• WhatsApp Image 2022 02 11 at 11.07.57

  • 20170204 143352
  • 1 peresmian rumah dinas surabaya
  • WhatsApp Image 2022 02 11 at 11.07.58
  • pencanangan tahun gereja bks dps
  • WhatsApp Image 2022 02 11 at 11.07.57 1
  • BPMK GBKP KLASIS BEKASI DENPASAR PERIODE 2020-2025
  • PERESMIAN RUMAH PKPW GBKP RUNGGUN SURABAYA

Jadwal Kegiatan

Kunjungan Moderamen GBKP ke GBKP Klasis Bekasi-Denpasar

Minggu 14 Mei 2017:

1. GBKP Runggun Bandung Pusat

2. GBKP Runggun Bandung Timur

3. GBKP Runggun Bandung Barat

4. GBKP Runggun Bekasi

5. GBKP Runggun Sitelusada

Minggu 20 Mei 2018, Khotbah Kisah Para Rasul 10:44-48

Invocatio :

“Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran." Yohanes 4: 24

 

Bacaan :

Yesaya 40: 12-14 (Antiphonal)

 

Tema :

“Roh Kudus Dicurahkan bagi Orang yang Mendengarkan Firman Tuhan”

 

Pengantar

Peristiwa turunnya Roh Kudus atas para murid Yesus (Kis 2) kita sebut Pentakosta. Pentakosta artinya ke-limapuluh. Suatu tradisi orang Yahudi yang merayakan peringatan 50 hari bangsa Israel keluar dari Mesir. Ketika perayaan Pentakosta bagi orang Yahudi berlangsung, turunlah Roh Kudus atas para murid yang memampukan mereka berkata-kata dalam bahasa lain. Karena itu bagi orang Kristen, kita memperingati Pentakosta sebagai hari turunnya Roh Kudus. Roh yang dijanjikan Tuhan Yesus sebelum IA terangkat ke sorga (Kis 1: 8). Roh Kudus menolong dan menguatkan para murid Yesus untuk bersaksi dengan berani ke berbagai tempat.

Penjelasan Bahan

Kis 10: 44-48 adalah bagian dari perjumpaan Petrus dan Kornelius dalam satu peristiwa yang diatur oleh Tuhan. Petrus, rasul yang telah menerima Roh Kudus, telah bersaksi tentang Yesus. Dengan kuasa Roh ia berkhotbah, menyembuhkan orang lumpuh di pintu gerbang Bait Allah, membangkitkan Tabita, namun sepanjang hidupnya masih dipenuhi dengan segala peraturan orang Yahudi. IA mematuhi segala aturan, mulai dari makanan yang najis sampai orang-orang non-Yahudi yang dianggap belum tahir. Ia belum pernah makan makanan yang haram dan masuk ke rumah orang non-Yahudi. Sampai suatu hari Tuhan datang dalam penglihatan dan mengajarkannya suatu hal baru.

Kornelius, seorang Perwira Italia yang percaya pada Tuhan, saleh, seisi rumahnya menyembah Allah, tekun berdoa, dan ia sangat dermawan pada orang Yahudi yang berkekurangan. Kornelius percaya pada Tuhan tapi ia bukan orang Yahudi. Padanya datang penglihatan, malaikat Tuhan menyuruh Kornelius mengundang Petrus untuk datang ke rumahnya. Kornelius patuh dan mengirim orang untuk mengundang Petrus.

Petrus, yang belum pernah masuk rumah orang bukan Yahudi yang selama yang ia tahu adalah najis, memenuhi undangan Kornelius karena penglihatan tentang makanan yang najis menurut hukum Yahudi. Dalam penglihatan itu ia mendengar Tuhan berkata “Apa yang dinyatakan halal oleh Allah, tidak boleh engkau nyatakan haram” (10: 15). Saat Petrus merenungkan apa maksud penglihatan itu, orang utusan Kornelius telah tiba di rumah Simon, tempat Petrus menumpang tinggal. Dua orang dari latar belakang berbeda ini dipertemukan Tuhan untuk rencana yang mulia. Bahwa firman Tuhan dan berita keselamatan telah sampai pada segala bangsa. Roh Kudus tercurah bagi orang yang menerima sabda Tuhan (teks: yang mendengar pemberitaan itu).

