MINGGU 02 JUNI 2024, KHOTBAH LUKAS 24:44-49

Invocatio :

“Tetapi penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam namaKu, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu” (Yoh. 14 : 26).

Bacaan :

Daniel 4 : 34 - 37

Khotbah :

Lukas 24 : 44 – 49

Tema :

Saksi Injil (Saksi Berita Si Meriah)

 

I. Pendahuluan

Bersaksi atau memberikan kesaksian merupakan tindakan untuk meyakinkan orang lain dengan memberikan penjelasan. Namun bersaksi tidak mudah ketika berita yang disampaikan sulit dipahami karena cara bicara si pemberi penjelasan. Ketidakmudahan ini karena mungkin si pemberi berita bukanlah orang yang fasih dalam menyampaikan pesan; atau si pemberi pesan diragukan kredibilitasnya dalam menyampaikan kebenaran. Dengan kata lain, keberhasilan dalam bersaksi adalah isi kesaksian dan cara penyampaian kesaksian itu sendiri.

 

II. Isi/ Tafsiran

Invocatio : Yohanes 14 : 26

Ini adalah teks pertama dalam Injil Yohanes yang mengutip perkataan Yesus yang menyebutkan identitas Sang penolong yang dijanjikanNya kepada para murid, yaitu Roh Kudus (Yunani “parakletos” yang artinya penolong dan penghibur). Roh Kudus akan meneruskan misi pengajaran dan pelayanan Yesus di dunia dengan membukakan pengetian para murid tentang Yesus dan karyaNya. Roh Kudus yang akan memampukan para murid memahami dan mengerti segala sesuatu dengan benar dan penuh tentang pekerjaan Allah bagi manusia. Pekerjaan Roh Kudus akan menghasilkan keberanian, ketaatan dan damai sejahtera bagi para murid dalam melaksanakan tugas panggilan pelayanannya sekalipun mereka akan menghadapi berbagai penderitaan, penolakan dan ancaman.

Bacaan : Daniel 4 : 34 – 37

Tuhan sudah dua kali menyatakan teguranNya kepada raja Nebukadnezar melalui mimpinya, tetapi mimpinya yang kedua yang melalui Daniel arti mimpi itu disingkapkan juga tidak membuatnya bertobat secara utuh, hanya satu tahun lamanya ia berubah. Namun sewaktu Babel selesai dibangun, dalam kesombongan dan keangkuhannya ia kembali meninggikan diri dengan mengatakan bahwa semua itu adalah oleh karena kekuatan dan kuasanya (ay. 30). Sukase membuat orang sombong dan kesombongan membuat orang meninggikan diri sehingga lupa bahwa segala sesuatu yang boleh ia raih merupakan pemberian Tuhan. Oleh karena itu Tuhan menyatakan kuasaNya, memberi teguran keras dan langsung kepada Nebukadnezar. Mimpinya jadi kenyataan, pikiran dan kesadarannya hilang, ia hidup seperti binatang (ay. 32 - 33) dan hal itu dialaminya selama tujuh tahun. Sampai akhirnya teguran keras itu melahirkan kesadaran akan dosa oleh karena kesombongan diri dan pengakuan akan kemahakuasaan Allah, yang merendahkan orang-orang yang congkak dan tinggi hati. Nebukadnezar menyatakan pengakuan dan penyembahannya kepada Allah, raja Sorga oleh karena segala perbuatan, kebenaran dan keadilanNya.

