukuman Tuhan. Hal ini menunjukkan ancaman Tuhan yang sangat serius, tidak seperti tanggapan kita yang sering kali menertawakan penghakiman Allah seperti halnya yang terjadi dijaman Amos. Sangat terlihat sekali indikasi bahwa berita yang Amos sampaikan tidak didengarkan oleh orang-orang pada masa itu yang perutnya telah dimabukkan oleh kesenangan dunia. Oleh sebab itu Amos terus mengulang berita penghakiman yang pasti akan menimpa Israel.

Ada dua penghukuman yang dinyatakan Amos di pasal ke 8 ini, dimana penghukuman yang Amos sampaikan benar-benar complete yaitu secara fisik dan rohani.
Yang pertama secara fisik negara Israel akan dihancurkan, saudara melihat di ayat 9-10 Amos menubuatkan hari kekelaman yang akan segera tiba. Di ayat 9 nabi menggambarkan secara metafora bahwa matahari akan terbenam di siang hari dan membuat bumi gelap pada hari cerah. Saudara melihat Negara Israel berada di Timur tengah, Negara Timur tengah terkenal akan panas dan terik musimnya, namun juga terkenal sangat cerah dan indah dengan langit membiru hampir sepanjang tahun. Dengan hari cerah akan membuat manusia bergairah dan semangat untuk beraktifitas. Hal inilah yang dilakukan oleh orang-orang Israel di jaman Amos hidup, mereka bersemangat untuk menipu berbuat curang sampai menginginkan hari Sabat segera berlalu. Siang hari yang panjang mereka lalui dengan segala kejahatan, maka Tuhan pun akan menghukum siang hari dengan kegelapan. Dengan kata lain bangsa ini akan ditindas oleh musuh-musuhnya (13-14), pelajaran sejarah begitu jelas berapa kali akhirnya Israel hancur ketangan Assyria dan sampai akhirnya hancur total ke tangan jenderal Titus pada tahun 70 M, dan orang-orang yang berbakti kepada segala berhala kebusukan telah musnah dan tidak bangkit lagi (14).

Di ayat 10 Nabi juga menghukum orang yang suka mengadakan perayaan dan pujian di Bait Allah dengan pujian kebusukan akan dirubah menjadi ratapan, mereka akan meratap dan menangisi nasibnya pada saat musuh datang dan menghancurkan semua yang ia miliki. Perayaan atau hari-hari raya umat Yahudi seperti hari Pentakosta atau Paskah yang diperingati setiap tahunnya. Kalau saudara melihat nubuatan Nabi bisa bersifat untuk sekarang, segera terjadi atau tahun mendatang. Sejarah kuno mencatat apa yang dinubuatkan Amos benar-benar terjadi salah satunya pada saat Yerusalem dihancurkan dibawah Jenderal Titus pada saat hari raya Paskah. Roma menggunakan taktik yang sangat brilliant, Jenderal Titus tahu kalau orang-orang Yahudi selalu mengadakan perayaan agama setiap tahunnya dan orang-orang yang tinggal di luar Yerusalem harus datang berbondong-bondong untuk pergi ke Yerusalem dalam menggenapi tugas agama. Jadi orang-orang yang berasal dari Samaria, Galilea, Perea dan daerah-daerah terpencil lainnya pada perayaan agama semuanya datang dan memenuhi Yerusalem, jadi saudara bisa membayangkan betapa padatnya Yerusalem pada masa itu yang dipenuhi sesak oleh manusia.