Kornelius bersyukur. Petrus belajar. Kornelius perwakilan orang non-Yahudi yang telah menerima berita keselamatan dalam Yesus Kristus dan ke atasnya turun Roh Kudus. Petrus perwakilan orang-orang Yahudi (teks: orang-orang bersunat) yang terbuka pikirannya, untuk tidak lagi membangun tembok pemisah dan pengkotak-kotakan berdasarkan suku.

Kata Petrus: “Sesungguhnya aku telah mengerti, bahwa Allah tidak membedakan orang.” (10: 34)

“Bolehkah orang mencegah untuk membaptis orang-orang ini dengan air, sedangkan mereka telah menerima Roh Kudus sama seperti kita?” (10: 47)

Statement Petrus juga senada dengan Yesaya 40: 12-14, yang menyiratkan bahwa tidak ada yang lebih berkuasa dari Tuhan, tidak ada yang bisa mengatur Roh Tuhan.

Pada peristiwa ini, batas-batas etnis telah dilampaui. Anugerah keselamatan datang pada segala bangsa yang menerima Yesus sebagai Juruselamatnya. Roh Kudus turun atas segala bangsa yang mau mendengarkan firman Allah.

Aplikasi

1. Roh Kudus dicurahkan ke atas orang-orang yang mendengarkan firman Tuhan

Pekerjaan Roh Kudus tidak terbatas oleh apapun. Manusialah yang senang membuat pengkotak-kotakan. Padahal jelas sekali bahwa tidak ada yang bisa mengatur Roh Kudus untuk turun hanya bagi orang Yahudi saja, atau gereja A saja. Tidak pantas manusia mengatakan, di gereja A tidak ada Roh Kudus, di gereja B ada Roh Kudus. Siapapun kita, bahasa apapun yang kita gunakan, apapun warna kulit dan kebangsaan kita, tidak membatasi pekerjaan Roh Kudus. Saat firman Tuhan diberitakan, Roh Kudus memberi pengertian. Begitu pula saat kita membaca Alkitab secara pribadi maupun bersama-sama. Konfesi GBKP tentang Alkitab poin pertama: Alkitab adalah Firman Allah yang ditulis manusia dengan ilham Roh Kudus. Jika dalam penulisannya Roh Kudus mengilhami, maka dalam pembacaan pun Roh Kudus yang akan memberi pengertian. Sehingga pesannya ‘klop’. Orang tidak akan salah pengertian selama Roh Kudus yang membimbing. Itulah sebabnya setiap akan membaca Alkitab dan berkhotbah, selalu diawali dan diakhiri dengan doa mohon bimbingan Roh Kudus.

2. Orang yang menerima Roh Kudus akan terus haus akan firman Tuhan

Seperti Kornelius dan orang-orang yang bersamanya, meminta Petrus untuk tinggal lebih lama dengan mereka. Seorang Rasul, yang datang untuk memberitakan kabar keselamatan, tentu akan bersaksi lebih banyak lagi tentang Yesus Kristus jika diberi waktu lebih panjang. Tinggal lebih lama berarti pemberitaan yang lebih banyak. Pemberitaan lebih banyak berarti khotbah lebih panjang. Itulah kerinduan Kornelius dan teman-temannya. Rindu akan kebenaran firman Tuhan lebih lagi. Maka pertanyaan bagi pendengar firman masa kini, apakah pengkhotbah kurang menarik dan terlalu panjang ataukah kita yang belum mengandalkan kuasa Roh Kudus? Apakah membaca Alkitab dengan tulisan kecil dan rapat membuat mata mengantuk, atau justru kita yang belum menerima Roh Kudus? Jika kita sudah dipenuhi Roh Kudus, maka hati kita akan terus ingin diisi oleh firman Tuhan. Roh Kudus membuat kita rindu mendengarkan Tuhan.