Khotbah : Lukas 24 : 44 – 49

Setelah Yesus bangkit pada hari yang ketiga menaklukkan maut dan kematian sesuai dengan apa yang telah dinubuatkan para Nabi dan juga dikatakan oleh Yesus semasa hidupNya, IA menampakkan diriNya kepada beberapa muridNya beberapa kali, misalnya: kepada Maria Magdalena (Yoh. 20 : 11 – 18), kepada para Perempuan yang pagi-pagi sekali datang ke kubur Yesus (Mat. 28 : 1 – 10), kepada dua orang murid yang dalam perjalanan ke Emaus (Mark. 24 : 13 – 35) dan kepada para murid yang diceritakan dalam teks khotbah kita. Ketika para murid sedang berkumpul di suatu tempat dengan pintu yang tertutup rapat oleh karena mereka takut kepada orang-orang Yahudi, Yesus menampakkan diriNya bagi mereka. Dimana sementara para murid berkumpul dan mempercakapkan tentang berita kebangkitan Yesus yang telah dipersaksikanNya kepada beberapa orang, Yesus tiba-tiba berdiri ditengah-tengah mereka dan memberi salam : “Damai Sejahtera bagi kamu” (ay. 36). Kehadiran dan ucapan Yesus yang seharusnya memberi ketenangan dan kedamaian bagi para murid ternyata membuat mereka menjadi ketakutan karena mereka menyangka melihat hantu. Bukan hanya rasa takut, tetapi Yesus juga mengetahui bahwa kahadiran Yesus membuat para murid terkejut dan hati mereka dipenuhi keragu-raguan. Yesus sangat mengenal kelemahan dan keterbatasan para murid dalam memahami setiap perkataan yang telah Yesus ucapkan (bukan hanya sekali atau dua kali tetapi berkali-kali). Ketakutan mereka dan juga kesedihan oleh karena kematian Yesus membuat mereka tidak mampu mengenali Yesus dan menerima bahwa yang mereka lihat itu adalah Yesus. Dan mungkin saja apa yang di lihat oleh para murid, mereka anggap sesuatu yang mustahil terjadi . Oleh karena itu Yesus kembali meyakinkan para murid bahwa yang mereka lihat itu adalah pribadi Yesus, IA juga memperlihatkan kaki dan tanganNya kepada mereka untuk menghilangkan keragu-raguan dalam hati mereka (ay. 39 – 40). Dan untuk lebih meyakinkan mereka lagi, Yesus meminta makanan kepada para murid dan Yesus memakannya di depan mereka. Semua itu dilakukan Yesus untuk menyatakan bahwa IA sungguh-sungguh bangkit sesuai dengan yang diperkatakan Firman Tuhan.

Dalam ayat. 44 – 47, Yesus kembali mengingatkan para murid tentang firman Allah yang telah mereka baca dan telah diperdengarkan bagi mereka Ketika Yesus masih bersama-sama dengan mereka bahwa Anak Manusia yang diutus oleh Allah akan mengalami penderitaan sampai mati di kayu salib untuk menebus dosa manusia sesuai yang dinubuatkan kitab Taurat, kitab nabi-nabi dan Mazmur tetapi akan dibangkitkan pada hari yang ketiga sebagai bentuk kemenanganNya akan dosa yang membawa maut dan kematian. Dalam keterbatasan dan kelemahan para murid, Yesus membuka pikiran mereka untuk dapat mengerti dan memahami firman Tuhan. IA membuat para murid mengerti maksud dan makna yang sesungguhnya dari nubuatan para nabi mengenai Kristus, yang membuat mereka mampu melihat dan menerima bagaimana semuanya itu digenapi dalam diri Yesus Kristus. Setelah Yesus membuka pikiran mereka, IA memberikan mandat sebagai panggilan dan tanggungjawab mereka sebagai saksi dari karya penyelamatan Allah dalam diri Yesus Kristus bagi dunia ini (ay. 48). Segala yang telah dinyatakan Allah dalam Yesus Kristus harus mereka sampaikan ke seluruh penjuru dunia sehingga dunia menerima kabar sukacita tentang keselamatan di dalam Yesus. Dalam menjalankan tugas panggilan untuk mewartakan Injil ke seluruh dunia itu, Yesus memantapkan hati dan komitmen para murid dengan menjanjikan penyertaan sesuai janji Bapa tetapi mereka harus tetap tinggal di dalam kota sampai mereka diperlengkapi dengan kuasa yang berasal dari tempat tinggi (ay. 49).