Dan kesempatan ini digunakan sebaik-baiknya oleh kekuatan Roma, semua orang Yahudi dibiarkan masuk dan setelah itu pintu gerbang kota ditutup dan disegel semua oleh tentara Roma dan dikepung oleh ratusan ribu serdadu Roma yang berada diluaran. Jadi dengan taktik seperti ini orang yahudi tidak mungkin bisa keluar lagi karena jikalau kedapatan lolos keluar dari tembok kota akan langsung dibantai oleh tentara Roma. Jadi perayaan Paskah masa itu menjadi malapetaka terbesar didalam sejarah Yahudi, perayaan Paskah yang seharusnya dipenuhi dengan suka cita diganti dengan perkabungan. Dengan taktik pengepungan seperti ini mengakibatkan kekuatan Israel di dalam kota lambat laun melemah. Terjadi kelaparan yang sangat dahsyat, sejarah-sejarah kuno menulis karena begitu dahsyatnya sampai-sampai terjadi peristiwa kanibalism yang begitu mengerikan yaitu ibu-ibu yang memanggang anaknya sendiri. Juga perang saudara di dalam kota yang semakin memperlemah Yerusalem sampai akhirnya Israel benar-benar hancur total dengan korban menurut Josephus lebih dari 1.100.000 orang mati, dan bangsa ini akhirnya terbuang ke seluruh dunia hampir 2000 tahun lamanya sampai membentuk negara kembali pada tahun 1948. Saudara lihat Israel mengalami bencana seperti ini akibatnya cuma satu yaitu bangsa ini telah berdosa kepada Allah dengan cara membunuh Allah di atas Calvary, Biarlah darahnya ditanggungkan atas kami dan atas anak-anak kami (Mat 27:25).

Peringatan Amos ini juga berlaku untuk kita yang sering kali menjadi orang Kristen munafik. Engkau di gereja sering kali ingin menonjolkan diri memamerkan segala kekayaanmu menunjukkan bahwa engkau hebat, padahal engkau tidak sadar mendapatkan semuanya itu dari hasil kejahatanmu. Janganlah saudara berpikir bahwa Allah tidak tahu dengan semua sandiwaramu. Jikalau suadara tidak bertobat maka nasib Israel dijaman Amos juga akan menimpamu , hidupmu terkutuk di hadapan Allah, pujianmu, persembahanmu, perayaanmu, ibadahmu semua di benci Allah.

Yang kedua secara rohani kita manusia yang memiliki tubuh fisik berupa daging secara natural memiliiki hasrat untuk memenuhi kebutuhan akan tubuh yaitu makanan dan minuman supaya kita bisa bertahan hidup. Tanpa makanan dan minuman manusia dalam beberapa hari saja akan mati. Demikian juga dengan kerohanian, tanpa Firman maka jiwa manusia akan mati walaupun tubuhnya masih hidup. Amos memberitakan penghukuman kepada Israel akan ada masanya bangsa ini akan mati rohani karena tidak ada Firman lagi bagi mereka dan hal yang kedua ini bagi Saya jauh lebih mengerikan, kalau manusia mengalami lapar rohani berarti anugerah tersembunyi dari hidup mereka maka akibatnya sangat sayang sekali jikalau manusia seperti ini pernah dilahirkan didunia. Manusia tanpa Kristus adalah mati, man without Christ is dead, itulah sebabnya sangat sia-sia segala usaha dan jerih payah yang mereka lakukan didunia ini karena pada akhirnya goal hidup mereka adalah masuk neraka.

Pada saat Amos melihat buah-buah musim panas yaitu buah-buah hasil kejahatan umat Israel maka Amos sangat sedih, teriakan pertobatannya tidak didengar, hati Israel telah membatu. Amos melihat dengan kengerian bahwa Allah akan membuang buah-buah kejahatan tersebut dan waktu sabit telah tiba. Allah telah habis kesabaran, mereka tidak dapat menunggu hari Sabat untuk mencari uang dan kembali menipu, Israel hanya menjalankan tradisi agama sehingga buah-buah kejahatan mereka sangat nyata. Penuh penipuan, penindasan, kikir, hawa nafsu percabulan dan Firman Allah dan suara kenabian tidak dihargai maka Allahpun akan mengambilnya kembali. Dan kalau Allah sudah mengambil sanggupkah engkau menariknya kembali?