3. Roh Kudus tercurah bagi orang-orang percaya. IA menolong, membimbing, dan meneguhkan kita untuk hidup kudus seperti yang Tuhan kehendaki. Hadir-tidaknya Roh Kudus dalam perbuatan kita sehari-hari juga dapat dilihat dari buah hidup kita. Apakah hidup kita menghasilkan buah sebagaimana Galatia 5: 22-23 menyebutkan Buah Roh? Apakah kita memiliki: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, dan penguasaan diri? Mari kita periksa diri masing-masing. Selamat Hari Turunnya Roh Kudus.

Pdt. Yohana Samuelin M. Ginting, S. Si. Theol

GBKP Perp. Samarinda

Minggu 29 April 2018 , Khotbah I Tawarikh 16:7-13 (Kantate)

Invocatio:

“Berbahagialah bangsa yang tahu bersorak-sorai, ya TUHAN, mereka hidup dalam cahaya wajah-Mu” (Mazmur 89:16

 

Bacaan :

Matius 11:25-30

 

Tema :

Bernyanyilah memuji Tuhan

 

 

1.Pendahuluan

Bernyanyi sangat penting dalam kehidupan kita. Selain menyenangkan hati, bernyanyi juga sangat bermanfaat bagi kesehatan. Ini beberapa manfaat jika kita sering bernyanyi:

- Mengurangi stress dan meningkatkan kualitas hidup
- Mempererat ikatan sosial
- Meningkatkan kekebalan pada pasien kanker
- Menyehatkan jantung
- Mengurangi dengkuran
- Meningkatkan fungsi paru-paru dan mengurangi gejala asma ringan
(Sumber: Nationalgeographic.co.id)

Tema khotbah minggu ini adalah Bernyanyilah memuji Tuhan.

Dari sejak awal Kekristenan, menyanyi telah memainkan peran utama dalam ibadah Kristen. Bahkan, dalam masa-masa Perjanjian Lama, menyanyi/ lagu-lagu merupakan cara untuk mendeklamasikan sejarah Israel. Lagu pertama yang dicatat dalam Alkitab (dalam Keluaran 15) adalah lagu Nabiah Miriam yang merayakan kemenangan Allah dan kekalahan tentara Mesir di Laut Merah. Nyanyian itu untuk mengingatkan orang tentang siapa Tuhan itu, apa yang telah Dia lakukan dan apa yang Dia janjikan untuk dilakukanNya di masa depan. Musik di dalam Alkitab selalu positif, menyatakan kasih, suka-cita, perayaan, kemenangan, ucapan syukur, kekaguman, pujian, penyembahan dan hormat bagi Tuhan. Musik di dalam Alkitab tidak pernah digunakan untuk hal-hal dan tujuan negatif.

Memang tak seorangpun yang tahu kapan musik pertama kali dimulai. Hampir setiap kebudayaan di bumi selalu memiliki musik. Dalam kitab Ayub 38 dikatakan bahwa ketika Tuhan meletakkan dasar-dasar bumi, para malaikat menyanyi dan bersorak suka-cita, ini sebelum Tuhan menciptakan manusia. Kolose 1:16 berkata “Karena di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintah, maupun penguasa, segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia.” Tuhan Yesus yang menciptakan musik. Musik yang Ia ciptakan sangat misterius. Jadi musik diciptakan oleh Allah dan untuk Allah. Bahkan Allah adalah Allah yang mau/ gemar bernyanyi dan bersorak-sorai bersama umatNya (Zefanya 3:17).

