SUPLEMEN PEKAN KEBAKTIAN KELUARGA GBKP TAHUN 2023 WARI 2, KHOTBAH 1 TESALONIKA 5:16-18
Invocatio :
“Kataken bujur man Tuhan erkiteken kiniulinNa, keleng ateNa tetap rasa lalap” (1 Kronika 16:34)
Ogen :
1 Samuel 12:20-25
Tema :
Jabu si ngataken Bujur i bas si kugapana pe
Kata Penaruh
Pada tahun 1860 sebuah kapal kandas di pantai dekat Danau Michigan. Dan seorang mahasiswa sekolah Alkitab bernama Edward Spencer harus berulang kali mengarungi perairan yang sangat dingin untuk menyelamatkan 17 penumang dari kapal tersebut. Dalam beberapa hari selanjutnya kesehatan Edward mengalami gangguan secara permanen akibat suhu dingin yang merusak organ tubuhnya. Beberapa tahun kemudian dia meninggal. Dan sampai hari pemakanannya tidak ada satu orang pun dari 17 orang yang sudah diselamatkannya mengucapkan terima kasih kepadanya (NDC Ministry.org). Kisah ini hampir sama seperti yang tertulis di Kitab Injil Lukas 17:11-19 di mana Yesus menyembuhkan 10 orang yang berpenyakit kusta. “Dari posisi agak jauh mereka berteriak kepada Yesus, “Guru, kasihanilah kami. Lalu Ia memandang mereka dan berkata: “Pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam-imam.” Dan sementara mereka di tengah jalan mereka menjadi tahir. Seorang dari mereka, ketika melihat bahwa ia telah sembuh, kembali sambil memuliakan Allah dengan suara nyaring, lalu tersungkur di depan kaki Yesus dan mengucap syukur kepada-Nya. Orang itu adalah seorang Samaria. Lalu Yesus berkata: “Bukankah kesepuluh orang tadi semuanya telah menjadi tahir? Di manakah yang sembilan orang itu. Tidak adakah di antara mereka yang kembali untuk memuliakan Allah selain dari pada orang asing ini.”
Terkadang kita sama seperti orang-orang yang telah diselamatkan oleh Edward Spencer juga disembuhkan oleh Tuhan Yesus Kristsus, tidak tahu berterima kasih kepada Tuhan. Alih-alih berterima kasih, malah kita lebih sering menuntut dan bersungut-sunggut. Bagaimana mungkin kita bisa bersyukur dalam segala keadaan, dalam situasi senang sekalipun ketika doa-doa kita sudah didengar dan dijawab oleh Tuhan, kita lupa bersyukur kepada Tuhan.
Isi
Bahan khotbah kita merupakan bagian akhir dari Surat Paulus kepada Jemaat Tesalonika yang pertama yang diberi judul “Nasihat-Nasihat (BIS Petunjuk-petunjuk terakhir dan Salam, Karo : Pedah siperpudi ras Salam). Berisi tentang nasihat-nasihat terakhir, praktis dan sangat penting untuk dilakukan sebagai orang percaya.
Secara khusus perikop kita berbicara tentang tiga nasehat penting harus dilakukan oleh orang percaya dan yang dikehendaki Allah. Bersukacitalah senantiasa, tetaplah berdoa dan Mengucap syukurlah dalam segala hal. Sabab itulah yang dikehendaki Allah, atau itulah yang diinginkan (BIS). Ungkapan ini berkaitan dengan semua perintah yang terdapat dalam ay. 16-18. Jadi yang dikehendaki Allah bukan hanya mengucap syukurlah seperti yang terdapat dalam ay. 18.
Ay. 16. Bersukacitalah senantiasa (hendaklah kalain selalu bergembira-Bis). Paulus sudah menyebutkan kegembiraan Jemaat Tesalonika bahwa ada penindasan yang berat yang telah dialami oleh jemaat ini, tetap jemaat tetap bersukacita, sehingga kehidupan mereka menjadi teladan bagi semua orang percaya baik di wil. Makedonia dan Akhaya (band ps 1:6-7).Kembali Paulus menegaskan supaya jemaat tetap bersukacita, apa pun kondisi yang tengah dialami.
