MINGGU 07 JANUARI 2024, KHOTBAH 1 TIMOTIUS 3:14-16

Invocatio :

Alu gegehNdu ipecinderNdu deleng-deleng i bas inganNa, guna ncidahken kuasaNdu si mbelin (Msm. 65:7)

Bacaan :

Amsal 4: 11-19

Tema :

Dibata itandai i bas Jesus Kristus/ Allah dikenal di dalam diri Yesus Kristus.

 

1. Kata Pengantar

Kita sungguh sangat bersyukur karena kita sudah memasuki tahun baru 2024. Kita merasakan penyertaan Tuhan yang luar biasa dalam hidup kita. Kita semakin mengenal Allah dalam pribadi Tuhan kita Yesus kristus. Apalagi setelah kita mengikuti perayaan-perayaan natal.

Perayaan natal kembali mengingatkan kita bahwa Allah telah turun ke dunia melalui Putra Allah Yesus Kristus. Yesus Kristus Putra Allah yang diperanakkan oleh Bapa-Nya sebelum dunia dijadikan. Kata memperanakkan berarti sesuatu yang sama jenisnya dengan yang memperanakkan. Jadi Kristus Putra Allah yang diperanakkan oleh Bapa-nya. Berarti Kristus itu sama seperti Bapa-Nya. Atau dengan kata lain dapat dikatakan bahwa Kristus Yesus Kristus adalah Allah itu sendiri.

2. Pembahasan

Dalam Prikop kita Paulus ingin segera dapat mengunjungi Timotius, agaknya Paulus mempunyai kekuatiran, bahwa dapat terjadi hal-hal yang menghalangi kedatanganya kembali ke Efesus. Untuk kata-kata “jadi jika aku terlambat” dalam bahasa aslinya tertulis”Dan jika kedatanganku tidak menentu”. Ini menunjukkan ada kemungkinan, bahwa ia sama sekali tidak akan datang. Karena itu  Paulus mengalihkan tugas pembinaan jemaat- jemaat kepada Timotius. Karena itu Paulus menuliskan prinsip-prinsip pengolaan jemaat, sehingga Timotius mempunyai pedoman yang tidak bisa dilupakan dan yang juga bermanfaat bagi jemaat-jemaat kemudian.

Paulus juga berkata bagaimana jemaat harus hidup sebagai keluarga Allah. Jemaat Allah adalah rumah, yang di dalamnya Allah berkenan tinggal (bdk. 1 Kor 3:16). Oleh sebab itu segala sesuatu dalam jemaat harus diatur dengan baik. Disamping itu  jemaat masih mempunyai kemuliaan yang lain lagi yaitu tiang penopang dan dasar kebenaran. Segala kebenaran yang dimiliki Kristus (Yoh 14:6) dipercayakan kepada jemaat. Kebenaran itu terutama berintikan keselamatan, tetapi juga mempunyai ruang lingkup yang lebih luas. Kebenaran itu berisi kehendak Allah untuk hidup manusia di segala bidang. Jemaat wajib menyalurkan kekayaan Kristus kepada dunia. Ketika dunia menyeleweng maka jemaat sebagai tiang penopang dan dasar kebenaran wajib bersaksi dari kehendak Allah.