Saudara melihat sangat menakutkan sekali jikalau dunia tempat kita hidup sudah tidak ada Firman lagi, manusia akan berusaha untuk mencari, mencari dan mencari tetapi tidak mendapatkan. Mungkin masih ada Kitab Suci namun Gereja tidak mampu memberitakannya dengan baik, oh alangkah indahnya jikalau didalam suatu jaman ada Hamba-Hamba Tuhan yang dengan berani meneriakkan berita-berita Firman tanpa kompromi maka Hamba Tuhan ini akan menjadi berkat buat jaman tersebut. Semenjak jaman Reformasi kita melihat Calvin, Luther, orang-orang Puritan pernah muncul dan menjadi berkat buat Eropa dan dunia bahkan pengaruhnya sampai sekarang tertanam kuat dinegara Barat, Whitefield yang dijuluki pengkhotbah terbesar di Eropa bersama John Wesley telah menyapu habis daratan Amerika dan Eropa untuk menjadi negara Protestan. Andrew Gih, John Sung di bangkitkan oleh Tuhan untuk memenangkan jutaan jiwa di Asia bagi Kristus. Saudara lihatlah dan belajarlah melalui sejarah supaya engkau menghargai Hamba-hamba Tuhan yang dengan sungguh-sungguh menyampaikan Firman kepadamu karena melalui tegurannya menunjukkan Allah masih sayang kepadamu. Berhentilah memusuhi Allah karena usahamu akan sia-sia dan berakhir kepada kebinasaan.

Saudara melihat manusia yang tidak menemukan Firman akan mencari dan tetap mencari tetapi tidak mendapatkan. Mereka akan mengembara dari laut ke laut dan menjelajah dari utara ke timur untuk mencari Firman Tuhan tetapi tidak mendapatkannya (11-12). Jikalau manusia hidup tanpa hukum Allah maka manusia akan menjadi bar-bar dan sakit jiwa. Maka dunia ini akan dipenuhi oleh kegelapan, kejahatan merajalela dimana-mana, obat-obatan terlarang, pelacuran, perzinahan dan percabulan, anak-anak yang memberontak terhadap orang tua, gang dan kekerasan, mereka akan menjadai kurang ajar, pengumpat, sombong, angkuh, pembenci Allah, kejam dan penuh kejahatan lainnya (Roma 1:29-31).

Jikalau orang tua sudah tidak memberikan makanan kepada anaknya walaupun anaknya nangis kelaparan, maka saudara melihat kondisi ini sangat menakutkan, orang tua sudah membuang anaknya dan hendak membunuhnya. Demikian pula jikalau Allah sudah menarik Firmannya dan membuang umatnya maka manusia akan menghadapi kekalahan kekal. Seorang dokter yang masih menasihati pasiennya untuk melarang makanan ini dan itu maka pasien ini artinya masih diberi pengharapan untuk sembuh yang walaupun kita menganggap dokter ini tidak baik. kenapa kok kita dilarang makan makanan kesukaan kita. Namun jikalau dokter membiarkan pasiennya makan seenaknya menurut kesukaannya maka hal ini sangat berbahaya sekali yang menandakan penyakit kita tidak dapat disembuhkan lagi karena kita akan mati. Allah menarik Firmannya, menutup semua mulut Nabi dan membiarkan umatnya berlaku seturut kehendaknya karena Allah hendak membinasakan Israel.

Saudara melihat nubuatan Amos akhirnya benar-benar terjadi, sekali lagi sejarah telah membuktikan kebenaran Firman Tuhan yang tidak pernah salah. Akhir dari Kitab Maleakhi sampai kemunculan Yohanes Pembaptis yang berseru-seru dipadang gurun ada tenggang waktu selama 400 tahun yang disebut masa silent dimana didalam masa ini sudah tidak ada suara kenabian. Bayangkan saudara jikalau waktu selama 400 tahun tidak ada Firman diberitakan bukankah sangat menyedihkan sekali? Kalau saudara mempelajari sejarah maka masa-masa ini dipenuhi dengan berbagai peristiwa, peralihan kekuatan Yunani menuju kepada Roma, didalam masa ini bangsa Israel ditindas kesana kemari dihajar oleh musuh-musuhnya akibat meninggalkan Tuhan. Akibat penindasan terhadap Israel maka aksi perlawanan muncul, salah satunya pejuang Macabee yang muncul di masa ini.