Ay. 17 Tetaplah berdoa (BIS Berdoalah senantiasa). Dalam hal ini, Paulus tidak meminta jemaat untuk mengucapkan doa sepanjang hari, tetap dia meminta jemaat untuk datang kepada Tuhan dalam doa, bukan saja ketika situasi berat tetapi tetap membangun relasi, keintiman dengan Tuhan setiap waktu/saat dan di dalam semua kondisi termasuk situasi yang menyenangkan hati kita.
Ay. 18 Mengucap syukurlah dalam segala hal (BIS dalam segala keadaan hendaklah kalian bersyukur). Bersyukur bukan saja dalam keadaan sehat, senang, berlimpah berkat Tuhan, tetap dikebalikan kondisi tersebut pun orang percaya harus tetap mampu bersyukur.
Pembacaan Firman Tuhan yang pertama, merupkan pidato perpisahan Samuel kepada bangsa Israel setelah mereka meminta seorang raja kepadanya. Dalam perikop ini, Samuel mengingatkan apa yang telah dilakukan Tuhan dalam kehidupan bangsa Israel mulai dari Mesir di mana Tuhan membebaskan bangsa Israel dari perbudakan di sitipun bangsa Israel melupakan Tuhan (ay.8). Dan masih banyak lagi perbuatan besar dalam hidup bangsa Israel, tetap seringkali bangsa ini melupakan Tuhan dan menyembah allah allah lain. Dan di ay. 20-25 Samuel mengatakan walaupun bangsa ini sering kali melakukan banyak kejahatan tetap jangan sampai berhenti mengikuti Tuhan, melaikan beribadah kepada Tuhan dengan segenap hati. Jangan menyimpang untuk mengejar dewa kesia-sian yang tidak berguna dan tidak menolong karena semua itu kesia-sian belaka. Walaupu Samuel sudah undur diri menjadi imam atas bangsa Israel, tetapi dia tetap memberi diri untuk mendoakan dana mengajarkan jalan yang baik dan lurus kepada bangsa Israel. Tetapi yang harus dilakukan bangsa Israel jangan pernah melupakan Tuhan, takutlah akan Tuhan dan setia beribadah kepadaNya dengan segenap hati sebab luar biasa karya dan perbuatan Tuhan atas umatNya.
Aplikasi
Tema pekan keluarga hari ke 2 keluarga yang selalu bersyukur dalam segala keadaan. Ada kata bijak yang mengatakan, jangan tunggu kondis baik maka engkau berbahagia, tetapi bersyukurlah dalam setiap keadaan maka engkau akan senantiasa bahagia. Artinya bahagia kita, sukacita kita tidak ditentukan kondisi/keadaan tetapi kita yang menentukan. Ketika kita hidup di dalam Tuhan, Roh kudus memimpin hidup kita, sehingga kita dimampukan untuk senantiasa bersyukur dan bersukacita. Tetapi seringkali terjadi, untuk kondisi yang baik sekalipun kita lupa bersyukur kepada Tuhan. Seolah apa pun yang terjadi atas hidup mengalir begitu saja, sehingga kita kurang memaknainya. Padahal di dalam segala situasi Tuhan yang pengang kendali atas hidup kita. Bagaimana pula dengan kondisi/situasi yang buruk/penuh pergumulan/la bagi ukurta, sudah pasti sulit bagi kita untuk bersukacita dan bersyukur. Oleh karena itu sebagai sebuah keluarga, tetaplah kita bawa hidup keluarga kita tetap dekat dengan Tuhan. Bagun mezbah keluarga (tetaplah berdoa). Kedekatan dengan sang Pencipta menolong kita dan keluarga untuk senantiasa berserah dan mampu bersyukur.
Jangan pernah lupakan berkat-berkat Tuhan/pertolongan Tuhan dalam hidup kita dan keluarga (Lagu KJ 439 Refr Berkat Tuhan mari hitunglah, kau kan kagum oleh kasihNya..). Janganlah kita menjadi orang yang lupa ingatan akan berkat berkat dan pertolongan Tuhan atas hidup kita (Seperti kacang lupa akan kulitnya). Ingat dan selalu hitung berkat-berkat Tuhan sekecil apapun dalam hidup kita. Oleh karena itu, keluarga kita harus dilatih untuk menuliskan atau mengucapkan 2-3 hal yang patut dia syukuri setiap hari. Latihan rohani ini menolong kita untuk menjadi pribadi yang senantiasa beryukur kepada Tuhan dalam setiap keadaan. Sebagimana invocatio :
1 Tawarikh 16:34 Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
Pdt. Larena br Sinuhaji-Runggun Cikarang