• WhatsApp Image 2022 02 11 at 11.07.57

  • 20170204 143352
  • 1 peresmian rumah dinas surabaya
  • WhatsApp Image 2022 02 11 at 11.07.58
  • pencanangan tahun gereja bks dps
  • WhatsApp Image 2022 02 11 at 11.07.57 1
  • BPMK GBKP KLASIS BEKASI DENPASAR PERIODE 2020-2025
  • PERESMIAN RUMAH PKPW GBKP RUNGGUN SURABAYA

Jadwal Kegiatan

Kunjungan Moderamen GBKP ke GBKP Klasis Bekasi-Denpasar

Minggu 14 Mei 2017:

1. GBKP Runggun Bandung Pusat

2. GBKP Runggun Bandung Timur

3. GBKP Runggun Bandung Barat

4. GBKP Runggun Bekasi

5. GBKP Runggun Sitelusada

Minggu 29 April 2018 , Khotbah I Tawarikh 16:7-13 (Kantate)

Invocatio:

“Berbahagialah bangsa yang tahu bersorak-sorai, ya TUHAN, mereka hidup dalam cahaya wajah-Mu” (Mazmur 89:16

 

Bacaan :

Matius 11:25-30

 

Tema :

Bernyanyilah memuji Tuhan

 

 

1.Pendahuluan

Bernyanyi sangat penting dalam kehidupan kita. Selain menyenangkan hati, bernyanyi juga sangat bermanfaat bagi kesehatan. Ini beberapa manfaat jika kita sering bernyanyi:

- Mengurangi stress dan meningkatkan kualitas hidup
- Mempererat ikatan sosial
- Meningkatkan kekebalan pada pasien kanker
- Menyehatkan jantung
- Mengurangi dengkuran
- Meningkatkan fungsi paru-paru dan mengurangi gejala asma ringan
(Sumber: Nationalgeographic.co.id)

Tema khotbah minggu ini adalah Bernyanyilah memuji Tuhan.

Dari sejak awal Kekristenan, menyanyi telah memainkan peran utama dalam ibadah Kristen. Bahkan, dalam masa-masa Perjanjian Lama, menyanyi/ lagu-lagu merupakan cara untuk mendeklamasikan sejarah Israel. Lagu pertama yang dicatat dalam Alkitab (dalam Keluaran 15) adalah lagu Nabiah Miriam yang merayakan kemenangan Allah dan kekalahan tentara Mesir di Laut Merah. Nyanyian itu untuk mengingatkan orang tentang siapa Tuhan itu, apa yang telah Dia lakukan dan apa yang Dia janjikan untuk dilakukanNya di masa depan. Musik di dalam Alkitab selalu positif, menyatakan kasih, suka-cita, perayaan, kemenangan, ucapan syukur, kekaguman, pujian, penyembahan dan hormat bagi Tuhan. Musik di dalam Alkitab tidak pernah digunakan untuk hal-hal dan tujuan negatif.

Memang tak seorangpun yang tahu kapan musik pertama kali dimulai. Hampir setiap kebudayaan di bumi selalu memiliki musik. Dalam kitab Ayub 38 dikatakan bahwa ketika Tuhan meletakkan dasar-dasar bumi, para malaikat menyanyi dan bersorak suka-cita, ini sebelum Tuhan menciptakan manusia. Kolose 1:16 berkata “Karena di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintah, maupun penguasa, segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia.” Tuhan Yesus yang menciptakan musik. Musik yang Ia ciptakan sangat misterius. Jadi musik diciptakan oleh Allah dan untuk Allah. Bahkan Allah adalah Allah yang mau/ gemar bernyanyi dan bersorak-sorai bersama umatNya (Zefanya 3:17).