Sejak Salomo berzinah terhadap berhala yang mengakibatkan Israel pecah menjadi dua, semenjak itu kerohanian Israel terus mengalami penurunan. Namun Allah masih panjang sabar dengan banyak mengirimkan Nabi-Nabinya disetiap jaman, manusia masih menerima Firman sampai akhirnya batas kesabaran Allah telah habis dan Ia undur dari umatnya. Jikalau saat ini engkau masih bisa mendengar Firman Tuhan di Gereja yang Biblical maka bersyukurlah, dengarkan dan lakukan Firman itu. Karena jikalau Allah telah menarik Firmannya maka celakalah kita semua.

Buah-buah roh
Yang terakhir kita akan kembali kepada visi Amos yang pertama pada saat Allah menunjukkan buah-buah musim panas. Kita telah mengetahui buah-buah ini ternyata tidak baik, buah ini telah busuk dan siap untuk dibuang. Sebagai orang percaya kita tidak dipanggil untuk menghasilkan buah-buah kejahatan melainkan buah-buah roh yang tercatat di dalam Galatia 5:22-23 yaitu kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemah lembutan, penguasaan diri.
Dengan kejatuhan natur kita kedalam dosa kita tidak mungkin mampu untuk melakukannya, tetapi melalui iman di dalam Yesus Kristus yang telah mati diatas kayu Salib dan menebus dosa kita maka barang siapa yang menerima keselamatan akan dimampukan untuk menjadi anak-anak Allah. Alkitab berkata barang siapa menjadi milik Kristus ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya (Gal 5:24). Jikalau Kristus telah menundukkan kita maka melalui roh kita akan dimampukan untuk menghasilkan buah-buah yang indah semerbak warna-warni.

Pdt. Anton Keliat-GBKP Runggun Semarang

SUPLEMEN PJJ TANGGAL 28 APRIL-04 MEI 2019, KEJADIN 1:1-27

Ogen : Kejadian 1:1-27
Tema : “Dibata Erdahin Alu Mehuli”

 

Pengantar.
Mulihi kita ngorati bahan ogen si cukup “klasik” ntah pe rusur iiperhadapken man banta, ntah perpulungen jabu-jabu, bahan PA Kategorial bagepe bahan kebaktian minggu. Kerna si e banci saja pemahamenta ras aplikasita kerna Dibata Erdahin Alu mehuli lenga mendasar. Tambah kerna si e, melala gundari para filsuf, teolog, bahken ahli si mempertanyaken ras memperdebatken kerna proses penciptaan. Adi kita berkat arah tema, kita banci meng-imani kerna si e. Tapi follow up/aplikasi hasil pendahin Dibata si mehuli enda si jadi persoalen ibas kegeluhenta guna i realisasi.

Pemaknaan.
Kalimat pembuka pada Kejadian 1:1 umumnya diterjemahkan sebagaimana yang dimuat di atas. Ada sejumlah pandangan yang menganggap bahwa kalimat itu sebenarnya dapat diterjemahkan paling sedikit dalam 3 cara:
1. Sebagai pernyataan bahwa alam semesta mempunyai awal yang absolut ("Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi");
2. Sebagai pernyataan menggambarkan keadaan dunia ketika Allah mulai mencipta ("Ketika pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi, bumi belum berbentuk dan kosong.");
3. Mirip dengan versi kedua tetapi menganggap seluruh informasi pada Kejadian 1:2 sebagai latar belakang ("etika pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi, bumi belum berbentuk dan kosong... Allah berkata, Jadilah terang!").
"menciptakan" (bara)
Kata kerja "bara" ("menciptakan") hanya digunakan untuk Allah, (manusia tidak terlibat dalam tindakan bara), dan ini berkaitan dengan penetapan peranan, karena dalam penciptaan manusia pertama sebagai "laki-laki dan perempuan" (yaitu, pengalokasian jenis kelamin). Dengan kata lain, kekuasaan Allah ditunjukkan bukan hanya dengan penciptaan zat, melainkan penetapan nasib.
"langit dan bumi"

