MINGGU 31 JULI 2022, KHOTBAH JOHANES 21:1-7

Invocatio   : “Tetapi baiklah ia bekerja keras dan melakukan pekerjaan yang baik dengan tangannya sendiri, supaya ia dapat membagikan sesuatu kepada orang yang berkekurangan” (Efesus 4 : 28 b)

Ogen : Rut 2 : 3-9 (Tunggal)

Tema  : Pekerjaan yang Berhasil / Rulih I Bas Pendahin

 

Pembuka

Setiap orang yang bekerja pasti menginginkan hasil. Tidak ada yang bekerja tanpa mengharapkan apa-apa. Hasil yang baik tentunya dapat diperoleh jika mau mengusahakan sesuatu yang baik pula. Jika sekolah, sungguh-sungguhlah belajar, agar ilmu yang diraih bukan sekedar gelar. Jika bekerja, sungguh-sungguhlah bekerja agar ada sukacita dan dapat menikmati hasilnya.

Pepatah mengatakan rajin pangkal pandai, hemat pangkal kaya. Setiap hasil membutuhkan usaha. Contohnya dengan rajin dan berhemat, kita menjadi pandai dan kaya. Itulah yang diharapkan. Namun iman Kristen mengajarkan bahwa Tuhan memberkati kehidupan manusia seturut panggilannya. Bekerja dan mengusahai sesuatu adalah panggilan Tuhan (Bdk Kej 1:26, 28). Hasil yang dinantikan tidak hanya berupa materi, kehormatan, kesuksesan dsb, melainkan dengan turut bekerja, kita semakin mengerti cara Tuhan berkarya dan memberi hasil yang terbaik. Sehingga jerih lelah bekerja dan usaha dapat dinikmati, terus disyukuri dan mau membagikannya bagi orang lain, sebagai kesaksian tentang Tuhan pemberi berkat.

ISI

Johanes 21:1-7 Yesus menampakkan diriNya di danau Tiberias menjadi salah satu kesempatan Yesus tampil lagi dihadapan para murid setelah kematianNya (ay 1). Beberapa kali sebelumnya, Yesus menampakkan diriNya saat mereka sangat menantikanNya. Setelah Yesus mati dan bangkit, murid-murid telah ditugaskan untuk terus melayani dan bersekutu bersama. Tapi waktu yang ditetapkan tentang kedatangan Roh Kudus, belum tiba. Dalam penantian ini para murid kembali melakukan aktivitas dan pekerjaannya untuk memenuhi keperluan hidup mereka.

Di pantai Danau Tiberias, Yesus menunjukkan kehadiranNya dalam aktivitas dan pekerjaan mereka. Simon Petrus, Tomas (Didimus), Natanael, Yakobus dan Yohanes (anak Zebedeus) dan dua orang murid lainnya berkumpul di sana (ay 2). Petrus berinisiatif menangkap ikan, disusul murid Yesus lainnya yang sebagian besar dari mereka adalah nelayan. Sekalipun menangkap ikan adalah pekerjaan yang mereka kuasai, namun kali ini mereka kembali tanpa hasil (ay 3). Tentunya hal yang wajar jika kegagalan itu membuat mereka kecewa.

Di siang harinya, Yesus berdiri di pantai namun mereka tidak menyadari bahwa orang yang meminta makanan kepada mereka adalah Yesus (ay 4). Karena fokus mereka tertuju pada hasil yang gagal. Yesus mengerti akan hal itu dan meminta mereka menebar jalanya lagi, kemudian luar biasa banyaklah hasilnya, bahkan mereka kesulitan menariknya (ay 5-6). Yesus memberikan tanda mujizatNya. Semalaman mereka berusaha dan bekerja keras, namun tidak mendapat hasil. Tetapi Yesus memberikan apa yang diharapkan bahkan lebih dari apa yang terpikirkan.

Setelah menyaksikan hal tersebut, maka tersadarlah dan mengertilah murid-murid bahwa “itu Tuhan”. Mereka menyadari, hanya kehadiran Tuhanlah yang mampu melakukan hal itu. Maka Petrus pun bergegas mengenakan pakaiannya dan menghampiri Yesus (ay 7). Petrus bersiap diri datang mendekat kepada Yesus tanda kerinduan dan hormatnya akan Yesus.

Rut 2:1-7 Penggalan kisah awal mula Rut berjumpa dengan Boas. Sebagai seorang menantu, Rut perempuan yang taat dan setia. Hidup bersama dengan Naomi, Rut bertanggung jawab dan berusaha agar kehidupan mereka tercukupi. Tanpa ragu atau malu, Rut turut nasihat Naomi dan giat bekerja di ladang Boas (ay 3). Rut dengan kerendahan hati meminta izin mengutip bulir-bulir jelai yang tersisa (hak orang miskin). Dia menggunakan kesempatan bekerja dengan terus sibuk dan tidak berhenti (ay 7). Boas juga menjadi pemilik ladang yang bermurah hati. Tidak keberatan untuk menolong orang yang memerlukan. Dari sikap Rut dan Boas, Tuhan merancangkan kebaikan dan menampilkan kasih pemeliharaan.