Paulus meneruskan perkataannya dan mengatakan kerna “kebenaran” yang disebut dalam ay 15. Paulus menyatakan bahwa kebenaran itu dirahasiakan berabad-abad oleh Allah dan kini dinyatakan dalam Yesus Kristus dan menghasilkan ibadah jemaat. kebenaran itu dinyatakan melalui kematian dan kebangkitan Yesus Kristus yang diuraikan dalam  6 kalimat. Kalimat yang merupakan kutipan dari suatu hymne yang terkenal pada zaman itu yang dapat diabgi menjadi tiga pasangan. Pasangan pertama mengambarkan karya penyelamatan Kristus. Dimana Dia datang ke dunia ini dengan rupa manusia dan diakhiri dengan kemuliaanNya pada saat kebangkitanNya. Kebangkitan Kristus dengan Roh menandakan Kristus tidak bersalah. Pasangan kedua mengambarkan usaha pengabaran injil. Kebangkitan Kristus ini dinyatakan dengan menampakan diriNya kepada malaikat-malaikat dan diakhiri dengan diberitakan Yesus dengan semua bangsa (diberitakan) kepada semua bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Yang ketika melukiskan penerimaan Kristus oleh alam semesta. Dimulai dengan diterimanya Yesus oleh umat manusia (yang dipercaya di dalam dunia) dan diakhiri dengan pemuliaan Yesus oleh segenap mahluk pada akhir zaman (diangkat dalam kemuliaan), bdk Fil 2:9,10.

Dalam bacaan kita diajak untuk melihat kehidupan Salomo, Anak Daud, Raja Israel, yang mendapatkan didikan dari orang tuanya, tentang bagaimana agar bisa berumur panjang dan berhasil dalam kehidupan. Bagaimana hikmatTuhan dapat diterapkan dalam kehidupan untuk memimpin ke jalan yang lurus, langkahnya tidak akan terhambat dan tidak tersandung. Ini bererti sangat perlu berpegang erat pada didikan dan tidak melepaskannya. Kejahatan ada dimana-mana tetapi kita bisa memilih untuk tidak berjalan dalam kejahatan. Malahan dalam ayat 15 menekankan lebih dari sekedar tidak mengikuti jalan orang jahat tetapi menghindar dari jalan orang jahat berapapun harga yang harus dibayat. sebagai anak Tuhan mampu hidup dengan cara yang benar, dan tidak menuruti cara hidup orang jahat sehingga bisa menjadi berkat bagi kehidupan orang lain. Jalan hidup orang jahat gelap seperti kelamnnya malam dan mereka akan tersandung jatuh tanpa mengetahuinya, sedangkan jalan hidup orang baik adalah seperti terbitnya matahari, makin lama akan makin terang sampai akhirnya terang benderang (ay.18-19).

3. Penutup

Minggu epiphanias adalah dimana Allah memperkenalkan diriNya (Epifania= penampakan diri, kelihatan). Pengungkapan diri Allah tentang diriNya dalam Kristus. Krsitus menjadi terang sejati untuk menolong kita dalam iman. Seperti teks khotbah kita bagaimana kita harus hidup sebagai keluarga Allah agar Allah berkenan tinggal di dalam jemaatNya. Kita hidup dalam kehendakNya. Walaupun dunia ini menyeleweng dari kehendak Allah, tetapi sebagai tiang penopang dan dasar kebenaran tetap berjalan dalam terang Kristus. Firman Tuhan menjadi penuntun dalam kehidupan kita seperti bacaan firman Tuhan yang pertama yaitu Amsal 4:11-19.. 

Yesus tidak hanya datang ke dunia ini untuk menyatakan kasih Allah, tetapi Ia terlibat secara pribadi dengan kita orang-orang berdosa. Sebab itu makna hakiki keselamatan kita dalam penerimaan kita dengan rendah hati akan kasih dan kemurahan Allah kita tunjukkan melalui cara hidup kita yang benar. Rasul Paulus menekankan kerna pribadi Yesus Kristus yang turun ke dunia dalam rupa manusia tetapi Dia adalah Allah. Walaupun Yesus mati di kayu salib tetapi Dia tidak bersalah.dari pernyataan-penyataan ini Paulus mau menekankan bahwa agar umat Ktisten memiliki iman yang sejati. 

 

Info Kontak

GBKP Klasis Bekasi - Denpasar
Jl. Jatiwaringin raya No. 45/88
Pondok Gede - Bekasi
Indonesia

Phone:
(021-9898xxxxx)

Mediate

GBKP-KBD