Salah satu tafsiran menyatakan bahwa frasa "langit dan bumi" adalah kesatuan yang menunjukkan "segala sesuatu", yaitu "alam semesta". Ini terjadi dalam 3 tingkatn, dunia yang didiami kehidupan berada di tengah, langit di atas dan alam di bawah bumi di bagian bawah, seluruhnya dikelilingi oleh "lautan" air kekacauan (= chaois). Ini dikaitkan dengan mitos Bebel Tiamat. Dalam mitos itu, bumi digambarkan sebagai piringan datar, dikelilingi oleh gunung-gunung dan lautan. Di atasnya terdapat cakrawala, suatu kubah kokoh tembus pandang yang berpijak pada pengunungan, memungkinkan manusia untuk melihat birunya air di atasnya, dengan "jendela-jendela" yang dapat memasukkan hujan, serta memuat matahari, bulan dan bintang-bintang. Air yang di bawah bumi, bersandarkan pada tiang-tiang yang terendam di bawah bumi sebagai Sheol, tempat kediaman orang-orang mati.
"belum berbentuk dan kosong" (tohu wa-bohu)
Kalima pembuka Kejadian 1 dilanjutkan oleh: "(Dan) bumi belum berbentuk dan kosong..." Frasa "belum berbentuk dan kosong" merupakan terjemahan dari frasa Ibrani "tohu wa-bohu", (bahasa Ibrani: תֹהוּ וָבֹהוּ), yaitu keadaan "kacau" (=chaos), yang kemudian ditata oleh tindakan penciptaan (bara). Tohu mengandung makna "kekosongan, kesia-siaan"; biasa digunakan untuk menggambarkan padang pasir liar; bohu tidak diketahui pasti maknanya dan diduga dibuat supaya seirama dan menguatkan tohu. Frasa ini juga muncul dalam Yeremia 4:23 di mana nabi Yeremia memperingatkan umat Israel bahwa pemberontakan terhadap Allah akan membawa kembalinya kegelapan dan kekacauan, "seakan-akan bumi belum diciptakan (atau dikembalikan ke keadaan sebelum penciptaan; uncreated)".

"kedalaman" (tehom)
Pembukaan pada Kejadian 1 memuat pernyataan "gelap gulita menutupi samudera raya". Frasa "samudera raya" sebenarnya diterjemahkan dari kata bahasa Ibrani: תְהוֹם (tehôm), yang bermakna "kedalaman". Kegelapan (khō-šeḵ) dan kedalaman (tehom) merupakan dua dari tiga unsur kekacauan (chaos) yang dinyatakan dengan istilah tohu wa-bohu (yang ketiga adalah "bumi yang belum berbentuk"). Dalam mitos Babel "Enuma Elish", istilah "kedalaman" dipersonifikasi sebagai dewi Tiamat, musuh dewa Marduk; di sini sebagai "air purba" yang tidak berbentuk yang melingkupi dunia tempat kehidupan, kemudian dilepaskan pada saat air bah (mitologi), ketika "semua sumber-sumber air di kedalaman memancar ke luar" dari air yang di bawah bumi dan dari "tingkap-tingkap" di langit.

"Roh Allah" (Rûach Elohim)
"Roh" (Rûach) Allah "melayang-layang" (bukan "berjalan-jalan") di atas permukaan "air", sebelum penciptaan terang. Rûach (רוּחַ) mempunyai makna "angin, roh, napas", dan elohimdapat berarti "besar, agung" maupun "allah, ilah". Jadi, ruach elohim dapat bermakna "angin Allah" atau "napas Allah" atau "Roh Allah" atau sekadar "angin topan raksasa" .[13]Dalam Mazmur 18:16 dan bagian Alkitab lain digambarkan bahwa "angin ribut" adalah "napas Allah" dan angin Allah muncul kembali pada kisah "air bah" (Nuh) untuk memulihkan bumi. Konsep "Roh Allah" tidak benar-benar jelas dalam Alkitab Ibrani. Victor Hamilton dalam komentarinya mengenai Kitab Kejadian lebih memilih makna "Roh Allah", tetapi tidak setuju dengan identifikasi istilah ini sebagai "Roh Kudus" pada teologi Kristen.