Pendalaman Teks : I TAW 16:7-13
16:7 Kemudian pada hari itu juga, maka Daud untuk pertama kali menyuruh Asaf dan saudara-saudara sepuaknya menyanyikan syukur bagi TUHAN : 16:8 Bersyukurlah kepada TUHAN, panggillah nama-Nya, perkenalkanlah perbuatan-Nya di antara bangsa-bangsa! 16:9 Bernyanyilah bagi-Nya, bermazmurlah bagi-Nya, percakapkanlah segala perbuatan-Nya yang ajaib! 16:10 Bermegahlah di dalam nama-Nya yang kudus, biarlah bersukahati orang-orang yang mencari TUHAN ! 16:11 Carilah TUHAN dan kekuatan-Nya, carilah wajah-Nya selalu! 16:12 Ingatlah perbuatan-perbuatan ajaib yang dilakukan-Nya, mujizat-mujizat-Nya dan penghukuman-penghukuman yang diucapkan-Nya, 16:13 hai anak cucu Israel, hamba-Nya, hai anak-anak Yakub, orang-orang pilihan-Nya! 16:14 Dialah TUHAN, Allah kita, di seluruh bumi berlaku penghukuman-Nya

Mazmur ini adalah gabungan dari Mazm 105:1-15; 96:1-13; Mazm 106:1,47-48. Cara Daud merayakan kemurahan Allah dan tindakan-tindakan-Nya yang ajaib bagi Israel terdiri atas pujian dan ucapan syukur. Di bawah perjanjian yang baru semua orang percaya adalah imam Allah (1Pet 2:5,9; Wahy 20:6) dan sebagai imam seharusnya mereka mempersembahkan pelayanan rohani dalam bentuk pujian dan ucapan syukur kepada Allah. "Sebab itu marilah kita, oleh Dia, senantiasa mempersembahkan korban syukur kepada Allah, yaitu ucapan bibir yang memuliakan nama-Nya" (Ibr 13:15). Pujian dan penyembahan orang percaya haruslah dalam bentuk ucapan dan tindakan. Ini berkenan kepada Allah selama si penyembah melaksanakan Firman-Nya dan tidak menjadi serupa dengan dunia ini (Rom 12:1-2)

Mazmur adalah nyanyian atau syair puji-pujian yang biasa dilantunkan oleh para nabi yang dipakai dalam ibadat di Bait Suci di Yerusalem dan upacara kerajaan pada masa Israel Kuno, kumpulan-kumpulannya terdapat pada Perjanjian Lama di dalam Alkitab. Kitab Perjanjian Lama adalah bagian dari Alkitab orang Kristen sehingga diwarisi hingga sekarang dalam kehidupan umat atau jemaat. Kata ini menunjuk pada suatu lagu yang dinyanyikan dengan diiringi berbagai alat musik yang menggunakan dawai.

Dari bahasa Yunani psalmos berasal dari kata psallô (memainkan musik, memetik dengan jari) dan dalam bahasa Inggris menjadi psalms. Mazmur adalah iring-iringan musik yang menyertai nyanyian, syair yang dinyanyikan dan biasanya diiringi dengan musik. Mazmur juga dapat berarti kidung / lagu - dari bahasa Yunani ôdê berasal dari kata kerja adô (bernyanyi, bersenandung), namun kidung dapat disertai dengan musik ataupun tidak. Mazmur berarti nyanyian / himne - dari bahasa Yunani humnos berasal dari kata hudeô (merayakan/perayaan, memperingati/ peringatan) dan berarti kidung puji-pujian yang dipersembahkan kepada Allah, dewa, pahlawan, atau orang-orang besar.

Tuhan memerintahkan umatNya untuk menyanyi. Tuhan ingin kita menyanyikan lagu-lagu puji-pujian untukNya. Ini bukan pilihan atau anjuran, tetapi perintah. Tidak peduli bagus atau tidak bagus suara kita, tidak peduli berapa usia kita, kita harus menyanyi memuji Tuhan. Tidak ada prasyarat-prasyarat. Lagu gereja harus dinyanyikan setiap orang. Dalam Perjanjian Lama, menyanyi merupakan perintah penting dalam setiap ibadah di dalam rumah Tuhan. Kaum Lewi diperintahkan untuk menyanyi dan memimpin umat dalam pujian; dan jemaat diharapkan untuk untuk ikut dalam nyanyian tersebut. Ada banyak ayat Mazmur yang memerintahkan umat untuk menyanyi (Maz. 64:4; 96:1-2; 105:2; 149:1). Rasul Paulus mendorong Gereja Perjanjian Baru untuk menyanyi (1 Kor 14:26; Ef 5:19; Kol 3:16). “Dan berkata-katalah seorang kepada yang lain dalam Mazmur, kidung puji-pujian dan nyanyian rohani. Bernyanyi dan bersoraklah bagi Tuhan dengan segenap hati. (Ef 5:19).

