SUPLEMEN PJJ TANGGAL 13-19 MARET 2022, KEJADIN 23:10-11

RUNGGU MUAT SI MEHULI

(Musyawarah Ngawan)

Kejadin 23:10-11

 

 

PENDAHULUAN

Kata musyawarah berasal dari Bahasa Arab syawara yang artinya berunding, urun rembuk atau mengatakan dan mengajukan sesuatu. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kata musyawarah berarti “pembahasan bersama dengan maksud mencapai keputusan atas penyelesaian masalah; perundingan; perembukan. Tujuannya untuk mencapai kesepakatan bersama. Hal ini mengisyaratkan bahwa, setiap peserta di dalam musyawarah memiliki kedudukan yang sama di dalam mencapai sebuah kesepakatan. Setiap orang memiliki hak yang sama di dalam mengemukakan pendapatnya.

PENJELASAN TEKS

Bacaan dalam Kejadian 23:10-11, merupakan bahagian dari kisah tentang kematian Sarah isteri Abraham di Hebron tanah Kanaan (Kej. 23:1). Diceriterakan bahwa kematian Sarah di usianya yang ke 127 tahun membuat Abraham sagat berduka, apa lagi pada saat itu Abraham berad di negeri orang Het. Hal tersebut tentu menambah rasa duka bagi Abraham. Pastilah Abraham sangat bersedih, mengingat ia tidak memiliki tempat untuk memakamkan Istrinya. Apa lagi pada saat itu umurnya sudah sangat tua, Abraham pasti memiliki keterbatasan untuk membawa isterinya ke kampong halaman. Belum lagi Abraham adalah sosok pribadi berpegang teguh pada janji Allah untuk meninggalkan kampong halamannya, pasti dia tidak akan membawa Sara ke kampong halamannya.

Keadaan tersebut membuat Abraham memutuskan untuk menjumpai bangsa Het untuk memohon agar mereka mau menjual sebahagian tanahnya untuk menjadi tempat pemakaman bagi isteri Abraham. Namun yang mencengangkan adalah jawaban dari orang-orang Het di ayat 5-6, mereka tidak menampatkan Abrahamn sebagai orang asing yang harus memohon bagi mereka. Sebaliknya Abraham dibandang sebagai orang yang besar dan kemungkinan memiliki jasa yang besar bagi mereka, sehingga mereka memutuskan memberikan tempat terbaik menjadi tempat pemakaman Sara isteri Abraham. Ketika itu Abraham, memohon sekali lagi untuk dapan membeli tanah Epron. Pada saat itu, Epron yang sedang berkumpul dengan orang-orang Het lainnya melakukan musyawarah guna merundingkan keinginan Abraham. Dan ternyata seperti yang diceriterakan pada ayat 10-11, mereka setuju dengan permohonan Abraham. Mereka memberikan tanah Epron beserta gua yang ada di wilayah tanah milik Epron untuk di jadikan sebagai tempat pemakaman Sara.

PENUTUP

Kegiatan musyawarah merupakan langkah yang baik dalam pengambilan sebuah keputusan. Kegiatan ini tentu sangat sesuai dengan jiwa dan kebudayaan masyarakat Indonesia secra khusus bagi orang Karo. Dalam Bahasa karo sendiri, kata musyawarah dekat artinya dengan kata runggu. Tidak heran bila kemudian gina penyebutan jemaat, GBKP lebih memilih menggunakan kata Runggun. Hal itu guna mendorong jemaat agar tetap menjaga nilai-nilai musyawarah atau runggu yang telah di wariskan oleh nenek moyang melalui kehadiran GBKP.