Pendalaman Teks : I TAW 16:7-13
16:7 Kemudian pada hari itu juga, maka Daud untuk pertama kali menyuruh Asaf dan saudara-saudara sepuaknya menyanyikan syukur bagi TUHAN : 16:8 Bersyukurlah kepada TUHAN, panggillah nama-Nya, perkenalkanlah perbuatan-Nya di antara bangsa-bangsa! 16:9 Bernyanyilah bagi-Nya, bermazmurlah bagi-Nya, percakapkanlah segala perbuatan-Nya yang ajaib! 16:10 Bermegahlah di dalam nama-Nya yang kudus, biarlah bersukahati orang-orang yang mencari TUHAN ! 16:11 Carilah TUHAN dan kekuatan-Nya, carilah wajah-Nya selalu! 16:12 Ingatlah perbuatan-perbuatan ajaib yang dilakukan-Nya, mujizat-mujizat-Nya dan penghukuman-penghukuman yang diucapkan-Nya, 16:13 hai anak cucu Israel, hamba-Nya, hai anak-anak Yakub, orang-orang pilihan-Nya! 16:14 Dialah TUHAN, Allah kita, di seluruh bumi berlaku penghukuman-Nya

Mazmur ini adalah gabungan dari Mazm 105:1-15; 96:1-13; Mazm 106:1,47-48. Cara Daud merayakan kemurahan Allah dan tindakan-tindakan-Nya yang ajaib bagi Israel terdiri atas pujian dan ucapan syukur. Di bawah perjanjian yang baru semua orang percaya adalah imam Allah (1Pet 2:5,9; Wahy 20:6) dan sebagai imam seharusnya mereka mempersembahkan pelayanan rohani dalam bentuk pujian dan ucapan syukur kepada Allah. "Sebab itu marilah kita, oleh Dia, senantiasa mempersembahkan korban syukur kepada Allah, yaitu ucapan bibir yang memuliakan nama-Nya" (Ibr 13:15). Pujian dan penyembahan orang percaya haruslah dalam bentuk ucapan dan tindakan. Ini berkenan kepada Allah selama si penyembah melaksanakan Firman-Nya dan tidak menjadi serupa dengan dunia ini (Rom 12:1-2)

Mazmur adalah nyanyian atau syair puji-pujian yang biasa dilantunkan oleh para nabi yang dipakai dalam ibadat di Bait Suci di Yerusalem dan upacara kerajaan pada masa Israel Kuno, kumpulan-kumpulannya terdapat pada Perjanjian Lama di dalam Alkitab. Kitab Perjanjian Lama adalah bagian dari Alkitab orang Kristen sehingga diwarisi hingga sekarang dalam kehidupan umat atau jemaat. Kata ini menunjuk pada suatu lagu yang dinyanyikan dengan diiringi berbagai alat musik yang menggunakan dawai.

Dari bahasa Yunani psalmos berasal dari kata psallô (memainkan musik, memetik dengan jari) dan dalam bahasa Inggris menjadi psalms. Mazmur adalah iring-iringan musik yang menyertai nyanyian, syair yang dinyanyikan dan biasanya diiringi dengan musik. Mazmur juga dapat berarti kidung / lagu - dari bahasa Yunani ôdê berasal dari kata kerja adô (bernyanyi, bersenandung), namun kidung dapat disertai dengan musik ataupun tidak. Mazmur berarti nyanyian / himne - dari bahasa Yunani humnos berasal dari kata hudeô (merayakan/perayaan, memperingati/ peringatan) dan berarti kidung puji-pujian yang dipersembahkan kepada Allah, dewa, pahlawan, atau orang-orang besar.

Tuhan memerintahkan umatNya untuk menyanyi. Tuhan ingin kita menyanyikan lagu-lagu puji-pujian untukNya. Ini bukan pilihan atau anjuran, tetapi perintah. Tidak peduli bagus atau tidak bagus suara kita, tidak peduli berapa usia kita, kita harus menyanyi memuji Tuhan. Tidak ada prasyarat-prasyarat. Lagu gereja harus dinyanyikan setiap orang. Dalam Perjanjian Lama, menyanyi merupakan perintah penting dalam setiap ibadah di dalam rumah Tuhan. Kaum Lewi diperintahkan untuk menyanyi dan memimpin umat dalam pujian; dan jemaat diharapkan untuk untuk ikut dalam nyanyian tersebut. Ada banyak ayat Mazmur yang memerintahkan umat untuk menyanyi (Maz. 64:4; 96:1-2; 105:2; 149:1). Rasul Paulus mendorong Gereja Perjanjian Baru untuk menyanyi (1 Kor 14:26; Ef 5:19; Kol 3:16). “Dan berkata-katalah seorang kepada yang lain dalam Mazmur, kidung puji-pujian dan nyanyian rohani. Bernyanyi dan bersoraklah bagi Tuhan dengan segenap hati. (Ef 5:19).

