SUPLEMEN PA MORIA 16-22 MARET 2025, AMSAL 22:1-2

Bacaan : Amsal 22:1-2

Tema : Sama dalam penglihatan dan perbuatan

Tujuan :

A. Agar Moria mampu mengungkapkan bahwa apa yang dimiliki adalah pemberian   Tuhan

B. Agar Moria mengucap syukur dari apa yang dimiliki, dan memakai perbedaan tersebut untuk mengikat kebersatuan.

Metode : Aksi

 

 

PENGANTAR

Seorang pendaki berjalan dan pada akhirnya berhadapan dengan 2 jalur. Satu jalur sepertinya mudah untuk dijalani, tapi sesungguhnya penuh bahaya yang tidak tampak. Lalu jalur yang lain sepertinya menantang dan sulit, tetapi aman bisa membawa pendaki sampai ke puncak. Manakah yang harus dipilih oleh seorang pendaki yang bijak? Para pendaki yang bijak akan memilih jalur kedua, meskipun sulit dijalani. Begitulah dalam setiap perjalanan hidup kita, kita sering diperhadapkan dengan pilihan-pilihan yang memerlukan kebijaksanaan untuk melakukannya.

Kitab Amsal akan mengajarkan kita bagaimana memiliki kebijaksanaan dalam pilihan hidup kita di zaman ini.

PEMAHAMAN TEOLOGIS

Kitab Amsal kita ketahui sebagai kitab yang berisi tentang kebijaksanaan. Istilah Ibrani “ mashal” diterjemahkan amsal; ucapan orang bijak, atau peribahasa berkhidmat. Karena kitab ini ditulis oleh Raja Salomo yang dikenal dengan kebijaksanaannya, dan Raja Salomo adalah Raja yang meminta Kebijaksanaan kepada Tuhan memulai kepemimpinannya sebagai Raja. Tanpa khidmat Tuhan Salomo merasa bahwa apa yang dia pimpin tidak akan berjalan dengan baik. Kalimat demi kalimat yang dituliskan Raja Salomo adalah untuk memberi pengertian mengenai bagaimana perilaku bijak, dalam kebenaran, keadilan dan kejujuran artinya tulisan-tulisan ini merupakan sebuah buku yang bertujuan untuk orang-orang bijak memperoleh pengetahuan dan kebijaksanaan lebih baik lagi. Dasar untuk menjadi bijaksana dan berkhidmat dikatakan dalam Amsal 1:7 yaitu” Takut akan Tuhan”. Jadi orang yang berkhidmat merupakan orang-orang yang mengenal Allah dan yang menaati perintah-perintahNya.

Amsal 22:1 dituliskannya secara tegas, bahwa “nama yang baik lebih berharga daripada kekayaan besar, dikasihi orang lebih baik daripada perak dan emas”. Artinya nama yang baik tentunya dibangun dari perbuatan-perbuatan baik yang mendatangkan kemuliaan Allah. Kemuliaan Allah akan terpancar lewat perbuatan baik yang kita lakukan di dunia yang penuh dengan kegelapan. Membangun nama baik merupakan sesuatu yang sangat berharga. Karena disitu kita akan berusaha untuk melakukan kebenaran, keadilan, kejujuran, damai sejahtera. Sebagai orang Kristen yang sungguh-sungguh percaya kepada Kristus, pasti akan hidup dengan menjaga nama baik, memiliki hati yang tulus dan melakukan perbuatan baik, benar, jujur. Kasih merupakan dasar dari segala perbuatan baik yang dilakukan. Segalanya boleh hilang dari kita tetapi Kasih dalam diri tidak akan pernah hilang sampai selamanya. Segalanya juga boleh ada dan dimiliki tetapi kasih jauh lebih penting daripada itu semua. Karena kasih, nama baik tidak dapat dibeli dengan apapun dan tidak dapat digantikan dengan apapun.