Aplikasi
Bernyanyi adalah perintah Tuhan, kekristenan menjadi iman yang menyanyi. Dari sejak zaman Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru sampai sekarang, Gereja Tuhan telah selalu bernyanyi dalam ibadah bersama maupun pribadi. Beberapa catatan bagi kita:

Bernyanyilah untuk memuji Tuhan dan bersyukur atas apa yang diberikan Tuhan dalam hidup kita seperti yang Yesus lakukan, Dia bersyukur kepada Allah.
Bersikap rendah hati memanggil namaNya dan saksikan perbuatan Allah yang baik. Tenyata Tuhan berkenan dan mengasihi kita manusia berdosa.
Datang kepada Yesus setiap saat didalam suka terlebih kepada semua yang letih lesu dan berbeban berat, Yesus akan memberi kelegaan kepada kita. Kita datang kepada Tuhan Yesus baik lewat doa maupun nyanyian pujian. Dengan bernyanyi kita memperoleh manfaat rohani dan jasmani berupa kesehatan (baca pendahuluan)
Yesus adalah teladan hidup dalam kelembutan dan kerendahan hati. Kita mau memikul tugas dan tanggungjawab yang diberikan. Tidak melarikan diri. Tidak menghindari segala beban yang harus dikerjakan.
Saatnya untuk merenungkan sejauh mana hubungan kita dengan Tuhan, dilihat dari sikap hidup kita selama ini. Semakin dekat hubungan denganNya, semakin penuh sukacitalah kita bernyanyi memuji Dia? Selamat merenung dan menjalankan sabda Tuhan. Amin


Pdt. Rosliana Br Sinulingga, M.Si

GBKP Semarang

SABTU PENGHARAPAN 31 MARET 2018, KHOTBAH YOHANES 19:38-42

 

Invocatio        :

“Pengharapan itu adalah sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita,  yang telah dilabuhkan sampai kebelakang tabir” ( Ibrani 6 : 19)

Pembacaan    :

Ayub 14 : 1-14 ( Responsoria )

Tema  :

Yesus berkuasa dalam dunia kematian

 

Jemaat yang dikasihi Tuhan….

Dalam Kitab Ayub pasal 14 : 1 diberitahukan Manusia yang lahir dari perempuan singkat umurnya dan penuh kegelisahan. Umur manusia memang sangat singkat, Manusia itu adalah daging tetapi umurnya akan seratus dua puluh tahun saja (Kej 6 : 3b). Selain umur yang singkat dalam menjalani hidupnya manusia banyak mengalami kegelisahan dan kesusahan “Masa hidup kami tujuh puluh tahun dan jika kami kuat, delapan puluh tahun, dan kebanggaannya adalah kesukaran dan penderitaan; sebab berlalunya buru-buru dan kami melayang lenyap. (Maz 90 : 10). Ayub menggambarkan hidup manusia itu seperti bunga yang berkembang, lalu layu. Lalu bagaimanakah jika terjadi kematian ? Ayub menggambarkannya dengan pohon dan manusia. Jika pohon ditebang (mati) ia bertunas kembali, apabila akarnya menjadi tua di dalam tanah, dan tunggulnya mati di dalam debu, maka bersemilah ia. Setelah diciumnya air, dan dikeluarkannyalah ranting seperti semai. Tetapi bila manusia mati, tidak berdayalah ia, manusia berbaring dan tidak bangkit lagi, mereka tidak terjaga dan tidak bangun dari tidurnya.

Ketika ayub tahu bagaimana tentang kematian lalu, ayub mengungkapkan :

Ah, kiranya Engkau ( Tuhan ) menyembunyikan aku di dalam dunia orang mati, melindungi aku, sampai murkaMu surut; dan menetapkan waktu bagiku kemudian mengingat aku pula. Ayub tahu dan sadar bahwa dia juga akan mati tetapi dia meminta supaya di dunia kematian juga Tuhan melindungi dan jika tiba kelak hari penghakiman Tuhan mengingat dia supaya tidak di hukum selamanya, dia juga menaruh harap kepada Tuhan supaya dia dapat hidup selamanya.

Jemaat yang dikasihi Tuhan…

Nats khotbah sabtu pengharapan ini adalah berbicara tentang kematian Yesus dan bagaimana Yesus dikuburkan. Ada dua orang yang terlibat sekali dalam penguburan Yesus yaitu :

1. Yusuf dari Arimatea (ayat 38)

Ia adalah murid Yesus, dengan sembunyi-sembunyi meminta kepada Pilatus supaya ia diperbolehkan menurunkan mayat Yesus, dan Pilatus meluluskan permintaannya.

