SUPLEMEN PA MORIA 09-15 MARET 2025, ULANGAN 31:1-8;34:9
Tema : Sihamaten ras Siergan (saling menghormati dan saling menghargai)
Bahan : Ulangan 31:1-8; 34:9
Tujuan : Supaya Moria
A. Menceritakan cara Musa dan Yosua saling menghormati dan saling menghargai
B. Menunjukkan karakter saling menghormati dan saling menghargai di dalam keluarga, Gereja dan Masyarakat.
Metode : Aksi memberikan Kata-kata Bijak
PENDAHULUAN
Menghormati dan menghargai adalah tindakan yang selalu mendatangkan kebaikan. Menghormati dan menghargai merupakan sikap yang tidak hanya datang begitu saja, tetapi butuh proses pengertian, pemahaman sampai kepada kebiasaan yang dilakukan untuk siapa saja. Menghormati dan menghargai dilakukan untuk semua orang, semua usia, dan semua kalangan, tanpa memandang suku, ras agama bahkan politik, ekonomi, sosial, budaya. Menghormati dan menghargai dilakukan atas kesadaran diri akan pentingnya memiliki sikap ini karena sikap ini mampu menciptakan situasi dan kondisi yang lebih baik dan damai sejahtera terjadi. Sikap orang yang mampu menghormati dan menghargai membutuhkan kekuatan cinta kasih yang besar dalam dirinya.
Demikianlah dalam kitab ulangan akan kita pelajari tentang sebuah sikap saling menghargai dan saling menghormati.
PEMAHAMAN TEOLOGIS
Kitab Ulangan merupakan kitab yang bercerita banyak tentang amanat perpisahan Musa yang di dalamnya ia mengingatkan dan memperbaharui Perjanjian Allah dan Israel untuk angkatan yang baru. Inilah babak akhir dari perjalanan pengembaraan di padang gurun dan mereka siap masuk tanah kanaan. Kitab ini ditulis oleh Musa dan diwariskan kepada Israel sebagai dokumen perjanjian untuk dibacakan di hadapan bangsa setiap 7 tahun. Kemungkinan Musa menyelesaikan tulisannya ini menjelang kematiannya sekitar tahun 1405 SM. Diceritakan di pasal 31 in sebagai pengangkatan Yosua oleh Musa sebagai penggantinya.
Fakta di dalam teks:
1. Musa menyadari dirinya sudah berumur 120 tahun, artinya dia tidak dapat giat lagi, tenaganya sudah habis, secara fisik sudah banyak kekurangan.
2. Tuhan Allah juga tidak mengizinkan Musa ikut menyeberangi sungai Yordan menuju Kanaan. Tetapi dia menyampaikan kata peneguhan bahwa Janji Allah bahwa Allah yang akan menyeberang di depan bangsa ini. Artinya Allahlah yang akan menuntun dan mengawal perjalanan mereka sampai memiliki tanah tersebut.
3. Musa memilih Yosua sebagai utusan Allah yang akan menyeberang bersama mereka.
4. Kata-kata peneguhan yang disampaikan Musa kepada Bangsa Israel: kuatkan dan teguhkan lah hatimu, jangan takut, jangan gemetar sebab Tuhan menyertai, Dia tidak akan membiarkan dan tidak akan meninggalkan.
5. Kata-kata penguatan kepada Yosua Kuatkan da teguhkan hatimu, engkau akan memimpin sampai mereka memiliki tanah itu, Tuhan berjalan di depanmu, menyertaimu, tidak membiarkanmu, tidak meninggalkanmu, jangan takut dan jangan patah hati.
