SABTU 17 AGUSTUS 2024, KHOTBAH KELUARAN 19:1-8 (PERINGATAN HUT RI KE 79)

Invocatio  :

“Supaya kita sungguh-sungguh merdeka, Kristus telah memerdekakan kita. Karena itu berdirilah teguh dan jangan mau lagi dikenakan kuk perhambaan.” (Gal. 5:1)

Bacaan :

Roma 6 : 15 - 23 (Tunggal)

Tema  :

“Bangsa Yang Hidup Untuk Tuhan” (Bangsa Si Nggeluh GunaTuhan)

 

Pendahuluan

Indonesia raya merdeka, merdeka

Tanahku, negriku yang ku cinta

Indonesia raya merdeka, merdeka

Hiduplah Indonesia raya.

Inilah refrein dari lagu kebangsaan negara kita “Indonesia Raya.” Lagu ini menggema, membahana, memberi semangat dan penuh gairah di setiap acara peringatan kemerdekaan 17 Agustus. Isi, inti dan pesan lagu ini jelas sekali yaitu agar Indonesia Raya dari Sabang sampai Merauke merdeka. Semua suku, agama, ras dan antar golongan merdeka dan hidup sejahtera.

 ISI

TUHAN membuat Perjanjian agar bangsa Israel sungguh-sungguh mendengarkan firmanNya dan memegang janji (ayat 1-6)

Saudara yang dikasihi Tuhan, nats khotbah kita adalah kisah keluaran bangsa Israel dari tanah Mesir. Bangsa Israel telah keluar dari perbudakan. Kini mereka telah Tuhan hantar sampai di gurun pasir Sinai di bawah kaki gunung Sinai. Disana Tuhan mengikat perjanjian dengan bangsa Israel. Sebelum membuat dan mengikat perjanjian, Tuhan terlebih dahulu menyampaikan apa yang telah diperbuatNya terhadap Mesir. Mesir yang besar dan kuat telah Tuhan hukum dengan tulah demi tulah. Hati Firaun yang keras Tuhan tundukkan sehingga mengizinkan bangsa Israel keluar dari negerinya. Tuhan juga telah mendukung bangsa Israel bak sayap rajawali mendukung anaknya. Tuhanlah yang menyertai dan menolong mereka sehingga mereka telah tiga bulan di alam bebas mulai dari hari pertama keluaran (ayat 1-4). Perjanjian yang Tuhan buat ini didasarkan pada anugerah penebusan. Dan inilah landasan Perjanjian Baru. Anugerah dulu baru perjanjian. Selamat mendahului perjanjian. Dengan kata lain, bukan karena bangsa Israel taat kepada Tuhan maka mereka bisa keluar dari Mesir. Tetapi karena mereka telah keluar dari Mesir maka mereka diminta berjanji untuk hidup taat kepada Tuhan. Taat kepada firman dan ketetapanNya adalah sebagai ucapan syukur bangsa Israel atas apa yang telah diperbuat Allah.  

Seperti bangsa Israel yang Tuhan telah merdekakan, demikian juga dengan bangsa dan negara kita. Oleh rahmat dan kasihNyalah kita telah merdeka 79 tahun lamanya. Bukan karena kuat, hebat dan modern alutsista kita sehingga Jepang dan Belanda angkat kaki dari negara kita. Adalah inisiatif, rancangan dan perbuatan Tuhan melalui Sekutu yang membuat kita bebas dan merdeka. Kita sampai pada 79 tahun di alam merdeka karena ‘sayap’ Tuhan yang mendukung dan menopang bangsa dan negara kita. Karena itu marilah pertama-tama mengucap syukur kepada Tuhan yang telah mengaruniakan kemerdekaan kepada bangsa dan negara kita.

Isi Perjanjian TUHAN dengan bangsa Israel (ayat 5 - 6)

Perjanjian Tuhan dengan Abraham adalah perjanjian tanpa syarat. Tetapi perjanjianNya dengan bangsa Israel dengan syarat. Bangsa Israel harus taat pada firmanNya dan setia berpegang pada perjanjianNya. Hanya dengan ketaatan dan kesetiaanlah maka Tuhan akan menggenapi janjiNya kepada bangsa Israel. Isi janji Tuhan bagi mereka meliputi 3 hal. Pertama, menjadikan mereka sebagai harta kesayangan Tuhan di antara semua bangsa-bangsa yang ada. Semua bangsa adalah ciptaan dan kepunyaan Tuhan tetapi hanya bangsa Israel yang akan menjadi harta kesayanganNya. Kedua, bangsa Israel akan menjadi kerajaan imam bagi Tuhan. Imam artinya menjadi perantara atau mediator. Imam mewakili Tuhan bagi umat. Imam menyampaikan pengajaran bagi umat untuk mengetahui kuasa, kasih dan kehedak Allah. Imam juga mewakili umat menghadap Tuhan dengan upacara dan persembahan korban. Ketiga, menjadi bangsa yang kudus. Israel menjadi bangsa yang dikhususkan, dipisahkan untuk Tuhan. Menjadi bangsa yang kudus bukan berarti bangsa Israel harus lebih religious (soleh) lagi, bukan pula soal lahiriah tapi dengan hidup moral dan etika yang jelas. Kekudusan nampak dari hidup yang berbelas kasih, perduli, berbagi, adil dan mengasihi bagi orang-orang kecil, miskin, yatim, janda dan orang asing (Im. 19:9; Bil. 15:15; Ul. 24:14).              