2. Nikodemus (ayat 39-40)

Dialah yang mula-mula datang waktu malam kepada Yesus. ia membawa campuran minyak mur dengan minyak gaharu, kira-kira lima puluh kati beratnya.

Yusuf dan Nikodemus mengambil mayat Yesus, Mengapaninya dengan kain lenan dan membubuhi dengan rempah-rempah menurut adat yahudi bila menguburkan mayat. Dan Yesus dikuburkan di area suatu taman dekat tempat dimana Yesus di salibkan.

Dari kitab Yohanes 19 : 38-42 ini diberitahukan bagi kita bahwa Yesus mengalami kematian serta dikuburkan. karena ada dua orang yaitu Yusuf dari Arimatea dan Nikodemus yang melakukan proses penguburan Yesus. Kematian Yesus bukan kematian biasa karena dalam kematiannya secara daging Yesus dibangkitkan pada hari yang ketiga (Yoh 20 : 1-10). Berbeda dengan kita manusia yang biasa seperti apa yang disaksikan Ayub ketika manusia mati, manusia berbaring dan tidak bangkit lagi ( ayat 14 :12 ).

Kematian Yesus memiliki arti yang penting dalam kehidupan manusia, karena kematiaNya dikayu salib, Ia telah menyelesaikan utang dosa manusia. “ sebab upah dosa ialah maut ( mati ), tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus Tuhan kita “ ( Roma 6:23 ). Kematian Yesus menjamin bahwa kehidupan manusia bukan berakhir dalam kematian kekal dan menetap dalam kuburannya. Sebab kehendak Tuhan semua manusia selamat dan beroleh hidup kekal dengan percaya kepada Yesus jalan memperoleh hidup kekal. “ Sebab inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang, yang melihat Anak dan percaya kepadaNya beroleh hidup yang kekal, dam supaya aku membangkitkannya pada akhir zaman. (Yoh 6:40)

Jadi, jemaat yang dikasihi Tuhan …

Ketika berada di rahim perempuan dan terlahir kedunia ini manusia dianugrahkan Tuhan mengawali hidup di dunia ini. Saatnya Tuhan juga yang menetapkan berakhirnya kehidupan kita di dunia ini. Tetapi setiap orang yang percaya kepada Yesus Kristus memperoleh hidup yang kekal. Kematian bukan akhir dari segalanya, karena setiap orang yang percaya kepada Yesus Kristus memperoleh hidup kekal. Akhir hidup kita adalah hidup kekal selamanya.

Hidup, mati dan hidup selamanya.

Amin.

                                                                       

Pdt. Karvintaria br Ginting, STh

GBKP Rg. Klender

MINGGU 25 MARET 2018, KHOTBAH MAZMUR 99:1-7

Invocatio :

“Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan dia! karena perkawinan anak Domba telah tiba, dan pengantinNya telah siap sedia (Wahyu 19-7).

Ogen :

Wahyu 19:6-10 (Tunggal)

Tema  :

“Tuhan adalah Raja yang kuat/ besar untuk membawa kebenaran”

1. KATA PENGANTAR

Perlu kita perhatikan bahwa tantangan yang kita hadapi dalam setiap kehidupan kita tidak dapat kita hindari. Apakah mereka orang yang memiliki Iman yang kuat, orang yang tidak mengenal Allah selalu mendapatkan suatu tantangan dalam kehidupannya dalam hal ini kita perlu menyadari bahwa tantangan yang kita terima dalam kehidupan kita baik dari kesehatan, ekonomi pekerjaan bahkan hubungan dalam keluarga juga banyak sekali tantangan yang kita hadapi sehingga terkadang kita selalu bertanya apakah masih ada Tuhan dalam hidup kita, apakah Tuhan mengerti tentang apa yang sedang saya hadapi saat ini, apakah Tuhan sanggup memberikan pertolongan terhadap apa yang saya hadapi saat ini, banyak sekali pertanyaan-pertanyaan yang terkadang tidak kunjung selesai. Kita perlu menyadari bahwa walaupun di siang hari kita tidak melihat adanya matahari namun kita percaya bahwa matahari ada disiang hari. Dari uraian tersebut kita dapat melihat bahwa walu Allah tidak kita rasakan karyaNya dalam hidup kita disaat kita menghadapi suatu tantangan yang berat namun kita percaya bahwa Allah selalu ada dalam hidup kita.