Sebagai wujud komitmen GBKP dalam menjaga kelestarian nilai budaya tersebut, maka GBKP mengadopsi kegiatan musyawarah / runggu sebagai salah satu istrumen di dalam pelaksanaan kegiatan organisasi gereja. Setiap tahunnya GBKP melakukan kegiatan Musyawarah Warga Sidi Runggun. Dalam tata gereja GBKP BAB XXXIX MUSYAWARAH WARGA SIDI RUNGGUN Pasal 164 ayat 1, Musyawarah Warga Sidi Runggun diartikan sebagai sarana bagi warga dan Majelis Runggun untuk saling memberi masukan mengenai perkembangan kehidupan bergereja di Runggun dalam bersekutu, bersaksi, dan melayani. Kegiatan ini dilaksanapan di bulan Maret setiap tahunnya (lihat ayat 2). Karenanya melalui PJJ kali ini, GBKP mendorong seluruh runggun untuk melakukan kegiatan Musyawarah Warga Sidi Runggun. Tujuannya agar setiap jemaat melihat perkembangan pelayanan yang telah dikakukan dan dapat memberi masukan yang baik dan konstruktif guna kemajuan iman jemaat.

Pdt. Jerri Ardani Brahmana-Rg. Balikpapan

SUPLEMEN PJJ TANGGAL 06-12 MARET 2022, KOLOSE 1:15-20

SINASA LIT IJADIKEN ARAH KRISTUS GUNA KRISTUS

Kolose 1:15-20

 

PENDAHULUAN

Salah satu stasiun TV menayangkan acara perlombaan mengenal gerak. Acara ini menguji setiap peserta untuk mengenal pasangannya dari gerakan-gerakan yang ditampilkan. Untuk mengelabui peserta, setiap pasangan diwajibkan menggunakan kostum boneka, sehingga peserta lomba tidak dapat mengenali pasangannya masing-masing. Di akhir acara, seluruh peserta berhasil menebak pasangannya masing-masing. Pada saat diwawancara, seorang MC bertanya, apa yang membuat mereka mampu mengenal gerakan pasangannya? Jawabnya mereka yang berada dalam boneka tersebut adalah pasangan suami atau isteri. Jadi mereka mengenal betul setiap gerakan yang diperagakannya.

PENJELASAN TEKS

Kolose 1:15-20 merupakan sebuah nyanyian tentang Kristus, di mana melalui nyanyiannya Paulus sebagai penulis memperkenalkan pribadi Kristus maupun perbuatan-perbuatanNya terhadap jemaat di Kolose. Pengenalan ini sangatlah penting, mengingat melalui pengenalan yang benar akan Kristus, kita mampu melihat perbuatan-perbuatanNya yang ajaib. Ada beberapa hal yang diungkapkan Paulus mengenai Yesus, misalnya:

  1. Yesus sebagai gambar Allah yang kelihatan (ay. 15a). Dalam KBBI kata gambar artinya tiruan barang (orang, binatang, tumbuhan, dan sebagainya) yang dibuat dengan coretan pensil dan sebagainya pada kertas dan sebagainya. Kata gambar juga sering di pakai untuk menunjukkan karakter, atau sifat. Sehingga ketika dikatakan Yesus adalah gambar Allah yang kelihatan, Paulus tidak sedang menunjukkan bentuk fisik dari Allah, melainkan karakter ataupun sifatnyalah yang sedang diperkenalkan oleh Paulus.
  2. Dalam terjemahan Bahasa Karo ayat 15b-16 mengatakan “Ia lit ope denga ijadiken kerina sinasa lit. sebab arah Ia Dibata njadiken kerina si nasa lit dst…”, artinya Paulus menguraikan bahwa Yesus ada sebelum segala ciptaan lainnya ada. Atau dengan kata lain boleh dikatakan bahwa Dialah awal dari terciptanya segala sesuatunya.
  3. Pada ayat 18 paulus memperkenalkan Yesus sebagai kepala Gereja. Kepala merupakan tempat otak manusia berada, dimana otak itu sendiri berfungsi sebgai pusat kendali seluruh organ-organ tubuh manusia. Di samping itu ke lima indra manusia, ada di kepala yakni; telinga sebagai indra pendengar, mata sebagai indra penglihat, hidung sebagai indra penciuman, lidah sebagai pengecap dan kulit sebagai indra perasa/raba. Jadi ketika Paulus menggambarkan Yesus sebagai Kepala, maka Paulus hendak mengatakan bahwa Yesus sebagai pusat kendali atas segala sesuatu yang diciptakannya. Bahkan Paulus juga hendak menggambarkan bahwa tidak ada bentuk kehidupan yang luput dari indra Yesus sebagai wujud nyata dari Allah.
  4. Ayat 19 mengatakan bahwa, Yesus sebagai wujud dari kepenuhan Allah. Menurut KBBI kata penuh berarti; sudah berisi seluruhnya (tidak ada yang terluang lagi); banyak memuat, banyak sekali, tidak kurang dari jumlah yang seharusnyam dan lengkap; sempurna. Sehingga kata kepenuhan Allah dapat diartikan gambaran keutuhan Allah ada dalam diri Yesus Kristus.
  5. Dan di akhir bacaan ini Paulus mengungkap tugas Yesus yakni untuk memperdamaikan serta memperbaiki hubungan manusia yang telah rusak oleh dosa dengan Allah (ay. 20).