Amsal 22:2 kembali Salomo menuliskan bahwa orang kaya dan orang miskin bertemu, yang membuat mereka semua ialah Tuhan. Artinya di mata Tuhan semua umat manusia itu adalah sama sebagai ciptaan yang mulia tanpa membedakan siapa manusia dari status, sosial, jabatan, ras, budaya, agama, bahkan orang kaya atau miskin. Janganlah ada orang yang bermegah diri karena apa yang dimiliki sebagai harta kekayaan yang membuat perbedaan kaya dan miskin. Tuhan sebagai yang Maha Empunya memiliki kuasa yang besar bagi setiap orang. Hanya Tuhanlah yang patut disembah dan dimuliakan. Tuhan yang menjadikan segala sesuatu menjadi lebih indah dan menjadi lebih berarti. Tuhan yang memberi dan mencukupkan segala kekayaan dalam hidup manusia.

APLIKASI

Saat ini dengan perkembangan media sosial yang cukup pesat, nama baik bisa hancur karena munculnya kebencian dan fitnah. Kekayaan dapat dipertukarkan dengan apapun, tetapi nama baik mengharumkan kehidupan.Apa gunanya seseorang memiliki harta kekayaan tetapi reputasinya buruk ? Oleh karena itu, orang Kristen belajar melalui nasehat nasehat bijak yang tertulis dari nats ini.

1 Bersyukurlah atas apa yang Tuhan berikan dalam hidup kita. Harta benda serta kekayaan yang kita peroleh saat ini pun adalah pemberian Tuhan, bukan hasil usaha kita semata, bukan pula karena kehebatan kita. Demikian juga hidup kita yang mungkin tidak sekaya orang lain, tidak sehebat orang lain. Mungkin saja kita tidak memiliki apa-apa secara harta duniawi. Tetapi itupun harus disyukuri. Bersyukur atas apa yang Tuhan berikan kepada kita saat ini. Bukan untuk diperdebatkan, dijadikan bahan gosip, bukan untuk dibedakan, dan membuat kita tidak percaya diri, tidak mau bergaul dengan orang lain, dan menganggap diri paling miskin sedunia, merasa diri tidak berguna, dan iri hati kepada orang yang memiliki kekayaan dan harta benda yang lebih daripada kita. Walau kita mungkin tidak seperti orang lain, nama kita mungkin tidak terlalu dikenal, tidak terpandang, tidak diakui, dan tidak diprioritaskan, tetapi nama baik yang kita miliki dengan apa adanya diri kita tetaplah harus disyukuri dan itulah harta yang sesungguhnya. Hal sederhana yang mungkin kita lakukan seperti berbuat kebaikan, menolong orang yang membutuhkan, memberi diri bagi pelayanan kasih, turut merasakan penderitaan yang orang lain rasakan merupakan harta yang paling berharga yang kita miliki. Yang tidak semua orang di jaman ini bisa miliki. Bersyukurlah memiliki itu dalam hidup kita. Dan tetaplah lakukan hal yang berharga ini dalam hidup kita dengan penuh ucapan syukur.

2 Jadilah orang yang penuh khikmat dan berlaku bijak. Dalam keseharian kita akan banyak orang yang kita temui berbeda dengan kita secara ekonomi, kekayaan, harta benda, dan lain sebagainya. Hindarilah persoalan yang tidak perlu, apalagi mencampuri urusan kekayaaan dan harta benda orang lain. Kita boleh berbeda dalam hal itu tetapi tidak menimbulkan konflik iri hati, dengki, amarah, dendam, dan lain sebagainya. Fokus utama kita adalah untuk saling mengisi dan memperkaya satu dengan yang lain dengan kebaikan, kemurahan Tuhan, kasih, dan saling mengampuni.

3 Jadikan diri kita sebagai teladan kebaikan, teladan iman, teladan dalam sikap, kata-kata dan perbuatan kita. Juga teladan dalam karakter dan kepribadian kita. Dengan demikian keteladanan itulah yang akan membuat nama baik kita tetap terjaga dalam jangka waktu yang panjang. Hanya orang yang punya integritas dan reputasi yang baik, namanya akan tetap harum sampai kapanpun. Tidak hanya ketika hidup bahkan sampai matipun akan tetap harum.

Selamat menikmati berkat Tuhan dalam hidup kita dengan tetap bersyukur

                                                               

                                                             Pdt. Media Magdalena KS, M.Si (Teol)-Runggun Kupang

 

Info Kontak

GBKP Klasis Bekasi - Denpasar
Jl. Jatiwaringin raya No. 45/88
Pondok Gede - Bekasi
Indonesia

Phone:
(021-9898xxxxx)

Mediate

GBKP-KBD