    

Janji Tuhan yang rangkap 3 itu tidak lagi hanya bagi bangsa Israel saja tapi sampai kepada semua orang yang percaya Kristus. “Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terangNya yang ajaib” (1 Ptr. 2:9). Kita semua sebagai umat Allah di segala zaman telah dipilih untuk menggenapi sebuah misi. Misi tersebut hanya dapat dicapai dengan menghidupi hidup yang etis. Karena itu mari hidup untuk Allah. Marilah menjadi umat yang sungguh-sungguh taat dan setia. Tunjukkanlah ketaatan dan kesetiaan kita dengan hidup etis setiap hari. Menjadi umat kepunyaan Allah bukan soal nama atau hak istimewa saja tetapi terlebih hal tanggung jawab. Demikian juga kemerdekaan kita. Kemerdekaan bukan hanya soal hak dan status saja. Tetapi terlebih kita dipanggil untuk memerdekakan orang-orang yang ada di sekitar kita. Jangan kiranya asisten rumah tangga kita menderita lahir dan batin oleh kata, perbuatan dan tindakan kita. Kiranya orang yang bekerja di tempa usaha kita semua merasakan sukacita dan sejahtra karena kepedulian dan kebaikan kita.

Seluruh bangsa Israel sedia melakukan segala firman Tuhan (ayat 7-8)

Musa memanggil para tua-tua Israel lalu menyampaikan kepada mereka segala firman yang diperintahkan Tuhan kepada mereka. Tua-tua Israel mewakili seluruh bangsa Israel di hadapan Tuhan. Lalu seluruh bangsa Israel dengan suara bulat menjawab bahwa mereka akan melakukan segala firman Tuhan (ayat 7-8).

Tema: “Bangsa Yang Hidup Untuk Tuhan”.

Marilah kita juga seperti seluruh bangsa Israel yang mau dan sedia melakukan segala firman Tuhan. Beri diri kita menjadi pelaku-pelaku firman Tuhan. Terimalah janji Tuhan, kemudian marilah hidup taat dan setia melaksanakan perintah-perintahNya. Terus dan tetaplah hidup taat dan setia kepada Tuhan. Jangan sebentar dan sesaat saja taat dan setia. Seperti tema, marilah kita menjadi bangsa yang hidup untuk Tuhan. Biarlah hidup dan mati kita untuk Tuhan. Hidup bagi orang-orang Kristen adalah bekerja memberi buah yaitu berguna dan berkarya bagi Kerajaan Allah (bdk. Flp. 1:21-22). Hidup harus menjadi berkat bagi sesama. Mari memaknai peringatan kemerdekaan ini dengan hidup merdeka. Merdeka berbuat baik dan kasih. Merdeka hidup untuk Tuhan. Jangan sia-siakan kebebasan yang telah diberikan Tuhan Yesus kepada kita. Hargai kebebasan yang telah diberikan Tuhan dengan tetap hidup sebagai orang yang bebas dari dosa. Jangan mau lagi dikenakan kuk perbambaan (Gal. 5:1). Sekali merdeka tetap merdeka. Sekali bebas tetap hidup bebas untuk Tuhan. Hidup memuji dan menuliakan Tuhan Yesus. Jangan sekali merdeka, 2 kali bahkan berkali kali diperbudak dan diperhamba dosa dan kedagingan kita. Hidup terdiri dari 2 perhambaan: hamba Tuhan atau hamba setan; hamba kebenaran atau hamba dosa. Pilihlah menjadi hamba Tuhan atau hamba kebenaran. Sebab hanya hamba kebenaran yang membawa kita kepada hidup kekal (Roma 6:15-23). Kita dimerdekakan Kristus untuk menjadi hamba kebenaran. Hidup di dalam Tuhan dan hidup untuk Tuhan.

Penutup

Kita merdeka karena telah dimerdekakan Tuhan. Kita bebas oleh karena Kristus yang telah membebaskan kita. kemerdekaan dan kebebasan kita adalah anugerah dan kasih Tuhan. Setelah dimerdekakan dan dibebaskan, kita dipanggil Tuhan untuk hidup bagiNya bukan bagi dunia dan keinginan daging kita. Hidup sesuai firman dan kehendakNya. Kita dimerdekakan dan dibebaskan agar hidup taat dan setia menjadi hambaNya. Marilah sungguh-sungguh melakukan semua kehendakNya dalam hidup kita. Hiduplah bagi Tuhan dengan jalan melakukan kebenaran keadilan dan, kasih. Merdeka Indonesia. Merdeka negeriku. Merdeka bangsaku. Merdeka roh, jiwa dan ragaku dari kuasa dosa. amin.

Pdt. Juris Tarigan, MTh; GBKP RG Bogor

 

Info Kontak

GBKP Klasis Bekasi - Denpasar
Jl. Jatiwaringin raya No. 45/88
Pondok Gede - Bekasi
Indonesia

Phone:
(021-9898xxxxx)

Mediate

GBKP-KBD