6. Sebagai seorang pemimpin Musa sangat mumpuni melihat dan menyadari diri secara penuh. Sebagai seorang yang sudah tua, seorang Musa tetap berpikir jernih dan realistis, sehingga yang dia lakukan adalah untuk kepentingan orang banyak. Musa tidak menganggap Yosua sebagai orang muda yang lemah, orang muda yang tidak bisa dipercaya, orang muda yang butuh pertolongan dan tidak bisa apa-apa. Musa bisa melihat perbedaan dengan penuh kedewasaan. Mempercayai estafet pelayanan nya akan semakin lebih baik, untuk kemajuan setiap orang dan bangsa tersebut. Musa juga memiliki sikap hati yang penuh empati yang memahami setiap apa yang terjadi kepada bangsanya dan orang lain. Dia sangat tahu bangsa ini seringkali mudah takut, mudah goyah, mudah kecewa, mudah putus asa, mudah berpaling dari Tuhan. Sebagai Pemimpin Muda seperti Yosua juga akan mengalami pasang surut kehidupannya, secara emosional, secara mental, bahkan secara pengalaman yang belum memadai. Musa sangat mengerti akan hal ini. Musa juga menghargai dan menghormati orang yang lebih muda dari dirinya. Dia memberi motivasi dukungan yang berarti dan tulus untuk mereka bisa memimpin dengan baik. Sehingga yang harus dia lakukan adalah memberi kata penguatan kepada mereka semua. Menguatkan dan memberi peneguhan. Demikian juga dengan bangsa ini dan Yosua akhirnya menerima pesan peneguhan dan penguatan itu sebagai sebuah kebenaran dan kebaikan dalam diri mereka. Yosua sangat menghargai arti panggilan itu, Yosua juga sangat menghormati dan menghargai keputusan tersebut. Dia tidak melawan atau juga memberontak karena dia juga memahami tugas ini adalah untuk seluruh keberadaan bangsa ini. Dia berani mengambil sikap untuk menanggung tanggung jawab besar tersebut karena doa dari orang tua yang menguatkannya. Tidak ada lagi ketakutan karena Yosua juga percaya Tuhan akan memimpin dan mengawal perjalanan mereka. Pada akhirnya Yosua juga beroleh khidmat kebijaksanaan sebagai seorang pemimpin yang melayani.
APLIKASI
Beberapa hal yang menjadi pengajaran bagi Moria di Minggu ini:
1. Abraham Maslow dalam teori hierarki kebutuhan manusia mengatakan bahwa salah satu kebutuhan manusia yang harus terpenuhi adalah kebutuhan akan harga diri. Dimana setiap orang mencari penghargaan dan pengakuan dari diri sendiri dan orang lain. Kebutuhan harga diri mencakup perasaan prestasi, kepercayaan diri, dan penghargaan. Memenuhi kebutuhan harga diri juga berkontribusi pada rasa hormat dan penilaian diri yang positif. Bila ini tidak terpenuhi maka kebutuhan hidupnya ada yang berkurang dan ini harus didapatkan dengan berbagai cara. Sehingga tidak jarang kita menemukan orang yang sangat “gila hormat” karena perasaan tidak pernah ada yang menghormati, lalu kecewa terhadap orang lain. Ada juga yang punya perasaan “tidak berharga” sehingga mudah putus asa.
2. Melalui kitab ulangan kembali kita disadarkan bahwa setiap orang butuh untuk dihormati, maka hormatilah. Setiap orang butuh dihargai, maka hargailah. Setiap orang berharga dan baik di mata Tuhan, meskipun berbeda dari kita.
3. Cara untuk bisa saling menghormati dan menghargai: melihat kekuatan dan kelebihan pada setiap orang. (Musa dan Yosua). Hindari melihat kekurangan dan kelemahan. Baik diri sendiri, keluarga kita, suami dan anak-anak, mertua dan menantu.
4. Mari kita belajar mempercayai Tuhan, diri sendiri dan orang lain, jauhkan diri dari kekhawatiran.
5. Berikan kebebasan bagi setiap orang untuk mengkreasikan diri sehingga mereka dapat merasakan harga diri yang lebih baik.
6. Mengucapkan bahasa peneguhan dan penguatan memotivasi,kata kata yang membangkitkan semangat, kata kata yang membuat orang lain merasa dihormati dan dihargai. Hindari perkataan yang menyudutkan orang lain mencela, mendatangkan amarah, menghakimi, membuat kecewa, kalimat negatif yang merendahkan orang lain, melemahkan semangat baik di dalam keluarga (suami, anak-anak, mertua, menantu, saudara saudara), juga masyarakat, di tengah pelayanan dan di dalam pekerjaan.
7. Implikasi dari sebuah penghormatan dan penghargaan adalah mampu memberdayakan diri lewat talenta dan karunia yang dia miliki. Individu yang merasakan penghormatan dan penghargaan dalam dirinya, akan bergerak ke arah pembangunan pertumbuhan yang semakin lebih baik.
Selamat sihamaten ras siergan man bangsa kerina. Tuhan memberkati
Pdt. Media Magdalena br Karosekali-Runggun Kupang