Aplikasi
Bernyanyi adalah perintah Tuhan, kekristenan menjadi iman yang menyanyi. Dari sejak zaman Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru sampai sekarang, Gereja Tuhan telah selalu bernyanyi dalam ibadah bersama maupun pribadi. Beberapa catatan bagi kita:

Bernyanyilah untuk memuji Tuhan dan bersyukur atas apa yang diberikan Tuhan dalam hidup kita seperti yang Yesus lakukan, Dia bersyukur kepada Allah.
Bersikap rendah hati memanggil namaNya dan saksikan perbuatan Allah yang baik. Tenyata Tuhan berkenan dan mengasihi kita manusia berdosa.
Datang kepada Yesus setiap saat didalam suka terlebih kepada semua yang letih lesu dan berbeban berat, Yesus akan memberi kelegaan kepada kita. Kita datang kepada Tuhan Yesus baik lewat doa maupun nyanyian pujian. Dengan bernyanyi kita memperoleh manfaat rohani dan jasmani berupa kesehatan (baca pendahuluan)
Yesus adalah teladan hidup dalam kelembutan dan kerendahan hati. Kita mau memikul tugas dan tanggungjawab yang diberikan. Tidak melarikan diri. Tidak menghindari segala beban yang harus dikerjakan.
Saatnya untuk merenungkan sejauh mana hubungan kita dengan Tuhan, dilihat dari sikap hidup kita selama ini. Semakin dekat hubungan denganNya, semakin penuh sukacitalah kita bernyanyi memuji Dia? Selamat merenung dan menjalankan sabda Tuhan. Amin


Pdt. Rosliana Br Sinulingga, M.Si

GBKP Semarang

SABTU PENGHARAPAN 31 MARET 2018, KHOTBAH YOHANES 19:38-42

 

Invocatio        :

“Pengharapan itu adalah sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita,  yang telah dilabuhkan sampai kebelakang tabir” ( Ibrani 6 : 19)

Pembacaan    :

Ayub 14 : 1-14 ( Responsoria )

Tema  :

Yesus berkuasa dalam dunia kematian

 

Jemaat yang dikasihi Tuhan….

Dalam Kitab Ayub pasal 14 : 1 diberitahukan Manusia yang lahir dari perempuan singkat umurnya dan penuh kegelisahan. Umur manusia memang sangat singkat, Manusia itu adalah daging tetapi umurnya akan seratus dua puluh tahun saja (Kej 6 : 3b). Selain umur yang singkat dalam menjalani hidupnya manusia banyak mengalami kegelisahan dan kesusahan “Masa hidup kami tujuh puluh tahun dan jika kami kuat, delapan puluh tahun, dan kebanggaannya adalah kesukaran dan penderitaan; sebab berlalunya buru-buru dan kami melayang lenyap. (Maz 90 : 10). Ayub menggambarkan hidup manusia itu seperti bunga yang berkembang, lalu layu. Lalu bagaimanakah jika terjadi kematian ? Ayub menggambarkannya dengan pohon dan manusia. Jika pohon ditebang (mati) ia bertunas kembali, apabila akarnya menjadi tua di dalam tanah, dan tunggulnya mati di dalam debu, maka bersemilah ia. Setelah diciumnya air, dan dikeluarkannyalah ranting seperti semai. Tetapi bila manusia mati, tidak berdayalah ia, manusia berbaring dan tidak bangkit lagi, mereka tidak terjaga dan tidak bangun dari tidurnya.