III. Refleksi/ Aplikasi

Temanta kita adalan menjadi Saksi Injil (Saksi Berita Si Meriah). Menjadi saksi bukanlah perkara mudah, apalagi menjadi Saksi Injil, saksi tentang kabar sukacita tentang keselamatan di dalam Yesus Kristus. kita sebagai anak-anak Allah yang telah menerima dan mengalami anugerah Allah dalam kehidupan kita, harus berani mempersaksikan segalah kasih dan karya Allah dalam segala aspek dan keberadaan hidup kita. Kapan saja dan dimana saja kita mengemban tanggungjawab untuk nyampaikan dan menyatakan kasih Allah didalam dan melalui Yesus Kristus kepada dunia ini. Hal ini bisa kita lakukan melalui perkataan dan perbuatan kita. dan untuk itu sebagai seorang Saksi Kristus, kita harus :

  • Mengimani dan mengamini apa yang kita persaksikan tentang Allah, karya dan nkasihNya dalam Yesus Kristus karena dalam kenyataannya banyak orang bersaksi tentang apa yang ia sendiri tidak alami dan tidak imani. Seorang saksi Kristus harus memiliki integritas, kesepadanan antara kesaksian dan kenyataan hidup yang ia alami dan praktekkan dalam kesehariannya.
  • Saksi harus memiliki ketetapan hati, tidak boleh berubah-ubah sesuai keadaan. Karena itu seorang saksi harus siap dengan segala resiko yang akan ia terima termasuk dibenci oleh dunia ini apalagi yang kita saksikan adalan tentang Allah dan kebenaranNya.

Bukan hal yang mudah untuk menjadi saksi Kristus dalam kehidupan ini, seperti para murid yang memiliki keterbatasan, kita juga pasti punya keterbatasan apalagi dalam memahami segala perbuatan Tuhan dan firmanNya. Oleh karena itu kita tidak boleh hanya mengandalkan diri dan kemampuan kita, kita harus mengakui keterbatasan kita, merendahkan hati dan memberi diri untuk di tuntun dan dikuasai oleh Roh Kudus untuk menolong dan memperlengkapi kita memahami kebenaran Allah serta mewartakannya bagi orang lain. Selain itu, akan sangat banyak pergumulan, tantangan, penolakan bahkan ancaman yang akan datang kepada kita, Namun tetaplah menjadi saksi Kristus karena Allah akan memperlengkapi anak-anakNya untuk menjadi saksiNya; Allah akan memberi kekuatan, hikmat, sukacita untuk menanggung segala sesuatunya dalam iman dan pengharapan yang teguh; IA akan menyertai bahkan sampai akhir zaman (Mat. 28 : 20b). Dan kita harus tetap mengingat bahwa sejauh apapun pencapaian kita dalam segala pelayanan yang kita kerjakan sebagai bentuk kesaksian kita jangan sekali-kali mencuri kemuliaan Tuhan. Kecongkakan hanya akan mendatangkan kehancuran. Kita ada dengan segala pencapaian kita, itu hanya oleh karena anugerah Allah semata.

[Salah satu keterlibatan kita GBKP dalam menjadi saksi Kristus adalah keikutsertaan kita menjadi anggota UEM, dimana GBKP Bersama dengan gereja-gereja yang menjadi anggota UEM berkomitmen untuk bersama-sama dalam mewartakan Injil dan menatalayankan kasih Allah bagi seluruh dunia. GBKP tidak hanya hadir bagi dirinya saja tetapi mampu memberi diri dalam pelayanan bagi orang lain, GBKP juga tidak hanya menjadi gereja yang mampu menikmati kasih dan berkat Tuhan tetapi menjadi gereja yang mampu mengalirkan dan menyatakan kasih Allah itu bagi orang lain/ bangsa lain. Karena itu di minggu UEM ini kita juga akan mengumpulkan kolekte ektra untuk UEM, sebagai bentuk peran aktif kita mendukung pelayanan UEM. Marilah kita bersama-sama dengan sukacita ikut ambil bagian mendukung pelayanan UEM dan GBKP].

 

Pdt. Elba P. Barus-Runggun Sitelusada

 

Info Kontak

GBKP Klasis Bekasi - Denpasar
Jl. Jatiwaringin raya No. 45/88
Pondok Gede - Bekasi
Indonesia

Phone:
(021-9898xxxxx)

Mediate

GBKP-KBD