Terang (or)
Hari pertama ditandai dengan penciptaan "terang" (dan diimplikasikan juga penciptaan "waktu"). Tindakan pertama Allah adalah penciptaan "terang" yang utuh. Dengan demikian kegelapan dan terang dipisahkan menjadi "malam" dan "siang". Urutannya ("petang" sebelum "pagi") menyatakan bahwa ini merupakan "hari liturgi". Allah mengucapkan perintah dan menamai unsur-unsur dunia pada saat Ia menciptakan mereka. Pada budaya Timur Dekat kuno, tindakan penamaan juga dikaitkan dengan tindakan penciptaan. Pada sastra Mesir kuno, allah pencipta memberi nama segala sesuatu. "Enuma Elish" dimulai pada saat segala sesuatu belum ada yang dberi nama. Penciptaan Allah dengan kata (=firman) juga menyiratkan perbandingan dengan seorang raja, yang cukup bertitah untuk menjalankan tindakan.

Aplikasi
Menurut “Arthur Jackson”, Di antara Kejadian dan Wahyu, para penyair (Mazmur 80:2), para nabi(Yesaya 40:11), dan para rasul (1 Petrus 5:4) menggunakan metafora yang luar biasa ini untuk menjelaskan tentang karya Allah yang penuh kasih dan kemurahan bagi umat kepunyaan-Nya.
1. Mereka diciptakan untuk membentuk hubungan keluarga. Maksud Allah dalam ciptaan yang dinyatakan ini menunjukkan bahwa bagi-Nya keluarga yang saleh dan mengasuh anak-anak merupakan prioritas utama di dunia ini
2. Allah mengharapkan agar manusia mengabdikan segala sesuatu di bumi kepada-Nya dan mengelolanya untuk memuliakan Allah, sambil memenuhi maksud ilahi (bd. Mazm 8:7-9; Ibr 2:7-9).
3. Masa depan bumi diserahkan kepada kekuasaan mereka. Ketika mereka berdosa, mereka mendatangkan kehancuran, kegagalan, dan penderitaan atas ciptaan Allah (bd. Kej 3:14-24; Rom 8:19-22).
4. Yesus Kristus sendiri bekerja untuk memulihkan bumi kepada tempat dan fungsinya yang sempurna ketika Dia datang kembali pada akhir zaman ini (Rom 8:19-25; 1Kor 15:24-28; Ibr 2:5-8.
5. Jiwa berusaha “Entrepreneurship” haruslah tetap menjaga kestabilan penciptaan Allah. Mampu berusaha dengan tetap mengikat kepada karya-Nya Allah akan dunia ini.
6. Tidak penjadi pengacau akan karya Allah dalam jiwa berusaha baik itu memperkaryakan mausia dan memanusiakan manusia yang berkarya.

Roma 8:28
“Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia”

Pdt. Anton Keliat
GBKP Runggun Semarang

SUPLEMEN PJJ TANGGAL 10-16 MARET 2019, PILIPI 1:9-10

Pilihlah Si Mehulina

Pilipi 1:9-10

 

A.Pendahuluan
Waktu dan situasi membuat Paulus harus berpisah dengan jemaat yang begitu dikasihinya. Sekalipun Paulus tidak lagi bersama-sama dengan jemaat di Filipi, tetapi mereka senantiasa gigih memberitakan Injil. Karena itu, Walaupu Paulus tidak lagi tinggal di Filipi, ia tidak pernah melupakan mereka. Persekutuan untuk memberitakan Injil menjadi sebuah kenangan yang tidak terlupakan oleh Paulus. Persekutuan yang memberitakan Injil ini menjadi pokok doa yang terus menerus dipanjatkan Paulus. Paulus berdoa agar kasih yang telah mereka bangun makin teguh melalui pengetahuan yang benar. Sehingga jemaat Filipi dapat memelihara persekutuan untuk hidup yang benar, yang suci dan tak bercacat menjelang hari Kristus. Dengan demikian, saat kedatangan Kristus yang dinanti-nantikan, mereka didapati sedang berjaga-jaga untuk memperoleh hidup yang kekal.

