Pekan Doa Wari I Minggu 13 Mei 2018, Ogen : Ezra 8:21-23

Invocatio     :

Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa (Kisah Para Rasul 2:42).

Renungen   :

Ezra 8:21-23

Tema          :

Jemaat Yang Berdoa

 

Saudara/i, jemaat yang dikasihi Tuhan….

Doa merupakan perjalanan kehidupan kita bersama dengan Tuhan. Mengapa demikian ? Pertama, doa merupakan curahan hati dan jiwa kepada Allah. Di dalam doa kita akan mencurahkan segala keinginan, sukacita, keluh kesah, dan semua isi hati kita kepada Tuhan. Kedua, doa merupakan percakapan yang intim dengan Allah. Meskipun doa merupakan percakapan yang intim dengan Tuhan, tetapi kita tetap memelihara sikap hormat kepada Allah, tidak asal-asalan dalam menyampaikan kata-kata kepada Allah. Ketiga, doa merupakan perendahan diri kita dibawah kemuliaan Allah. Hal ini akan membawa kita kepada sikap menundukkan diri dihadapan kemuliaan Allah, menyadari kesalahan-kesalahan kita sehingga dalam doa kita maka kita memohon agar kita diampuni dan disucikan. Dengan demikian, Roh Kudus memimpin kehidupan kita sehingga dalam menjalani kehidupan sesuai dengan kehendak Tuhan, perjalanan kehidupan kita berada dalam pimpinan Tuhan.

Saudara/i jemaat yang dikasihi Tuhan.

Sebagai seorang yang percaya kepada Tuhan, maka doa menjadi suatu kebutuhan hidup yang sangat penting. Hal ini mendorong kita untuk tidak pernah lupa untuk memenuhinya. Tanpa doa, kita tidak akan mampu menjalani kehidupan dengan baik dengan berbagai tantang hidup yang kita hadapi. Doa jugalah yang meneguhkan hati Ezra sehingga ia dapat dengan yakin menjalani perjalanan kembali ke Yerusalem bersama dengan orang-orang Israel setelah keluar dari pembuangan Babel. Dalam nats renungan kita, Ezra 8:21-23, ada dua hal penting yang disampaikan oleh Ezra bagi kita :

1. Puasa

Berpuasa berarti tidak makan untuk jangka waktu terbatas. Dalam Alkitab, berpuasa menunjukkan suatu disiplin berpantang makan demi maksud rohani. Berpuasa dapat juga disebut sebagai “berdoa tanpa mengucapkan kata-kata”. Ada 3 bentuk puasa. Pertama, puasa biasa. Berpantang semua makanan, baik yang keras maupun yang lembut, tetapi tidak berpantang air. Kedua, puasa sepenuhnya. Tidak makan dan tidak minum (Ester 4:16; Kis. 9:9). Pada umumnya, puasa ini tidak harus dilaksanakan lebih lama dari pada 3 hari. Tubuh seseorang mulai menjadi kering apabila tidak mendapatkan air selama lebih dari dua hari. Ketiga, puasa sebagian. Pembatasan makanan dan bukan tidak makan sama sekali. (Daniel 10:3)

Berpuasa dengan berdoa mempunyai beberapa tujuan :

Dalam puasa yang diserukan oleh Ezra, maka puasa mereka bertujuan untuk merendahkan diri dihadapan Allah serta memohon pertolongan dari Allah dalam perjalanan mereka, bagi anak-anak dan segala harta benda mereka.

2. Berdoa

Di dalam doanya, Ezra berdoa kepada Allah untuk memohon pemeliharaan dan perlindungan Tuhan sebelum mereka mengadakan perjalanan. Ia memohon agar Allah yang memberikan jalan yang aman bagi mereka, baik bagi anak-anak dan juga harta bendanya. Hal ini dilakukan Ezra karena ia menyadari bahwa perjalanan mereka akan menghadapi berbagai bahaya dan juga tantangan. Sebagai seorang nabi, tentu saja yang dia harapkan adalah pertolongan Allah, bukan pertolongan seorang raja. Ezra yakin akan pertolongan Allah dan perlindunganNya yang akan mengawal mereka dalam perjalanan terhadap musuh di jalan. Ia sadar akan bahaya yang akan menghadang perjalanan mereka. Karena itu, Ezra mengatakan bahwa “Tangan Allah kami melindungi semua orang yang mencari Dia demi keselamatan mereka….” (ayat 22b)

Pertolongan Allah jangan dianggap sudah semestinya, karena bimbingan dan perlindungannya disampaikan kepada kita melalui doa-doa kita, dan pada saat kita sampai denga selamat di tujuan (Ezra 8:32), janganlah kita pernah lupa mengucap syukur kepadanya.

Allah sangat berkenan kepada umatNya yang dengan rendah hati dan sungguh-sungguh berpuasa dan memohon kepadaNya. Sebagaimana Allah menanggapi dengan baik permohonan Ezra, demikian pula Dia akan menghormati semua orang yang dengan hati yang sungguh-sungguh mencari Dia di dalam doa.

Saudara/i, jemaat yang dikasihi Tuhan…

Mari kita melihat kembali kepada diri kita masing-masing dalam hal berdoa dan juga berpuasa. Sudahkah berdoa menjadi kebutuhan bagi kita? Sudahkah kita melakukan puasa ? Dalam Pekan Doa ini, kita di dorong untuk berdoa dan berpuasa dalam menyatakan permohonan kita kepada Allah. Mengapa? Karena dalam perjalanan kehidupan setiap hari, kita juga akan menghadapi berbagai tantangan, baik dalam keluarga, pekerjaan dan juga pelayanan. Di dalam keluarga, dapat muncul persoalan sehingga terjadi pertengkaran antara suami, istri dan anak-anak. Dalam pekerjaan, ada saja orang lain yang menganggap kita sebagai lawan, sehingga mencari-cari cara untuk menjatuhkan kita. Dalam pelayanan, berbagai cara dilakukan oleh si jahat untuk menimbulkan terjadinya pertengkaran diantara para pelayan dan juga jemaat Tuhan. Karena itu, mohonkanlah kepada Tuhan, supaya IA bertindak menjadi pelindung dan menolong kita dalam menjalani kehidupan setiap hari. Mulailah berdoa dan berpuasa secara pribadi dan juga membawa serta seluruh isi keluarga kita, ayah, ibu beserta dengan semua anak-anak. Hal ini telah kita mulai dalam tiga hari berdoa yang kita lakukan dalam keluarga. Masing-masing keluarga jemaat telah melakukannya sehingga menjadi jemaat yang berdoa. Doakanlah keluarga kita, pelayanan dan juga bangsa dan negara kita agar Tuhan yang menjadi penolong serta melindungi. Sama seperti jemaat mula-mula “Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa” (Kisah Para Rasul 2:42).

Selamat menjadi jemaat yang berdoa.

Pdt. Crismori Veronika br Ginting

GBKP Sitelusada

 

Info Kontak

GBKP Klasis Bekasi - Denpasar
Jl. Jatiwaringin raya No. 45/88
Pondok Gede - Bekasi
Indonesia

Phone:
(021-9898xxxxx)

Mediate

GBKP-KBD