SUPLEMEN PA MORIA 23 FEBRUARI-01 MARET 2025, MAZMUR 139:13-18
Ogen :
Masmur 139:13-18
Tema :
Kujadiken Kam Seh Kal Ulina
Tujun :
Meteh ras ngidah cara Dibata njadiken manusia
Nggeluh alu ngasup ngataken bujur man Dibata
Metode PA : Puji-pujian
I. Pembuka
"Dunia seringkali mendefinisikan nilai seseorang berdasarkan penampilan fisik, status sosial, atau pencapaian materi. Namun, Mazmur 139 menawarkan perspektif yang radikal berbeda. Mazmur ini menyatakan bahwa nilai kita tidak berasal dari apa yang kita lakukan atau miliki, tetapi dari fakta bahwa kita diciptakan dengan sangat baik oleh Allah yang Mahakasih. Sejak dalam kandungan, Allah telah merencanakan dan membentuk kita dengan detail yang luar biasa, memberikan kita identitas dan tujuan yang unik. Mazmur ini adalah pengingat yang kuat bahwa kita berharga di mata Tuhan, terlepas dari apa pun yang dikatakan dunia. Konsep imago Dei (gambar Allah) yang menekankan bahwa setiap manusia, tanpa terkecuali, memiliki nilai dan martabat yang tak ternilai di mata Tuhan. Manusia diciptakan dengan sangat baik. Kejadian 1 juga menunjukkan bahwa setelah menyelesaikan semuanya, Allah menyatakan bahwa ciptaanNya “sungguh amat baik”. Ini menegaskan bahwa pada mulanya, segala sesuatu yang diciptakan Allah sempurna dan tanpa cacat selain itu Masmur 8:5-6 menggambarkan betapa mulia dan terhormatnya manusia di mata Allah. Sedemikian berharga dan baik manusia diciptakan oleh Allah.
II. Isi
Mazmur 139 secara keseluruhan membahas tentang kemahatahuan dan kehadiran Allah yang meliputi segala aspek kehidupan manusia. Bagian 1-6 berbicara tentang Allah yang mengetahui segala sesuatu tentang manusia, bagian 7-12 tentang kehadiran Allah di segala tempat, dan bagian 13-18 tentang pembentukan manusia oleh Allah dalam kandungan. Mazmur ini kemungkinan ditulis untuk mengungkapkan keyakinan dan kepercayaan Daud kepada Allah yang Maha Tahu dan Maha Hadir. Ini juga bisa berfungsi sebagai pengajaran bagi umat Israel tentang betapa pentingnya menyadari dan menghormati kehadiran Allah dalam setiap aspek kehidupan. Mazmur 139:13-18 adalah bagian dari mazmur yang mengungkapkan keagungan dan kemahatahuan Allah. Bagian ini secara khusus menyoroti bagaimana Allah membentuk manusia secara pribadi dan mendalam sejak dalam kandungan.
- Ayat 13-16: Daud, sang pemazmur, mengakui bahwa Allah-lah yang membentuk dirinya dalam kandungan ibunya. Ia menggunakan kata "membentuk buah pinggangku" yang secara simbolis merujuk pada pembentukan organ-organ internal dan esensi keberadaan manusia. Daud menyadari bahwa Allah telah melihatnya bahkan sebelum ia lahir, saat masih berupa janin yang belum berbentuk. "Kitab-Mu" di ayat 16 kemungkinan merujuk pada rencana Allah yang telah ditetapkan bagi kehidupan Daud sebelum ia dilahirkan. Ini menunjukkan bahwa setiap manusia diciptakan dengan tujuan dan rancangan yang spesifik dari Allah.
- Ayat 17-18: Daud kemudian merenungkan betapa berharganya pikiran-pikiran Allah tentang dirinya. Ia menyadari bahwa pikiran-pikiran itu sangat banyak dan tak terhitung, melebihi jumlah pasir. Ia menggunakan perbandingan "bila aku bangun, masih saja aku bersama-sama Engkau" untuk menekankan bahwa pemeliharaan dan perhatian Allah tidak pernah berhenti, bahkan saat ia tidur sekalipun.
III. Penutup
Allah mahatahu dan maha hadir dalam kehidupan kita, termasuk Moria. Cara Dibata njadiken kita pe tuhu-tuhu luar biasa, mari erlajar untuk melihat dirita dari perspektif uga DIbata njadiken kita ula tama ergata asa cara doni enda menilai dan standar-standar doni si la erkeri-kerin. Kehadiren Dibata ibas kerina dampar kegeluhen pe nuduhken maka kenca kita ijadiken kita la ipelepas bage saja tapi tetap iarak-arak bahkan arah kematen Kristus si mbere ken keselamaten man banta seh maka Roh Kudus pe ibere guna banci nemani kita ndalani wari-wari kegeluhen bagi si ateNa Ngena. Tema minggu enda mabai kita mulihi merenungken dingen ngukurken uga nge kita banci ngataken bujur ibas penampat DIbata si a erkeri-kerin e, alu makeken dirita nampati kalak sideban, ngidah kalak sideban pe meherga erkiteken meherga siakap Tuhan sinepa kita janah kita I jadiken pe alu seh kel ulina bage ka lah seharusna kita ngidah kalak sideban.