PENUTUP

Setiap umat percaya tentu membutuhkan pengenalan yang utuh tentang Yesus, tujuannya agar kita memahami panggilan hidupnya sebagai orang percaya. Hal ini penting mengingat ada banyak orang percaya, namun pada kenyataannya kehidupannya tidak mencerminkan gambaran Kristus. Kristus hadir guna mengembalikan kesegambaran manusia dengan Allah yang telah dirusak oleh dosa manusia. Dia hadir guna memperdamaikan manusia dengan Allah. Tentu, sebagai umat percaya perlu menjaga keutuhan kesegambarannya dengan Allah. Setiap umat percaya juga harus hadir sebagi pendamai di tengah-tengah dunia ini.

Pdt. Jerri Ardani Brahmana-Rg. Balikpapan

SUPLEMEN PJJ TANGGAL 27 FEBRUARI-05 MARET 2022, OGEN PERBAHANEN RASUL-RASUL 11:19-26

TEK DINGEN NGENDESKEN DIRI MAN TUHAN

Perbahanen Rasul-rasul 11:19-26

(Gereja yang Ideal)

 

PENDAHULUAN

Atiokia merupakan tempan yang special bagi umat Kristen, mengapa? Karena di tempat ini orang-orang yang percaya kepada Yesus disebut Kristen. Namun demikian perjalanan sejarah kekristenan tidak semulus yang dibayangkan banyak tantangan yang harus di lalui, ada yang mengalami pengusiran, penyiksaan bahkan ada juga yang harus mengorbankan nyawa.

PENJELASAN TEKS

Kitab Kisah Para Rasul 11:19-26 mengisahkan pergumulan hidup orang-orang yang percaya pada Yesus sekaligus pertumbuhan orang yang percaya ke pada Yesus. Dikatakan bahwa setelah peristiwa penyiksaan dan slah satu tokoh Kristen bernama Stevanus terbunuh, maka orang-orang Kristen pergi ke berbagai dareah. Ada yang ke Penike, Kiperus dan ada juga yang sampai di Antiokia. Jika di gambarkan, apa yang terjadi pada umat Kristiani adalah tindakan yang sangat kejam. Penyiksaan-penyiksaan yang terjadi bukanlah penyiksaan biasa. Hal tersebut terlihat dari adanya korban nyawa, dan yang menjadi korban bukan umat biasa, Tapi salah satu tokoh besar Kristen yang bernama Stevanus. Jadi bisa di bayangkan betapa mereka saat itu meraakan rasa takut yang sangat luar biasa, sehingga wajarlah jika banyak dari orang-orang percaya pada saat itu pergi ke berbagai daerah.