APLIKASI

Dalam Minggu peningkatan Ekonomi jemaat, kita menyadari bahwa kebutuhan ekonomi menjadi hal penting yang harus dicukupkan. Tentunya cara untuk memenuhinya adalah dengan bekerja dan berusaha. Banyak sekali tantangan yang ada, baik dalam prosesnya juga hasilnya. Sering kali kita tergoda untuk mengerjakan pekerjaan yang melanggar perintah Tuhan, hanya karena berorientasi kepada hasil yang diinginkan. Atau melakukan pekerjaan dengan baik tetapi hasilnya tidak dipakaikan untuk sesuatu yang diperkenankan Tuhan.

Oleh sebab itu diperlukan prinsip yang benar untuk mengusahakan dan memakaikan segala sesuatu yang kita miliki, seturut Firman Tuhan. Agar kebutuhan ekonomi tercukupkan dan menjadi kemuliaan bagi nama Tuhan.

1. Ketahuilah tidak ada hasil yang sia-sia

Keberhasilan dalam melakukan pekerjaan bukan ditentukan pengetahuan, kepintaran, kehebatan atau pengalaman saja. Melainkan bagaimana seorang yang percaya Tuhan, hidup taat dan berserah kepadaNya saat melakukan pekerjaan. Para murid Yesus adalah orang yang handal sebagai nelayan, karena itu profesinya. Namun tidaklah menjamin setiap usahanya beroleh hasil yang memuaskan. Mereka sempat kecewa karena tidak ada makanan dari hasil kerjanya. Tapi Yesus memberikan kelimpahan agar mereka tahu, kehadiran Yesus dan percaya kepadaNya memberi berkat. Hasil itu mereka dapat terima, saat mau taat apa yang Tuhan perintahkan.

Mungkin kita pernah mengalami kegagalan bekerja seperti para murid. Namun perjumpaan dengan Yesus, memberikan mereka jawaban atas apa yang dinantikan. Jika berjalan seturut kehendak Tuhan maka tidak ada pekerjaan yang hasilnya kebetulan atau sia-sia. Kita tidak akan takut gagal, jika melakukan dengan kerja keras dan ketulusan hati. Kita tidak akan takut ditolak, jika telah mengerjakan tanggung jawab dengan kejujuran sesuai kehendak Tuhan. Kita tidak akan takut akan hasil, jika tidak sekalipun mengandalkan diri sendiri dan menjadi tinggi hati. Karena hanya Tuhan yang berkuasa memberi berkat dan hasilnya tidak pernah sia-sia.

2. Jangan menyerah tapi berserah

Ada kalanya menyerah menjadi pilihan menghadapi tantangan. Tuhan tidak terlihat secara fisik menolong tapi di dalam Firman Tuhanlah ada sukacita dan pengharapan. Itu menjadi motivasi memakaikan setiap kesempatan untuk melakukan pekerjaan baik. Teladanilah Rut yang tidak menyerah pada situasi hidup sekalipun penuh keterbatasan. Dia mau berjuang dan berserah kepada pertolongan Tuhan (Bdk Ogen). Kita mungkin tidak tau apa hasil akhir yang kita dapat, namun jangan pernah menyerah, serahkan hasilnya pada kehendak Tuhan maka Dia akan melimpahkannya.

Kadang Tuhan membiarkan kita mengalami kegagalan padahal memiliki kemampuan atau kekuatan. Agar dengan itu kita belajar untuk taat dan mendengar perintahNya. Bahwa dengan sepenuhnya bersandar kepada Tuhan kita dapat berhasil. Tuhan tidak akan meninggalkan kita, namun kegagalan menguji dan memberikan kesadaran akan kuasa Tuhan.

3. Prosesnya dan hasilnya untuk kemuliaan Tuhan

Menikmati proses dan menikmati hasil kerja sama pentingnya. Hasil yang baik dapat diperoleh dari proses kerja yang baik. Proses yang dapat dinikmati akan membuat hasil apapun diterima dengan sukacita. Sekalipun hasil yang diperoleh seturut harapan atau tidak, ketahuilah berkat Tuhan tidak terbatas materi. Tuhan menjamin agar melalui hasil apapun yang kita peroleh ada sukacita dan beragam kebaikan.

Seperti Boas, kerelaan hatinya dipakai Tuhan untuk suatu rencana memulihkan tidak hanya kehidupan Rut dan Naomi, tetapi juga bangsa-bangsa. Biarlah melalui diri kita banyak orang menerima berkat dan sukacita (Bdk Invocatio Efesus 4:28 b). Tuhan tampil dalam setiap proses, asalkan fokus kita “melihat” Tuhan. Seperti para murid yang menyadari bahwa “itu Tuhan” yang telah memberi tanda mujizatNya dan penyertaanNya. Dia mencukupkan yang kita perlu melalui usaha dan kerja keras setiap yang percaya. Sehingga tetaplah lakukan segala sesuatu dengan ketaatan akan perintahNya. Amin.

Mereka yang berbahagia bukanlah yang memiliki segalanya atas hasil kerjanya.

Tapi yang tidak pernah mengeluh dan mensyukuri apapun yang telah dimilikinya.

Karena disaat hati penuh rasa syukur, pasti ada berkat Tuhan yang tiada terukur.

 

Pdt. Deci K br Sembiring-Runggun Studio Alam

 

Info Kontak

GBKP Klasis Bekasi - Denpasar
Jl. Jatiwaringin raya No. 45/88
Pondok Gede - Bekasi
Indonesia

Phone:
(021-9898xxxxx)

Mediate

GBKP-KBD