Ketika ayub tahu bagaimana tentang kematian lalu, ayub mengungkapkan :

Ah, kiranya Engkau ( Tuhan ) menyembunyikan aku di dalam dunia orang mati, melindungi aku, sampai murkaMu surut; dan menetapkan waktu bagiku kemudian mengingat aku pula. Ayub tahu dan sadar bahwa dia juga akan mati tetapi dia meminta supaya di dunia kematian juga Tuhan melindungi dan jika tiba kelak hari penghakiman Tuhan mengingat dia supaya tidak di hukum selamanya, dia juga menaruh harap kepada Tuhan supaya dia dapat hidup selamanya.

Jemaat yang dikasihi Tuhan…

Nats khotbah sabtu pengharapan ini adalah berbicara tentang kematian Yesus dan bagaimana Yesus dikuburkan. Ada dua orang yang terlibat sekali dalam penguburan Yesus yaitu :

1. Yusuf dari Arimatea (ayat 38)

Ia adalah murid Yesus, dengan sembunyi-sembunyi meminta kepada Pilatus supaya ia diperbolehkan menurunkan mayat Yesus, dan Pilatus meluluskan permintaannya.

2. Nikodemus (ayat 39-40)

Dialah yang mula-mula datang waktu malam kepada Yesus. ia membawa campuran minyak mur dengan minyak gaharu, kira-kira lima puluh kati beratnya.

Yusuf dan Nikodemus mengambil mayat Yesus, Mengapaninya dengan kain lenan dan membubuhi dengan rempah-rempah menurut adat yahudi bila menguburkan mayat. Dan Yesus dikuburkan di area suatu taman dekat tempat dimana Yesus di salibkan.

Dari kitab Yohanes 19 : 38-42 ini diberitahukan bagi kita bahwa Yesus mengalami kematian serta dikuburkan. karena ada dua orang yaitu Yusuf dari Arimatea dan Nikodemus yang melakukan proses penguburan Yesus. Kematian Yesus bukan kematian biasa karena dalam kematiannya secara daging Yesus dibangkitkan pada hari yang ketiga (Yoh 20 : 1-10). Berbeda dengan kita manusia yang biasa seperti apa yang disaksikan Ayub ketika manusia mati, manusia berbaring dan tidak bangkit lagi ( ayat 14 :12 ).

Kematian Yesus memiliki arti yang penting dalam kehidupan manusia, karena kematiaNya dikayu salib, Ia telah menyelesaikan utang dosa manusia. “ sebab upah dosa ialah maut ( mati ), tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus Tuhan kita “ ( Roma 6:23 ). Kematian Yesus menjamin bahwa kehidupan manusia bukan berakhir dalam kematian kekal dan menetap dalam kuburannya. Sebab kehendak Tuhan semua manusia selamat dan beroleh hidup kekal dengan percaya kepada Yesus jalan memperoleh hidup kekal. “ Sebab inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang, yang melihat Anak dan percaya kepadaNya beroleh hidup yang kekal, dam supaya aku membangkitkannya pada akhir zaman. (Yoh 6:40)

Jadi, jemaat yang dikasihi Tuhan …

Ketika berada di rahim perempuan dan terlahir kedunia ini manusia dianugrahkan Tuhan mengawali hidup di dunia ini. Saatnya Tuhan juga yang menetapkan berakhirnya kehidupan kita di dunia ini. Tetapi setiap orang yang percaya kepada Yesus Kristus memperoleh hidup yang kekal. Kematian bukan akhir dari segalanya, karena setiap orang yang percaya kepada Yesus Kristus memperoleh hidup kekal. Akhir hidup kita adalah hidup kekal selamanya.

Hidup, mati dan hidup selamanya.

Amin.

                                                                       

Pdt. Karvintaria br Ginting, STh

GBKP Rg. Klender

Info Kontak

GBKP Klasis Bekasi - Denpasar
Jl. Jatiwaringin raya No. 45/88
Pondok Gede - Bekasi
Indonesia

Phone:
(021-9898xxxxx)

Mediate

GBKP-KBD