B. Isi
Paulus berdoa bagi jemaat Filipi untuk kasih mereka berlimpah dan lebih mengetahui dan setiap pengertian, sehingga mereka mampu menyetujui atau memutuskan apa yang terbaik. Hal ini, lebih jauh mencapai tujuan perkembangan hidup yang tulus dan tidak bercela diantara orang Filipi. Perkataan memutuskan apa yang terbaik penting bagi pengertian Paulus.

Kata kerja dokimazein (“memutuskan”) mengandung pengertian “membuktikan sesuatu bisa dipercaya, berharga, atau benar dengan mengujinya.” Biasanya Itu digunakan untuk menguji metal dan koin untuk mengetahui berapa nilainya. Bisa juga dibandingkan dalam Lukas 14:19 saat seorang pria yang diundang dalam pesta berkata kalau dia tidak datang karena baru membeli 5 pasang lembu dan pergi dan menguji mereka, untuk melihat apakah mereka baik dan memiliki kualitas. Maka dari itu proses memilih dan memutuskan merupakan sesuatu merupakan proses yang melibatkan pengujian nilai suatu hal. Disini Paulus mengatakan bahwa dia ingin orang Filipi belajar memutuskan sesuatu yang baik sekali, lebih bernilai, atau sangat penting dan kritis. Paulus ingin kasih jemaat Filipi berlimpah dalam praktek sehingga mereka bisa menentukan arah tindakan terbaik dalam setiap situasi tertentu yang dialami mereka. Tujuan memutuskan suatu yang penting adalah untuk menjadi tulus dan tidak bercela sampai hari Kristus.
Kata suci tidak bernoda menunjuk pada kemurnian moral. “betul-betul murni”. Paulus ingin kasih jemaat Filipi lebih berlimpah dalam pengenalan pribadi tentang Tuhan dan hubungan rohani serta pengertian tentang bagaimana bertindak dalam situasi tertentu.Inilah alasan Paulus mendoakan agar jemaat Filipi bisa belajar menilai sendiri apa yang paling penting dan berharga dan hidup kudus tanpa menyerang yang lain.

C. Aplikasi
Pemilihan pertua/diaken periode 2019-2024 sudah semakin dekat, Tuhan sudah memberi mandat kepada jemaatNya untuk dapat memilih para serayan untuk melayani Dia ditengah-tengah jemaat. Memilih para serayan berbeda dengan memilih para peminpin didunia ini. Berkaca dari Firman Tuhan diatas, Paulus menekankan pemilihan itu harus dilandasakan pada pengetahuan dan pengertian yang melimpah. Sehingga melalui pengetahuan dan dan pengertian itu kita bisa memilih, menetapkan serta menyetujui para serayan yang akan dipiih dan yang terpilih.

Memilih yang terbaik diantara yang baik membutuhkan iman serta penyerahan diri kepada Tuhan,Iman akan mempertajam pengetahuan dan pengertian dalam memahami segala hal dalam kehidupan ini. Khususnya dalam memilih pertua diaken periode 2019-2024. Ketajaman pengetahuan dan pengertian itu akan mengawal diri kita berjalan dalam kebaikan yang telah dimulai Allah dalam diri kita. Doa sekaligus nasehat Paulus disini tegas menyatakan “sehingga kamu dapat memilih yang baik, supaya kamu suci dan tak bercacat menjelang hari Kristus”. Paulus mengatakan “sehingga kamu dapat memilih apa yang baik”, kata memilih (dokimazein) berarti mencoba, menyelidiki, menguji. Maka kita akan melakukan sebuah pengujian berdasarkan pengetahuan dan pengertian yang bersumber dari iman, artinya ujilah segala sesuatunya dengan iman, bukan berdasarkan keinginan, perasaan maupun kemauan (Bnd 1 Sam. 16:7). Selamat memilih pertua diaken yang terbaik.


Pdt Rena Tetty Ginting
GBKP Bandung Barat

Info Kontak

GBKP Klasis Bekasi - Denpasar
Jl. Jatiwaringin raya No. 45/88
Pondok Gede - Bekasi
Indonesia

Phone:
(021-9898xxxxx)

Mediate

GBKP-KBD