2. ISI

Ayat 1-3 dikatakan bahwa Tuhan adalah Raja yang Maha Besar. Dikatakan bahwa Tuhan adalah Raja yang Maha Besar artinya Dia bersemayam di atas kerub-kerub yang menjadi tahtaNya jikalau Tuhan adalah Raja yang Maha Besar ini berarti bahwa segala bangsa-bangsa akan gemetar dan bumi bergoyang. Bangsa-bangsa gemetar dan bumi bergoyang bukanlah berarti ada kata panik atau takut melainkan bangsa-bangsa akan hormat kepada Tuhan sebagai Raja yang Maha Besar. Mengapa karena Tuhan Sang Raja itu mengatasi segala bangsa-bangsa, dapat melakukan keajaiban-keajaiban yang besar, Tuhan memiliki kekuatan yang luar biasa. Jika dikatakan bahwa Tuhan Raja yang Maha Besar, kita sebagai makhluk ciptaan Tuhan senantiasa tunduk dan selalu hormat kepadaNya.

Ayat 4-5 Tuhan sebagai pencipta dan sebagai pencinta hukum. Dalam ayat ini Tuhan itu digambarkan sebagai pencipta alam semesta dan juga sebagai Raja yang mencintai hukum. Itulah yang menjadi kekuatan Tuhan yang menjadikan Dia memiliki kekuasaan, kehormatan sebagai Raja dan itulah juga yang menjadi kebesaranNya, oleh karena itu posisi Tuhan tidak akan pernah dapat tergoyahkan.

Ayat 6-7 Tuhan sebagai pendengar

disebutkan bahwa Musa, Harun dan Samuel adalah bertindak sebagai pengantara antara Tuhan dan Israel. Musa adalah wakil hukum Harun wakil jabatan Imamat Samuel wakil anugerah Kenabian. Dalam teks ini disebutkan bahwa Musa Harun dan Samuel adalah sebagai orang-orang yang menyerukan nama Tuhan yaitu berdoa kepada Tuhan bagi umat Tuhan itu sendiri.

3. REFLEKSI TEOLOGIA

Dihadapan Tuhan tidak ada yang mustahil dalam setiap persoalan yang dihadapi manusia. Bukan Tuhan yang tidak mampu menolong umatNya, bukan Tuhan yang tidak mau menolong umatNya namun manusialah yang ragu akan kemahabesaran Tuhan dan juga manusialah yang tidak mau ditolong oleh Tuhan. Jikalau kita mengatakan bahwa Tuhan adalah Raja yang kuat dan Maha besar itu artinya manusia tidak boleh ragu akan kebesaran Tuhan tersebut keraguan dan kekuatiran kita tidak akan pernah menyelesaikan persoalan kita, tidak akan dapat menambahkan umur kita. Pengakuan adalah hal yang terpentinga dalam hidup kita yaitu pengakuan akan kebesaran Tuhan itu sendiri. Jikalau peMazmur mengatakan Tuhan adalah Raja itu berarti ada satu keyakinan bahwa segala bangsa-bangsa akan hormat kepadanya demikian juga kita sebagai anak-anak Tuhan, bila kita mengatakan Tuhan itu adalah Raja kita akan senantiasa tunduk dan hormat kepada raja itu sendiri. Walaupun banyak tantangan yang kita hadapi Tuhan senantiasa mampu menopang hidup kita karena Tuhan sendiri berkata marilah kepadaKu semua yang berbeban berat aku akan memberikan kelegaan kepadamu. Jangan pernah ragu dan khawatir akan hidup kita Tuhan pasti menolong kita disiang hari Dia membuat tiang awan pada siang hari dan tiang api pada malam hari pertanda Tuhan senantiasa menuntun hidup kita dari sekarang sampai selama-lamanya yaitu masuk kedalam kerajaan surga. Amin.

Pdt. Abel S. Meliala

GBKP Tambun

Info Kontak

GBKP Klasis Bekasi - Denpasar
Jl. Jatiwaringin raya No. 45/88
Pondok Gede - Bekasi
Indonesia

Phone:
(021-9898xxxxx)

Mediate

GBKP-KBD