Peristiwa penyiksaan dan pembunuhan terhadap orang-orang yang percaya pada Yesus ternyata tidak hanya berdampak buruk. Misalnya kepergian umat percaya ke daerah Antiokia membuat pemberitaan tentang Yesus Kristus mengalami pertumbuhan yang sangat luar biasa. Hal tersebut di jelaskan dalam Kisah Para Rasul 11:21. Pertumbuhan yang terjadi tidak luput dari campur tangan Tuhan, dan ini menjadi salah satu pemberitaan besar yang terjadi pada orang-orang yang bukan Yahudi.

Pertumbuhan orang-orang percaya di Atiokia mendapat perhatian khusus dari orang-orang percaya yang ada di Yerusalem. Karenanya mereka mengutus Barnabas ke Antiokia, di sana Barnabas hadir untuk menyampaikan kabar tentang Kasih dan Kemurahan Tuhan. Tidak hanya memberitakan dalam bentuk kata-kata, Barnabas juga membuktikan ketaatannya pada Tuhan melalui sikap dan perbuatannya yang memiliki keteguhan iman. Dan itu membuat orang yang percaya pada Tuhan terus bertumbuh (ay. 22-24).

Melihat tingginya pertumbuhan orang-orang percaya di Atiokia, maka Barnabas pergi ke Tarsus untuk mencari Saulus. Barnabas tentu sangat kewalahan melayani orang-orang percaya pada saat itu, sehingga di membutuhkan Saulus guna membantunya melayani di Antiokia. Mereka terus melayani di sana selama setahun lamanya, dan jumlah orang yang percaya terus bertambah, sehingga dikatakan dalam ayat 26 Antiokia menjadi tempat cikal bakal penyebutan Kristen bagi orang-orang percaya.

PENUTUP

Tidak mudah bagi orang percaya pada masa awal kekristenan untuk menyatakan iman percayanya. Mengapa? Karena begitu banyak pergumulan yang harus dialami, mulai dari berbagai ancaman orang-orang sekitar yang melihat kehadiran orang percaya sebagai kelompok yang boleh diganggu, bahkan nyawapun turut menjadi taruhannya seperti yang dialami oleh Stevanus. Hal tersebut tentu sangat mempengaruhi bagi orang-orang percaya pada masa itu untuk hidup dan meneguhkan imannya sebagai orang percaya. Namun seperti pepatah mengatakan, “semakin dibabat, semakin merambat”, itu lah yang terjadi pada orang-orang percaya di Antiokia. Dari hari-kehari mereka semakin bertumbuh, sehingga jumlah orang percaya semakin banyak. Bagi mereka masalah dan ancaman bukan menjadi penghalang bagi mereka untuk menjadi senantiasa bertumbuh di dalam iman percaya dan menyerahkan diri pada Tuhan. Hal tersebut mengingat mereka sadar bahwa Tuhan adalah pemilik kehidupan, dan Dia pasti turut campur tangan di dalam kehidupan orang-orang percaya.

Saat ini mungkin masih ada saja masalah yang kita hadapi di dalam memperjuangkan iman percaya kita pada Yesus. Di beberapa tempat misalnya kita masih kesulitan didalam mendirikan bagunan rumah ibadah kita. Di beberapa dareah beberapa waktu yang lalu kita sering mendengar berita tentang pelarangan untuk melakukan kegiatan ibadah, sampai pada peristiwa pengeboman rumah ibadah di beberapa daerah. Saat ini juga kita masih mengalami keterbatasan di dalam beribadah akibat pandemic yang belum berakhir. Namun hal tersebut tidak dapat menghalangi hubungan kita pada Yesus. Yakinlah Dia senantia hadir di dalam setiap perjalanan dan perjuangan iman yang kita lakukan. Tetap semangat, tetap yakin kepadaNya tetap menyerahkan hidup padaNya, karna kita yakin Tuhan senantiasa memelihara setiap orang yang percaya padaNya.

Pdt. Jerry Ardani Brahmana-Rg. Balikpapan

Info Kontak

GBKP Klasis Bekasi - Denpasar
Jl. Jatiwaringin raya No. 45/88
Pondok Gede - Bekasi
Indonesia

Phone:
(021-9898xxxxx)

Mediate

GBKP-KBD